Lompat ke isi

Kulit: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Almabot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: lb:Haut (Organ)
SkullSplitter (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13: Baris 13:


<!--banyak pencinta kulit merawat kulitnya dengan berbagai bahan kimia demi keindahan kulitnya tapi yang banyak terjadi adalah justru kulit mereka malah semakin rusak karena bahan kimia yang salah atau tidak cocok dengan kulitnya.-->
<!--banyak pencinta kulit merawat kulitnya dengan berbagai bahan kimia demi keindahan kulitnya tapi yang banyak terjadi adalah justru kulit mereka malah semakin rusak karena bahan kimia yang salah atau tidak cocok dengan kulitnya.-->

Lihat Pula :
[[Jerawat]]


{{sistem integumen}}
{{sistem integumen}}
{{anatomi-stub}}
{{anatomi-stub}}


Lihat Pula :
[[Jerawat]]


[[Kategori:Sistem integumen]]
[[Kategori:Sistem integumen]]

Revisi per 16 Juli 2009 06.57

Diagram kulit manusia.

Kulit manusia terdiri atas epidermis dan dermis. Kulit berfungsi sebagai alat ekskresi karena adanya kelenjar keringat (kelenjar sudorifera) yang terletak di lapisan dermis.

Epidermis

Epidermis tersusun atas lapisan tanduk (lapisan korneum) dan lapisan Malpighi. Lapisan korneum merupakan lapisan kulit mati, yang dapat mengelupas dan digantikan oleh sel-sel baru. Lapisan Malpighi terdiri atas lapisan spinosum dan lapisan germinativum. Lapisan spinosum berfungsi menahan gesekan dari luar. Lapisan germinativum mengandung sel-sel yang aktif membelah diri, mengantikan lapisan sel-sel pada lapisan korneum. Lapisan Malpighi mengandung pigmen melanin yang memberi warna pada kulit.

Dermis

Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar rambut, ujung syaraf, kelenjar keringat, dan kelenjar minyak. Kelenjar keringat menghasilkan keringat. Banyaknya keringat yang dikeluarkan dapat mencapai 2.000 ml setiap hai, tergantung pada kebutuhan tubuh dan pengaturan suhu. Keringat mengandung air, garam, dan urea. Fungsi lain sebagai alat ekskresi adalh sebgai organ penerima rangsang, pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, dan bibit penyakit, serta untuk pengaturan suhu tubuh.

Pada suhu lingkunga tinggi (panas), kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh kapiler di kulit melebar. Melebarnya pembuluh kapiler akan memudahkan proses pembuangan air dan sisa metabolisme. Aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan mengakibatkan suhu di permukaan kulit turun sehingga kita tidak merasakan panas lagi. Sebaliknya, saat suhu lingkungan rendah, kelenjar keringat tidak aktid dan pembuluh kapiler di kulit menyempit. Pada keadaan ini darah tidak membuang sisa metabolisme dan air, akibatnya penguapan sangat berkurang, sehingga suhu tubuh tetap dan tubuh tida mengalami kendinginan. Keluarnya keringat dikontrol oleh hipotamulus.


Lihat Pula : Jerawat