Lompat ke isi

Waraha: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 16: Baris 16:
| Planet =
| Planet =
}}
}}
'''Waraha''' ([[Sanskerta]]: वाराह; ''Varāha'') adalah [[awatara]] (penjelmaan) ketiga dari Dewa [[Wisnu]] yang berwujud [[celeng|babi hutan]]. [[Awatara]] ini muncul pada masa [[Satyayuga]] (zaman kebenaran), dimana pada waktu itu ada seorang raksasa bernama [[Hiranyaksa]], adik raksasa [[Hiranyakasipu]], yang hendak menenggelamkan [[Pertiwi]] (planet bumi) ke dalam "lautan kosmik," suatu tempat antah berantah di ruang angkasa.
'''Waraha''' ([[Sanskerta]]: वाराह; ''Varāha'') adalah [[awatara]] (penjelmaan) ketiga dari Dewa [[Wisnu]] yang berwujud [[celeng|babi hutan]]. [[Awatara]] ini muncul pada masa [[Satyayuga]] (zaman kebenaran). Kisah mengenai Waraha Awatara selengkapnya terdapat di dalam kitab ''[[Warahapurana]]'' dan ''[[Purana|Purana-Purana]]'' lainnya.
== Mitologi ==
Menurut [[mitologi Hindu]], pada zaman [[Satyayuga]] (zaman kebenaran), ada seorang raksasa bernama [[Hiranyaksa]], adik raksasa [[Hiranyakasipu]]. Keduanya merupakan kaum [[Detya]] (raksasa). Hiranyaksa hendak menenggelamkan [[Pertiwi]] (planet bumi) ke dalam "lautan kosmik," suatu tempat antah berantah di ruang angkasa.


Melihat dunia akan mengalami kiamat, [[Wisnu]] menjelma menjadi babi hutan yang memiliki dua taring panjang mencuat dengan tujuan menopang bumi yang dijatuhkan oleh Hiranyaksa. Usaha penyelamatan yang dilakukan Waraha tidak berlangsung lancar karena dihadang oleh Hiranyaksa. Maka terjadilah pertempuran sengit antara raksasa [[Hiranyaksa]] melawan Dewa [[Wisnu]]. Konon pertarungan ini terjadi ribuan tahun yang lalu dan memakan waktu ribuan tahun pula. Pada akhirnya, Dewa [[Wisnu]] yang menang.
Melihat dunia akan mengalami kiamat, [[Wisnu]] menjelma menjadi babi hutan yang memiliki dua taring panjang mencuat dengan tujuan menopang bumi yang dijatuhkan oleh Hiranyaksa. Usaha penyelamatan yang dilakukan Waraha tidak berlangsung lancar karena dihadang oleh Hiranyaksa. Maka terjadilah pertempuran sengit antara raksasa [[Hiranyaksa]] melawan Dewa [[Wisnu]]. Konon pertarungan ini terjadi ribuan tahun yang lalu dan memakan waktu ribuan tahun pula. Pada akhirnya, Dewa [[Wisnu]] yang menang.


Setelah Beliau memenangkan pertarungan, Beliau mengangkat [[bumi]] yang bulat seperti bola dengan dua taringnya yang panjang mencuat, dari lautan kosmik, dan meletakkan kembali [[bumi]] pada orbitnya. Setelah itu, Dewa [[Wisnu]] menikahi Dewi [[Pertiwi]] dalam wujud [[awatara]] tersebut.
Setelah Beliau memenangkan pertarungan, Beliau mengangkat [[bumi]] yang bulat seperti bola dengan dua taringnya yang panjang mencuat, dari lautan kosmik, dan meletakkan kembali [[bumi]] pada orbitnya. Setelah itu, Dewa [[Wisnu]] menikahi Dewi [[Pertiwi]] dalam wujud [[awatara]] tersebut.

Kisah mengenai Waraha Awatara selengkapnya terdapat di dalam kitab ''[[Warahapurana]]'' dan ''[[Purana|Purana-Purana]]'' lainnya.


== Penggambaran ==
== Penggambaran ==
Baris 55: Baris 57:
{{Hindu Awatara}}
{{Hindu Awatara}}


{{Hindu-stub}}


[[Kategori:Awatara]]
[[Kategori:Awatara]]

Revisi per 23 Juli 2009 07.12

Waraha
Dewa Hindu
Awatara Wisnu
yang berwujud babi hutan
Ejaan Dewanagariवाराह
Nama lainBhuwaraghan; Waraghan; Warha (baca selengkapnya di bawah)
GolonganAwatara Wisnu
SenjataCakram dan Gada
PasanganPertiwi

Waraha (Sanskerta: वाराह; Varāha) adalah awatara (penjelmaan) ketiga dari Dewa Wisnu yang berwujud babi hutan. Awatara ini muncul pada masa Satyayuga (zaman kebenaran). Kisah mengenai Waraha Awatara selengkapnya terdapat di dalam kitab Warahapurana dan Purana-Purana lainnya.

Mitologi

Menurut mitologi Hindu, pada zaman Satyayuga (zaman kebenaran), ada seorang raksasa bernama Hiranyaksa, adik raksasa Hiranyakasipu. Keduanya merupakan kaum Detya (raksasa). Hiranyaksa hendak menenggelamkan Pertiwi (planet bumi) ke dalam "lautan kosmik," suatu tempat antah berantah di ruang angkasa.

Melihat dunia akan mengalami kiamat, Wisnu menjelma menjadi babi hutan yang memiliki dua taring panjang mencuat dengan tujuan menopang bumi yang dijatuhkan oleh Hiranyaksa. Usaha penyelamatan yang dilakukan Waraha tidak berlangsung lancar karena dihadang oleh Hiranyaksa. Maka terjadilah pertempuran sengit antara raksasa Hiranyaksa melawan Dewa Wisnu. Konon pertarungan ini terjadi ribuan tahun yang lalu dan memakan waktu ribuan tahun pula. Pada akhirnya, Dewa Wisnu yang menang.

Setelah Beliau memenangkan pertarungan, Beliau mengangkat bumi yang bulat seperti bola dengan dua taringnya yang panjang mencuat, dari lautan kosmik, dan meletakkan kembali bumi pada orbitnya. Setelah itu, Dewa Wisnu menikahi Dewi Pertiwi dalam wujud awatara tersebut.

Penggambaran

Waraha Awatara dilukiskan sebagai babi hutan yang membawa planet bumi dengan kedua taringnya dan meletakkannya di atas hidung, di depan mata. Kadangkala dilukiskan sebagai manusia berkepala babi hutan, dengan dua taring menyangga bola dunia, bertangan empat, masing-masing membawa: cakra, terompet dari kulit kerang (sangkakala), teratai, dan gada.

Nama lain

  • Bhuwaraghan
  • Waraghan
  • Warha
  • Yagnawaraha
  • Srīeewaraham
  • Adhiwaraha

Lihat pula

Pranala luar


Waraha
Sebelumnya:
Kurma
Awatara Wisnu
ke-3
Berikutnya:
Narasinga