Jogi Hendra Atmadja: Perbedaan antara revisi
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Added {{Uncategorized}} tag(Tw) |
Ariandi Lie (bicara | kontrib) k Ariandi Lie memindahkan halaman Jogi hendra atmadja ke Jogi Hendra Atmadja tanpa membuat pengalihan: Judul salah eja |
||
(Tidak ada perbedaan)
|
Revisi per 3 Agustus 2023 04.53
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Jogi Hendra Atmadja | |
---|---|
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Chairman of Mayora Group |
Organisasi | Mayora Group |
Jogi Hendra Atmadja adalah pendiri dari PT Mayora Indah TBK, ia lahir di Jakarta pada tahun 1946.
Jogi Hendra Atmadja mendirikan PT Mayora Indah TBK pada 17 februari 1977 bersama dua rekannya Drs. Raden Soedigdo dan Ir. Darmawan Kurnia.
Lokasi pabrik pertama Mayora terletak di daerah Tangerang, Banten. Sejak awal beridirinya Mayora, Jogi sudah menjabat sebagai pendiri dan pemilik perusahaan tersebut, menjalankan posisi sebagai komisaris utama.
Jogi Hendra Atmadja merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti Jakarta, namun passion Jogi nampaknya ada di bidang bisnis.
PT Mayora yang didirikan oleh Jogi dan rekannya tersebut ialah sebuah perusahaan yang memproduksi berbagai macam jenis makanan ringan.
Awal dikenalnya produk dari Mayora oleh masyarakat Indonesia, yaitu saat produk makanan ringan biskuit Roma Kelapa menjadi produk yang booming dan digemari di tahun 1970-an.
Di akhir tahun 1980an, PT Mayora melakukan ekspansi bisnis dengan mengeluarkan produk permen Kopiko.
Produk permen kopiko melejit dengan pesat ke posisi atas sebagai produk terlaris karena ketika itu belum ada produk yang sama yang beredar di pasaran. Kopiko menjadi permen rasa kopi pertama di Indonesia.
Selain memproduksi makanan ringan, PT Mayora juga merambah ke produk minuman kemasan. Salah satu produknya yang sangat terkenal adalah Teh Pucuk Harum.
Demi menggaet pasar minuman teh yang ketika itu dikuasai oleh Teh Botol Sosro, Teh Pucuk Harum kemudian jor-joran dalam beriklan di berbagai media.
Tercatat PT Mayora pernah mengeluarkan dana sebesar 226 miliar rupiah. Angka tersebut didapat berdasarkan data dari Nilsen Indonesia, yang merupakan perusahaan media riset dan penelitian data bisnis dan usaha.
Upaya promosi dengan iklan televisi tersebut tidak sia-sia, kini produk Teh Pucuk Harum banyak dikenal masyarakat luas dan mampu bersanding dengan produk minuman kemasan ternama lainnya.
Tidak hanya itu, PT Mayora juga nampaknya semakin melebarkan sayap bisnis mereka masuk dalam pasar produk bisnis lainnya, seperti produk air mineral dalam kemasan.
PT Mayora melakukan kerjasama dengan PT Tirta Freshindo untuk menciptakan produk air mineral yang berbeda. Kedua perusahaan kemudian berkolaborasi dan membuat produk air mineral dengan nama Le Minerale.
Tercatat PT Mayora pernah mengeluarkan dana sebesar 226 miliar rupiah. Angka tersebut didapat berdasarkan data dari Nilsen Indonesia, yang merupakan perusahaan media riset dan penelitian data bisnis dan usaha.
Upaya promosi dengan iklan televisi tersebut tidak sia-sia, kini produk Teh Pucuk Harum banyak dikenal masyarakat luas dan mampu bersanding dengan produk minuman kemasan ternama lainnya.
Tidak hanya itu, PT Mayora juga nampaknya semakin melebarkan sayap bisnis mereka masuk dalam pasar produk bisnis lainnya, seperti produk air mineral dalam kemasan.
PT Mayora melakukan kerjasama dengan PT Tirta Freshindo untuk menciptakan produk air mineral yang berbeda. Kedua perusahaan kemudian berkolaborasi dan membuat produk air mineral dengan nama Le Minerale.
Untuk memperkuat produksinya, lima pabrik kemudian didirikan di Makassar, Medan, Pasuruan, Ciawi dan Sukabumi.
Dan ditahun 2016, dibangun lagi dua pabrik yang ada di Palembang dan Cianjur sebagai langkah memperkuat produksi guna bersaing dengan merk air mineral lain, seperti Aqua.
Mengenai keluarga, tidak ada informasi terkait nama istri Jogi Hendra Atmadja, namun ia diketahui memiliki 3 orang buah hati.
Ketiga Anak Jogi Hendra Atmadja bernama Andre Sukendra Atmadja, Hendarta Atmadja, dan Wardhana Atmadja.
Referensi
Artikel ini tidak memiliki kategori atau memiliki terlalu sedikit kategori. Bantulah dengan menambahi kategori yang sesuai. Lihat artikel yang sejenis untuk menentukan apa kategori yang sesuai. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Agustus 2023. |