Mahkota dewa: Perbedaan antara revisi
k clean up |
k Menghapus Kategori:Thymelaeaceae; Menambah Kategori:Phaleria menggunakan HotCat |
||
Baris 59: | Baris 59: | ||
[[Kategori:Tumbuhan obat]] |
[[Kategori:Tumbuhan obat]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Phaleria]] |
||
Revisi per 27 Juni 2023 12.01
Phaleria macrocarpa | |
---|---|
Ripe Phaleria macrocarpa | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | P. macrocarpa
|
Nama binomial | |
Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.
|
Pohon Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) atau dalam bahasa melayu dikenal dengan sebutan pohon simalakama, yang buahnya juga disebut buah simalakama. Di sinilah muncul peribahasa bagaikan buah simalakama. Karena buah ini dikenal sebagai buah beracun yang bisa mematikan bagi para pemakannya jika kita tidak pandai mengolahnya, juga sebagai salah satu tanaman obat di Indonesia. Asalnya dari Papua/Irian Jaya.
Buah mahkota dewa mengandung beberapa zat aktif seperti:
- Alkaloid, bersifat detoksifikasi yang dapat menetralisasi racun di dalam tubuh
- Saponin, yang bermanfaat sebagai:
- Flavonoid
- Melancarkan peredaran darah ke seluruh tubuh dan mencegah terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah
- Mengurangi kandungan kolesterol serta mengurangi penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah
- Mengurangi kadar risiko penyakit jantung koroner
- Mengandung antiinflamasi (antiradang)
- Berfungsi sebagai antioksidan
- Membantu mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan atau pembengkakan
- Polifenol
Tanaman atau pohon mahkota dewa sering kali ditanam sebagai tanaman peneduh. Ukurannya tidak terlalu besar dengan tinggi mencapai 3 meter, mempunyai buah yang berwarna merah menyala yang tumbuh dari batang utama hingga ke ranting.
Untuk memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa, dapat dilakukan pengawetan dengan beberapa cara antara lain pendinginan, pengalengan, dan pengeringan. Pengeringan yang dilakukan pada buah mahkota dewa bertujuan mengurangi kadar air dalam bahan, sehingga air yang tersisa tidak dapat digunakan sebagai media hidup mikrob perusak yang ada di dalam bahan tersebut, dengan kata lain dapat memperpanjang masa simpan buah mahkota dewa tersebut. Kondisi pengeringan yang tepat akan menentukan mutu hasil pengeringan yang tinggi.[1]
Nama Lain
- Makuto Rojo
- Makuto Ratu
- Obat Dewa
- Pau (Obat Pusaka)
- Crown of God (Inggris)
- Boh Anggota Dewan (Aceh)
- Simalakama (bahasa malayu)
Referensi
- ^ Pratama, Hadi Azis. 2007. Mempelajari Karakteristik Pengeringan Dengan Cara Menentukan Kadar Air Kesetimbangan dan Konstanta Pengeringan Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.), sebuah skripsi. IPB, Bogor.
Daftar Pustaka