Klono Sewandono: Perbedaan antara revisi
Restored revision 22756063 by Shintaayur1 (talk) Tag: Pembatalan |
→Lihat pula: Perbaikan tata bahasa Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
* [[Dadak merak|Topeng dadak merak]] |
* [[Dadak merak|Topeng dadak merak]] |
||
* [[Kucingan]] |
* [[Kucingan]] |
||
* [[Misteri ilahi]] |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 19 Agustus 2023 11.30
Klono Sewandono (aksara Jawa: ꦏ꧀ꦭꦤꦱꦺꦮꦤ꧀ꦢꦤ) adalah penari dan tarian yang menggambarkan sosok raja dari kerajaan Bantarangin (kerajaan yang dipercaya berada di wilayah Ponorogo zaman dahulu). Klono Sewandono adalah bagian dari Reog Ponorogo.[1]
Penggambaran
Sosok ini digambarkan dengan topeng bermahkota, wajah berwarna merah, mata besar melotot, dan kumis tipis. Selain itu ia membawa Pecut Samandiman, yaitu senjata berbentuk tongkat lurus dari rotan berhias jebug dari sayet warna merah diseling kuning sebanyak 5 atau 7 jebug. Pecut Samandiman dalam pementasan Reog Festival menjadi senjata untuk mengalahkan Singo Barong.
Penyebaran dan Pengembangan
Tari Klono Sewandono sangatlah populer sehingga mudah menyebar ke berbagai daerah terutama kerajaan karena Ponorogo memiliki peran penting pada masa lalu, adapun pengembangan dari tari Klono Sewandono ini dalam bentuk berbagai daerah dalam garapan tari tunggal.
- Tari Topeng Klono di Cirebon
- Tari Klonoan di Madura
- Tari Klana Topeng di Yogyakarta
- Tari Klana Topeng di Surakarta
- Tari Klana Sewandana, Topeng Dalang di Malang
Lihat pula
- Reog Ponorogo
- Dewi Songgolangit
- Singo Barong
- Bujang Ganong
- Jathil
- Warok
- Topeng dadak merak
- Kucingan
- Misteri ilahi
Referensi
- ^ ditindb (17 Desember 2015). "Reog Ponorogo". kebudayaan.kemdikbud.go.id. Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Kemdikbud. Diakses tanggal 26 Desember 2019.
Pranala luar
- Media tentang Klono Sewandono di Wikimedia Commons