Salayar: Perbedaan antara revisi
#1Lib1Ref #1Lib1RefID |
#1Lib1Ref #1Lib1RefID |
||
Baris 18: | Baris 18: | ||
== Manfaat == |
== Manfaat == |
||
Aksi antihiperglikemik ''F. deltoidea'' dimediasi melalui stimulasi sekresi insulin dari sel β pankreas, peningkatan penyerapan glukosa oleh sel adiposit, dan augmentasi sekresi adiponektin dari sel adiposit juga. Tindakan ganda pankreas dan ekstrapankreas dari ''F. deltoidea'' menggambarkan potensi besar tanaman ini untuk dikembangkan sebagai obat antidiabetes oral baru. Selain itu, sifat adiponektin yang mensekresi dan peka terhadap insulin dari ''F. deltoidea'' menunjukkan bahwa tanaman ini dapat memperbaiki resistensi insulin sistemik dan berpotensi bermanfaat untuk diabetes melitus tipe 2 yang terkait dengan resistensi insulin |
Aksi antihiperglikemik ''F. deltoidea'' dimediasi melalui stimulasi sekresi insulin dari sel β pankreas, peningkatan penyerapan glukosa oleh sel adiposit, dan augmentasi sekresi adiponektin dari sel adiposit juga. Tindakan ganda pankreas dan ekstrapankreas dari ''F. deltoidea'' menggambarkan potensi besar tanaman ini untuk dikembangkan sebagai obat antidiabetes oral baru. Selain itu, sifat adiponektin yang mensekresi dan peka terhadap insulin dari ''F. deltoidea'' menunjukkan bahwa tanaman ini dapat memperbaiki resistensi insulin sistemik dan berpotensi bermanfaat untuk diabetes melitus tipe 2 yang terkait dengan resistensi insulin.<ref>{{Cite journal|last=Adam|first=Zainah|last2=Khamis|first2=Shafii|last3=Ismail|first3=Amin|last4=Hamid|first4=Muhajir|date=2012|title=<i>Ficus deltoidea</i>: A Potential Alternative Medicine for Diabetes Mellitus|url=http://dx.doi.org/10.1155/2012/632763|journal=Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine|volume=2012|pages=1–12|doi=10.1155/2012/632763|issn=1741-427X}}</ref> |
||
''Ficus deltoidea'' telah dilaporkan memiliki kegunaan farmasi yang bermanfaat sebagai antidiabetes, antiinflamasi, antinosiseptif, antimelanogenik, antiphotoaging, antioksidan, antiulcerogenik, dan antibakteri<ref>{{Cite journal|last=Bunawan|first=Hamidun|last2=Amin|first2=Noriha Mat|last3=Bunawan|first3=Siti Noraini|last4=Baharum|first4=Syarul Nataqain|last5=Mohd Noor|first5=Normah|date=2014|title=<i>Ficus deltoidea</i>Jack: A Review on Its Phytochemical and Pharmacological Importance|url=http://dx.doi.org/10.1155/2014/902734|journal=Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine|volume=2014|pages=1–8|doi=10.1155/2014/902734|issn=1741-427X}}</ref> |
''Ficus deltoidea'' telah dilaporkan memiliki kegunaan farmasi yang bermanfaat sebagai antidiabetes, antiinflamasi, antinosiseptif, antimelanogenik, antiphotoaging, antioksidan, antiulcerogenik, dan antibakteri.<ref>{{Cite journal|last=Bunawan|first=Hamidun|last2=Amin|first2=Noriha Mat|last3=Bunawan|first3=Siti Noraini|last4=Baharum|first4=Syarul Nataqain|last5=Mohd Noor|first5=Normah|date=2014|title=<i>Ficus deltoidea</i>Jack: A Review on Its Phytochemical and Pharmacological Importance|url=http://dx.doi.org/10.1155/2014/902734|journal=Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine|volume=2014|pages=1–8|doi=10.1155/2014/902734|issn=1741-427X}}</ref> |
||
''Ficus deltoidea'' Jack (Moraceae) adalah tanaman obat terkenal yang digunakan dalam pengobatan tradisional di kalangan masyarakat Melayu untuk mengurangi dan menyembuhkan penyakit seperti bisul, psoriasis, sitotoksisitas, kardioprotektif, radang, penyakit kuning, vitiligo, perdarahan, diabetes, kejang, hepatitis, cedera disentri, luka, dan kekakuan. ''Ficus deltoidea'' mengandung berbagai macam senyawa bioaktif dari kelompok fitokimia yang berbeda seperti alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, sterol, terpen, karbohidrat, dan protein.<ref>{{Cite journal|last=Ashraf|first=Kamran|last2=Haque|first2=MohdRafiul|last3=Amir|first3=Mohd|last4=Ahmad|first4=Niyaz|last5=Ahmad|first5=Wasim|last6=Sultan|first6=Sadia|last7=Ali Shah|first7=SyedAdnan|last8=Mahmoud Alafeefy|first8=Ahmed|last9=Mujeeb|first9=Mohd|date=2021|title=An overview of phytochemical and biological activities: Ficus deltoidea Jack and other Ficus spp|url=http://dx.doi.org/10.4103/jpbs.jpbs_232_19|journal=Journal of Pharmacy And Bioallied Sciences|volume=13|issue=1|pages=11|doi=10.4103/jpbs.jpbs_232_19|issn=0975-7406}}</ref> |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 1 Juni 2023 12.51
Salayar | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | F. deltoidea
|
Nama binomial | |
Ficus deltoidea Jack
|
Salayar atau tabat barito (nama ilmiah: Ficus deltoidea) adalah tumbuhan yang biasa dijadikan tanaman obat di Pulau Kalimantan. Tumbuhan ini memiliki habitus atau bentuk tumbuh berupa semak, perdu, pohon kecil atau menjadi ephipit pada tumbuhan lain. Selayar berkerabat dengan beringin (Ficus benjamina) dalam suku Moraceae. Usia minimum tanaman yang bisa digunakan sebagai obat adalah 7,5 tahun. Bagian tanaman yang bermanfaat adalah akar, daun, dan ranting. Salayar dipercaya bisa dipakai untuk melawan penyakit tumor, kanker, radang kelenjar getah bening, dan radang persendian.
Manfaat
Aksi antihiperglikemik F. deltoidea dimediasi melalui stimulasi sekresi insulin dari sel β pankreas, peningkatan penyerapan glukosa oleh sel adiposit, dan augmentasi sekresi adiponektin dari sel adiposit juga. Tindakan ganda pankreas dan ekstrapankreas dari F. deltoidea menggambarkan potensi besar tanaman ini untuk dikembangkan sebagai obat antidiabetes oral baru. Selain itu, sifat adiponektin yang mensekresi dan peka terhadap insulin dari F. deltoidea menunjukkan bahwa tanaman ini dapat memperbaiki resistensi insulin sistemik dan berpotensi bermanfaat untuk diabetes melitus tipe 2 yang terkait dengan resistensi insulin.[1]
Ficus deltoidea telah dilaporkan memiliki kegunaan farmasi yang bermanfaat sebagai antidiabetes, antiinflamasi, antinosiseptif, antimelanogenik, antiphotoaging, antioksidan, antiulcerogenik, dan antibakteri.[2]
Ficus deltoidea Jack (Moraceae) adalah tanaman obat terkenal yang digunakan dalam pengobatan tradisional di kalangan masyarakat Melayu untuk mengurangi dan menyembuhkan penyakit seperti bisul, psoriasis, sitotoksisitas, kardioprotektif, radang, penyakit kuning, vitiligo, perdarahan, diabetes, kejang, hepatitis, cedera disentri, luka, dan kekakuan. Ficus deltoidea mengandung berbagai macam senyawa bioaktif dari kelompok fitokimia yang berbeda seperti alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, sterol, terpen, karbohidrat, dan protein.[3]
Referensi
- ^ Adam, Zainah; Khamis, Shafii; Ismail, Amin; Hamid, Muhajir (2012). "Ficus deltoidea: A Potential Alternative Medicine for Diabetes Mellitus". Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. 2012: 1–12. doi:10.1155/2012/632763. ISSN 1741-427X.
- ^ Bunawan, Hamidun; Amin, Noriha Mat; Bunawan, Siti Noraini; Baharum, Syarul Nataqain; Mohd Noor, Normah (2014). "Ficus deltoideaJack: A Review on Its Phytochemical and Pharmacological Importance". Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. 2014: 1–8. doi:10.1155/2014/902734. ISSN 1741-427X.
- ^ Ashraf, Kamran; Haque, MohdRafiul; Amir, Mohd; Ahmad, Niyaz; Ahmad, Wasim; Sultan, Sadia; Ali Shah, SyedAdnan; Mahmoud Alafeefy, Ahmed; Mujeeb, Mohd (2021). "An overview of phytochemical and biological activities: Ficus deltoidea Jack and other Ficus spp". Journal of Pharmacy And Bioallied Sciences. 13 (1): 11. doi:10.4103/jpbs.jpbs_232_19. ISSN 0975-7406.