Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi Batam: Perbedaan antara revisi
FelixJL111 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Mengganti kategori Paroki di Kepulauan Riau dengan Bangunan gereja Katolik di Kepulauan Riau |
||
Baris 72: | Baris 72: | ||
* Menjadi Gereja Partisipatif, Pedoman Keuskupan Pangkalpinang Post Sinode II |
* Menjadi Gereja Partisipatif, Pedoman Keuskupan Pangkalpinang Post Sinode II |
||
{{Paroki di Keuskupan Pangkal Pinang}} |
{{Paroki di Keuskupan Pangkal Pinang}} |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Bangunan gereja Katolik di Kepulauan Riau|Maria]] |
Revisi per 3 Juni 2023 15.07
Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi Batam | |
---|---|
Berkas:Mbpa.jpg | |
1°02′23″N 103°58′03″E / 1.039770°N 103.967605°E | |
Lokasi | Kavling Baru Sumber Jaya, Jl. Gereja - Kompleks Gereja Katolik Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi. Batu Aji - Kota Batam |
Jumlah anggota/umat | 12000 |
Sejarah | |
Didirikan | 1 November 2003 |
Dedikasi | 1 November 2013 |
Administrasi | |
Keuskupan | Keuskupan Pangkal Pinang |
Jumlah Imam | 2 |
Imam yang bertugas | R.D. Emanuel Vengi Nivak |
Catatan Pendirian: Paroki ketiga di Pulau Batam |
Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi Batam adalah paroki dibawah Keuskupan Pangkal Pinang, yang berlokasi di Batu Aji, pulau Batam, yang merupakan paroki ke tiga di pulau ini. Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi Tembesi Diresmikan oleh Bapak Uskup Pangkalpinang, Mgr. Hilarius Moa Nurak SVD, tanggal 1 November 2003.
Sejarah
Pada awalnya, paroki ini merupakan bagian dari Paroki Santo Petrus Lubukbaja. Seiring dengan perkembanga Batam sebagai daerah industri, ribuan pendatang masuk ke batam untuk bekerja di berbagai sektor. Demikian juga, wilayah pemukiman pun mulai dibangun. Daerah Batuaji dan sekitarnya menjadi salah satu daerah terpadat[1] karena daerah ini di khususkan untuk pemukiman menengah kebawah, sampai untuk penempatan daerah gusuran.
Dengan semakin banyaknya umat katolik di wilayah ini, Paroki Santo Petrus Lubukbaja tidak mampu lagi memberi pelayanan sampai ke seluruh daerah, untuk itulah pada tanggal 1 November 2003, dibentuklah Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi Tembesi untuk melayani umat di wilayah Batuaji dan sekitarnya. Wilayah yang masuk ke paroki ini adalah Tembesi, Batuaji, Pulau Rempang, Pulau galang, Tanjung Uncang dan sekitarnya.
Komunitas Religious
- Suster-suster Fransiskanes St. Elisabeth (FSE); Komunitas Biara Sungai Lekop
Komunitas Kategorial
- Legio Maria
- Tunggal Hati Seminari-Tunggal Hati Maria
Sekolah Katolik
- SD Bintang Timur, Batuaji
- SD St. Ignatius II, Taroka
Kapela
Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi memiliki beberapa kapela, yang juga mendapat jadwal misa rutin:
- Kapela St. Dominikus, Kavling Lama
- Kapela St. Fransiskus, Kavling Baru
- Kapela St. Yosafat, Dapur 12
- Kapela St. Maria Bintang Laut, Taroka
- Kapela St. Benediktus, Sagulung
- Kapela St. Bibiana, Dapur 3
- Kapela St. Yoseph, Sembur
- Kapela Teluk Paku
Jadwal Misa
Jadwal Misa Wilayah Pusat di Gereja Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi, Batu Aji
Misa Harian
- Senin: Pukul 06.00 WIB
- Selasa: Pukul 06.00 WIB
- Rabu: Pukul 06.00 WIB
- Kamis: Pukul 06.00 WIB
- Jumat: Pukul 19.00 WIB
- Sabtu: Pukul 06.00 WIB
Misa Hari Minggu
- Sabtu: Pukul 19.00 WIB (Misa I)
- Minggu: Pukul 07.00 WIB (Misa II)
- Minggu: Pukul 10.00 WIB (Misa III)
- Minggu: Pukul 17.00 WIB (Misa IV)
Pembangunan Gedung Gereja
Ternyata dengan adanya paroki baru di wilayah barat Batam, penambahan umat dari waktu ke watu juga sangat siginifikan. Dari sensus tahunan, penambahan jumlah umat setiap tahun mencapai 1000 jiwa. Di samping karena mobilitas umat yang tinggi, penambahan umat juga terjadi akibat kesadaran jati diri yang mulai bertumbuh. Kondisi ini membuat gedung gereja di Tembesi tidak bisa menampung, walau di beberapa tempat ada kapel sementara yang dibangun sebagai tempat ibadat hari minggu.
Maka, pada tanggal 1 November 2013 ditahbiskan gedung gereja baru, yang terletak di Kavling Sumber Jaya - Sagulung. Oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr. Antonio Guido Filipazzi
Referensi
- Menjadi Gereja Partisipatif, Pedoman Keuskupan Pangkalpinang Post Sinode II