Maulana Hasanuddin dari Banten: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: mengubah parameter nama di infobox Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
*[[Pangeran Sunyararas dari Tanara]] |
*[[Pangeran Sunyararas dari Tanara]] |
||
*[[Waliyuddin dari Banten]] Pangeran Jaga Lautan |
*[[Waliyuddin dari Banten]] Pangeran Jaga Lautan |
||
| father = Bin Syarif Ibnu Ishaq Syarif |
| father = Bin Syarif Ibnu Ishaq Syarif Abdurrahman Hidayatullah Al Qodiri berlaqob Zen Abdul Qadir Gunung Jati Cirebon Bin Maulana Ishaq Tamsyi Bin Maulana Muhammad Abu Ishaq Bin Junaid al-Maghribi Bin Abdul Qadir al-Maghribi Bin Syuaib al-Maghribi Bin Abdul Jabbar Bin Abdurrazzaq Bin Abdul Aziz Bin Shalih Bin Abdul Qadir al-Jilani (leluhur al-Qadiri al-Jilani) Bin Abu ash-Shalih Musa Jangi Dausat Bin Abdullah III Bin Yahya az-Zahid Bin Muhammad I Bin Daud al-Amir Bin Musa II Bin Abdullah II Bin Musa al-Jun Bin Sulaiman Bin Idris Bin Yahya Bin Ibrahim Bin Muhammad Bin Abdullah al-Kamil al-Mahdi Bin Hasan al-Mutsanna Bin Hasan al-Mujtaba (leluhur al-Hasani) Bin Ali (Beristrikan putri dari Nabi Besar Muhammad Saw;Fathimah az-Zahra) Bin Abi Thalib Al Quraisy |
||
| mother = [[Nyai Kawunganten]] |
| mother = [[Nyai Kawunganten]] |
||
| spouse = |
| spouse = |
||
|predecessor=[[Sunan Gunung Jati]]|successor=[[Abu al-Mafakhir dari Banten]]|office1=Pendiri Kesultanan Banten|term_start1=1552|term_end1=1570|predecessor1=Jabatan Baru|successor1=[[Maulana Yusuf]]|title=|region=|dynasty=[[Qadiriyyah]]}}[[Berkas:Grave of Maulana Hasanuddin, Indonesia Tanah Airku, p88.jpg|jmpl|Makam Maulana Hasanuddin, tahun 1950-an]] |
|predecessor=[[Sunan Gunung Jati]]|successor=[[Abu al-Mafakhir dari Banten]]|office1=Pendiri Kesultanan Banten|term_start1=1552|term_end1=1570|predecessor1=Jabatan Baru|successor1=[[Maulana Yusuf]]|title=|region=|dynasty=[[Qadiriyyah]]}}[[Berkas:Grave of Maulana Hasanuddin, Indonesia Tanah Airku, p88.jpg|jmpl|Makam Maulana Hasanuddin, tahun 1950-an]] |
||
''Sulthanul-Auliya' wal-'Arifin asy-Syaikh [[Maulana Hasanuddin|as-Sulthan asy-Syarif Maulana Hasanuddin]] [[al-Qodiri| |
''Sulthanul-Auliya' wal-'Arifin asy-Syaikh [[Maulana Hasanuddin|as-Sulthan asy-Syarif Maulana Hasanuddin]] [[al-Qodiri|al-Hasani]] [[Suku Banten|al-Bantani]]''. Beliau merupakan seorang pendiri [[Kesultanan Banten]]. Ia juga bergelar '''''Pangeran Sabakingking''''' dan berkuasa di Banten dalam rentang waktu [[1552]] - [[1570]]. Beliau merupakan putra dari salah satu [[Wali Songo|walisongo]], yaitu ''[[Syaikh|asy-Syaikh]] [[Ibnu Ishaq Syarif Abdurrahman Hidayatullah Al Qodiri berlaqob Zen Abdul Qadir Gunung Jati Cirebo]] [[al-Qodiri|al-Hasani]] [[Cirebon|al-Cirbuni]] [[Gunungjati, Cirebon|Shahibu Jabal-Jati]] ([[Sunan Gunung Jati]]) [[Cirebon]] [[Wali Songo|Walisongo)]]''. |
||
== Masa pemerintahan == |
== Masa pemerintahan == |
Revisi per 26 Mei 2023 19.01
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Sultan Syarif Maulana Hasanuddin al-Qodiri al-'Hasani al-Bantani | |
---|---|
Pendiri Kesultanan Banten | |
Masa jabatan 1552–1570 | |
Pendahulu Jabatan Baru | |
Informasi pribadi | |
Lahir | Maulana Hasanuddin 1478 |
Meninggal | 1570 |
Agama | Islam |
Anak |
|
Orang tua |
|
Dinasti | Qadiriyyah |
Denominasi | Sunni |
Dikenal sebagai | Wali Songo |
Pemimpin Muslim | |
Pendahulu | Sunan Gunung Jati |
Penerus | Abu al-Mafakhir dari Banten |
Sulthanul-Auliya' wal-'Arifin asy-Syaikh as-Sulthan asy-Syarif Maulana Hasanuddin al-Hasani al-Bantani. Beliau merupakan seorang pendiri Kesultanan Banten. Ia juga bergelar Pangeran Sabakingking dan berkuasa di Banten dalam rentang waktu 1552 - 1570. Beliau merupakan putra dari salah satu walisongo, yaitu asy-Syaikh Ibnu Ishaq Syarif Abdurrahman Hidayatullah Al Qodiri berlaqob Zen Abdul Qadir Gunung Jati Cirebo al-Hasani al-Cirbuni Shahibu Jabal-Jati (Sunan Gunung Jati) Cirebon Walisongo).
Masa pemerintahan
Maulana Hasanuddin merupakan pendiri sekaligus sultan pertama dari Kesultanan Banten. Ia mendirikan Kesultanan Banten pada tahun 1527 setelah merebut wilayah Banten Girang dari Pucuk Umun. Banten Girang kemudian menjadi wilayah pertama dari Kesultanan Banten.[1] Banten yang awalnya hanya kadipaten telah berubah menjadi kesultanan yang berada di dalam pengaruh Kesultanan Demak.[butuh rujukan]
Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Banten mengalami perkembangan pesat di berbagai bidang. Kesultanan Banten adalah kerajaan maritim yang mengandalkan perdagangan untuk menopang perekonomian kerajaan. Untuk memudahkan hubungan dagang dengan pesisir Sumatera melalui Selat Sunda, pusat pemerintahannya kemudian dipindahkan dari pedalaman Banten Girang ke pesisir.[butuh rujukan]
Di kawasan teluk Banten, Maulana Hasanuddin membangun tiga institusi penting sebagai motor perubahan kerajaannya. Tiga institusi tersebut adalah masjid (sebagai basis kegiatan sosial keagamaan), Kraton Surosowan (pusat pemerintahan), dan pelabuhan (sentra ekonomi).[butuh rujukan]
Di tangan Sultan Maulana Hasanuddin, Banten dikenal sebagai bandar besar yang menjadi persinggahan utama dan penghubung antara pedagang dari Arab, Parsi, India dan Cina dengan negara-negara di Nusantara. Selain itu, Kesultanan Banten juga menguasai Lampung yang banyak menghasilkan rempah-rempah. Di era Sultan Maulana Hasanuddin pula, Banten dapat melepaskan diri dari Demak pada 1568 M. Sultan Maulana Hasanuddin wafat pada 1570 dan dimakamkan di Masjid Agung Banten. Ia juga dikenal sebagai Pangeran Surowosan karena telah mendirikan Keraton Surosowan.[butuh rujukan]
Rujukan
- ^ BPS Provinsi Banten (2019). Pariwisata Banten dalam Angka Tahun 2019 (PDF). Dinas Pariwisata Provinsi Banten. hlm. 48.
Gelar kebangsawanan | ||
---|---|---|
Resimen baru | Penguasa Banten 1552–1570 |
Diteruskan oleh: Maulana Yusuf |
Wangsa: Azmatkhan