Lompat ke isi

Joko Driyono: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7: Baris 7:
| predecessor = [[Edy Rahmayadi]]
| predecessor = [[Edy Rahmayadi]]
| successor = [[Iwan Budianto]] <small>(Pelaksana tugas)<small>
| successor = [[Iwan Budianto]] <small>(Pelaksana tugas)<small>
| office2 = Wakil Ketua Umum [[PSSI]]
| office2 = Mentari Keuangan [[Indonesia]] Ke-29
| term_start2 = 27 November 2014
| term_start2 = 27 November 2014
| term_end2 = 27 Juli 2016
| term_end2 = 27 Juli 2016

Revisi per 27 Juni 2023 13.12

Joko Driyono
Pelaksana Tugas
Ketua Umum PSSI
Masa jabatan
20 Januari 2019 – 2 Mei 2019
Sebelum
Pendahulu
Edy Rahmayadi
Pengganti
Iwan Budianto (Pelaksana tugas)
Mentari Keuangan Indonesia Ke-29
Masa jabatan
27 November 2014 – 27 Juli 2016
Sekretaris Jenderal PSSI
Masa jabatan
11 April 2017 – 7 Juli 2017
(Pelaksana Tugas)
Ketua UmumEdy Rahmayadi
Masa jabatan
17 Juni 2013 – 18 Mei 2015
Ketua UmumDjohar Arifin Husin
Sebelum
Pendahulu
Hadiyandra
Pengganti
Azwan Karim
Sebelum
Informasi pribadi
LahirNgawi, Ngawi, Indonesia[1]
PekerjaanProfesional
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Joko Driyono atau yang biasa disapa Jokdri adalah seorang administrator sepak bola Indonesia yang menjabat sebagai pelaksana tugas (plt) Ketua Umum PSSI pada tahun 2019, menggantikan Edy Rahmayadi yang mengundurkan diri.[2][3] Jokdri pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI sejak 10 November 2016, pasca ia menjadi plt ketua umum, posisinya sebagai wakil ketua umum diisi sementara oleh Iwan Budianto.[4]

Kasus

Jokdri ditetapkan sebagai tersangka kasus perusakan barang bukti pengaturan skor oleh Satgas Antimafia Bola dari kepolisian pada 14 Februari 2019.[5] Penetapan status tersangka kepada dirinya tersebut menyusul penggeledahan yang dilakukan tim gabungan Satgas Antimafia Bola di apartemen milik Jokdri di Apartemen Taman Rasuna, Setiabudi, Jakarta dan juga gelar perkara yang dilakukan pada 14 Februari malam.[6]

Referensi