Lompat ke isi

Misteri Banyuwangi (Dukun Santet): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 23237942 oleh 182.2.142.126 (bicara) templat tidak tersedia
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 36: Baris 36:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* [http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-m028-98-699352/misteri-banyuwangi-dukun-santet Ulasan di Film Indonesia]
* [http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-m028-98-699352/misteri-banyuwangi-dukun-santet Ulasan di Film Indonesia]

{{DISPLAYTITLE:''Misteri Banyuwangi (Dukun Santet)''|noerror}}


[[Kategori:Film berbahasa Indonesia]]
[[Kategori:Film berbahasa Indonesia]]

Revisi terkini sejak 20 Juni 2023 05.09

Misteri Banyuwangi
Salah satu adegan dalam film Misteri Banyuwangi (Dukun Santet).
Nama lainMisteri Banyuwangi (Dukun Santet)
SutradaraWalmer Sitohang
ProduserMadhu S. Mahtani
Ditulis olehWalmer Sitohang
PemeranAnton Yanuar
Arif Terikasan
Tanggal rilis
1998
Durasi81 menit
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia

Misteri Banyuwangi (Dukun Santet) adalah Film Indonesia yang dirilis pada 1998 yang disutradarai oleh Walmer Sitohang serta dibintangi oleh Anton Yanuar dan Arif Terikasan.

Ratmono (Arif Terikasan) terpikat seorang penari gandrung Banyuwangi dan menceraikan istrinya. Niat untuk mengawini sang penari malam membuatnya habis harta dan terlunta-lunta, hingga gantung diri. Peristiwa ini menambah kebencian penduduk desa terhadap dukun santet, bahkan bersepakat untuk mengusir dukun itu. Namun aksi mereka dihalangi ustad Sutar (Anton Yanuar). Tiba-tiba desa geger karena pembunuhan berantai terhadap orang yang dianggap sebagai dukun santet. Sementara pihak berwajib memberikan keterangan samar-samar, pembunuhan "beralih" ke para kiai yang dilakukan oleh orang-orang berseragam hitam-hitam dan menggunakan tutup muka (ninja). Ustad juga diteror lewat telpon, bahkan pernah diserang. Ia lolos karena punya ilmu bela diri. Pihak berwajib malah mengatakan bahwa tidak ada ninja. Amuk massa juga terjadi. Peristiwa ini tetap misterius, karena di akhir film tidak terungkap masalahnya. Secara simbolis film ditutup dengan seorang bocah membawa bendera merah-putih bersama teman-temannya.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]