Masdoelhak Nasoetion: Perbedaan antara revisi
k 27christian11 memindahkan halaman Masdulhak Nasution ke Masdoelhak Nasoetion dengan menimpa pengalihan lama: Tidak usah terlalu proaktif menggantinya menjadi EYD, dapat dibanding dgn artikel Soekarno, Soemitro Djojohadikoesoemo, dll jg ttp menggunakan ejaan lama |
perbaikan informasi yang sebelumnya tidak ada Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
| image = Masdoelhak.jpg |
| image = Masdoelhak.jpg |
||
| caption = Masdulhak pada tahun 1943. |
| caption = Masdulhak pada tahun 1943. |
||
| birth_date = |
| birth_date = 29 |
||
Maret 1909 |
|||
| birth_place = [[Kota Sibolga|Sibolga]], [[Keresidenan Tapanuli|Tapanuli]] |
| birth_place = [[Kota Sibolga|Sibolga]], [[Keresidenan Tapanuli|Tapanuli]] |
||
| death_date = 21 Desember 1948 |
| death_date = 21 Desember 1948 |
Revisi per 29 Juli 2023 05.15
Dr. Mr. Masdoelhak Nasoetion | |
---|---|
Lahir | 29
Maret 1909 Sibolga, Tapanuli |
Meninggal | 21 Desember 1948 Kaliurang |
Pekerjaan | Staf Wakil Presiden Mohammad Hatta |
Suami/istri | Adriana van der Have |
Orang tua |
|
Penghargaan | Bintang Mahaputra Utama |
Dr. Mr. Masdoelhak Hamonangan Nasoetion gelar Soetan Oloan (EYD: Masdulhak Hamonangan Nasution gelar Sutan Oloan)[1](????—1 Desember 1948) adalah seorang ahli hukum Indonesia yang pernah menjabat sebagai Staf Wakil Presiden Mohammad Hatta. Masdulhak adalah orang Batak pertama yang menamatkan studi doktor dari luar negeri. Tesisnya berjudul "De plaats van de vrouw in de Bataksche maatschapij : door Masdoelhak Hamonangan Nasoetion" (artinya, kedudukan wanita dalam masyarakat Batak).[2]
Riwayat Hidup
Masdoelhak lahir di Sibolga, Cucu dari Sutan Abdul Azis dari Gunung Tua, Mandailing. Orang tuanya Nazar Samad Nasution (Harajaan: Sutan Hamonangan) dan Siti Abur Siregar. Ia anak ke-6 dari 7 bersaudara.
Ia menyelesaikan pendidikan dasar Belanda (ELS) di Sibolga, kemudian melanjutkan ke Sekolah MULO di Medan dan AMS di Jawa. Ia menjadi salah satu lulusan terbaik AMS dan mendapat kesempatan kuliah di Belanda.
4 Oktober 1930, Masdoelhak berangkat dari Batavia menuju Belanda dan kuliah di Universitas Leiden, Bagian Hukum. Saat kuliah, Ia bergabung dengan mahasiswa pribumi lainnya dan kenal baik dengan Mohammad Hatta.
Ia mengenal Adriana van der Have, Anak dari Dosen Ekonomi Mohammad Hatta, mereka menikah tahun 1932. Pernikahan mereka ditentang oleh keluarga van der Have. Mereka pindah ke Utrect, Istrinya bekerja di laboratorium kesehatan masyarakat. Ia melanjutkan pendidikan meraih gelar Doktor, dan lulus pada tahun 1943 dengan judul desertasi Kedudukan perempuan di masyarakat Batak.[1]
Setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, Ia dan keluarganya pindah dari Belanda ke Indonesia. Ia pernah menjabat kepala pemerintahan Sumatra Tengah, kemudian di tarik ke Yogyakarta menjadi Staf Wakil Presiden.
Ia meninggal 21 Desember 1948, Setelah diculik oleh Militer Belanda di depan anak-anaknya dari rumahnya di Kaliurang. Ia dieksekusi tanpa peradilan oleh Sersan Mayor Marinus Geelhoed.
Penghargaan
Referensi
- ^ a b "Tesis Masdoelhak".
- ^ "Trove". trove.nla.gov.au. Diakses tanggal 2022-12-09.
- ^ Gatra. "Bintang Mahaputera untuk mertua presiden".
Pranala luar
- (Belanda)‘Over de moord op mijn vader werd thuis niet gesproken’ di www.nrc.nl.
- Masdoelhak Nasoetin, Kematiannya menimbulkan kemarahan PBB -Bagian 2 di www.mandailingonline.com