Lompat ke isi

Pangeran Mangkubumi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Henrys Wirakusumah (bicara | kontrib)
k penambahan mangkubumi banjar
Baris 60: Baris 60:
| publisher= Gebroeders Nys
| publisher= Gebroeders Nys
}}</ref>
}}</ref>
* Pangeran Ismail Ratu Anum Mangku Dilaga Sukma Dilaga [[Ratoe Anom Mangkoe Boemi Ismail]] dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda
* [[Pangeran Hidayatullah]] (Gusti Andarun), mangkubumi Banjar tahun [[1856]]-[[1859]]
* Pangeran Noch [[Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana]] dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk menggantikan Pangeran Husin [[Pangeran Mangkubumi Nata]] .

* Pangeran [[Tamjidillah II]] dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda berdasarkan besluit per tanggal 13 November 1851 No. 2 untuk menggantikan Pangeran Noch [[Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana]]
* [[Hidayatullah II dari Banjar]] , dilantik oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda untuk menggantikan Pangeran [[Tamjidillah II]] 1856 -`1860 sebagai pangeran Mangkubumi namun 1857 -September 1859 pecah Perang Gerilya berakhir September 1859 Dinobatkan Jadi Sultan Banjar. untuk Pemerintahan Mangkubumi [[Pangeran Wira Kasoema]]
* [[Pangeran Wira Kasoema]] dilantik oleh oleh sultan [[Hidayatullah II dari Banjar]] memerintah:1859 -1862 (memerintah Sebelum nya: 1857-1862)
* [[Pangeran Muhammad Said]] adalah mangkubumi Kesultanan Banjar (Pagustian) dan sekaligus seorang pejuang perang Banjar(memerintah: 1862-1875)
* [[Pangeran Perbatasari]] adalah mangkubumi Kesultanan Banjar (Pagustian) dan sekaligus seorang pejuang perang Banjar. Kampanye Pangeran Perbatasari berlangsung antara tahun 1875-1885


== Catatan kaki ==
== Catatan kaki ==

Revisi per 2 Oktober 2023 18.45

" Sebab perkara sepuluh, sebelas dan duabelas dari kontrak lama ada salah sedikit dari pada nama didalam dia punja Melaju maka diatur sekarang jang tersebut dibawah ini adanja. Selamanja pangiran jang Paduka Sri Sultan Bandjar dengan kesukaan geburmin sudah angkat akan mendjadi sultan punja ganti djikalo datang kehendak Allah kepada tuan Sultan nanti mesti pakai nama Sultan Muda atawa Pangiran Ratu bagaimana Paduka Sri Sultan punja suka minta kepada geburmin dan lagi siapa memegang keradjaan akan djadi radja bitjara pasti selamanja dapat nama Pangiran Mangkubumi adanja tetapi sebab Paduka Panembahan Adam sudah diterima geburmin akan djadi Sultan Muda maka itu berdjandji hari dibelakang baru ada berguna djikalo datang tuan Allah punja suka jang Paduka Sri Sultan2 mesti pulang kerachmatullah adanja."

— CONTRACT MET DEN SULTAN VAN BANDJERMASIN Sultan Sulaiman al-Mu'tamid 'Alâ Allâh, pasal sepuluh, Kontrak Perjanjian Karang Intan II tanggal 13 September 1823 M (7 Muharam 1239 Hijriyah).[1]

Pangeran Mangkubumi merupakan gelar berganda yaitu seorang Pangeran yang menjabat sebagai Mangkubumi yang merupakan kepala administrasi pemerintahan (Bahasa Belanda: Rijksbestierder). Istilah yang sama untuk Pangeran Mangkubumi adalah Pangeran Bendahara.

Pangeran yang menjabat dan menyandang gelar ini biasanya adik atau saudara-saudara dari Sultan yang bertahta. Jika mangkubumi meninggal dunia pada saat menjabat, maka almarhum akan digantikan oleh adiknya selanjutnya atau saudara-saudara dari almarhum secara berurutan menurut senioritas.

Pangeran pertama atau putra sulung dari Sultan yang bertahta akan menjadi Pangeran Ratu yaitu Putera Mahkota, sedangkan Pangeran kedua atau putera kedua Sultan akan dipersiapkan sebagai calon mangkubumi level generasi berikutnya. Pangeran kedua ini diberi gelar Raden Dipati/Pangeran Dipati atau Pangeran Dipati Anom.

Gelar Pangeran Mangkubumi ini sering dipakai di pulau Jawa, Kalimantan dan lain-lain.

Kontrak Perjanjian Kesultanan Banjar dengan Hindia Belanda

Kontrak Perjanjian Karang Intan II tanggal 13 September 1823 Masehi (7 Muharam 1239 Hijriyah) memuat tentang penamaan Pangeran Mangkubumi untuk Raja Bicara (Rijksbestierder, kepala administrasi pemerintahan).[1]

Para Pangeran Mangkubumi

Pangeran yang menyandang gelar Pangeran Mangkubumi:

Catatan kaki