Sunya: Perbedaan antara revisi
k →top: clean up |
k fix |
||
Baris 20: | Baris 20: | ||
== Sinopsis == |
== Sinopsis == |
||
Semenjak sang ibu meninggalkannya, Bejo, 5 tahun, kerap mengalami kejadian-kejadian yang aneh, dari mulai Gadis kecil yang muncul dan menghilang di pinggir hutan, Peri-peri menari untuknya, Sahabat gaibnya Rohman selalu menemani, melindunginya, namun juga mengambil bagian miliknya, hingga Raksasa Buto yang selalu melamar |
Semenjak sang ibu meninggalkannya, Bejo, 5 tahun, kerap mengalami kejadian-kejadian yang aneh, dari mulai Gadis kecil yang muncul dan menghilang di pinggir hutan, Peri-peri menari untuknya, Sahabat gaibnya Rohman selalu menemani, melindunginya, namun juga mengambil bagian miliknya, hingga Raksasa Buto yang selalu melamar untuk jadi sahabatnya. Kejadian itu mengisi kehampaan hati sepanjang hidup Bejo. Bejo hidup tak lagi bisa membedakan realitas dan dunia dongengnya., Ia tumbuh didampingi masa kecilnya yang kekal bersamanya. |
||
30 tahun kemudian hasrat meminang wanita Idamannya, Raisya, tercapai, tapi itu malah membuatnya dituduh memelet Raisya oleh orang-orang sekitarnya. Situasi semakin kompleks saat ia berusaha mati-matian menolong neneknya yang menderita karena |
30 tahun kemudian hasrat meminang wanita Idamannya, Raisya, tercapai, tapi itu malah membuatnya dituduh memelet Raisya oleh orang-orang sekitarnya. Situasi semakin kompleks saat ia berusaha mati-matian menolong neneknya yang menderita karena sekarat berkepanjangan. Dokter tidak melihat sebuah gejala sakit, namun Nenek Bejo tidak bisa sehat ataupun meninggal dunia. Kesembuhan neneknya adalah sebuah hal mutlak yang harus dibayar Bejo dari sebuah tradisi pengabdian pada orang tua. |
||
Bejo berupaya dengan cari non medis: perklenikan untuk penyembuhan sang Nenek. Belakangan baru ia ketahui, bahwa konsekuensi yang harus ia jalani dari upaya terakhirnya ini tidaklah main-main,karena ternyata berhubungan dengan kemisteriusan hidup masa kecilnya. |
Bejo berupaya dengan cari non medis: perklenikan untuk penyembuhan sang Nenek. Belakangan baru ia ketahui, bahwa konsekuensi yang harus ia jalani dari upaya terakhirnya ini tidaklah main-main,karena ternyata berhubungan dengan kemisteriusan hidup masa kecilnya. |
Revisi terkini sejak 12 Juni 2023 06.42
Sunya | |
---|---|
Sutradara | Harry Dagoe Suharyadi |
Produser | Harry Dagoe Suharyadi |
Skenario | Harry Dagoe Suharyadi Eka Kurniawan |
Cerita | Eka Kurniawan |
Pemeran | |
Penyunting | Harry Dagoe Suharyadi |
Tanggal rilis | 5 Oktober 2016 |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Sunya adalah sebuah film drama yang disutradarai oleh Harry Dagoe Suharyadi berdasarkan dari cerita pendek berjudul Jimat Sero karya Eka Kurniawan. Film produksi Sinema Hari Cipta ini dibintangi oleh Erlandho Saputra, Eko Supriyanto, Satria Qolbun Salim, dan Astri Kusumawardhani. Sunya tayang perdana di bioskop pada tanggal 5 Oktober 2016.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Semenjak sang ibu meninggalkannya, Bejo, 5 tahun, kerap mengalami kejadian-kejadian yang aneh, dari mulai Gadis kecil yang muncul dan menghilang di pinggir hutan, Peri-peri menari untuknya, Sahabat gaibnya Rohman selalu menemani, melindunginya, namun juga mengambil bagian miliknya, hingga Raksasa Buto yang selalu melamar untuk jadi sahabatnya. Kejadian itu mengisi kehampaan hati sepanjang hidup Bejo. Bejo hidup tak lagi bisa membedakan realitas dan dunia dongengnya., Ia tumbuh didampingi masa kecilnya yang kekal bersamanya.
30 tahun kemudian hasrat meminang wanita Idamannya, Raisya, tercapai, tapi itu malah membuatnya dituduh memelet Raisya oleh orang-orang sekitarnya. Situasi semakin kompleks saat ia berusaha mati-matian menolong neneknya yang menderita karena sekarat berkepanjangan. Dokter tidak melihat sebuah gejala sakit, namun Nenek Bejo tidak bisa sehat ataupun meninggal dunia. Kesembuhan neneknya adalah sebuah hal mutlak yang harus dibayar Bejo dari sebuah tradisi pengabdian pada orang tua.
Bejo berupaya dengan cari non medis: perklenikan untuk penyembuhan sang Nenek. Belakangan baru ia ketahui, bahwa konsekuensi yang harus ia jalani dari upaya terakhirnya ini tidaklah main-main,karena ternyata berhubungan dengan kemisteriusan hidup masa kecilnya.
Pemeran
[sunting | sunting sumber]- Erlandho Saputra sebagai Bejo
- Satria Qolbun Salim sebagai Bejo kecil
- Eko Supriyanto sebagai Rohman
- Astri Kusumawardhani sebagai Raisya
- Ronny P Tjandra sebagai Atmo
- Soetomo Abdl Qadir sebagai Jinten Kumintang
- Sri Purwani sebagai Nyi Sutemi
- Guru Sani
- Suharti
Penghargaan dan Nominasi
[sunting | sunting sumber]Tahun | Penghargaan | Kategori | Penerima | Hasil |
---|---|---|---|---|
2016 | Festival Film Tempo | Pemeran Pendukung Pria Terbaik | Eko Supriyanto | Menang |
Piala Maya | Film Cerita Panjang/Film Bioskop Terpilih | Sinema Hari Cipta | Nominasi | |
Sutradara Terpilih | Harry Dagoe Suharyadi | Nominasi | ||
Penghargaan Khusus: Ide Cerita Terpilih | Eka Kurniawan | Menang |