Biologiwan: Perbedaan antara revisi
k →Referensi: pembersihan kosmetika dasar, added uncategorised tag |
k fix |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
=== Teori sel dengan mikroskop elektron === |
=== Teori sel dengan mikroskop elektron === |
||
Para ahli biologi khususnya yang meneliti sel telah memberikan sumbangan pengetahuan terhadap struktur sel sejak abad ke-17 M.<ref>{{Cite book|last=Wahyudiati|first=Dwi|date=Oktober 2017|url=http://repository.uinmataram.ac.id/191/1/%401.BUKU%20BIOKIMIA.pdf|title=Biokimia|location=Mataram|publisher=LEPPIM Mataram|isbn=978-602-60913-4-5|editor-last=Jayadi|editor-first=Edi M.|pages=3|url-status=live}}</ref> Sejumlah ahli biologi pada awal abad ke-19 mulai menyadari bahwa konsep [[Sel (biologi)|sel]] merupakan hal yang penting bagi [[biologi]]. Kesadaran ini merupakan awal dari perubahan pemikiran yang dihasilkan oleh pengembangan kecanggihan mikroskop. Pada tahun 1838, dua orang ahli biologi bernama Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann mengemukakan tiga asar dasar biologi. Pertama, teori bahwa satuan dasar dari makhluk hidup adalah sel. Kedua, teori bahwa masing-masing sel memiliki karakteristik kehidupan. Ketiga, teori bahwa semua sel berasal dari pembagian sel lain. Pada awalnya, hanya dua teori pertama yang diterima oleh para ahli biologi lainnya, sementara teori ketiga masih ditentang. Setelah Robert Remak dan Rudolf Virchow menerbitkan karya-karya yang mendukung teori ketiga tersebut pada dekade 1860-an, mayoritas ahli biologi menerima teori ketiga tersebut. Ketiga teori ini kemudian dikenal sebagai [[teori sel]].<ref>{{Cite book|last=Susilawati dan Bakhtiar, N.|date=2018|url=https://repository.uin-suska.ac.id/26091/1/Buku%20Biologi%20Dasar%20Terintegrasi.pdf|title=Biologi Dasar Terintegrasi|location=Pekanbaru|publisher=Kreasi Edukasi|isbn=978-602-6879-99-8|pages=2-3|url-status=live}}</ref> |
Para ahli biologi khususnya yang meneliti sel telah memberikan sumbangan pengetahuan terhadap struktur sel sejak abad ke-17 M.<ref>{{Cite book|last=Wahyudiati|first=Dwi|date=Oktober 2017|url=http://repository.uinmataram.ac.id/191/1/%401.BUKU%20BIOKIMIA.pdf|title=Biokimia|location=Mataram|publisher=LEPPIM Mataram|isbn=978-602-60913-4-5|editor-last=Jayadi|editor-first=Edi M.|pages=3|url-status=live}}</ref> Sejumlah ahli biologi pada awal abad ke-19 mulai menyadari bahwa konsep [[Sel (biologi)|sel]] merupakan hal yang penting bagi [[biologi]]. Kesadaran ini merupakan awal dari perubahan pemikiran yang dihasilkan oleh pengembangan kecanggihan mikroskop. Pada tahun 1838, dua orang ahli biologi bernama Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann mengemukakan tiga asar dasar biologi. Pertama, teori bahwa satuan dasar dari makhluk hidup adalah sel. Kedua, teori bahwa masing-masing sel memiliki karakteristik kehidupan. Ketiga, teori bahwa semua sel berasal dari pembagian sel lain. Pada awalnya, hanya dua teori pertama yang diterima oleh para ahli biologi lainnya, sementara teori ketiga masih ditentang. Setelah Robert Remak dan Rudolf Virchow menerbitkan karya-karya yang mendukung teori ketiga tersebut pada dekade 1860-an, mayoritas ahli biologi menerima teori ketiga tersebut. Ketiga teori ini kemudian dikenal sebagai [[teori sel]].<ref>{{Cite book|last=Susilawati dan Bakhtiar, N.|date=2018|url=https://repository.uin-suska.ac.id/26091/1/Buku%20Biologi%20Dasar%20Terintegrasi.pdf|title=Biologi Dasar Terintegrasi|location=Pekanbaru|publisher=Kreasi Edukasi|isbn=978-602-6879-99-8|pages=2-3|url-status=live}}</ref> |
||
Pengamatan struktur sel dilakukan oleh para ahli biologi menggunakan mikroskop elektron. Pengembangan mikroskop elektron dilakukan sepanjang dekade 1950-an. Akhirnya, para ahli biologi mampu menciptakan mikroskop elektron transmisi. Mikroskop ini memiliki kemampuan dalam melihat sktruktur sel yang paling halus. Melalui mikroskop elektron transmisi, perbedaan antara struktur-struktur sel lebih jelas dibandingkan menggunakan [[mikroskop cahaya]]. Mikroskop elektron transmisi mampu menghasilkan bayangan pada resolusi film setebal 2 nm. Pengamatan yang lebih kecil dari 2 nm tidak dapat lagi diamati karena keterbatasan fokus lensa terhadap elektron yang ada pada sampel.<ref>{{Cite book|last=Rahmadina dan Febriani, H.|date=Desember 2017|url=http://repository.uinsu.ac.id/9146/7/Buku%20Biologi%20Sel.pdf|title=Biologi Sel: Unit Terkecil Penyusun Tubuh Makhluk Hidup|location=Surabaya|publisher=CV. Selembar Papyrus|isbn=978-602-50521-3-2|editor-last=Manalu|editor-first=Kartika|pages=16|url-status=live}}</ref> |
Pengamatan struktur sel dilakukan oleh para ahli biologi menggunakan mikroskop elektron. Pengembangan mikroskop elektron dilakukan sepanjang dekade 1950-an. Akhirnya, para ahli biologi mampu menciptakan mikroskop elektron transmisi. Mikroskop ini memiliki kemampuan dalam melihat sktruktur sel yang paling halus. Melalui mikroskop elektron transmisi, perbedaan antara struktur-struktur sel lebih jelas dibandingkan menggunakan [[mikroskop cahaya]]. Mikroskop elektron transmisi mampu menghasilkan bayangan pada resolusi film setebal 2 nm. Pengamatan yang lebih kecil dari 2 nm tidak dapat lagi diamati karena keterbatasan fokus lensa terhadap elektron yang ada pada sampel.<ref>{{Cite book|last=Rahmadina dan Febriani, H.|date=Desember 2017|url=http://repository.uinsu.ac.id/9146/7/Buku%20Biologi%20Sel.pdf|title=Biologi Sel: Unit Terkecil Penyusun Tubuh Makhluk Hidup|location=Surabaya|publisher=CV. Selembar Papyrus|isbn=978-602-50521-3-2|editor-last=Manalu|editor-first=Kartika|pages=16|url-status=live}}</ref> |
Revisi per 12 Juni 2023 03.48
Ahli biologi atau biolog adalah ilmuwan yang menekuni penelitian dalam bidang biologi dan menguasai keilmuannya secara ahli. Fokus penting bagi para ahli biologi antara lain teori mengenai sel yang melandasi adanya kehidupan, dan teori tentang makhluk hidup.
Fokus penting
Teori sel dengan mikroskop elektron
Para ahli biologi khususnya yang meneliti sel telah memberikan sumbangan pengetahuan terhadap struktur sel sejak abad ke-17 M.[1] Sejumlah ahli biologi pada awal abad ke-19 mulai menyadari bahwa konsep sel merupakan hal yang penting bagi biologi. Kesadaran ini merupakan awal dari perubahan pemikiran yang dihasilkan oleh pengembangan kecanggihan mikroskop. Pada tahun 1838, dua orang ahli biologi bernama Matthias Jakob Schleiden dan Theodor Schwann mengemukakan tiga asar dasar biologi. Pertama, teori bahwa satuan dasar dari makhluk hidup adalah sel. Kedua, teori bahwa masing-masing sel memiliki karakteristik kehidupan. Ketiga, teori bahwa semua sel berasal dari pembagian sel lain. Pada awalnya, hanya dua teori pertama yang diterima oleh para ahli biologi lainnya, sementara teori ketiga masih ditentang. Setelah Robert Remak dan Rudolf Virchow menerbitkan karya-karya yang mendukung teori ketiga tersebut pada dekade 1860-an, mayoritas ahli biologi menerima teori ketiga tersebut. Ketiga teori ini kemudian dikenal sebagai teori sel.[2]
Pengamatan struktur sel dilakukan oleh para ahli biologi menggunakan mikroskop elektron. Pengembangan mikroskop elektron dilakukan sepanjang dekade 1950-an. Akhirnya, para ahli biologi mampu menciptakan mikroskop elektron transmisi. Mikroskop ini memiliki kemampuan dalam melihat sktruktur sel yang paling halus. Melalui mikroskop elektron transmisi, perbedaan antara struktur-struktur sel lebih jelas dibandingkan menggunakan mikroskop cahaya. Mikroskop elektron transmisi mampu menghasilkan bayangan pada resolusi film setebal 2 nm. Pengamatan yang lebih kecil dari 2 nm tidak dapat lagi diamati karena keterbatasan fokus lensa terhadap elektron yang ada pada sampel.[3]
Makhluk hidup
Para ahli biologi mengadakan pengelompokan makhluk hidup dengan tiga cara, yaitu taksonomi, sistematika dan klasifikasi. Ketiga cara tersebut sangat mirip satu sama lain karena perbedaannya sangat sedikit.[4] Keberhasilan suatu makhlukh hidup dalam rantai makanan diukur oleh para ahli biologi dengan mengamati kemampuan suatu spesies dalam mempertahankan kehidupannya dalam melalui ekoton dan membentuk populasi yang mandiri.[5]
Referensi
- ^ Wahyudiati, Dwi (Oktober 2017). Jayadi, Edi M., ed. Biokimia (PDF). Mataram: LEPPIM Mataram. hlm. 3. ISBN 978-602-60913-4-5.
- ^ Susilawati dan Bakhtiar, N. (2018). Biologi Dasar Terintegrasi (PDF). Pekanbaru: Kreasi Edukasi. hlm. 2–3. ISBN 978-602-6879-99-8.
- ^ Rahmadina dan Febriani, H. (Desember 2017). Manalu, Kartika, ed. Biologi Sel: Unit Terkecil Penyusun Tubuh Makhluk Hidup (PDF). Surabaya: CV. Selembar Papyrus. hlm. 16. ISBN 978-602-50521-3-2.
- ^ Desiani, A., Firdaus, dan Maiyanti, S. I. (6 Desember 2016). "A Reasoning Technique for Taxonomy Expert System of Living Organisms" (PDF). Prosiding Annual Research Seminar 2016. 2 (1): 273. ISBN 979-587-626-0.
- ^ Sandika, Bayu (November 2021). Fikriyah, Aida, ed. Buku ajar Ekologi: Integrasi Islam Sains (PDF). Grobogan: Yayasan Citra Dharma Cindekia. hlm. 106. ISBN 978-623-6078-69-3.
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |