Jantung Kalimantan: Perbedaan antara revisi
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Reformat 1 URL (Wayback Medic 2.5)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Heart_of_Borneo.jpg|jmpl|250px|Peta Jantung Kalimantan]] |
[[Berkas:Heart_of_Borneo.jpg|jmpl|250px|Peta Jantung Kalimantan]] |
||
'''Jantung Kalimantan''' adalah kesepakatan pelestarian yang dirintis [[World Wide Fund for Nature]] untuk melindungi wilayah hutan [[Kalimantan]] seluas 220.000 km². Perjanjian ini ditandatangani oleh pemerintah [[Brunei]], [[Indonesia]], dan [[Malaysia]] di [[Bali]] pada tanggal 12 Februari 2007 untuk mendukung inisiatif ini.<ref>Forestry Department of Brunei: [http://www.forestry.gov.bn/heart.htm ''The Heart of Borneo''] {{Webarchive|url=https://archive. |
'''Jantung Kalimantan''' adalah kesepakatan pelestarian yang dirintis [[World Wide Fund for Nature]] untuk melindungi wilayah hutan [[Kalimantan]] seluas 220.000 km². Perjanjian ini ditandatangani oleh pemerintah [[Brunei]], [[Indonesia]], dan [[Malaysia]] di [[Bali]] pada tanggal 12 Februari 2007 untuk mendukung inisiatif ini.<ref>Forestry Department of Brunei: [http://www.forestry.gov.bn/heart.htm ''The Heart of Borneo''] {{Webarchive|url=https://archive.today/20120731125730/http://www.forestry.gov.bn/heart.htm |date=2012-07-31 }}, retrieved 3 November 2010</ref> Wilayah ini merupakan habitat bagi 10 spesies [[endemisme|endemik]] primata, lebih dari 350 spesies burung, 150 spesies reptil dan amfibi, dan 10.000 spesies tumbuhan. Sejak 2007 sampai 2010, sebanyak 123 spesies baru ditemukan di wilayah ini.<ref>Adam, David: [http://www.guardian.co.uk/environment/2010/apr/22/new-species-borneo ''Lungless frog and 'ninja slug' among new species discovered under Borneo protection plan''], in [[The Guardian]] 22 April 2010, retrieved 3 November 2010</ref> Laporan status tahun 2012 menemukan bahwa [[hutan hujan dataran rendah Kalimantan]] semakin rusak dan terancam.<ref>Carla Isati Octama: [http://www.thejakartaglobe.com/home/5-years-on-heart-of-borneo-faces-big-conservation-challenges/498312 "5 Years on, Heart of Borneo Faces Big Conservation Challenges"], in Jakarta Globe, February 15, 2012</ref> |
||
== Kawasan lindung == |
== Kawasan lindung == |
Revisi terkini sejak 16 September 2023 12.06
Jantung Kalimantan adalah kesepakatan pelestarian yang dirintis World Wide Fund for Nature untuk melindungi wilayah hutan Kalimantan seluas 220.000 km². Perjanjian ini ditandatangani oleh pemerintah Brunei, Indonesia, dan Malaysia di Bali pada tanggal 12 Februari 2007 untuk mendukung inisiatif ini.[1] Wilayah ini merupakan habitat bagi 10 spesies endemik primata, lebih dari 350 spesies burung, 150 spesies reptil dan amfibi, dan 10.000 spesies tumbuhan. Sejak 2007 sampai 2010, sebanyak 123 spesies baru ditemukan di wilayah ini.[2] Laporan status tahun 2012 menemukan bahwa hutan hujan dataran rendah Kalimantan semakin rusak dan terancam.[3]
Kawasan lindung
[sunting | sunting sumber]Wilayah Jantung Borneo memiliki sejumlah kawasan yang sudah lindung, seperti Taman Nasional Batang Ai, Suaka Margasatwa Lanjak Entimau, Taman Nasional Gunung Mulu, Taman Nasional Banjaran Crocker, Taman Nasional Kinabalu di Malaysia, Taman Nasional Kayan Mentarang, Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Taman Nasional Danau Sentarum di Indonesia dan Taman Nasional Ulu Temburong di Brunei.[4]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Forestry Department of Brunei: The Heart of Borneo Diarsipkan 2012-07-31 di Archive.is, retrieved 3 November 2010
- ^ Adam, David: Lungless frog and 'ninja slug' among new species discovered under Borneo protection plan, in The Guardian 22 April 2010, retrieved 3 November 2010
- ^ Carla Isati Octama: "5 Years on, Heart of Borneo Faces Big Conservation Challenges", in Jakarta Globe, February 15, 2012
- ^ Persoon, Gerard A. and Osseweijer, Manon (ed): Reflections on the Heart of Borneo, pg.19, Tropenbos International, Wageningen, 2008, ISBN 978-90-5113-091-1
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Persoon, Gerard A. and Osseweijer, Manon (ed): Reflections on the Heart of Borneo, Tropenbos International, Wageningen, 2008, ISBN 978-90-5113-091-1