Lompat ke isi

Saron: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Thesillent (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Thesillent (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 6: Baris 6:
[[Berkas:Demung Saron Peking, STSI Surakarta.jpg|225px|jmpl|ka|Dari kiri-kanan; saron panerus, saron barung, dan demung, dari [[STSI Surakarta]]]]
[[Berkas:Demung Saron Peking, STSI Surakarta.jpg|225px|jmpl|ka|Dari kiri-kanan; saron panerus, saron barung, dan demung, dari [[STSI Surakarta]]]]


'''Saron''' ([[Aksara Bali|Bali]]: ᬲᬭᭀᬦ᭄; [[Aksara Jawa|Jawa]]: ꦱꦫꦺꦴꦤ꧀; [[Aksara Sunda|Sunda]]: ᮞᮛᮧᮔ᮪; {{lang-bjn|Sarun}}; {{lang-kkv|Seronen}}; {{lang-mad|[[Saronen]]}}) adalah alat musik [[gamelan]] yang berupa bilah-bilah logam yang diletakkan di atas wadah kayu berongga, jumlah bilahnya sebanyak nada pokok tangga nada, antara 6–8.<ref>saron (nomina) alat musik gamelan yang berupa bilah-bilah logam yang diletakkan di atas wadah kayu berongga, jumlah bilahnya sebanyak nada pokok tangga nada, antara 6–8. sumber: [https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/saron| kbbi. kemdikbud.]</ref> Alat musik ini berasal dari [[Jawa Tengah]].<ref>Asal Alat Musik Saron Berasal dari Mana?[https://presideninformasi.com/alat-musik-saron-berasal-dari/]</ref>
'''Saron''' adalah alat musik [[gamelan]] yang berupa bilah-bilah logam yang diletakkan di atas wadah kayu berongga, jumlah bilahnya sebanyak nada pokok tangga nada, antara 6–8.<ref>saron (nomina) alat musik gamelan yang berupa bilah-bilah logam yang diletakkan di atas wadah kayu berongga, jumlah bilahnya sebanyak nada pokok tangga nada, antara 6–8. sumber: [https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/saron| kbbi. kemdikbud.]</ref> Alat musik ini berasal dari [[Jawa Tengah]].<ref>Asal Alat Musik Saron Berasal dari Mana?[https://presideninformasi.com/alat-musik-saron-berasal-dari/]</ref>


Dalam satu set gamelan gaya [[Kota Surakarta|Surakarta]] biasanya mempunyai 2 pasang saron, laras [[pelog]] dan [[slendro]]. Saron menghasilkan nada satu [[oktaf]] lebih tinggi daripada [[demung]] atau [[saron panembung]], dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari [[kayu]], dengan bentuk seperti [[Palu (alat)|palu]].
Dalam satu set gamelan gaya [[Kota Surakarta|Surakarta]] biasanya mempunyai 2 pasang saron, laras [[pelog]] dan [[slendro]]. Saron menghasilkan nada satu [[oktaf]] lebih tinggi daripada [[demung]] atau [[saron panembung]], dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari [[kayu]], dengan bentuk seperti [[Palu (alat)|palu]].

Revisi per 21 September 2023 17.44

Saron barung (tampak depan, dengan tabuh kayu) dan saron panerus (di belakang, dengan tabuh tanduk)
Dari kiri-kanan; saron panerus, saron barung, dan demung, dari STSI Surakarta

Saron adalah alat musik gamelan yang berupa bilah-bilah logam yang diletakkan di atas wadah kayu berongga, jumlah bilahnya sebanyak nada pokok tangga nada, antara 6–8.[1] Alat musik ini berasal dari Jawa Tengah.[2]

Dalam satu set gamelan gaya Surakarta biasanya mempunyai 2 pasang saron, laras pelog dan slendro. Saron menghasilkan nada satu oktaf lebih tinggi daripada demung atau saron panembung, dengan ukuran fisik yang lebih kecil. Tabuh saron biasanya terbuat dari kayu, dengan bentuk seperti palu.

Sejarah

Saron (dari bahasa Jawa: ꦱꦫꦺꦴꦤ꧀[3]) masih satu golongan dengan keluarga balungan. Alat musik ini terbuat dari perunggu dan cara memainkannya dipukul menggunakan palu.[4] Alat musik tradisional ini pertama kali dimainkan pada abad ke-9 di Candi Borobudur dalam sebuah pertunjukan.

Cara memainkan Saron

Cara menabuhnya ada yang biasa sesuai nada, nada yang imbal, atau menabuh bergantian antara saron 1 dan saron 2. Cepat lambatnya dan keras lemahnya penabuhan tergantung pada komando dari kendang dan jenis gendhingnya. Pada gendhing Gangsaran yang menggambarkan kondisi peperangan misalnya, ricik ditabuh dengan keras dan cepat. Pada gendhing Gati yang bernuansa militer, ricik ditabuh lambat tetapi keras. Ketika mengiringi lagu ditabuh pelan.

Dalam memainkan saron, tangan kanan memukul wilahan atau lembaran logam dengan tabuh, lalu tangan kiri menekan wilahan yang dipukul sebelumnya untuk menghilangkan dengungan yang tersisa dari pemukulan nada sebelumnya. Teknik ini disebut memathet (kata dasar: pathet = pencet)

Galeri

Referensi

  1. ^ saron (nomina) alat musik gamelan yang berupa bilah-bilah logam yang diletakkan di atas wadah kayu berongga, jumlah bilahnya sebanyak nada pokok tangga nada, antara 6–8. sumber: kbbi. kemdikbud.
  2. ^ Asal Alat Musik Saron Berasal dari Mana?[1]
  3. ^ (1) saron : KW. zva. sakalihan, Wk. (van ro, vgl. karon) KN. naam van een muziekinstrument met metalen staven, eene kleine dêmung, (vrg. salukat, gambang, en gêndèr). ° panêrêt, en ° babon, soorten ZG. XVI, 76. saron panêrus, en ° barung, (of ° panimbal, Wk.) een groote soort saron, tusschen saron, en dêmung, Wk. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (2) saron (sarOn) : kn. ar. rêricikaning gamêlan (awujud wilahan prunggu lsp). Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (3) saron : xylophone-like gamelan instrument consisting of six or seven heavy bronze bars above a hollow wooden base. ny-[x] to play the above instrument. [x] pêking a small saron. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968. (4) singkatan dan akronim [2]
  4. ^ "Gamelan". www.joglosemar.co.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-11. Diakses tanggal 2021-04-21.