Lompat ke isi

Jalur kereta api lintas Madura: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
Baris 34: Baris 34:
Dalam ''Buku Jarak'' yang dibuat oleh DKA pada 1950, jalur kereta api Pamekasan–Kalianget tidak tercatat, sementara ruas Pamekasan –Pamekasan-Kamal tercatat.<ref>{{Cite web|url=http://www.studiegroep-zwp.nl/halten/kaarten/1950-adg/1950-Ned-Afd4-E-Tabellen.pdf|title=Buku Jarak (digitalized version)|last=DKA|first=|date=|website=|publisher=Studiegroep Zuid-West Pacific|access-date=19 Januari 2018}}</ref> Hal ini kemungkinan terjadi karena jalur kereta api ruas Pamekasan–Kalianget mengalami pembongkaran pada masa pendudukan Jepang untuk kepentingan perang.<ref>{{cite web|url=http://irps.or.id/catatan-sejarah-perkeretaapian-indonesia-di-tanah-madura/|title=Catatan Sejarah Perkeretaapian Indonesia di Tanah Madura|publisher=IRPS|accessdate=19 Januari 2018|archive-date=2020-06-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20200610092848/http://irps.or.id/catatan-sejarah-perkeretaapian-indonesia-di-tanah-madura/|dead-url=yes}}</ref> Selanjutnya pihak [[Kaigun]] membuat jalur percabangan dari Stasiun Telang menuju Stasiun Sukolilobaru agar langsung tersambung ke Pamekasan, karena jalur Batuporon di Desa Batuporon dilalui jalur kereta api lintas Kamal–Sukolilo di jadikan kawasan militer Angkatan Laut harus yang dijaga ketat, sehingga jalur kereta api ruas Kamal–Sukolilo–Kwanyar kemudian di tutup dan di ganti jalur percabangan dari Statiun Telang menuju Stasiun Sukolilo Baru.<ref>{{cite web|url=http://www.maduracorner.com/bangunan-sejarah-yang-terlupakan/|title=Bangunan Sejarah Yang Terlupakan|publisher=Madura Corner|accessdate=19 Januari 2018}}</ref><ref>{{Citeweb|url=https://portalmadura.com/meniti-jejak-dan-peninggalan-kereta-api-madura-part-1-191903/3|title=Meniti Jejak dan Peninggalan Kereta Api Madura (Part-1)|publisher=Portal Madura|acceasdate=31 Mei 2019}}</ref> Namun karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi, truk dan angkutan umum, PJKA (kini [[Kereta Api Indonesia|PT.KAI]])akhirnya menonaktifkan seluruh jalur kereta api di Madura mulai Februari tahun 1988.
Dalam ''Buku Jarak'' yang dibuat oleh DKA pada 1950, jalur kereta api Pamekasan–Kalianget tidak tercatat, sementara ruas Pamekasan –Pamekasan-Kamal tercatat.<ref>{{Cite web|url=http://www.studiegroep-zwp.nl/halten/kaarten/1950-adg/1950-Ned-Afd4-E-Tabellen.pdf|title=Buku Jarak (digitalized version)|last=DKA|first=|date=|website=|publisher=Studiegroep Zuid-West Pacific|access-date=19 Januari 2018}}</ref> Hal ini kemungkinan terjadi karena jalur kereta api ruas Pamekasan–Kalianget mengalami pembongkaran pada masa pendudukan Jepang untuk kepentingan perang.<ref>{{cite web|url=http://irps.or.id/catatan-sejarah-perkeretaapian-indonesia-di-tanah-madura/|title=Catatan Sejarah Perkeretaapian Indonesia di Tanah Madura|publisher=IRPS|accessdate=19 Januari 2018|archive-date=2020-06-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20200610092848/http://irps.or.id/catatan-sejarah-perkeretaapian-indonesia-di-tanah-madura/|dead-url=yes}}</ref> Selanjutnya pihak [[Kaigun]] membuat jalur percabangan dari Stasiun Telang menuju Stasiun Sukolilobaru agar langsung tersambung ke Pamekasan, karena jalur Batuporon di Desa Batuporon dilalui jalur kereta api lintas Kamal–Sukolilo di jadikan kawasan militer Angkatan Laut harus yang dijaga ketat, sehingga jalur kereta api ruas Kamal–Sukolilo–Kwanyar kemudian di tutup dan di ganti jalur percabangan dari Statiun Telang menuju Stasiun Sukolilo Baru.<ref>{{cite web|url=http://www.maduracorner.com/bangunan-sejarah-yang-terlupakan/|title=Bangunan Sejarah Yang Terlupakan|publisher=Madura Corner|accessdate=19 Januari 2018}}</ref><ref>{{Citeweb|url=https://portalmadura.com/meniti-jejak-dan-peninggalan-kereta-api-madura-part-1-191903/3|title=Meniti Jejak dan Peninggalan Kereta Api Madura (Part-1)|publisher=Portal Madura|acceasdate=31 Mei 2019}}</ref> Namun karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi, truk dan angkutan umum, PJKA (kini [[Kereta Api Indonesia|PT.KAI]])akhirnya menonaktifkan seluruh jalur kereta api di Madura mulai Februari tahun 1988.


Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, jalur kereta api ini rencananya akan diaktifkan kembali secara bertahap, namun rekativasi jalur kereta api di Pulau Madura hanya dimulai dari [[Jembatan Suramadu]] di Kecamatan Labang, [[Kabupaten Bangkalan]] hingga ke Kecamatan Kota, [[Kabupaten Sumenep]] saja, tidak melewati Kecamatan [[Kamal]] dan Kecamatan Kota Kabupaten [[Bangkalan]] serta tidak sampai Kecamatan [[Kalianget]]. Reaktivasi ini ditujukan guna mendukung percepatan pemerataan pembangunan di Pulau Madura yang masih sedikit tertinggal apabila di bandingkan dengan wilayah dan Kabupaten lain di [[Provinsi Jawa Timur]], khususnya sekitar wilayah Satelit [[Gerbangkertosusila]].<ref>Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto, Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan</ref>.
Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, jalur kereta api ini rencananya akan diaktifkan kembali secara bertahap walau belum di ketahui pasti tahun akan di aktifkan kembali jalur kereta api di Pulau Madura, namun rekativasi jalur kereta api di Pulau Madura hanya dimulai dari [[Jembatan Suramadu]] di Kecamatan Labang, [[Kabupaten Bangkalan]] hingga ke Kecamatan Kota, [[Kabupaten Sumenep]] saja, tidak melewati Kecamatan [[Kamal]] dan Kecamatan Kota Kabupaten [[Bangkalan]] serta tidak sampai Kecamatan [[Kalianget]]. Reaktivasi ini ditujukan guna mendukung percepatan pemerataan pembangunan di Pulau Madura yang masih sedikit tertinggal apabila di bandingkan dengan wilayah dan Kabupaten lain di [[Provinsi Jawa Timur]], khususnya sekitar wilayah Satelit [[Gerbangkertosusila]].<ref>Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto, Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan</ref>.


== Daftar stasiun ==
== Daftar stasiun ==

Revisi terkini sejak 17 Agustus 2023 12.20

Jalur kereta api Lintas Madura
Peta Pulau Madura tahun 1922, tampak keseluruhan jaringan kereta apinya.
Ikhtisar
JenisJalur kereta api lintas utama
SistemJalur kereta api rel ringan
StatusTidak beroperasi
TerminusStasiun Kamal
Stasiun Kalianget
Operasi
Dibangun olehMadoera Stoomtram Maatschappij
Legalitas pembangunanGouvernements besluit 10 November 1896 No. 26
Gouvernements besluit 17 Januari 1921 No. 11
Dibuka1898-1913
Ditutup
  • 1937, ruas Sumenep- Kalianget
  • 1942-1944 ruas Sumenep- Pamekasan
  • 1982-1984 ruas Pamekasan–Sampang
  • 1985-1987 Sampang-Kamal atau semua ruas
PemilikPT Kereta Api Indonesia (pemilik aset bangunan dan stasiun)
OperatorWilayah Aset VIII Surabaya
Karakteristik lintasLintas datar
DepoStasiun Kamal
Data teknis
Panjang lintas201 km
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)

Jalur kereta api lintas Madura adalah jalur kereta api yang pernah melayani rute Pulau Madura. Jalur ini memiliki panjang 201 km[1] dan sekarang termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya. Dahulu, jalur ini beroperasi di bawah kepemilikan Madoera Stoomtram Maatschappij (MdrSM) sejak 1897.[2] Sejak dibangunnya jalur kereta api melalui Sukolilo pada 1913, maka dibuatlah Stasiun Kamal di ujung barat Madura dan Stasiun Kalianget di Sumenep yang merupakan stasiun ujung, sedangkan Stasiun Kwanyar merupakan stasiun cabang untuk menunjang jalur ini.[3] Selain itu, MdrSM juga melayani transportasi antarmoda lanjutan bersama Staatsspoorwegen, seperti penyeberangan kapal feri Kalianget–Panarukan maupun Kamal–Surabaya untuk menunjang pelayanan kereta api.[4]

Dalam Buku Jarak yang dibuat oleh DKA pada 1950, jalur kereta api Pamekasan–Kalianget tidak tercatat, sementara ruas Pamekasan –Pamekasan-Kamal tercatat.[5] Hal ini kemungkinan terjadi karena jalur kereta api ruas Pamekasan–Kalianget mengalami pembongkaran pada masa pendudukan Jepang untuk kepentingan perang.[6] Selanjutnya pihak Kaigun membuat jalur percabangan dari Stasiun Telang menuju Stasiun Sukolilobaru agar langsung tersambung ke Pamekasan, karena jalur Batuporon di Desa Batuporon dilalui jalur kereta api lintas Kamal–Sukolilo di jadikan kawasan militer Angkatan Laut harus yang dijaga ketat, sehingga jalur kereta api ruas Kamal–Sukolilo–Kwanyar kemudian di tutup dan di ganti jalur percabangan dari Statiun Telang menuju Stasiun Sukolilo Baru.[7][8] Namun karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi, truk dan angkutan umum, PJKA (kini PT.KAI)akhirnya menonaktifkan seluruh jalur kereta api di Madura mulai Februari tahun 1988.

Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, jalur kereta api ini rencananya akan diaktifkan kembali secara bertahap walau belum di ketahui pasti tahun akan di aktifkan kembali jalur kereta api di Pulau Madura, namun rekativasi jalur kereta api di Pulau Madura hanya dimulai dari Jembatan Suramadu di Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan hingga ke Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep saja, tidak melewati Kecamatan Kamal dan Kecamatan Kota Kabupaten Bangkalan serta tidak sampai Kecamatan Kalianget. Reaktivasi ini ditujukan guna mendukung percepatan pemerataan pembangunan di Pulau Madura yang masih sedikit tertinggal apabila di bandingkan dengan wilayah dan Kabupaten lain di Provinsi Jawa Timur, khususnya sekitar wilayah Satelit Gerbangkertosusila.[9].

Daftar stasiun

[sunting | sunting sumber]

Kamalpier–Bangkalan–Kwanyar

[sunting | sunting sumber]
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 29 Madura
oleh Madoera Stoomtram Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya
Segmen Kamalpier–Bangkalan
Panjang segmen 18 km
Diresmikan pada tanggal 8 Desember 1898
Ditutup pada 1984
4900 Kamal Pier '' KMLP Pelabuhan Kamal, Kamal, Kamal, Bangkalan km 0+000 Tidak beroperasi
4901 Kamal '' KML Pelabuhan Kamal, Kamal, Kamal, Bangkalan km 0+000 Tidak beroperasi
4902 Trebung TRB km 2+940 Tidak beroperasi
4903 Telang TLA Nasional 21 Jalan Raya Kamal–Kalianget, Telang, Kamal, Bangkalan km 5+700 Tidak beroperasi
4932 Socah SOC km 10+100 Tidak beroperasi
4933 Bilapura BPU km 13+100 Tidak beroperasi
4934 Pasar Kapok PKA km 16+200 Tidak beroperasi
4935 Bangkalan Alun-alun BKLA Tidak beroperasi
4936 Bangkalan BKL Nasional 21 Jalan Mayor Sungkono, Keraton, Bangkalan, Bangkalan km 18+500 Tidak beroperasi
Segmen Bangkalan–Tunjung
Panjang segmen 5 km
Diresmikan pada tanggal 15 Maret 1899
Ditutup pada 1943
Tunjung TU km 22+884 Tidak beroperasi
Segmen Tunjung–Kwanyar
Panjang segmen 22 km
Diresmikan pada tanggal 26 Februari 1900
Ditutup pada 1943
Nyerondung NNG km 27+220 Tidak beroperasi
Patemon PTM km 29+330 Tidak beroperasi
Dumajeh DUM km 32+275 Tidak beroperasi
4951 Tanah Merah TNM km 35+825 Tidak beroperasi
Sumberkuning Tidak beroperasi
4907 Kwanyar KWR Pesanggrahan, Kwanyar, Bangkalan km 24+883 lintas KamalSukoliloKwanyar
km 49+??? lintas KamalBangkalanKwanyar
km 0+000 lintas KwanyarKalianget
Tidak beroperasi

Kamalpier–Sukolilo–Kwanyar

[sunting | sunting sumber]

Jalur ini merupakan jalur pintas untuk kereta api yang berjalan langsung ke arah Kwanyar tanpa melalui Bangkalan.


Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 29 Madura
Segmen Kamalpier–Kwanyar via Sukolilo
Panjang segmen 17 km
Diresmikan pada tanggal 1 September 1913[10]
oleh Madoera Stoomtram Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya
4900 Kamal Pier '' KMLP Pelabuhan Kamal, Kamal, Kamal, Bangkalan km 0+000 Tidak beroperasi
4901 Kamal '' KML Pelabuhan Kamal, Kamal, Kamal, Bangkalan km 0+000 Tidak beroperasi
Tanjung Jati (Madura) Tidak beroperasi
Batuporon Tidak beroperasi
Kesek KSE Tidak beroperasi
Korot Tidak beroperasi
4905 Sukolilo (lama) SLL Jalan K.H. Umar, Sukolilo Timur, Labang, Bangkalan km 17+900 Tidak beroperasi
Tebul Tidak beroperasi
4907 Kwanyar KWR Pesanggrahan, Kwanyar, Bangkalan km 24+883 lintas KamalSukoliloKwanyar
km 49+??? lintas KamalBangkalanKwanyar
km 0+000 lintas KwanyarKalianget
Tidak beroperasi

Kwanyar–Kalianget

[sunting | sunting sumber]
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 29 Madura
Segmen Kwanyar–Kalianget
Diresmikan pada tanggal 1897-1901
oleh Madoera Stoomtram Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya
Segmen Kwanyar–Blega
Panjang segmen 33 km
Diresmikan pada tanggal 11 Maret 1902
4907 Kwanyar KWR Pesanggrahan, Kwanyar, Bangkalan km 24+883 lintas KamalSukoliloKwanyar
km 49+??? lintas KamalBangkalanKwanyar
km 0+000 lintas KwanyarKalianget
Tidak beroperasi
4908 Karangraba KNB km 28+935 Tidak beroperasi
4909 Batah BAH km 30+813 Tidak beroperasi
4911 Modung MDG Jalan Raya Modung–Kwanyar, Modung, Modung, Bangkalan km 35+884 Tidak beroperasi
4912 Langkap LKP km 38+916 Tidak beroperasi
4913 Patengteng PEE km 41+856 Tidak beroperasi
4914 Ketapang (Bangkalan) KTPG km 44+620 Tidak beroperasi
4915 Kadungdung KDU Jalan Raya Modung–Kwanyar, Patereman, Modung, Bangkalan km 47+183 Tidak beroperasi
4916 Bundeh BNE km 50+992 Tidak beroperasi
4917 Paeng PAE km 53+160 Tidak beroperasi
4918 Balega BGA Blega, Blega, Bangkalan km 57+970 Tidak beroperasi
Segmen Blega–Sampang
Panjang segmen 26 km
Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1901
4919 Lomaer LMA km 63+150 Tidak beroperasi
4921 Jrengik JRE km 66+658 Tidak beroperasi
4922 Torjun TRJ km 75+356 Tidak beroperasi
4923 Krampon KAM Tidak beroperasi
4924 Sampang SPG Jalan Teuku Umar, Gunung Sekar, Sampang, Sampang km 81+759 Tidak beroperasi
Segmen Sampang–Tanjung
Panjang segmen 15 km
Diresmikan pada tanggal 11 Maret 1901
4925 Tanglok TGK km 84+258 Tidak beroperasi
4926 Camplong CAM km 92+349 Tidak beroperasi
4927 Tanjung (Sampang) TJN Nasional 21 Jalan Raya Kamal–Kalianget, Dharma Tanjung, Camplong, Sampang km 99+569 Tidak beroperasi
Segmen Tanjung–Kapedi
Panjang segmen 45 km
Diresmikan pada tanggal 20 September 1900
4928 Branta BRT km 106+432 Tidak beroperasi
4929 Pamekasan PM Nasional 21 Jalan Trunojoyo, Patemon, Pamekasan, Pamekasan km 103+004 Tidak beroperasi
4931 Pamekasan Alun-alun PAA km 114+300 Tidak beroperasi
Talangkaduara TKD km ??+??? Tidak beroperasi
Ragaan RAG km ??+??? Tidak beroperasi
Prenduan PDU km ??+??? Tidak beroperasi
Kapedi KPD km 123+??? Tidak beroperasi
Segmen Kapedi–Tambangan
Panjang segmen 24 km
Diresmikan pada tanggal 21 Januari 1900
Aengdakee ADK km ??+??? Tidak beroperasi
Tambangan TBN km 147+??? Tidak beroperasi
Segmen Tambangan–Kalianget
Panjang segmen 20 km
Diresmikan pada tanggal 17 Februari 1899
4963 Sumenep SMP Nasional 21 Jalan Trunojoyo, Bangselok, Kota Sumenep, Sumenep km ??+??? Tidak beroperasi
Marengan MAN km ??+??? Tidak beroperasi
Kalianget KLG Kompleks PT Garam Kalianget, Kota Tua Kalianget, Kalianget, Sumenep km 167+??? Tidak beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [11]
  • Stasiun nonaktif: [12][13]
  • Pengidentifikasi stasiun: [14]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [15]:106-124


Percabangan dari Telang menuju Sukolilo

[sunting | sunting sumber]
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 29 Madura
Segmen Telang–Labang–Sukolilo
oleh Rikuyu Sokyuku
Termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya
4903 Telang TLA Nasional 21 Jalan Raya Kamal–Kalianget, Telang, Kamal, Bangkalan km 5+700 Tidak beroperasi
4904 Labang LAB Jukong, Labang, Bangkalan km 12+900 Tidak beroperasi
4905 Sukolilo Baru SLL Buddan, Sukolilo Timur, Labang, Bangkalan km 17+900 Tidak beroperasi
Tebul TE Tidak beroperasi
4907 Kwanyar KWR Pesanggrahan, Kwanyar, Bangkalan km 24+883 Tidak beroperasi

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [11]
  • Stasiun nonaktif: [12][16]
  • Pengidentifikasi stasiun: [17]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [15]:106-124


Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Belanda) Steven Anne, Reitsma (1928). Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen. Batavia (Jakarta) – Weltevreden. 
  2. ^ S.M., Dengkeng-Sunito (1988). Inventaris van het archief van de NV Madoera Stoomtrammaatschappij, (1896) 1897-1973. Den Haag: Nationaal Archief. 
  3. ^ "Madoera Stoomtram Maatschappij". searail.malayanrailways.com. Diakses tanggal 2018-01-19. 
  4. ^ Reisgids, p. 204
  5. ^ DKA. "Buku Jarak (digitalized version)" (PDF). Studiegroep Zuid-West Pacific. Diakses tanggal 19 Januari 2018. 
  6. ^ "Catatan Sejarah Perkeretaapian Indonesia di Tanah Madura". IRPS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-10. Diakses tanggal 19 Januari 2018. 
  7. ^ "Bangunan Sejarah Yang Terlupakan". Madura Corner. Diakses tanggal 19 Januari 2018. 
  8. ^ "Meniti Jejak dan Peninggalan Kereta Api Madura (Part-1)". Portal Madura. 
  9. ^ Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto, Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan
  10. ^ Indië: geïllustreerd tijdschrift voor Nederland en koloniën. 7. Cliché's en druk van Joh. Enschedê en Zonen. 1923. 
  11. ^ a b Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  12. ^ a b Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  13. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  14. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  15. ^ a b Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 
  16. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  17. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]