Lompat ke isi

Panggilan jahil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎top: bentuk baku
Bulandari27 (bicara | kontrib)
Typo
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 1: Baris 1:
'''Panggilan jahil''' ('''prank call''', '''crank call''', '''phony call''', '''hoax call''') adalah sebuah [[panggilan telepon]] yang ditujukan oleh pemanggil sebagai [[lelucon terapan]] yang dimainkan terhadap orang yang menjawab. Panggilan tersebut sering kali merupakan jenis dari [[panggilan gangguan]].
'''Panggilan jahil''' ('''prank call''', '''crank call''', '''phony call''', '''hoax call''') adalah sebuah [[panggilan telepon]] yang ditujukan oleh pemanggil sebagai [[lelucon terapan]] yang dimainkan terhadap orang yang menjawab. Panggilan tersebut sering kali merupakan jenis dari [[panggilan gangguan]].


Salah satu orang terkenal yang menjadi korban panggilan jahil adalah [[Elizabeth II]], yang dikerjai oleh DJ Kanada [[Pierre Brassard]] yang menyamar menjadi Perdana Menteri Kanada [[Jean Chrétien]], yang memintanya untuk merekam pidato untuk mendukung penyatuan Kanads menjelang [[referendum Quebec 1995]].<ref>{{cite news | first= | last= | author2= | title=Hoaxing: A national pastime | date=2000-01-25 |publisher=BBC | url =http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/618065.stm | work =BBC News | accessdate = 2007-09-15 | quote = In 1995, Canadian DJ Pierre Brassard got through to [[Buckingham Palace]] pretending to be Canadian Prime Minister Jean Chrétien. He chatted to the Queen for 15 minutes on air – eliciting a promise that she would try to influence [[Quebec]]'s [[referendum]] on proposals to break away from Canada – and she never realised it was a hoax.}}</ref>
Salah satu orang terkenal yang menjadi korban panggilan jahil adalah [[Elizabeth II]], yang dikerjai oleh DJ Kanada [[Pierre Brassard]] yang menyamar menjadi Perdana Menteri Kanada [[Jean Chrétien]], yang memintanya untuk merekam pidato untuk mendukung penyatuan Kanada menjelang [[referendum Quebec 1995]].<ref>{{cite news | first= | last= | author2= | title=Hoaxing: A national pastime | date=2000-01-25 |publisher=BBC | url =http://news.bbc.co.uk/2/hi/uk_news/618065.stm | work =BBC News | accessdate = 2007-09-15 | quote = In 1995, Canadian DJ Pierre Brassard got through to [[Buckingham Palace]] pretending to be Canadian Prime Minister Jean Chrétien. He chatted to the Queen for 15 minutes on air – eliciting a promise that she would try to influence [[Quebec]]'s [[referendum]] on proposals to break away from Canada – and she never realised it was a hoax.}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 20 Juni 2023 10.44

Panggilan jahil (prank call, crank call, phony call, hoax call) adalah sebuah panggilan telepon yang ditujukan oleh pemanggil sebagai lelucon terapan yang dimainkan terhadap orang yang menjawab. Panggilan tersebut sering kali merupakan jenis dari panggilan gangguan.

Salah satu orang terkenal yang menjadi korban panggilan jahil adalah Elizabeth II, yang dikerjai oleh DJ Kanada Pierre Brassard yang menyamar menjadi Perdana Menteri Kanada Jean Chrétien, yang memintanya untuk merekam pidato untuk mendukung penyatuan Kanada menjelang referendum Quebec 1995.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Hoaxing: A national pastime". BBC News. BBC. 2000-01-25. Diakses tanggal 2007-09-15. In 1995, Canadian DJ Pierre Brassard got through to Buckingham Palace pretending to be Canadian Prime Minister Jean Chrétien. He chatted to the Queen for 15 minutes on air – eliciting a promise that she would try to influence Quebec's referendum on proposals to break away from Canada – and she never realised it was a hoax. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]