Wasabi: Perbedaan antara revisi
Mengganti Wasabi_crop_2006-07-29.JPG dengan File:Wasabi_crop_2005-07-29.jpg (berkas dipindahkan oleh CommonsDelinker; alasan: File renamed: Criterion 3 (obvious error) · uploaded date is |
k Cara menanam wasabi Tag: Dikembalikan kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor |
||
Baris 66: | Baris 66: | ||
Komposisi bubuk wasabi dan wasabi tube bergantung kepada merek dan produsen. Bila produk mengandung kadar wasabi asli lebih dari 50%, maka di kemasannya ditulis, ''Hon Wasabi'' (wasabi asli) atau {{nihongo|''Hon wasabi shiyō''|本わさび使用||Menggunakan wasabi asli}}. Definisi "wasabi asli" bisa berarti bagian rizoma atau bagian lain dari tumbuhan (daun dan tangkai). Bila pasta wasabi mengandung kurang wasabi kurang dari 50%, maka pada kemasan ditulis sebagai {{nihongo|''Hon wasabi iri''|本わさび入り||Mengandung wasabi asli}}. |
Komposisi bubuk wasabi dan wasabi tube bergantung kepada merek dan produsen. Bila produk mengandung kadar wasabi asli lebih dari 50%, maka di kemasannya ditulis, ''Hon Wasabi'' (wasabi asli) atau {{nihongo|''Hon wasabi shiyō''|本わさび使用||Menggunakan wasabi asli}}. Definisi "wasabi asli" bisa berarti bagian rizoma atau bagian lain dari tumbuhan (daun dan tangkai). Bila pasta wasabi mengandung kurang wasabi kurang dari 50%, maka pada kemasan ditulis sebagai {{nihongo|''Hon wasabi iri''|本わさび入り||Mengandung wasabi asli}}. |
||
== Cara Menanam Wasabi == |
|||
Baiklah, mari kita bicara tentang cara menanam wasabi sekarang. Pertama-tama, Anda harus tahu bahwa wasabi tumbuh dengan baik ketika suhu stabil berada di antara 10 hingga 15 derajat Celsius. Jika suhu berada di bawah 4 derajat Celsius, laju pertumbuhan akan melambat. Di bawah -3 derajat Celsius, tanaman akan mati. |
|||
Suhu yang terlalu dingin bukanlah hal yang baik. Begitu juga dengan terlalu panas. Jika suhu berada di atas 27 derajat Celsius, tanaman akan menderita kerusakan akibat panas. Selain itu, risiko tanaman terkena penyakit dan hama juga meningkat. Oleh karena itu, memberikan naungan sepanjang tahun dan penyiraman di musim panas sangat penting. |
|||
Bagaimana dengan tanahnya? Tanah ideal untuk wasabi adalah yang memiliki drainase baik dan kaya bahan organik. Jika Anda memutuskan untuk menanam dalam pot, ukuran wadahnya harus minimal 10 liter atau 25 cm. Siapkan tanah, dengan kedalaman 20 hingga 25 cm, lalu campurkan 25 hingga 30 cm kompos. |
|||
Jangan [https://www.verdantgardenia.com/2023/08/how-to-grow-wasabi.html menanam wasabi] terlalu dalam. Jika ia bisa berdiri tegak, maka itu sudah cukup dalam. Akar harus sepenuhnya tertutup. Untuk memastikan dengan lebih pasti, Anda dapat mengisi kembali lubangnya, lalu tekan perlahan ke tempatnya. Hal penting lainnya adalah bagian rimpang harus selalu berada di atas permukaan tanah. |
|||
Saat mengenai penyiraman, menyiram tanaman dengan baik sudah cukup. Jangan biarkan wasabi tergenang air. Setelah penanaman awal selesai, sirami tanah dengan air dingin. Jika perlu, semprotkan air ke tanaman untuk menjaga suhu dan mencegah layu pada daun. Penyematan juga membantu menjaga kelembaban, terutama saat bulan-bulan lebih hangat. |
|||
Jika ada daun yang layu selama seminggu atau lebih, segera buang. Ini akan mengurangi risiko tanaman terkena penyakit serta mencegah hama. Pertahankan wadah atau tempat tanam bebas dari gulma. Pupuk tanah secara teratur dengan pupuk seimbang untuk membantu pertumbuhan tanaman secara optimal. |
|||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 27 Agustus 2023 02.08
Wasabi | |
---|---|
Wasabi (lukisan Iwasaki Kanen, 1828) | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Divisi: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Wasabia
|
Spesies: | W. japonica
|
Nama binomial | |
Wasabia japonica |
Wasabi (わさび atau 山葵 )(Wasabia japonica, sinonim: Eutrema japonica, bahasa Inggris: Japanese Horseradish) adalah tanaman asli Jepang dari suku kubis-kubisan (Brassicaceae). Parutan rimpang (rizoma) yang juga disebut wasabi, dimakan sebagai penyedap masakan Jepang, seperti sashimi, sushi, soba, dan ochazuke. Daun, tangkai, dan rizoma memiliki aroma harum, sekaligus rasa tajam menyengat hingga ke hidung seperti mustar, tetapi bukan pedas di lidah seperti cabai.
Unsur kimia yang menjadikan wasabi memiliki rasa menyengat (pedas) adalah isotiosianat (6-methylthiohexyl isothiocyanate, 7-methylthioheptyl isothiocyanate, dan 8-methylthiooctyl isothiocyanate).[1] Senyawa ini bersifat antimikroba yang menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga irisan ikan segar selalu dimakan bersama wasabi.
Pemerian
Di alam bebas, tanaman hanya tumbuh liar daerah beriklim sejuk, di lembah pinggiran sungai atau di tengah air bersih yang mengalir perlahan-lahan. Di Jepang, wasabi tumbuh liar di sepanjang aliran sungai yang bersih dan sejuk (10-17℃) di daerah pegunungan pulau Honshu, Kyushu, dan Shikoku.
Tanaman herba tahunan, seluruh bagian tanaman memiliki aroma harum sekaligus rasa pedas menyengat bila dimakan. Rizoma berwarna hijau terang, berbentuk bulat panjang dan mengecil di bagian bawah. Daun keluar langsung dari bagian rizoma, tangkai agak panjang dan tumbuh ke atas dengan daun yang melebar. Daun berbentuk seperti jantung, diameter sekitar 10 cm. Di musim semi, dari rizoma keluar tangkai untuk bunga, letak daun bersilangan, dan ukuran daun lebih kecil dari daun yang keluar langsung dari rizoma. Bunga keluar di ujung tangkai, mekar di akhir bulan Februari-Maret, berwarna putih, daun mahkota 4 helai, dan mekar tidak secara berturut-turut.
Sejarah
Budidaya wasabi dimulai sekitar tahun 1596-1615[2] di hulu Sungai Abe, Utōgi, Prefektur Shizuoka. Pada waktu itu, penduduk desa Utōgi mencabut wasabi yang tumbuh liar dan memindahkannya ke lahan di sekitar mata air yang terletak di Idōgashira. Budidaya wasabi di Idōgashira menjadi usaha budidaya wasabi yang pertama di Jepang. Hasilnya dipersembahkan kepada Tokugawa Ieyasu yang tinggal di Istana Sumpu. Menurut cerita, Ieyasu sangat menyukai rasa wasabi hadiah penduduk desa, dan begitu gembira dengan bentuk daun wasabi yang mirip lambang keluarga klan Tokugawa. Menurut cerita lain, penyebaran wasabi ke seluruh Jepang dimulai di pertengahan zaman Edo dari bibit tanaman wasabi yang diterima Itagaki Kanshirō setelah mengajarkan budidaya shiitake kepada penduduk Utōgi.[3]
Budidaya
Berdasarkan tempat penanaman, wasabi secara garis besar dibagi menjadi dua jenis, wasabi air (sawa wasabi) yang ditanam di anak sungai (bahasa Jepang: sawa), dan wasabi ladang (hatake wasabi) yang ditanam di ladang. Wasabi ladang bisa dipanen setelah berumur 18 bulan. Daun, tangkai, dan rizoma wasabi ladang dicampur dengan ampas beras hasil perasan sake. Hasilnya makanan olahan yang disebut wasabizuke untuk teman makan nasi, rasanya asin, manis, dan pedas menyengat. Wasabi air ditanam untuk diambil bagian rizoma yang dimakan mentah setelah diparut. Budidaya kecil-kecilan wasabi di saluran air dan anak sungai sering dijumpai di kawasan pegunungan di Jepang. Wasabi air perlu air yang bersih dan sejuk di tanah berpasir yang kaya hara. Dalam kondisi penanaman yang ideal, pupuk seperti pupuk kandang tidak diperlukan karena air menjadi kotor.
Wasabi air hasil budidaya memiliki rizoma yang lebih besar dibandingkan wasabi ladang atau wasabi liar. Rizoma mengeluarkan Allyl isothiocyanate yang bersifat antimikroba, sehingga tanah di sekitarnya bebas mikrob. Tanaman tidak bisa menjadi besar karena di tanah sekeliling tempat tumbuhnya tidak terdapat mikrob yang dapat menyuburkan tanah. Selain itu, wasabi perlu tumbuh di aliran air yang bersih dan bening supaya Allyl isothiocyanate ikut terbawa bersama air, dan tanaman tidak ikut teracuni. Rizoma wasabi air bisa menjadi besar bila semua kondisi terpenuhi.
Panen wasabi tidak mengenal musim dan bisa dipanen kapan saja. Tanaman siap panen setelah 3-4 tahun, dan akar yang dapat dipanen sedikit, sehingga wasabi terutama wasabi segar berharga mahal. Hanya ada sedikit tempat yang cocok dijadikan sentra produksi di Jepang:
- Semenanjung Izu (Prefektur Shizuoka)
- Prefektur Nagano
- Prefektur Shimane
- Prefektur Yamanashi
- Prefektur Iwate.
Produksi dalam negeri tidak pernah mencukupi dan wasabi berharga mahal, sehingga Jepang perlu mengimpor sejumlah besar wasabi dari daratan Tiongkok, Taiwan, dan Selandia Baru.
Penggunaan
Selain wasabi segar, di pasaran tersedia bubuk wasabi dalam bubuk wasabi kemasan kaleng, dan wasabi kemasan tube. Di Jepang, daun dan bunga wasabi digoreng sebagai tempura, dan wasabi digunakan sebagai perasa untuk berbagai produk makanan ringan hingga es krim.
Rizoma wasabi diparut dengan alat parut dari logam (oroshigane). Walaupun demikian, sebagian kecil orang berpendapat aroma wasabi tidak hilang dan terasa lebih enak bila diparut dengan alat parut tradisional dari kulit ikan hiu. Wasabi hanya diparut seperlunya saja sebelum dimakan, karena aroma wasabi hilang di udara terbuka. Rasa pedas hingga keluar air mata merupakan kenikmatan tersendiri bagi penikmat wasabi. Anak-anak yang belum terbiasa, biasanya memakan sushi yang tidak diberi wasabi (bahasa Jepang: sabinuki).
Rizoma wasabi berharga mahal dan metode pengawetannya sulit, sehingga bubuk wasabi dan pasta wasabi dalam tube digunakan sebagai pengganti. Bubuk wasabi dan wasabi dalam tube sering dibuat dari bahan pengganti berupa lobak, dicampur rizoma Armoracia rusticana (bahasa Inggris: horseradish), dan bahan pewarna makanan. Bubuk wasabi kemasan kaleng dicampur dengan air untuk menghasilkan pasta wasabi yang siap santap.
Komposisi bubuk wasabi dan wasabi tube bergantung kepada merek dan produsen. Bila produk mengandung kadar wasabi asli lebih dari 50%, maka di kemasannya ditulis, Hon Wasabi (wasabi asli) atau Hon wasabi shiyō (本わさび使用 , Menggunakan wasabi asli). Definisi "wasabi asli" bisa berarti bagian rizoma atau bagian lain dari tumbuhan (daun dan tangkai). Bila pasta wasabi mengandung kurang wasabi kurang dari 50%, maka pada kemasan ditulis sebagai Hon wasabi iri (本わさび入り , Mengandung wasabi asli).
Cara Menanam Wasabi
Baiklah, mari kita bicara tentang cara menanam wasabi sekarang. Pertama-tama, Anda harus tahu bahwa wasabi tumbuh dengan baik ketika suhu stabil berada di antara 10 hingga 15 derajat Celsius. Jika suhu berada di bawah 4 derajat Celsius, laju pertumbuhan akan melambat. Di bawah -3 derajat Celsius, tanaman akan mati.
Suhu yang terlalu dingin bukanlah hal yang baik. Begitu juga dengan terlalu panas. Jika suhu berada di atas 27 derajat Celsius, tanaman akan menderita kerusakan akibat panas. Selain itu, risiko tanaman terkena penyakit dan hama juga meningkat. Oleh karena itu, memberikan naungan sepanjang tahun dan penyiraman di musim panas sangat penting.
Bagaimana dengan tanahnya? Tanah ideal untuk wasabi adalah yang memiliki drainase baik dan kaya bahan organik. Jika Anda memutuskan untuk menanam dalam pot, ukuran wadahnya harus minimal 10 liter atau 25 cm. Siapkan tanah, dengan kedalaman 20 hingga 25 cm, lalu campurkan 25 hingga 30 cm kompos.
Jangan menanam wasabi terlalu dalam. Jika ia bisa berdiri tegak, maka itu sudah cukup dalam. Akar harus sepenuhnya tertutup. Untuk memastikan dengan lebih pasti, Anda dapat mengisi kembali lubangnya, lalu tekan perlahan ke tempatnya. Hal penting lainnya adalah bagian rimpang harus selalu berada di atas permukaan tanah.
Saat mengenai penyiraman, menyiram tanaman dengan baik sudah cukup. Jangan biarkan wasabi tergenang air. Setelah penanaman awal selesai, sirami tanah dengan air dingin. Jika perlu, semprotkan air ke tanaman untuk menjaga suhu dan mencegah layu pada daun. Penyematan juga membantu menjaga kelembaban, terutama saat bulan-bulan lebih hangat.
Jika ada daun yang layu selama seminggu atau lebih, segera buang. Ini akan mengurangi risiko tanaman terkena penyakit serta mencegah hama. Pertahankan wadah atau tempat tanam bebas dari gulma. Pupuk tanah secara teratur dengan pupuk seimbang untuk membantu pertumbuhan tanaman secara optimal.
Referensi
- ^ "Wasabi (Wasabia japonica (Miq.) Matsum.)". Gernot Katzer's Spice Pages. Diakses tanggal 7 December 2012.
- ^ "Wasabi saibai no rekishi". Wasabiya no Monzen. Diakses tanggal 26 May 2007.
- ^ "Wasabi". Encyclopedia of Japanese culture. Diakses tanggal 26 May 2007.
Pranala luar
- (Indonesia) Wasabi Yang Menyengat oleh Odilia Winneke Diarsipkan 2007-05-05 di Wayback Machine. Situs web detikfood
- Wasabi, Si Hijau Pedas Yang Tak Cuma Sebagai Teman Makan Sushi, Cultura Magazine