Lompat ke isi

Jembatan timbang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 62: Baris 62:
Pada jembatan timbang modern terdapat dua deteksi penimbangan.
Pada jembatan timbang modern terdapat dua deteksi penimbangan.
* '''Penimbangan awal'''. Kendaraan masuk pada alat deteksi awal, di mana secara otomatis kendaraan yang kelebihan muatan yang berlebihan sekali terdeksi, dan harus masuk jalur pembongkaran untuk membongkar kelebihan muatan, kemudian masuk lagi ke deteksi awal.
* '''Penimbangan awal'''. Kendaraan masuk pada alat deteksi awal, di mana secara otomatis kendaraan yang kelebihan muatan yang berlebihan sekali terdeksi, dan harus masuk jalur pembongkaran untuk membongkar kelebihan muatan, kemudian masuk lagi ke deteksi awal.
* '''Penimbangan Kendaraan'''. Kendaraan yang sudah OK masuk jalur penimbang dan berhenti di palform untuk ditimbang. Kalau kedapatan kelebihan muatan yang masuk dalam tolrensi, maka sopir/kenek bayar denda, atau yang OK terus keluar.
* '''Penimbangan Kendaraan'''. Kendaraan yang sudah OK masuk jalur penimbang dan berhenti di palform untuk ditimbang. Kalau masih kedapatan kelebihan muatan yang masuk dalam tolrensi, maka sopir/kenek bayar denda dan retribusi, atau yang OK terus keluar setelah membayar retribusi.


== Petugas Jembatan Timbang ==
== Petugas Jembatan Timbang ==

Revisi per 17 Juli 2009 01.41

Jembatan timbang adalah seperangkat alat untuk menimbang kendaraan barang/truk yang dapat dipasang secara tetap atau alat yang dapat dipindah-pindahkan (portable) yang digunakan untuk mengetahui berat kendaraan beserta muatannya. Sebenarnya istilah yang benar adalah Timbangan Jembatan.

Fungsi

Dasar Hukum

Dasar Hukum adalah KM 5 Tahun 1995 tentang Penyelenggaraan Penimbangan Kendaraan Bermotor di Jalan.

Fungsi pemantauan

Hal ini dilakukan untuk melihat gelagat atau tren lalu-lintas angkutan barang dan kelebihan muatan. Tentu saja dengan perkembangan yang pesat jenis kendaraan, maka jembatan timbang yang lama tidak mampu lagi memantau lalu lintas angkutan barang dewasa ini, karena jembatan timbang lama memiliki kapasitas rendah dan timbangan yang pendek.

Fungsi pengawasan

Lalu-lintas angkutan barang perlu diawasi tonasenya dan jenis barangnya, agar Pemerintah dapat mengawasi jalur dan area barang.

Fungsi penindakan

Hal ini untuk menjaga kerusakan jalan perlu dilakukan penindakan berdasarkan berat tonase yang diijinkan, di mana kendaraan bermotor tidak boleh melebihi muatan, pada jaringan jalan masing-masing pulau berikut ini. Dengan ketentuan ini, maka kendaraan yang melebihi muatan akan ditindak sesuai dengan ketetntuan yang berlaku.

Berkaitan dengan kebijaksanaan Pemerintah dalam menanggulangi muatan lebih melalui penetapan kelas jalan:

  • 1. Kep. Menhub No. KM 55 tahun 1999 tentang Penetapan Kelas Jalan di Pulau Jawa,
  • 2. Kep. Menhub No. KM 1 tahun 2000 tentang Penetapan Kelas Jalan di Pulau Sumatera,
  • 3. Kep. Menhub No. KM 13 tahun 2001 tentang Penetapan Kelas Jalan di Pulau Sulawesi,
  • 4. Kep. Menhub No. KM 1 tahun 2003 tentang Penetapan Kelas Jalan di Pulau Kalimantan,

Bentuk timbangan

Jembatan timbang konvensional

Jembatan timbang konvensional terdiri dari suatu platform untuk menimbang seluruh kendaraan beserta muatannya, sehingga dibutuhkan platform sepanjang 10 meter sehingga keseluruhan as roda truk rigid dapat berada dalam platform, sedang untuk gandengan dan tempelan biasanya ditimbang terlebih dahulu truk penarik kemudian baru dilakukan penimbangan terhadap kereta gandengan atau kereta tempelannya.

Jembatan timbang sumbu

Adalah timbangan yang menimbang muatan sumbu, dimana masing-masing sumbu ditimbang satu persatu kemudian untuk mengetahui berat keseluruhan truk dilakukan perjumlahan.

Jembatan timbang portabel

Sebuah jembatan timbang

Merupakan timbangan yang bisa dipindah-pindahkan, dapat berupa timbangan untuk masing-masing roda atau untuk seluruh kendaraan sekaligus.

Jembatan timbang modern

Sehubungan dewasa ini konfigurasi kendaraan dan arus lalu-lintas yang tinggi, maka diperlukan jembatan timbang modern. Jembatan timbang modern ini harus secara otomatis menimbang kendaraan yang lewat, yaitu dengan timbangan elektronik digital yang komputerisasi, artinya secara otomatis kendaraan akan ditimbang secara keseluruhan dan batas-batas toleransi pelanggaran yang diijinkan. Misalnya, secara bertahap pelanggaran akan dikurangi dimulai toleransi kelebihan muatan 70%, kemudian 50%, selanjutnya 30%, dst. Hal ini dimungkinkan dengan program komputer secara bertahap dirubah. Di Indonesia, sebenarnya akan dimulai pada Jembatan Timbang Losari (Cikampek).

Fasilitas Jembatan Timbang

Fasilitas jembatan timbang umumnya terdiri atas:

  • Komplek jembatan timbang dan diberi pagar keliling
  • Jalur keluar-masuk kendaraan yang akan ditimbang
  • Platform jembatan timbang
  • Bangunan operasional jembatan timbang, yang terdiri atas: ruang operator timbangan, ruang administrasi, ruang kepala, WC/Kamar Mandi, Ruang istirahat petugas, ruang rapat, dapur, gudang genset atau peralatan.

Untuk jembatan timbang yang jauh dari kota, maka diperlengkapi dengan mess petugas. Selain itu juga ada fasilitas oleh raga (badminton/pimpiong), tempat ibadat (mushola, kapel).

Selanjutnya untuk memenuhi penegakkan hukum, maka di dalam komplek jembatan timbang tersebut tersedia gudang atau pelataran penumpukan untuk menyimpan barang kelebihan muatan yang ditindak.

Proses Penimbangan Kendaraan Secara Konvensional

Dalam memproses penimbangan kendaraan, maka dilakukan sebagai berikut:

  • Kendaraan masuk komplek jembatan timbang melalui jalur masuk
  • Kendaran berhenti di atas platform untuk ditimbang
  • Petugas timbang mengaktifkan timbangan untuk dilihat berat kendaraan.
  • Untuk jembatan timbang modern, petugas kemudian memasukkan data JBB/JBKB kendaraan, dan komputer menghitung secara otomatis.
  • Kalau hasilnya bahwa terjadi kelebihan muatan, maka sopir/kenek kemudian membayar denda sesuai dengan kelebihan muatan.
  • Namun kalau kelebihan muatan terlalu besar sesuai peraturan, maka kendaraan kemudian memasuki jalur gudang/palataran penyimpanan muatan lebih, dan kendaraan memasuki jalur timbangan untuk ditimbang sekali lagi, kalau masih kelebihan muatan masuk ke palataran penumpukan barang,
  • Kalau sudah OK, kendaraan keluar melalui jalur keluar,

Proses Jembatan Timbang Modern

Pada jembatan timbang modern terdapat dua deteksi penimbangan.

  • Penimbangan awal. Kendaraan masuk pada alat deteksi awal, di mana secara otomatis kendaraan yang kelebihan muatan yang berlebihan sekali terdeksi, dan harus masuk jalur pembongkaran untuk membongkar kelebihan muatan, kemudian masuk lagi ke deteksi awal.
  • Penimbangan Kendaraan. Kendaraan yang sudah OK masuk jalur penimbang dan berhenti di palform untuk ditimbang. Kalau masih kedapatan kelebihan muatan yang masuk dalam tolrensi, maka sopir/kenek bayar denda dan retribusi, atau yang OK terus keluar setelah membayar retribusi.

Petugas Jembatan Timbang

Dalam sehari-hari operasional jembatan timbang diperlukan petugas operasional kerja shift selama 24 jam selama 7 hari kerja seminggu (3 shift masing-masing 8 jam):

  • Kepala tugas operasional
  • Petugas pengatur lalu-lintas pada jalur masuk dan keluar
  • Petugas pengatur pada paltform untuk mengatur berhenti atau jalan
  • Petugas timbang
  • Petugas administrasi denda
  • Pesuruh khusus

Karyawan Jembatan Timbang

Selain petugas operasional harian, maka jembatan timbang juga punya karyawan yang bekerja di hari kerja saja:

  • Kepala Jembatan Timbang
  • Karyawan Administrasi
  • Pesuruh, dan karyawan kebersihan dan pemelihara jembatan timbang dengan peralatanya

Lihat pula