Eka Nusa Pertiwi: Perbedaan antara revisi
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 177: | Baris 177: | ||
| rowspan="2"|2023 || ''Tirakat'' || sutradara dan pelatih akting |
| rowspan="2"|2023 || ''Tirakat'' || sutradara dan pelatih akting |
||
|- |
|- |
||
|''MetaTeater:Sintesis Teater Dokumenter dan Teater Interaktif |
|''MetaTeater:Sintesis Teater Dokumenter dan Teater Interaktif'' || rowspan="7" {{N/A|-}} || rowspan=6| Sutradara & dramaturg |
||
|} |
|} |
||
Revisi per 26 Juli 2023 17.09
Eka Nusa Pertiwi | |
---|---|
Lahir | 1 November 1990 Jakarta, Indonesia |
Almamater | |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 2006—sekarang |
Suami/istri | Kedung Darma Romansha
(m. 2013) |
Eka Nusa Pertiwi (lahir 1 November 1990) adalah seorang aktris dan sutradara berkebangsaan Indonesia. Al Haddad adalah marga yang berasal dari garis keturunan ayahnya, sedangkan marga dari garis keturunan ibunya adalah Baraqbah. Eka memulai kariernya pada tahun 2006 sebagai aktris teater di Jakarta dan pindah ke Yogyakarta pada tahun 2008 untuk mengeksplorasi lebih dalam tentang Akting di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Pada tahun 2010, Eka menjadi perwakilan seniman muda Indonesia dalam program revitalisasi Indonesia-Jepang di Osaka.
Karir aktingnya dalam film dimulai pada tahun 2009 dengan film pendek dan pada tahun 2012, ia membintangi film panjang "Mata Tertutup" dan "The Window". Pada tahun 2017, Eka bermain dalam film fiksi ilmiah Indonesia "Tengkorak". Selain berakting di film dan teater, Eka juga aktif dalam menciptakan pertunjukan kolaboratif dengan seniman dari berbagai disiplin seni. Setelah riset di San Francisco, Eka mulai menciptakan karya eksperimental seperti "WhatsApp Theater".
Saat ini, dia sedang menerima beasiswa dalam bidang pelaku budaya dari Beasiswa Pendidikan Indonesia untuk melanjutkan studinya di Pascasarjana Institut Seni Budaya Indonesia Bandung. Di sana, dia akan fokus pada pengembangan seni dan penciptaan seni. Tesis yang sedang dia tulis berjudul "MetaTeater: Sintesis Teater Dokumenter dan Interaktif".
Karier
Eka Nusa Pertiwi, seorang aktris, seniman, periset dan aktivis teater, memulai karirnya pada tahun 2006 di Jakarta. Pada tahun 2008, Eka pindah ke Yogyakarta untuk mendalami ilmu teater di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, di mana ia fokus pada akting dalam pertunjukan teater realis. Pada tahun 2010, Eka mendapatkan kesempatan menjadi perwakilan seniman muda Indonesia dalam program revitalisasi Indonesia-Jepang di Osaka.
Eka Nusa juga aktif sebagai seniman di Padepokan Seni Bagong Kusudiardja dari tahun 2010 hingga 2012. Karir aktingnya dalam film dimulai pada tahun 2009 dengan film pendek, dan pada tahun 2012, ia membintangi film panjang berjudul "Mata Tertutup" yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Ia juga memerankan perempuan dengan sindrom Down akibat pemerkosaan dalam film "The Window" karya sutradara Nurman Hakim. Pada tahun 2017, Eka bermain dalam film fiksi ilmiah pertama buatan Indonesia yang berjudul "Tengkorak".
Selain berakting di film dan teater, Eka juga aktif dalam menciptakan pertunjukan kolaboratif bersama seniman dari berbagai disiplin seni, baik dari Indonesia maupun dari Meksiko, Jerman, Perancis, dan Amerika sejak tahun 2017. Setelah kembali dari riset di San Francisco, Eka mulai menciptakan karya eksperimental seperti "WhatsApp Theater".
Sejak tahun 2017, Eka telah melakukan riset tentang kain lurik, dan saat ini ia terus mengembangkan hasil riset tersebut menjadi pertunjukan teater dan busana tradisional dunia. Beberapa karya pertunjukannya yang berasal dari riset tentang lurik antara lain "Flash of Life 2022" dan "Dongeng Cinta Putri Bambu 2019". Dari risetnya tentang orang-orang Papua, ia juga memproduksi pertunjukan teater yang dipentaskan di seluruh Papua bersama anak-anak muda Papua yang berjudul "Tong Punya" dan "Bakar Batu" pada tahun 2021, yang berhasil menginspirasi anak-anak muda Papua untuk menjaga tanah dan budaya mereka serta mencintai negara Indonesia.
Tahun 2019, Eka menjadi salah satu tim perumus SKKNI Pemeranan Film & Televisi di bawah naungan Badan Perfilman Indonesia & Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
Sejak tahun 2020, Eka Nusa tergerak untuk menjadi aktivis teater dan menjadi ketua Asosiasi Suara Teater Nusantara. Ia mendirikan sekolah akting bernama Laboratory of Acting yang berfokus pada metode akting berbasis penelitian serta mendirikan Asian Performance Study, sebuah perkumpulan seniman internasional yang melakukan riset tentang Asia.
Pada 2020, ia menjadi ketua umum Asosiasi Suara Teater Nusantara dan Direktur Asian Perfomance Study, serta sebagai pengajar yang juga pendiri dari Laboratory of Acting.[1]
Filmografi
Film
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2011 | Mata Tertutup | Rima | |
2016 | The Window | Dee | |
2018 | Tengkorak | Ani | |
2019 | Perempuan Tanah Jahanam | Tiwi |
Film pendek
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2009 | Travel | Andien | |
2012 | The Last Dinner | Maya | |
Pesan dari Cinta | Monic Wijaya | ||
Lovely Husband | |||
2015 | Pendekar Kesepian | Eka | Juga sebagai produser dan ko-penulis naskah |
Sasi Takon | Ibu | ||
2016 | Londo | Sari | |
Setan Siang Bolong | Ibu | ||
2017 | Gayatri | Gayatri | |
Aku Serius | Pipink | ||
2019 | Rahim Puan | Ningrum | |
2021 | Cinta di Batas Negara | Isma |
Serial web
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2017 | Murid 5 | Ibu Guru Atun | |
2020 | Tanda Pesan Ayah Kepada Diriku | Wulan | |
2021 | Hitam | Retno | |
2022 | Pulang | Inneke |
Film televisi
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2013 | Hijab Sofie | Film televisi Brunei Darussalam | |
2016 | When You Wish Upon a Sakura | Wiwik | Film televisi Jepang |
Teater
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2006 | Gravito | Ayesha | Karya debut |
2010 | Ande-Ande Lumut | Kleting Kuning | |
Putri Embun & Pangeran Bintang | Putri Embun | ||
2012 | The Lover | Sarah | Juga sebagai sutradara |
2013 | Paedra's Love | Stropi | |
2014 | Opera Ular Putih | Tinio/Ular Putih | |
2015 | Heart of Almond Jelly | Sayoko | Juga sebagai sutradara |
2018 | Teater Musikal Ambar & Ketawang | - | Sebagai sutradara dan produser |
Opera Masquerade | |||
2019 | Dongeng Cinta Putri Bambu | Putri Bambu | Juga sebagai koreografer |
2021 | Tong Punya | - | Sebagai sutradara dan pelatih akting |
Bakar Batu | |||
2022 | Teater Tanpa Sponsor | ||
Banjir - Kenang-kenangan yang Hanyut | |||
Selamat Ulang Tahun Kota | |||
Flash of Life | |||
2023 | Tirakat | sutradara dan pelatih akting | |
MetaTeater:Sintesis Teater Dokumenter dan Teater Interaktif | - | Sutradara & dramaturg |
Penghargaan dan nominasi
Tahun | Penghargaan | Kategori | Karya yang dinominasikan | Hasil |
---|---|---|---|---|
2012 | Piala Maya | Pendatang Baru Terpilih | Mata Tertutup | Nominasi |
Referensi
- ^ nusa-pertiwi-anak-teater-yang-lebarkan-karir-ke-film/ "Eka Nusa Pertiwi: Anak Teater yang Lebarkan Karir ke Film" Periksa nilai
|url=
(bantuan). Soloevent. 21 Desember 2018.
2. https://www.festivalfilm.id/arsip/name/eka-nusa-pertiwi
3. https://m.imdb.com/name/nm4935596/
Pranala luar
- Eka Nusa Pertiwi di IMDb (dalam bahasa Inggris)