Lompat ke isi

Aspal danau: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Aspal menggunakan HotCat
Ratna Wuluh (bicara | kontrib)
Kategori
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 15: Baris 15:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}
{{danau-stub}}


[[Kategori:Aspal]]
[[Kategori:Aspal]]

Revisi per 19 Juni 2023 07.13

Aspal danau adalah jenis aspal alam yang dihasilkan dari danau. Lokasi penghasil aspal danau yang terbesar adalah di Pulau Trinidad. Proses pengambilan aspal danau melalui proses penyulingan. Aspal danau diamnfaatkan sebagai bahan pembuatan aspal semen.

Karakteristik

Aspal danau merupakan salah satu jenis aspal alam.[1] Bentuk fisiknya seperti dodol.[2]

Lokasi penghasil

Lokasi penghasil aspal danau terbanyak terletak di danau yang terletak di Pulau Trinidad.[3] Aspal yang dihasilkan di lokasi ini disebut aspal danau Trinidad.[4] Keberadaan aspal danau di Trinidad pertama kali diketahui pada tahun 1595. Orang yang menceritakan keberadannya adalah Raleigh.[5] Selain di Trinidad, aspal danau juga dihasilkan di Venezuela.[6] Aspal danau yang ada di Venezuela disebut aspal danau Bermuda. Aspal danau yang ada di Pulau Trinidad bercampur dengan mineral dan bahan organik. Persentase aspalnya sebesar 63%. Sementara itu, aspal danau Bermuda juga tidak murni dan bercampur dengan batu pasir atau gamping. Persentase aspalnya hanya sekitar 5–30%.[7]

Pengambilan

Aspal danau tersimpan di dalam cekungan pada bagian permukaan Bumi. Cara mengambilnya dengan metode penyulingan. Bahan galian pada danau dipanaskan hingga suhu 160ºC. Pada suhu ini, air yang terperangkap di dalam bahan galian akan menguap dan menyisakan aspal.[8]

Pemanfaatan

Aspal danau digunakan sebagai bahan pembuatan aspal semen. Pembuatan aspal semen berlaku baik pada aspal danau Trinidad maupun aspal danau Bermuda.[9]

Referensi

  1. ^ Mudjanarko, S. W., dkk. (2019). Azizah, Nur, ed. Variasi HDPE (High Density Polyethylene untuk Lapis Aus Asphalt Concrete Wearing Coarse (AC-WC). Surabaya: Penerbit Scopindo Media Pustaka. hlm. 14. ISBN 978-623-92163-2-0. 
  2. ^ Aizid, Rizem (2018). Rusdianto, ed. Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia. Yogyakarta: Noktah. hlm. 8. ISBN 978-602-5781-01-8. 
  3. ^ Sukirman, Silvia (April 2007). Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Granit. hlm. 27. ISBN 979-461-472-6. 
  4. ^ Qomaruddin, Mochammad (Juni 2019). Wivowo, P. A., Amrina, U., dan Sari, H. N. I. P., ed. Teknologi Bahan Konstruksi. Jepara: Unisnu Press. hlm. 103. ISBN 978-623-91604-1-8. 
  5. ^ Sasono, Herman Budi (2013). Christian, Putri, ed. Manajemen Impor dan Importasi Indonesia. Yogyakarta: Penerbit ANDI. hlm. 128. ISBN 978-979-29-2298-1. 
  6. ^ Mabui, Didik Suryamiharja S. (Desember 2021). Irianto, ed. Studi Kinerja Campuran Aspal Porus dan Limbah Plastik. Makassar: CV. Tohar Media. hlm. 10. ISBN 978-623-5603-32-2. 
  7. ^ Azka, C. N., dkk. (Januari 2023). Radjawane, Louise Elizabeth, ed. Perkerasan Jalan. Media Sains Indonesia. hlm. 59. ISBN 978-623-195-031-4. 
  8. ^ Rendra, A., dan Mudjanarko, S. W. Purwantoro, Gatut, ed. Analisis Perbandingan Flexible Pavement As Buton Pra Campur dengan Plastik HDPE untuk Lapisan AC-WC. Narotama University Press. hlm. 27–28. ISBN 978-602-655-785-8. 
  9. ^ Mulyono, Tri (Agustus 2021). Bahan Bangunan dan Konstruksi. Yogyakarta: Stiletto Indie Book. hlm. 670. ISBN 978-623-6400-83-8.