Jalur kereta api lintas Madura: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 34: | Baris 34: | ||
Dalam ''Buku Jarak'' yang dibuat oleh DKA pada 1950, jalur kereta api Pamekasan–Kalianget tidak tercatat, sementara ruas Pamekasan –Pamekasan-Kamal tercatat.<ref>{{Cite web|url=http://www.studiegroep-zwp.nl/halten/kaarten/1950-adg/1950-Ned-Afd4-E-Tabellen.pdf|title=Buku Jarak (digitalized version)|last=DKA|first=|date=|website=|publisher=Studiegroep Zuid-West Pacific|access-date=19 Januari 2018}}</ref> Hal ini kemungkinan terjadi karena jalur kereta api ruas Pamekasan–Kalianget mengalami pembongkaran pada masa pendudukan Jepang untuk kepentingan perang.<ref>{{cite web|url=http://irps.or.id/catatan-sejarah-perkeretaapian-indonesia-di-tanah-madura/|title=Catatan Sejarah Perkeretaapian Indonesia di Tanah Madura|publisher=IRPS|accessdate=19 Januari 2018|archive-date=2020-06-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20200610092848/http://irps.or.id/catatan-sejarah-perkeretaapian-indonesia-di-tanah-madura/|dead-url=yes}}</ref> Selanjutnya pihak [[Kaigun]] membuat jalur percabangan dari Stasiun Telang menuju Stasiun Sukolilobaru agar langsung tersambung ke Pamekasan, karena jalur Batuporon di Desa Batuporon dilalui jalur kereta api lintas Kamal–Sukolilo di jadikan kawasan militer Angkatan Laut harus yang dijaga ketat, sehingga jalur kereta api ruas Kamal–Sukolilo–Kwanyar kemudian di tutup dan di ganti jalur percabangan dari Statiun Telang menuju Stasiun Sukolilo Baru.<ref>{{cite web|url=http://www.maduracorner.com/bangunan-sejarah-yang-terlupakan/|title=Bangunan Sejarah Yang Terlupakan|publisher=Madura Corner|accessdate=19 Januari 2018}}</ref><ref>{{Citeweb|url=https://portalmadura.com/meniti-jejak-dan-peninggalan-kereta-api-madura-part-1-191903/3|title=Meniti Jejak dan Peninggalan Kereta Api Madura (Part-1)|publisher=Portal Madura|acceasdate=31 Mei 2019}}</ref> Namun karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi, truk dan angkutan umum, PJKA (kini [[Kereta Api Indonesia|PT.KAI]])akhirnya menonaktifkan seluruh jalur kereta api di Madura mulai Februari tahun 1988. |
Dalam ''Buku Jarak'' yang dibuat oleh DKA pada 1950, jalur kereta api Pamekasan–Kalianget tidak tercatat, sementara ruas Pamekasan –Pamekasan-Kamal tercatat.<ref>{{Cite web|url=http://www.studiegroep-zwp.nl/halten/kaarten/1950-adg/1950-Ned-Afd4-E-Tabellen.pdf|title=Buku Jarak (digitalized version)|last=DKA|first=|date=|website=|publisher=Studiegroep Zuid-West Pacific|access-date=19 Januari 2018}}</ref> Hal ini kemungkinan terjadi karena jalur kereta api ruas Pamekasan–Kalianget mengalami pembongkaran pada masa pendudukan Jepang untuk kepentingan perang.<ref>{{cite web|url=http://irps.or.id/catatan-sejarah-perkeretaapian-indonesia-di-tanah-madura/|title=Catatan Sejarah Perkeretaapian Indonesia di Tanah Madura|publisher=IRPS|accessdate=19 Januari 2018|archive-date=2020-06-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20200610092848/http://irps.or.id/catatan-sejarah-perkeretaapian-indonesia-di-tanah-madura/|dead-url=yes}}</ref> Selanjutnya pihak [[Kaigun]] membuat jalur percabangan dari Stasiun Telang menuju Stasiun Sukolilobaru agar langsung tersambung ke Pamekasan, karena jalur Batuporon di Desa Batuporon dilalui jalur kereta api lintas Kamal–Sukolilo di jadikan kawasan militer Angkatan Laut harus yang dijaga ketat, sehingga jalur kereta api ruas Kamal–Sukolilo–Kwanyar kemudian di tutup dan di ganti jalur percabangan dari Statiun Telang menuju Stasiun Sukolilo Baru.<ref>{{cite web|url=http://www.maduracorner.com/bangunan-sejarah-yang-terlupakan/|title=Bangunan Sejarah Yang Terlupakan|publisher=Madura Corner|accessdate=19 Januari 2018}}</ref><ref>{{Citeweb|url=https://portalmadura.com/meniti-jejak-dan-peninggalan-kereta-api-madura-part-1-191903/3|title=Meniti Jejak dan Peninggalan Kereta Api Madura (Part-1)|publisher=Portal Madura|acceasdate=31 Mei 2019}}</ref> Namun karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi, truk dan angkutan umum, PJKA (kini [[Kereta Api Indonesia|PT.KAI]])akhirnya menonaktifkan seluruh jalur kereta api di Madura mulai Februari tahun 1988. |
||
Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, jalur kereta api ini rencananya akan diaktifkan kembali secara bertahap, namun rekativasi jalur kereta api di Pulau Madura hanya dimulai dari [[Jembatan Suramadu]] di Kecamatan Labang, [[Kabupaten Bangkalan]] hingga ke Kecamatan Kota, [[Kabupaten Sumenep]] saja, tidak melewati Kecamatan [[Kamal]] dan Kecamatan Kota Kabupaten [[Bangkalan]] serta tidak sampai Kecamatan [[Kalianget]]. Reaktivasi ini ditujukan guna mendukung percepatan pemerataan pembangunan di Pulau Madura yang masih sedikit tertinggal apabila di bandingkan dengan wilayah dan Kabupaten lain di [[Provinsi Jawa Timur]], khususnya sekitar wilayah Satelit [[Gerbangkertosusila]].<ref>Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto, Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan</ref>. |
Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, jalur kereta api ini rencananya akan diaktifkan kembali secara bertahap walau belum di ketahui pasti tahun akan di aktifkan kembali jalur kereta api di Pulau Madura, namun rekativasi jalur kereta api di Pulau Madura hanya dimulai dari [[Jembatan Suramadu]] di Kecamatan Labang, [[Kabupaten Bangkalan]] hingga ke Kecamatan Kota, [[Kabupaten Sumenep]] saja, tidak melewati Kecamatan [[Kamal]] dan Kecamatan Kota Kabupaten [[Bangkalan]] serta tidak sampai Kecamatan [[Kalianget]]. Reaktivasi ini ditujukan guna mendukung percepatan pemerataan pembangunan di Pulau Madura yang masih sedikit tertinggal apabila di bandingkan dengan wilayah dan Kabupaten lain di [[Provinsi Jawa Timur]], khususnya sekitar wilayah Satelit [[Gerbangkertosusila]].<ref>Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto, Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan</ref>. |
||
== Daftar stasiun == |
== Daftar stasiun == |
Revisi terkini sejak 17 Agustus 2023 12.20
Jalur kereta api Lintas Madura | |
---|---|
Ikhtisar | |
Jenis | Jalur kereta api lintas utama |
Sistem | Jalur kereta api rel ringan |
Status | Tidak beroperasi |
Terminus | Stasiun Kamal Stasiun Kalianget |
Operasi | |
Dibangun oleh | Madoera Stoomtram Maatschappij |
Legalitas pembangunan | Gouvernements besluit 10 November 1896 No. 26 Gouvernements besluit 17 Januari 1921 No. 11 |
Dibuka | 1898-1913 |
Ditutup |
|
Pemilik | PT Kereta Api Indonesia (pemilik aset bangunan dan stasiun) |
Operator | Wilayah Aset VIII Surabaya |
Karakteristik lintas | Lintas datar |
Depo | Stasiun Kamal |
Data teknis | |
Panjang lintas | 201 km |
Lebar sepur | 1.067 mm (3 ft 6 in) |
Jalur kereta api lintas Madura adalah jalur kereta api yang pernah melayani rute Pulau Madura. Jalur ini memiliki panjang 201 km[1] dan sekarang termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya. Dahulu, jalur ini beroperasi di bawah kepemilikan Madoera Stoomtram Maatschappij (MdrSM) sejak 1897.[2] Sejak dibangunnya jalur kereta api melalui Sukolilo pada 1913, maka dibuatlah Stasiun Kamal di ujung barat Madura dan Stasiun Kalianget di Sumenep yang merupakan stasiun ujung, sedangkan Stasiun Kwanyar merupakan stasiun cabang untuk menunjang jalur ini.[3] Selain itu, MdrSM juga melayani transportasi antarmoda lanjutan bersama Staatsspoorwegen, seperti penyeberangan kapal feri Kalianget–Panarukan maupun Kamal–Surabaya untuk menunjang pelayanan kereta api.[4]
Dalam Buku Jarak yang dibuat oleh DKA pada 1950, jalur kereta api Pamekasan–Kalianget tidak tercatat, sementara ruas Pamekasan –Pamekasan-Kamal tercatat.[5] Hal ini kemungkinan terjadi karena jalur kereta api ruas Pamekasan–Kalianget mengalami pembongkaran pada masa pendudukan Jepang untuk kepentingan perang.[6] Selanjutnya pihak Kaigun membuat jalur percabangan dari Stasiun Telang menuju Stasiun Sukolilobaru agar langsung tersambung ke Pamekasan, karena jalur Batuporon di Desa Batuporon dilalui jalur kereta api lintas Kamal–Sukolilo di jadikan kawasan militer Angkatan Laut harus yang dijaga ketat, sehingga jalur kereta api ruas Kamal–Sukolilo–Kwanyar kemudian di tutup dan di ganti jalur percabangan dari Statiun Telang menuju Stasiun Sukolilo Baru.[7][8] Namun karena kalah bersaing dengan kendaraan pribadi, truk dan angkutan umum, PJKA (kini PT.KAI)akhirnya menonaktifkan seluruh jalur kereta api di Madura mulai Februari tahun 1988.
Berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, jalur kereta api ini rencananya akan diaktifkan kembali secara bertahap walau belum di ketahui pasti tahun akan di aktifkan kembali jalur kereta api di Pulau Madura, namun rekativasi jalur kereta api di Pulau Madura hanya dimulai dari Jembatan Suramadu di Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan hingga ke Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep saja, tidak melewati Kecamatan Kamal dan Kecamatan Kota Kabupaten Bangkalan serta tidak sampai Kecamatan Kalianget. Reaktivasi ini ditujukan guna mendukung percepatan pemerataan pembangunan di Pulau Madura yang masih sedikit tertinggal apabila di bandingkan dengan wilayah dan Kabupaten lain di Provinsi Jawa Timur, khususnya sekitar wilayah Satelit Gerbangkertosusila.[9].
Daftar stasiun
[sunting | sunting sumber]Kamalpier–Bangkalan–Kwanyar
[sunting | sunting sumber]Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 29 Madura |
oleh Madoera Stoomtram Maatschappij Termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya | ||||||
Segmen Kamalpier–Bangkalan Panjang segmen 18 km |
Diresmikan pada tanggal 8 Desember 1898 Ditutup pada 1984 | ||||||
4900 | Kamal Pier '' | KMLP | Pelabuhan Kamal, Kamal, Kamal, Bangkalan | km 0+000 | Tidak beroperasi | ||
4901 | Kamal '' | KML | Pelabuhan Kamal, Kamal, Kamal, Bangkalan | km 0+000 | Tidak beroperasi | ||
4902 | Trebung | TRB | km 2+940 | Tidak beroperasi | |||
4903 | Telang | TLA | Jalan Raya Kamal–Kalianget, Telang, Kamal, Bangkalan | km 5+700 | Tidak beroperasi | ||
4932 | Socah | SOC | km 10+100 | Tidak beroperasi | |||
4933 | Bilapura | BPU | km 13+100 | Tidak beroperasi | |||
4934 | Pasar Kapok | PKA | km 16+200 | Tidak beroperasi | |||
4935 | Bangkalan Alun-alun | BKLA | Tidak beroperasi | ||||
4936 | Bangkalan | BKL | Jalan Mayor Sungkono, Keraton, Bangkalan, Bangkalan | km 18+500 | Tidak beroperasi | ||
Segmen Bangkalan–Tunjung Panjang segmen 5 km |
Diresmikan pada tanggal 15 Maret 1899 Ditutup pada 1943 | ||||||
Tunjung | TU | km 22+884 | Tidak beroperasi | ||||
Segmen Tunjung–Kwanyar Panjang segmen 22 km |
Diresmikan pada tanggal 26 Februari 1900 Ditutup pada 1943 | ||||||
Nyerondung | NNG | km 27+220 | Tidak beroperasi | ||||
Patemon | PTM | km 29+330 | Tidak beroperasi | ||||
Dumajeh | DUM | km 32+275 | Tidak beroperasi | ||||
4951 | Tanah Merah | TNM | km 35+825 | Tidak beroperasi | |||
Sumberkuning | Tidak beroperasi | ||||||
4907 | Kwanyar | KWR | Pesanggrahan, Kwanyar, Bangkalan | km 24+883 lintas Kamal–Sukolilo–Kwanyar km 49+??? lintas Kamal–Bangkalan–Kwanyar km 0+000 lintas Kwanyar–Kalianget |
Tidak beroperasi |
Kamalpier–Sukolilo–Kwanyar
[sunting | sunting sumber]Jalur ini merupakan jalur pintas untuk kereta api yang berjalan langsung ke arah Kwanyar tanpa melalui Bangkalan.
Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 29 Madura Segmen Kamalpier–Kwanyar via Sukolilo Panjang segmen 17 km |
Diresmikan pada tanggal 1 September 1913[10] oleh Madoera Stoomtram Maatschappij Termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya | ||||||
4900 | Kamal Pier '' | KMLP | Pelabuhan Kamal, Kamal, Kamal, Bangkalan | km 0+000 | Tidak beroperasi | ||
4901 | Kamal '' | KML | Pelabuhan Kamal, Kamal, Kamal, Bangkalan | km 0+000 | Tidak beroperasi | ||
Tanjung Jati (Madura) | Tidak beroperasi | ||||||
Batuporon | Tidak beroperasi | ||||||
Kesek | KSE | Tidak beroperasi | |||||
Korot | Tidak beroperasi | ||||||
4905 | Sukolilo (lama) | SLL | Jalan K.H. Umar, Sukolilo Timur, Labang, Bangkalan | km 17+900 | Tidak beroperasi | ||
Tebul | Tidak beroperasi | ||||||
4907 | Kwanyar | KWR | Pesanggrahan, Kwanyar, Bangkalan | km 24+883 lintas Kamal–Sukolilo–Kwanyar km 49+??? lintas Kamal–Bangkalan–Kwanyar km 0+000 lintas Kwanyar–Kalianget |
Tidak beroperasi |
Kwanyar–Kalianget
[sunting | sunting sumber]Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 29 Madura Segmen Kwanyar–Kalianget |
Diresmikan pada tanggal 1897-1901 oleh Madoera Stoomtram Maatschappij Termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya | ||||||
Segmen Kwanyar–Blega Panjang segmen 33 km |
Diresmikan pada tanggal 11 Maret 1902 | ||||||
4907 | Kwanyar | KWR | Pesanggrahan, Kwanyar, Bangkalan | km 24+883 lintas Kamal–Sukolilo–Kwanyar km 49+??? lintas Kamal–Bangkalan–Kwanyar km 0+000 lintas Kwanyar–Kalianget |
Tidak beroperasi | ||
4908 | Karangraba | KNB | km 28+935 | Tidak beroperasi | |||
4909 | Batah | BAH | km 30+813 | Tidak beroperasi | |||
4911 | Modung | MDG | Jalan Raya Modung–Kwanyar, Modung, Modung, Bangkalan | km 35+884 | Tidak beroperasi | ||
4912 | Langkap | LKP | km 38+916 | Tidak beroperasi | |||
4913 | Patengteng | PEE | km 41+856 | Tidak beroperasi | |||
4914 | Ketapang (Bangkalan) | KTPG | km 44+620 | Tidak beroperasi | |||
4915 | Kadungdung | KDU | Jalan Raya Modung–Kwanyar, Patereman, Modung, Bangkalan | km 47+183 | Tidak beroperasi | ||
4916 | Bundeh | BNE | km 50+992 | Tidak beroperasi | |||
4917 | Paeng | PAE | km 53+160 | Tidak beroperasi | |||
4918 | Balega | BGA | Blega, Blega, Bangkalan | km 57+970 | Tidak beroperasi | ||
Segmen Blega–Sampang Panjang segmen 26 km |
Diresmikan pada tanggal 1 Juli 1901 | ||||||
4919 | Lomaer | LMA | km 63+150 | Tidak beroperasi | |||
4921 | Jrengik | JRE | km 66+658 | Tidak beroperasi | |||
4922 | Torjun | TRJ | km 75+356 | Tidak beroperasi | |||
4923 | Krampon | KAM | Tidak beroperasi | ||||
4924 | Sampang | SPG | Jalan Teuku Umar, Gunung Sekar, Sampang, Sampang | km 81+759 | Tidak beroperasi | ||
Segmen Sampang–Tanjung Panjang segmen 15 km |
Diresmikan pada tanggal 11 Maret 1901 | ||||||
4925 | Tanglok | TGK | km 84+258 | Tidak beroperasi | |||
4926 | Camplong | CAM | km 92+349 | Tidak beroperasi | |||
4927 | Tanjung (Sampang) | TJN | Jalan Raya Kamal–Kalianget, Dharma Tanjung, Camplong, Sampang | km 99+569 | Tidak beroperasi | ||
Segmen Tanjung–Kapedi Panjang segmen 45 km |
Diresmikan pada tanggal 20 September 1900 | ||||||
4928 | Branta | BRT | km 106+432 | Tidak beroperasi | |||
4929 | Pamekasan | PM | Jalan Trunojoyo, Patemon, Pamekasan, Pamekasan | km 103+004 | Tidak beroperasi | ||
4931 | Pamekasan Alun-alun | PAA | km 114+300 | Tidak beroperasi | |||
Talangkaduara | TKD | km ??+??? | Tidak beroperasi | ||||
Ragaan | RAG | km ??+??? | Tidak beroperasi | ||||
Prenduan | PDU | km ??+??? | Tidak beroperasi | ||||
Kapedi | KPD | km 123+??? | Tidak beroperasi | ||||
Segmen Kapedi–Tambangan Panjang segmen 24 km |
Diresmikan pada tanggal 21 Januari 1900 | ||||||
Aengdakee | ADK | km ??+??? | Tidak beroperasi | ||||
Tambangan | TBN | km 147+??? | Tidak beroperasi | ||||
Segmen Tambangan–Kalianget Panjang segmen 20 km |
Diresmikan pada tanggal 17 Februari 1899 | ||||||
4963 | Sumenep | SMP | Jalan Trunojoyo, Bangselok, Kota Sumenep, Sumenep | km ??+??? | Tidak beroperasi | ||
Marengan | MAN | km ??+??? | Tidak beroperasi | ||||
Kalianget | KLG | Kompleks PT Garam Kalianget, Kota Tua Kalianget, Kalianget, Sumenep | km 167+??? | Tidak beroperasi | |||
Keterangan:
Referensi:
|
Percabangan dari Telang menuju Sukolilo
[sunting | sunting sumber]Nomor | Nama stasiun | Singkatan | Alamat | Letak | Ketinggian | Status | Foto |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Lintas 29 Madura Segmen Telang–Labang–Sukolilo |
oleh Rikuyu Sokyuku Termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya | ||||||
4903 | Telang | TLA | Jalan Raya Kamal–Kalianget, Telang, Kamal, Bangkalan | km 5+700 | Tidak beroperasi | ||
4904 | Labang | LAB | Jukong, Labang, Bangkalan | km 12+900 | Tidak beroperasi | ||
4905 | Sukolilo Baru | SLL | Buddan, Sukolilo Timur, Labang, Bangkalan | km 17+900 | Tidak beroperasi | ||
Tebul | TE | Tidak beroperasi | |||||
4907 | Kwanyar | KWR | Pesanggrahan, Kwanyar, Bangkalan | km 24+883 | Tidak beroperasi | ||
Keterangan:
Referensi:
|
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Sebuah lokomotif milik MS menghela menuju Kwanyar
-
Rel di Ba'engas, Labang, Bangkalan, sebelumnya dioperasikan pertama kali oleh Rikuyu Sokyuku di lintas Telang-Labang-Kwanyar. Lintas tersebut memiliki karakteristik medan yang bergunung-gunung.
-
Perlintasan sebidang di Ba'engas, Labang, Bangkalan
-
Terdapat dua patok di wilayah yang sama, tetapi berbeda letak. Pada patok atas merupakan jalur baru dari Stasiun Telang sedangkan patok bawah merupakan jalur lama dari Stasiun Kamal
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ (Belanda) Steven Anne, Reitsma (1928). Korte geschiedenis der Nederlandsch-Indische spoor- en tramwegen. Batavia (Jakarta) – Weltevreden.
- ^ S.M., Dengkeng-Sunito (1988). Inventaris van het archief van de NV Madoera Stoomtrammaatschappij, (1896) 1897-1973. Den Haag: Nationaal Archief.
- ^ "Madoera Stoomtram Maatschappij". searail.malayanrailways.com. Diakses tanggal 2018-01-19.
- ^ Reisgids, p. 204
- ^ DKA. "Buku Jarak (digitalized version)" (PDF). Studiegroep Zuid-West Pacific. Diakses tanggal 19 Januari 2018.
- ^ "Catatan Sejarah Perkeretaapian Indonesia di Tanah Madura". IRPS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-06-10. Diakses tanggal 19 Januari 2018.
- ^ "Bangunan Sejarah Yang Terlupakan". Madura Corner. Diakses tanggal 19 Januari 2018.
- ^ "Meniti Jejak dan Peninggalan Kereta Api Madura (Part-1)". Portal Madura.
- ^ Lampiran Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto, Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo - Tengger - Semeru, Serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan
- ^ Indië: geïllustreerd tijdschrift voor Nederland en koloniën. 7. Cliché's en druk van Joh. Enschedê en Zonen. 1923.
- ^ a b Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023.
- ^ a b Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
- ^ a b Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.
- ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa.
- ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Officieele reisgids der Spoor-en-Tramwegen en aansluitende automobilediensten op Java en Madoera. Solo: N.V. Sie Dhian Ho. 1926.