Lompat ke isi

Stasiun Pariaman: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 0°37′36″S 100°06′59″E / 0.6266213°S 100.1163751°E / -0.6266213; 100.1163751
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 14: Baris 14:
| alamat = Jalan Pangeran Diponegoro
| alamat = Jalan Pangeran Diponegoro
| kode = PMN
| kode = PMN
| nomorstasiun = {{Penomoran stasiun KAI persegi solid|Sb|10|size=40}}
| nomorstasiun = {{Penomoran stasiun KAI persegi solid|P|11|size=40}}
| tinggi = +2 m
| tinggi = +2 m
| oldname = Station Priaman<ref>{{Citebook|title=Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen|year=1928|author=Reitsma, S.A.|location=Weltevreden|web=Delpher.nl|url=https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB02:100002593:00196&query=Tjibatoe+%E2%80%93+Garoet+%E2%80%93+Tjikadjang+&coll=boeken&page=3}}</ref>
| oldname = Station Priaman<ref>{{Citebook|title=Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen|year=1928|author=Reitsma, S.A.|location=Weltevreden|web=Delpher.nl|url=https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?identifier=MMKB02:100002593:00196&query=Tjibatoe+%E2%80%93+Garoet+%E2%80%93+Tjikadjang+&coll=boeken&page=3}}</ref>
| letak = km 60+520 lintas ''Teluk Bayur''–[[Stasiun Padang|Padang]]–[[Stasiun Lubuk Alung|Lubuk Alung]]–[[Stasiun Naras|Naras]]
| letak = km 60+520 lintas ''Teluk Bayur''–[[Stasiun Padang|Padang]]–[[Stasiun Lubuk Alung|Lubuk Alung]]–[[Stasiun Naras|Naras]]
| line = [[Kereta api Sibinuang|Sibinuang]]
| line = [[Kereta api Sibinuang|Pariaman Ekspres]]
| operator = [[Divisi Regional II Sumatra Barat]]
| operator = [[Divisi Regional II Sumatra Barat]]
| nomor = 7103
| nomor = 7103
Baris 38: Baris 38:
Sebelum reaktivasi menuju [[Stasiun Naras]] dilakukan, semua perjalanan kereta api termasuk [[Kereta api Sibinuang|Sibinuang]] berakhir di stasiun ini dan stasiun ini cukup sibuk karena aktivitas langsiran lokomotif untuk perpindahan posisi lokomotif untuk keberangkatan KA penumpang di stasiun tersebut. Namun sejak 2019 saat jalur menuju [[Stasiun Naras|Naras]] diaktifkan, tidak ada lagi aktivitas langsiran di stasiun ini karena KA Sibinuang diperpanjang ke [[Stasiun Naras|Naras]].
Sebelum reaktivasi menuju [[Stasiun Naras]] dilakukan, semua perjalanan kereta api termasuk [[Kereta api Sibinuang|Sibinuang]] berakhir di stasiun ini dan stasiun ini cukup sibuk karena aktivitas langsiran lokomotif untuk perpindahan posisi lokomotif untuk keberangkatan KA penumpang di stasiun tersebut. Namun sejak 2019 saat jalur menuju [[Stasiun Naras|Naras]] diaktifkan, tidak ada lagi aktivitas langsiran di stasiun ini karena KA Sibinuang diperpanjang ke [[Stasiun Naras|Naras]].


Hanya satu layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini, yaitu [[Kereta api Sibinuang|Sibinuang]].
Hanya satu layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini, yaitu [[Kereta api Sibinuang|Pariaman Ekspres]].


__DAFTARISI__
__DAFTARISI__

== Bangunan dan tata letak ==
== Bangunan dan tata letak ==
Pada awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dan sistem persinyalannya menggunakan sistem mekanik Alkmaar. Persinyalan ini menggunakan satu sinyal lengan untuk sinyal masuk di masing-masing pihak serta pengendalian wesel terlayan tempat yang mana pengendalian weselnya langsung di lokasi wesel dengan handel yang terbuat dari kayu. Sistem persinyalan ini dipasang sejak tahun 1979 dan persinyalan ini pernah dipasang di stasiun-stasiun [[Jalur kereta api Lubuk Alung–Naras–Sungai Limau|lintas Lubuk Alung–Naras]], tetapi sudah nonaktif atau digantikan dengan persinyalan lebih modern.
Pada awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dan sistem persinyalannya menggunakan sistem mekanik Alkmaar. Persinyalan ini menggunakan satu sinyal lengan untuk sinyal masuk di masing-masing pihak serta pengendalian wesel terlayan tempat yang mana pengendalian weselnya langsung di lokasi wesel dengan handel yang terbuat dari kayu. Sistem persinyalan ini dipasang sejak tahun 1979 dan persinyalan ini pernah dipasang di stasiun-stasiun [[Jalur kereta api Lubuk Alung–Naras–Sungai Limau|lintas Lubuk Alung–Naras]], tetapi sudah nonaktif atau digantikan dengan persinyalan lebih modern.

Revisi per 29 Mei 2023 11.38

Stasiun Pariaman
Kereta Api Indonesia
P11

Aktivitas penumpang di Stasiun Pariaman, 2019.
Lokasi
Koordinat0°37′44″S 100°6′51″E / 0.62889°S 100.11417°E / -0.62889; 100.11417
Ketinggian+2 m
Operator
Letak
km 60+520 lintas Teluk BayurPadangLubuk AlungNaras[1]
Jumlah peron3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak rendah)
Jumlah jalur2 (jalur 1: sepur lurus)
LayananPariaman Ekspres
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiII[2]
Sejarah
Dibuka1908
Nama sebelumnyaStation Priaman[3]
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya Layanan lokal/komuter Stasiun berikutnya
Kurai Taji
ke arah Pauh Lima
Pariaman Ekspres
Pauh Lima–Naras, p.p.
Naras
Terminus
Fasilitas dan teknis
FasilitasMusala Toilet 
Tipe persinyalanMekanik tipe Alkmaar, wesel diatur lewat tuas penggerak wesel di dekat setiap wesel, handel terbuat dari kayu (1979-2021)[4]
Mekanik tipe Siemens & Halske manual tanpa blok (2021-sekarang)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Pariaman (PMN) merupakan stasiun kereta api kelas II yang terletak di Kampung Pondok I, Pariaman Tengah, Pariaman. Stasiun yang terletak pada ketinggian +2 meter ini termasuk dalam Divisi Regional II Sumatra Barat dan hanya berjarak 20 m dari bibir pantai.

Sebelum reaktivasi menuju Stasiun Naras dilakukan, semua perjalanan kereta api termasuk Sibinuang berakhir di stasiun ini dan stasiun ini cukup sibuk karena aktivitas langsiran lokomotif untuk perpindahan posisi lokomotif untuk keberangkatan KA penumpang di stasiun tersebut. Namun sejak 2019 saat jalur menuju Naras diaktifkan, tidak ada lagi aktivitas langsiran di stasiun ini karena KA Sibinuang diperpanjang ke Naras.

Hanya satu layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini, yaitu Pariaman Ekspres.

Bangunan dan tata letak

Pada awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 merupakan sepur lurus dan sistem persinyalannya menggunakan sistem mekanik Alkmaar. Persinyalan ini menggunakan satu sinyal lengan untuk sinyal masuk di masing-masing pihak serta pengendalian wesel terlayan tempat yang mana pengendalian weselnya langsung di lokasi wesel dengan handel yang terbuat dari kayu. Sistem persinyalan ini dipasang sejak tahun 1979 dan persinyalan ini pernah dipasang di stasiun-stasiun lintas Lubuk Alung–Naras, tetapi sudah nonaktif atau digantikan dengan persinyalan lebih modern.

Sejak 2021 saat Direktorat Jenderal Perkeretaapian melakukan peningkatan jalur kereta api Padang-Pariaman, sistem persinyalan di stasiun ini diganti dengan sinyal mekanik Siemens & Halske seperti layaknya stasiun-stasiun lainnya di Divre II dan untuk mendukung pengoperasian sinyal tersebut dibangunlah pos persinyalan di sebelah barat emplasemen stasiun tersebut. Jalur di emplasemen stasiun tersebut juga ditata ulang, jalur 3 dibongkar untuk penataan ulang jalur 2 serta pembangunan peron dengan kanopi sepanjang 100 m dan pos persinyalan, sedangkan jalur 2 diperpanjang dari sisi selatan dan diperpendek dari sisi utara serta sepur badug dipasang di jalur tersebut dari sisi utara.

P10

Bangunan utama stasiun
Peron sisi
Jalur 1 Sepur lurus
Peron pulau
Jalur 2 (Naras)      Pariaman Ekspres tujuan Naras dan Padang-Pauh Lima (Kurai Taji)

Layanan kereta api

Lokal

Nama kereta api Tujuan akhir Keterangan
Sibinuang (Padang–Naras pp) Padang
Naras
Sibinuang (Pauh Lima–Naras pp) Pauh Lima
Naras

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden. 
  4. ^ Sugiana, A.; Lee, Key-Seo; Lee, Kang-Soo; Hwang, Kyeong-Hwan; Kwak, Won-Kyu (2015). "Study on Interlocking System in Indonesia" (PDF). Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway) (46). 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Kurai Taji
ke arah Lubuk Alung
Lubuk Alung–Naras–Sungai Limau Naras
ke arah Sungai Limau

0°37′36″S 100°06′59″E / 0.6266213°S 100.1163751°E / -0.6266213; 100.1163751{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman