Lompat ke isi

Sistem rem antiterkunci: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sabudis (bicara | kontrib)
k memindahkan Sistem rem anti-macet ke Sistem rem anti terkunci: Sistem ini untuk menghindari rem terkunci, bukan rem macet.
Sabudis (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:ABS.jpg|thumb|Skema ABS]]
[[Berkas:ABS.jpg|thumb|Skema ABS]]
'''Sistem rem anti-macet''' atau '''''anti-lock breaking sistem''''' ('''ABS''') merupakan sistem pengereman pada [[mobil]] agar tidak terjadi penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak/keras.
'''Sistem rem anti terkunci''' atau '''''anti-lock braking sistem''''' ('''ABS''') merupakan sistem pengereman pada [[mobil]] agar tidak terjadi penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak/keras.


[[Sistem]] ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman keras hingga [[roda]] berhenti sementara mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia akan memerintahkan [[piston]] [[rem]] untuk mengendurkan [[tekanan]], lalu mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses itu berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.
[[Sistem]] ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian atau semua [[roda]] berhenti sementara mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia akan memerintahkan [[piston]] [[rem]] untuk mengendurkan [[tekanan]], lalu mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses itu berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 13 Agustus 2009 03.54

Skema ABS

Sistem rem anti terkunci atau anti-lock braking sistem (ABS) merupakan sistem pengereman pada mobil agar tidak terjadi penguncian roda ketika terjadi pengereman mendadak/keras.

Sistem ini bekerja apabila pada mobil terjadi pengereman keras sehingga salah sebagian atau semua roda berhenti sementara mobil masih melaju, membuat kendaraan tidak terkendali sama sekali. Ketika sensornya mendeteksi ada roda mengunci, ia akan memerintahkan piston rem untuk mengendurkan tekanan, lalu mengeraskannya kembali begitu roda berputar. Proses itu berlangsung sangat cepat, bisa mencapai 15 kali/detik. Efeknya adalah mobil tetap dapat dikendalikan dan jarak pengereman makin efektif.

Pranala luar