Lompat ke isi

Cecak gula: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bulandari27 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Identifikasi: Bot: Merapikan artikel
 
Baris 17: Baris 17:


== Identifikasi ==
== Identifikasi ==
Cecak yang berukuran kecil sampai sedang, panjang total sampai sekitar 120 mm, namun umumnya kurang dari 10 cm. Gemuk, pendek, berkulit transparan berbintik-bintik. Ciri khas yang membedakan dari cecak rumah yang lain yalah: ''jari pertama tanpa cakar atau tak memiliki ruas jari terakhir (ruas jari bebas)''. Namanya dalam [[bahasa Latin]], ''mutilata'', berarti terpotong.
Cecak yang berukuran kecil sampai sedang, panjang total sampai sekitar 120 mm, namun umumnya kurang dari 10 cm. Gemuk, pendek, berkulit transparan berbintik-bintik. Ciri khas yang membedakan dari cecak rumah yang lain yalah: ''jari pertama tanpa cakar atau tak memiliki ruas jari terakhir (ruas jari bebas)''. Namanya dalam [[bahasa Latin]], ''mutilata'', berarti terpotong.


[[Berkas:Gehyra mutil 050307 003 tdp.jpg|jmpl|kiri|Cecak gula, mengambang di kolam]]
[[Berkas:Gehyra mutil 050307 003 tdp.jpg|jmpl|kiri|Cecak gula, mengambang di kolam]]

Revisi terkini sejak 11 September 2023 09.45

Cecak gula
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
G. mutilata
Nama binomial
Gehyra mutilata
(Schneider, 1792)

Cecak gula adalah sejenis reptil yang termasuk suku cecak (Gekkonidae). Tidak ada nama khusus yang dikenal dalam bahasa daerah, kecuali nama umum seperti cakcak (bahasa Sunda), cicek (Betawi), cecek (Jawa) dan lain-lain. Dalam bahasa Inggris disebut dengan berbagai nama seperti Pacific gecko, sugar lizard, tender-skinned house-gecko, four-clawed gecko, atau stump-toed gecko.

Identifikasi

[sunting | sunting sumber]

Cecak yang berukuran kecil sampai sedang, panjang total sampai sekitar 120 mm, namun umumnya kurang dari 10 cm. Gemuk, pendek, berkulit transparan berbintik-bintik. Ciri khas yang membedakan dari cecak rumah yang lain yalah: jari pertama tanpa cakar atau tak memiliki ruas jari terakhir (ruas jari bebas). Namanya dalam bahasa Latin, mutilata, berarti terpotong.

Cecak gula, mengambang di kolam

Kepala dengan moncong yang pendek dan mata yang menonjol. Sederet bintik atau bercak kecil keputihan terdapat di belakang bola mata, di atas lubang telinga hingga tengkuk. Dorsal (punggung) berwarna abu-abu kemerahan atau kekuningan, agak transparan, berbintik-bintik halus pucat kekuningan dan hitam kebiruan. Jalur tulang punggung dan tulang tengkorak sering tampak samar-samar. Ventral (sisi bawah) berwarna keputihan dan agak transparan. Ekor gemuk, bulat gepeng, tanpa duri atau jumbai kulit; atau paling-paling dengan tonjolan-tonjolan serupa duri pendek. Pangkal ekor menyempit serupa ‘gagang’.

Kebiasaan dan penyebaran

[sunting | sunting sumber]

Cecak yang kerap dijumpai di dapur, lemari makan, meja makan dan juga dekat meja kerja dan rak buku. Dibandingkan jenis cecak rumah yang lain, cecak ini lebih sering bersembunyi atau menyendiri. Cecak gula cenderung bersifat nokturnal (aktif di malam hari), meski tidak jarang ditemukan berkeliaran pada siang hari di dapur. Di alam, cecak ini hidup di pepohonan atau celah di bukit batu.

Berburu di dapur

Cecak ini menyukai gula dan sumber karbohidrat lain seperti nasi dan remah-remah roti, selain juga memangsa aneka serangga kecil. Karena itu cecak gula sering ditemukan tenggelam dalam gelas kopi atau teh. Jantan mengeluarkan suara halus serupa desisan atau dengungan, yang diperdengarkan ketika memikat betinanya.

Cecak gula menyebar luas mulai dari India utara dan barat daya, Kep. Nikobar, Sri Lanka; sampai ke Asia Tenggara. Di kepulauan Nusantara ditemukan di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Timor, Halmahera, juga Papua dan Filipina (De Rooij, 1915; Manthey and Grossmann, 1997: 230). Introduksi ke Mauritius, Seychelles, Madagaskar, Meksiko, Kuba dan Hawaii.

  • De Rooij, N., 1915, The Reptiles of Indo-Australian Archipelago
  • Manthey, U. & W. Grossmann, 1997, Amphibien und Reptilien Südostasiens. NTV Verlag, Münster.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]