Lompat ke isi

Pisau Gaib: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Akib spelita (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{infobox Book | <!-- See Wikipedia:WikiProject_Novels or Wikipedia:WikiProject_Books --> | name = Pisau Gaib | title_orig = The Subtle Knife | translator ...'
 
Akib spelita (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 59: Baris 59:
''Pisau Gaib'' berakhir pada titik ini.
''Pisau Gaib'' berakhir pada titik ini.


[[Kategori:Novel|Pisau Gaib (buku)]]
[[Kategori:Novel]]
[[Kategori:His Dark Materials]]


[[da:Skyggernes kniv (bog)]]
[[da:Skyggernes kniv (bog)]]

Revisi per 20 Agustus 2009 10.23

Pisau Gaib
PengarangPhilip Pullman
Judul asliThe Subtle Knife
PenerjemahB. Sendra Tanuwidjaja
NegaraIndonesia
BahasaBahasa Indonesia
SeriHis Dark Materials
GenreNovel fantasi
PenerbitPT Gramedia Pustaka Utama
Tanggal terbit
Januari 2007
Jenis mediaPrint (Paperback)
Halaman408 halaman
ISBNISBN ISBN 979-22-2578-1 Invalid ISBN
Didahului olehKompas Emas 
Diikuti olehTeropong Cahaya 


Artikel ini mengenai novel kedua trilogi His Dark Materials. Mengenai Pisau Gaib, senjata fiksional yang disebutkan di sini, lihat Æsahættr.

Pisau Gaib merupakan buku kedua trilogi His Dark Materials karya pengarang kenamaan Inggris, Philip Pullman. Buku ini diluncurkan di Inggris pada th. 1997. Di Indonesia buku ini diluncurkan pada Januari 2007 oleh PT Gramedia Pustaka Utama.


Plot Cerita

Buku dibuka dengan Will Parry, bocah berusia dua belas tahun, tengah menitipkan ibunya, Eleanor Parry, pada bekas guru pianonya yang sudah tua, Mrs. Cooper. Meskipun enggan, Will kemudian meninggalkan ibunya untuk menyelamatkan berkas-berkas pribadi ibunya. Dari sini kita tahu mengapa Eleanor Parry begitu membutuhkan Will, sebab ia menderita penyakit sejenis skizofrenia; dan bahwa ayah Will, ahli arkeologi John Parry, menghilang dalam ekspedisi ke Utara.

Kemudian Will tiba di rumahnya, dan berhasil mengambil berkas-berkas pribadi ibunya tersebut. Meskipun demikian para penjahat segera masuk, meskipun tidak menyadari kehadiran Will. Terjebak, Will memutuskan untuk menerjang salah satu penjahat. Tanpa sengaja penjahat itu tersandung kucing Will, Moxie, dan terjatuh di tangga, tewas. Will telah membunuh seseorang.

Melarikan diri dari kejaran polisi, Will tanpa sengaja menemukan sebuah lubang di tengah-tengah udara yang membawanya menuju dunia lain, Cittàgazze, sebuah dunia yang menjadi jalan utama menuju dunia-dunia lain, namun telah rusak akibat sebuah teknologi yang membuat lepasnya para Spectre, hantu pelahap jiwa orang dewasa. Oleh sebab itulah Cittàgazze tidak mungkin dilewati oleh orang-orang dewasa.

Di sini Will bertemu dengan Lyra Silvertongue dengan dæmonnya, Pantalaimon, setelah menyusuri jembatan ke bintang-bintang di Kompas Emas. Pada awalnya Lyra ketakutan melihat Will tidak mempunyai dæmon. Tetapi ia segera belajar bahwa orang-orang di dunia berbeda tidak selalu memiliki dæmon, dan dengan bantuan Alethiometer, Lyra mengetahui bahwa Will telah membunuh seseorang.

Pada saat yang hampir bersamaan, ratu Penyihir Serafina Pekkala dari dunia Lyra, melihat bahwa Mrs. Coulter, agen Magisterium, tengah menyiksa seorang Penyihir agar mengetahui ramalan tentang Lyra. Serafina kemudian membunuh Penyihir itu sehingga tidak menderita, dan setelah lolos dari kepungan pasukan Mrs. Coulter, terbang kembali ke kediamannya di Danau Enara. Di sana ia mengadakan pertemuan Penyihir yang dihadiri aëronaut Lee Scoresby dan ratu Penyihir Latvia, Ruta Skadi. Hasil dari rapat itu adalah bahwa Serafina Pekkala dan Ruta Skadi akan mencari Lyra di dunia lain dan membantunya, sedangkan Lee Scoresby mencari ilmuwan Stanislaus Grumman yang hilang.

Keduanya segera menjadi tim, dan mereka pun kembali ke Oxford dunia Will. Di sini Lyra kemudian bertemu dengan Dr. Mary Malone, ahli fisika partikel yang meneliti Materi gelap atau partikel bayangan, zat yang sama dengan Debu-nya Lyra. Lyra bersama-sama dengan Dr. Mary Malone mempelajari lebih jauh tentang Debu, dan kemudian mengetahui bahwa ada berbagai cara untuk berkomunikasi dengan partikel berkesadaran itu. Pada waktu yang hampir sama, Will mempelajari lebih jauh tentang ayahnya yang hilang.

Di tengah perjalanan mereka itu, Lyra dan Will bertemu dengan Sir Charles Latrom, yang mengantarkan mereka pulang ke ke Cittàgazze. Tanpa dinyana, ternyata Sir Charles mencuri Alethiometer milik Lyra. Maka Will dan Lyra kembali ke Oxford dunia kita, di mana mereka bertemu dengan Sir Charles. Sir Charles menegaskan bahwa ia bersedia mengembalikan ALethiometer dengan satu syarat: Lyra dan Will bersedia mencurikannya sebuah teknologi dari Cittàgazze yang dikenal sebagai Pisau Gaib, benda yang bisa membuka pintu di udara dan memotong materi apapun.

Maka Lyra dan Will pergi menuju Torre Degli Angeli--Menara Para Malaikat, untuk merebut Pisau Gaib tersebut. Ternyata di sana sudah ada seorang pemuda yang mencoba merebut benda itu dari seorang pria tua. Will berkelahi dengan pemuda itu, tak sengaja membuat si pemuda jatuh dari menara dan dilahap para Spectre. Beberapa jari Will terpotong dalam perkelahian; si pria tua, Giacomo Paradisi, berkata bahwa itu menunjukkan bahwa Will adalah sang Pembawa Pisau.

Di Cittàgazze, Serafina Pekkala dan para Penyihir-nya tiba. Di sana mereka mempelajari tentang Spectre dan Malaikat, yang beterbangan di langit malam. Ruta Skadi mengikuti tiga Malaikat, yang pergi untuk menemui Lord Asriel, ayah Lyra, yang hendak berperang melawan Otoritas, Tuhan dalam His Dark Materials. Kemudian Ruta Skadi mengikuti Malaikat itu.

Akhirnya, dengan bantuan Pisau Gaib, Lyra dan Will kembali ke kediaman Sir Charles Latrom di Oxford dunia kita, di mana secara mengejutkan mereka bertemu dengan Mrs. Coulter. Setelah berjuang dengan susah payah akhirnya mereka berhasil merebut kembali Alethiometer--namun, sekembalinya ke Cittàgazze, mereka diserang oleh gerombolan anak-anak yang sejak lama curiga pada Will dan Lyra. Untunglah, para Penyihir dari dunia Lyra tiba dan menyelamatkan mereka, bahkan menyembuhkan perdarahan tangan Will.

Sementara itu Dr. Malone tengah berdebat dengan rekannya, Dr. Oliver Payne. Dr. Payne berkata bahwa mereka bisa mempertahankan penelitian terhadap partikel Bayangan bila bersekutu dengan Sir Charles Latrom, tetapi Dr. Malone menolak dan memutuskan keluar dari penelitian. Dr. Malone kemudian mencoba menggunakan Cave, mesin komputer yang menurut Lyra berfungsi persis sama dengan Alethiometer-nya, di mana Dr. Malone menemukan fakta mengejutkan: bahwa Debu, atau Partikel Bayangan, atau Materi Gelap, yang merupakan partikel berkesadaran adalah Malaikat. Dr. Malone juga diperintahkan agar pergi dari dunianya dan mencari Lyra, untuk memainkan peran Ular seperti dalam Kitab Kejadian. Dr. Malone mengikuti seluruh instruksi yang diberikan oleh Debu dan pergi dari dunianya, mencari Lyra.

Padi hari setelah Will disembuhkan, Ruta Skadi kembali. Ia bercerita pada Serafina Pekkala tentang Æsahættr, sebuah alat yang bisa digunakan untuk menghancurkan Otoritas--Pisau Gaib, meskipun Ruta Skadi sendiri tidak mengerti. Ruta Skadi kemudian kembali ke Cittàgazze dan mengajak Serafina Pekkala untuk membantu Lord Asriel. Serafina enggan untuk pergi saat itu, jadi Ruta Skadi dan pasukannya berpisah, terbang menuju dunia yang kini didami Lord Asriel.

Di dunia Lyra, Lee Scoresby dan dæmonnya, Hester si kelinci, berhasil melacak keberadaan Stanislaus Grumman, yang ternyata merupakan John Parry, ayah Will, yang berdæmon Sayan Kötör. John Parry yang kini menjadi shaman suku Tartar tersebut memberitahunya bahwa Lee harus membantunya pergi ke dunia lain untuk memandu sang Pembawa Pisau demi kebaikan setiap orang. Lee setuju, dan keduanya menembus aurora menuju Cittàgazze. Di tengah perjalanan, balon udara Lee diserang oleh pasukan Magisterium yang juga telah tiba di Cittàgazze. Meskipun John Parry berhasil menyelamatkan diri, Lee meninggal dunia setelah bertempur.

Mrs. Coulter dan pasukan Garda Swiss dari dunianya tiba di Cittàgazze. Di sana, ia merayu Lord Boreal agar ia mau menceritakan apa itu Æsahættr, sebelum membunuhnya. Mrs. Coulter akhirnya juga mengetahui ramalan tentang Lyra: Bahwa Lyra diramalkan menjadi Hawa selanjutnya. Mrs. Coulter kemudian menculik Lyra, untuk mencegah terjadinya Kejatuhan kedua.

Di tempat lain, Will bertemu dengan Stanislaus Grumman. Grumman kemudian mengobati Will dengan salep bloodmoss, dan memberitahu Will bahwa sebagai Pembawa Pisau, ia harus membantu Lord Asriel, menyerahkan pisau itu padanya. Pada saat itulah Will--dan Stanislaus Grumman juga--menyadari satu sama lain adalah ayah dan anak. Namun malang, seorang Penyihir yang patah hati terhadap Grumman/John Parry membunuh pria tersebut, sebelum bunuh diri.

Bingung dan sedih, Will kembali ke kemah, dan menyadari Lyra telah menghilang. Lalu ia didatangi dua Malaikat yang menjelaskan situasi saat itu, bahwa Lord Asriel telah menyulut perang terhadap Otoritas, dan mereka akan mengantarkan Will pada Lord Asriel seperti wasiat ayah Will.

Pisau Gaib berakhir pada titik ini.