Fortune Indonesia: Perbedaan antara revisi
Penambahan info |
→Sejarah: penambahan info |
||
Baris 36: | Baris 36: | ||
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1970 saat [[Mochtar Lubis]] menjalin kerja sama dengan [[Fortune International Australia]] untuk mendirikan "Fortune Advertising & Management Consultants", yang kemudian diubah namanya menjadi '''PT Fortune Indonesia Advertising Company'''. Pada tahun 1982, perusahaan ini mendirikan PT Pelita Alembana untuk berbisnis di bidang komunikasi pemasaran. Pada tahun 1985, perusahaan ini mendirikan PT [[Fortune Adwicipta]] untuk berbisnis di bidang periklanan dengan fokus pada jasa desain grafis dan pameran. Pada tahun 1986, perusahaan ini resmi diambil alih oleh [[Indra Abidin]]. |
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1970 saat [[Mochtar Lubis]] menjalin kerja sama dengan [[Fortune International Australia]] untuk mendirikan "Fortune Advertising & Management Consultants", yang kemudian diubah namanya menjadi '''PT Fortune Indonesia Advertising Company'''. Pada tahun 1982, perusahaan ini mendirikan PT Pelita Alembana untuk berbisnis di bidang komunikasi pemasaran. Pada tahun 1985, perusahaan ini mendirikan PT [[Fortune Adwicipta]] untuk berbisnis di bidang periklanan dengan fokus pada jasa desain grafis dan pameran. Pada tahun 1986, perusahaan ini resmi diambil alih oleh [[Indra Abidin]]. |
||
Pada tahun 1989, perusahaan ini mendirikan PT [[Fortune Pramana Rancang]] untuk berbisnis di bidang hubungan masyarakat. Pada tahun 1990, perusahaan ini memproduksi iklan untuk susu [[Dancow]] dari [[Nestle]] dengan [[tagline]] “Aku dan Kau Suka Dancow”. Pada |
Pada tahun 1989, perusahaan ini mendirikan PT [[Fortune Pramana Rancang]] untuk berbisnis di bidang hubungan masyarakat. Pada tahun 1990, perusahaan ini memproduksi iklan untuk susu [[Dancow]] dari [[Nestle]] dengan [[tagline]] “Aku dan Kau Suka Dancow”. Pada tahun 2002, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan menjadi perusahaan periklanan asal Indonesia pertama yang melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tahun 2011, perusahaan ini mendirikan dua unit usaha baru, yakni Plan B dan FSports. Plan B bergerak di bidang [[aktivasi merek]], sementara FSports bergerak di bidang pemasaran olahraga. |
||
Pada tahun 2012, agar dapat lebih fokus pada bisnis periklanan, perusahaan ini melepas mayoritas saham PT [[Fortune Travindo]] yang bergerak di bidang pengaturan perjalanan wisata. Pada tanggal 3 Desember 2012, [[Badan Pengawas Pasar Modal]] (Bapepam) menetapkan saham perusahaan ini sebagai salah satu komponen dari [[Indeks Saham Syariah Indonesia]] (ISSI).<ref>{{cite news|url=http://bisnis.liputan6.com/read/466128/fortune-indonesia-masuk-indeks-saham-syariah|title=Fortune Indonesia Masuk Indeks Saham Syariah|authors=Nurmayanti|date=10 Desember 2012|publisher=Liputan6.com|accessdate=4 Januari 2014|work=[[Liputan6.com]]}}</ref> Pada tahun 2014, perusahaan ini menjadi bagian dari [[Rajawali Corpora]] setelah mayoritas sahamnya diakuisisi oleh PT [[Karya Citra Prima]]. Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai memakai [[nama dagang]] Fortuna.<ref>{{cite news|url=https://thefortuna.co/id/corporation/|title=Fortune Indonesia Menjadi Fortuna, Lahirnya Brand Termuda Warisan Indonesia|accessdate=3 April 2020|archive-date=2019-05-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20190527103254/https://thefortuna.co/id/corporation/|dead-url=yes}}</ref> Pada tahun 2020, perusahaan ini mengubah nama PT Pelita Alembana menjadi PT [[Fortuna Network Indonesia]]. Pada tahun 2021, perusahaan ini meluncurkan unit bisnis Fast Video.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://foru.co.id/id/corporation/about-us/milestones/|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Fortune Indonesia Tbk|language=id|access-date=29 April 2023}}</ref> |
Pada tahun 2012, agar dapat lebih fokus pada bisnis periklanan, perusahaan ini melepas mayoritas saham PT [[Fortune Travindo]] yang bergerak di bidang pengaturan perjalanan wisata. Pada tanggal 3 Desember 2012, [[Badan Pengawas Pasar Modal]] (Bapepam) menetapkan saham perusahaan ini sebagai salah satu komponen dari [[Indeks Saham Syariah Indonesia]] (ISSI).<ref>{{cite news|url=http://bisnis.liputan6.com/read/466128/fortune-indonesia-masuk-indeks-saham-syariah|title=Fortune Indonesia Masuk Indeks Saham Syariah|authors=Nurmayanti|date=10 Desember 2012|publisher=Liputan6.com|accessdate=4 Januari 2014|work=[[Liputan6.com]]}}</ref> Pada tahun 2014, perusahaan ini menjadi bagian dari [[Rajawali Corpora]] setelah mayoritas sahamnya diakuisisi oleh PT [[Karya Citra Prima]]. Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai memakai [[nama dagang]] Fortuna.<ref>{{cite news|url=https://thefortuna.co/id/corporation/|title=Fortune Indonesia Menjadi Fortuna, Lahirnya Brand Termuda Warisan Indonesia|accessdate=3 April 2020|archive-date=2019-05-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20190527103254/https://thefortuna.co/id/corporation/|dead-url=yes}}</ref> Pada tahun 2020, perusahaan ini mengubah nama PT Pelita Alembana menjadi PT [[Fortuna Network Indonesia]]. Pada tahun 2021, perusahaan ini meluncurkan unit bisnis Fast Video.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://foru.co.id/id/corporation/about-us/milestones/|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Fortune Indonesia Tbk|language=id|access-date=29 April 2023}}</ref> |
Revisi per 22 Mei 2023 00.54
Fortuna | |
Sebelumnya | PT Fortune Indonesia Advertising Company (1970 - 2002) |
Perseroan terbatas | |
Kode emiten | IDX: FORU |
Industri | Periklanan |
Didirikan | 5 Mei 1970 |
Pendiri | Mochtar Lubis |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Ratna Puspitasari[1] (Direktur Utama) Abed Nego[2] (Komisaris Utama) |
Jasa | |
Pendapatan | Rp 47,065 milyar (2021)[2] |
Rp 1,505 milyar (2021)[2] | |
Total aset | Rp 46,628 milyar (2021)[2] |
Total ekuitas | Rp 40,496 milyar (2021)[2] |
Pemilik | PT Karya Citra Prima (89,25%) |
Karyawan | 68 (2021)[2] |
Anak usaha | PT Fortune Pramana Rancang PT Fortune Adwicipta PT Fortuna Network Indonesia |
Situs web | www |
PT Fortune Indonesia Tbk (berbisnis dengan nama Fortuna) adalah sebuah perusahaan periklanan dan hubungan masyarakat yang berkantor pusat di Jakarta.[2][3] Perusahaan ini adalah bagian dari Rajawali Corpora.
Sejarah
Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1970 saat Mochtar Lubis menjalin kerja sama dengan Fortune International Australia untuk mendirikan "Fortune Advertising & Management Consultants", yang kemudian diubah namanya menjadi PT Fortune Indonesia Advertising Company. Pada tahun 1982, perusahaan ini mendirikan PT Pelita Alembana untuk berbisnis di bidang komunikasi pemasaran. Pada tahun 1985, perusahaan ini mendirikan PT Fortune Adwicipta untuk berbisnis di bidang periklanan dengan fokus pada jasa desain grafis dan pameran. Pada tahun 1986, perusahaan ini resmi diambil alih oleh Indra Abidin.
Pada tahun 1989, perusahaan ini mendirikan PT Fortune Pramana Rancang untuk berbisnis di bidang hubungan masyarakat. Pada tahun 1990, perusahaan ini memproduksi iklan untuk susu Dancow dari Nestle dengan tagline “Aku dan Kau Suka Dancow”. Pada tahun 2002, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan menjadi perusahaan periklanan asal Indonesia pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2011, perusahaan ini mendirikan dua unit usaha baru, yakni Plan B dan FSports. Plan B bergerak di bidang aktivasi merek, sementara FSports bergerak di bidang pemasaran olahraga.
Pada tahun 2012, agar dapat lebih fokus pada bisnis periklanan, perusahaan ini melepas mayoritas saham PT Fortune Travindo yang bergerak di bidang pengaturan perjalanan wisata. Pada tanggal 3 Desember 2012, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) menetapkan saham perusahaan ini sebagai salah satu komponen dari Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).[4] Pada tahun 2014, perusahaan ini menjadi bagian dari Rajawali Corpora setelah mayoritas sahamnya diakuisisi oleh PT Karya Citra Prima. Pada tahun 2019, perusahaan ini mulai memakai nama dagang Fortuna.[5] Pada tahun 2020, perusahaan ini mengubah nama PT Pelita Alembana menjadi PT Fortuna Network Indonesia. Pada tahun 2021, perusahaan ini meluncurkan unit bisnis Fast Video.[2][3]
Manajemen
- Komisaris Utama : Abed Nego
- Komisaris Independen: Toto Setyoadi Murdiono
- Direktur Utama : Ratna Puspitasari
- Direktur : Iwan
Referensi
- ^ "Komisaris & Direksi". PT Fortune Indonesia Tbk. Diakses tanggal 29 April 2023.
- ^ a b c d e f g h "Laporan Tahunan 2021" (PDF). PT Fortune Indonesia Tbk. Diakses tanggal 29 April 2023.
- ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Fortune Indonesia Tbk. Diakses tanggal 29 April 2023.
- ^ Nurmayanti (10 Desember 2012). "Fortune Indonesia Masuk Indeks Saham Syariah". Liputan6.com. Liputan6.com. Diakses tanggal 4 Januari 2014.
- ^ "Fortune Indonesia Menjadi Fortuna, Lahirnya Brand Termuda Warisan Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-27. Diakses tanggal 3 April 2020.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi