Lompat ke isi

Balurebong, Lebatukan, Lembata: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 2 as dead.) #IABot (v2.0.9.3
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k →‎Masalah kesehatan: Bot: Merapikan artikel
 
Baris 20: Baris 20:


== Masalah kesehatan ==
== Masalah kesehatan ==
Penduduk Balurebong, seperti di banyak desa lainnya di sekitarnya, mengalami banyak masalah kesehatan seperti [[malaria]], [[diare]], dsb. Pada [[2005]] diare merebak di daerah ini dan menyebabkan tewasnya 5 orang warga masyarakat, sementara 206 lainnya harus dirawat di rumah sakit. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak sekolah.<ref>[http://plan-international.org/where-we-work/asia/indonesia/what-we-do/our-successes/toilets-totally-make-the-difference-in-indonesian-villages]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Toilets totally make the difference in Indonesian Villages, diakses 29 Desember 2011</ref> Masyarakat Balurebong tidak biasa menggunakan [[toilet]] untuk [[buang air]], sehingga mereka melakukannya di mana-mana - di tepi pantai, di bawah pohon, di hutan-hutan, dll.
Penduduk Balurebong, seperti di banyak desa lainnya di sekitarnya, mengalami banyak masalah kesehatan seperti [[malaria]], [[diare]], dsb. Pada [[2005]] diare merebak di daerah ini dan menyebabkan tewasnya 5 orang warga masyarakat, sementara 206 lainnya harus dirawat di rumah sakit. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak sekolah.<ref name="plan-international.org">[http://plan-international.org/where-we-work/asia/indonesia/what-we-do/our-successes/toilets-totally-make-the-difference-in-indonesian-villages]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Toilets totally make the difference in Indonesian Villages, diakses 29 Desember 2011</ref> Masyarakat Balurebong tidak biasa menggunakan [[toilet]] untuk [[buang air]], sehingga mereka melakukannya di mana-mana - di tepi pantai, di bawah pohon, di hutan-hutan, dll.


Pada [[2008]], [[Kementerian Kesehatan Republik Indonesia|Kementerian Kesehatan]] mengumumkan sebuah insiatif yang berbasis masyarakat pada 10.000 desa untuk memperbaiki kondisi kesehatan masyarakat dengan cara mengembangkan kebiasaan [[mencuci tangan]] dan menggunakan [[toilet]].
Pada [[2008]], [[Kementerian Kesehatan Republik Indonesia|Kementerian Kesehatan]] mengumumkan sebuah insiatif yang berbasis masyarakat pada 10.000 desa untuk memperbaiki kondisi kesehatan masyarakat dengan cara mengembangkan kebiasaan [[mencuci tangan]] dan menggunakan [[toilet]].


Anak-anak dan remaja memainkan peranan penting dalam gerakan ini.<ref>[http://plan-international.org/where-we-work/asia/indonesia/what-we-do/our-successes/toilets-totally-make-the-difference-in-indonesian-villages]{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, Toilets totally make the difference in Indonesian Villages, diakses 29 Desember 2011</ref> Mereka diminta memantau perilaku warga masyarakat ini dan membicarakannya dengan teman-teman mereka, dan kemudian dengan orang tua mereka.
Anak-anak dan remaja memainkan peranan penting dalam gerakan ini.<ref name="plan-international.org"/> Mereka diminta memantau perilaku warga masyarakat ini dan membicarakannya dengan teman-teman mereka, dan kemudian dengan orang tua mereka.


Pada [[2009]], tim-tim pemantau memeriksa kemajuan di Balurebong. Hasilnya menggembirakan. Keluarga-keluarga membangun toilet mereka sendiri, sementara yang kurang mampu menggunakan toilet masarakat. Sejumlah desa dinyatakan bebas dari kebiasaan buang air sembarangan di tempat terbuka, sementara pada [[2010]] ke-17 desa di kecamatan ini mendapatkan status yang sama. Pada 2009 masih terjadi 300 kasus diare, tetapi pada 2010 angka itu sudah menurun hingga 100 kasus.
Pada [[2009]], tim-tim pemantau memeriksa kemajuan di Balurebong. Hasilnya menggembirakan. Keluarga-keluarga membangun toilet mereka sendiri, sementara yang kurang mampu menggunakan toilet masarakat. Sejumlah desa dinyatakan bebas dari kebiasaan buang air sembarangan di tempat terbuka, sementara pada [[2010]] ke-17 desa di kecamatan ini mendapatkan status yang sama. Pada 2009 masih terjadi 300 kasus diare, tetapi pada 2010 angka itu sudah menurun hingga 100 kasus.

Revisi terkini sejak 26 September 2023 12.46

Balurebong
Negara Indonesia
ProvinsiNusa Tenggara Timur
KabupatenLembata
KecamatanLebatukan
Kode pos
86681
Kode Kemendagri53.13.04.2012 Edit nilai pada Wikidata
Luas... km2
Jumlah penduduk... jiwa
Kepadatan... jiwa/km2


Balurebong adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Lebatukan, kabupaten Lembata, provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Desa ini merupakan satu dari 15 desa dan kelurahan yang berada di kecamatan Lebatukan. Desa ini memiliki kodepos 86681.

Di desa ini terdapat sebuah sekolah dasar, yaitu SD Katolik Balurebong.

Mata pencaharian

[sunting | sunting sumber]

Warga masyarakat di kabupaten Lembata banyak yang bermata pencaharian sebagai nelayan, khususnya penangkap paus.

Masalah kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Penduduk Balurebong, seperti di banyak desa lainnya di sekitarnya, mengalami banyak masalah kesehatan seperti malaria, diare, dsb. Pada 2005 diare merebak di daerah ini dan menyebabkan tewasnya 5 orang warga masyarakat, sementara 206 lainnya harus dirawat di rumah sakit. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak sekolah.[1] Masyarakat Balurebong tidak biasa menggunakan toilet untuk buang air, sehingga mereka melakukannya di mana-mana - di tepi pantai, di bawah pohon, di hutan-hutan, dll.

Pada 2008, Kementerian Kesehatan mengumumkan sebuah insiatif yang berbasis masyarakat pada 10.000 desa untuk memperbaiki kondisi kesehatan masyarakat dengan cara mengembangkan kebiasaan mencuci tangan dan menggunakan toilet.

Anak-anak dan remaja memainkan peranan penting dalam gerakan ini.[1] Mereka diminta memantau perilaku warga masyarakat ini dan membicarakannya dengan teman-teman mereka, dan kemudian dengan orang tua mereka.

Pada 2009, tim-tim pemantau memeriksa kemajuan di Balurebong. Hasilnya menggembirakan. Keluarga-keluarga membangun toilet mereka sendiri, sementara yang kurang mampu menggunakan toilet masarakat. Sejumlah desa dinyatakan bebas dari kebiasaan buang air sembarangan di tempat terbuka, sementara pada 2010 ke-17 desa di kecamatan ini mendapatkan status yang sama. Pada 2009 masih terjadi 300 kasus diare, tetapi pada 2010 angka itu sudah menurun hingga 100 kasus.

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Balurebong dapat dijangkau lewat perjalanan darat dari Lembata. Ada sejumlah penerbangan yang melayani trayek Wakatobi-Lembata; dan Kupang-Lembata.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b [1][pranala nonaktif permanen], Toilets totally make the difference in Indonesian Villages, diakses 29 Desember 2011

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]