Lompat ke isi

Kabupaten Lamongan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andrecht (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
LouCypher (bicara | kontrib)
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}

[[Lamongan]]
[[Lamongan]]
<br> [[Ibukota]]: Lamongan kota<br>[[Wilayah]]: 1.012,80 km&sup2;<br>[[Penduduk]]: ~ 1,5 juta jiwa.<br> [[Provinsi]]:[[Jawa Timur]]<br>
<br> [[Ibukota]]: Lamongan kota<br>[[Wilayah]]: 1.012,80 km&sup2;<br>[[Penduduk]]: ~ 1,5 juta jiwa.<br> [[Provinsi]]:[[Jawa Timur]]<br>

Revisi per 19 April 2005 13.58


Lamongan
Ibukota: Lamongan kota
Wilayah: 1.012,80 km²
Penduduk: ~ 1,5 juta jiwa.
Provinsi:Jawa Timur

LAMONGAN BANGKIT DENGAN SAWAH TAMBAK

Sawah tambak adalah gabungan dua kata yang berarti sebidang tanah pertanian yang dapat difungsikan sebagai sawah di musim tertentu dan tambak dimusim yang lain. Meski sawah dan tambak jika dilihat dari permukaan memiliki bentuk yang berbeda tapi dapat disatukan dengan jalan :

  • Mengubah pematang keliling sawah menjadi tanggul keliling tambak
  • Memfungsikan sawah tambak di musim kemarau menjadi sawah
  • Memfungsikan sawah tambak di musim penghujan menjadi tambak

Bapak Farid salah satu Bupati terdahulu membuat pemetaan kondisi geografi di Lamongan menjadi 3(tiga) yaitu :

  • Pegunungan (bagian selatan)
  • Rawa (bagian tengah)
  • Pantai (bagian utara)

Dibagian tengah kabupaten Lamongan inilah (rawa) yang dapat dikembangkan dengan baik model pertanian baru berupa Sawah Tambak Sebelum sawah tambak dikembangkan, petani mengalami kesulitan menjalankan aktifitasnya, karena saat musim penghujan, air sangat melimpah melebihi kebutuhan tanaman padi. Sedangkan saat musim kemarau, air dengan cepat menguap atau mengalir kembali ke sungai-sungai lalu ke laut hingga terjadi kekeringan.

Dengan sistim sawah tambak saat musim penghujan air dapat di kendalikan di dalam tanggul-tanggul tambak dan dapat dibudidayakan untuk tambak berbagai jenis ikan air tawar atau bahkan udang, Sedangkan di musim kemarau para petani dapat memanfaatkan sisa air didalam tambak untuk menanam padi. Menggunakan cara ini masyarakat yang sebelumnya hanya panen padi sekali saja dalam satu tahun yaitu menjelang kemarau, dapat panen dua kali dengan hasil yang lebih banyak. Dengan menggunakan cara ini pula masyarakat yang biasanya menjadi nelayan di rawa-rawa di musim penghujan, dapat melakukan alih profesi menjadi petani tambak yang membudidayakan ikan. Bahkan kondisi sekarang ini masyarakat dalam satu tahun dapat panen tiga kali, tinggal memilih panen yang dikehendaki, yaitu dengan cara dua kali panen padi dan sekali panen ikan atau dua kali panen ikan dan sekali panen padi.

KETIGO GAK ISO CEWOK - RENDENG GAK ISO NDHODHOK

Sebuah ungkapan bahkan ejekan (musim kemarau tidak dapat mandi karena kekeringan - musim penghujan tidak dapat duduk karena banjir) untuk masyarakat Lamongan hinggah tahun 90-an dari mayarakat sekitar, yang dapat memacu masyarakat Lamongan menjadi maju. Bagaimana keadaan sekarang? Jalan poros (jalan negara) sudah rapi, pembangunan diberbagai sektor sudah tampak, perubahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan dari tahun ketahun, tentang banjir daerah manapun diluar lamongan mengalami, namun di Lamongan banjir di rawa diatasi dengan sawah tambak, yang hasilnya dapat juga meningkatkan PAD.




* Daftar Daerah Tingkat II