Lompat ke isi

Said Agil Husin Al Munawar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30: Baris 30:
|footnotes =
|footnotes =
}}
}}
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Said Agil Husin Al Munawar''', [[Magister|M.A.]] ({{lahirmati|[[Kota Palembang|Palembang]], [[Sumatera Selatan]]|26|1|1954}}) adalah putra [[Melayu palembang|Melayu-Arab]] yang dikenal sebagai [[Profesor|Guru Besar]] (bidang [[Tafsir Al-Qur'an|Tafsir Hadis]], [[Ushul Fikih]]/ [[Filsafat hukum|Filsafat Hukum Islam]] dan [[Sosiologi]]), [[Tokoh]] [[Pegawai negeri sipil|Pegawai Negeri Sipil]], [[Ulama|Ulama Berpengaruh]], [[Daftar Menteri Agama Indonesia|Menteri Agama Republik Indonesia]] ke 21 dalam [[Kabinet Gotong Royong]] (2001–2004) di bawah [[Megawati Soekarnoputri|Presiden Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri]] dan murid utama dari [[Muhammad Yasin Al-Fadani|Syaikh Yasin Al-Fadani Al-Hasani]] dimana dirinyalah yang mendampingi [[Ulama|Ulama' Besar]] [[Hijaz]] abad ke 20 tersebut di masa tua hingga wafatnya, menandakan Said Agil adalah saudara seperguruan dari [[K.H. Mahrus Ali]], [[K.H. Abdul Basyir Hamzah]], [[Maimun Zubair|K.H. Maimun Zubair]], [[K.H. Syafiq Nabhan]], [[Cholil Bisri|K.H. M. Cholil Bisri]], [[Abdullah Faqih|K.H. Abdullah Faqih]], [[K.H. Syafi’i Hadzami]], serta [[Muhammad Zaini Abdul Ghani|Tuan Guru Sekumpul/Syaikh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari]] yang juga merupakan murid langsung dari Syaikh Yasin Al-Fadani baik ketika mengajar di [[Madrasah Al-Shaulatiyah|Madrasah al-Shaulatiyah]], [[Darul Ulum Nadwatul Ulama|Dar al-Ulum]] dan [[Masjidilharam|Majlis Masjidilharam]].
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Said Agil Husin Al Munawar''', [[Magister|M.A.]] ({{lahirmati|[[Kota Palembang|Palembang]], [[Sumatera Selatan]]|26|1|1954}}) adalah putra [[Melayu palembang|Melayu-Arab]] yang dikenal sebagai [[Profesor|Guru Besar]] (bidang [[Tafsir Al-Qur'an|Tafsir Hadis]], [[Ushul Fikih]]/ [[Filsafat hukum|Filsafat Hukum Islam]] dan [[Sosiologi]]), [[Tokoh]] [[Pegawai negeri sipil|Pegawai Negeri Sipil]], [[Ulama|Ulama Berpengaruh]], [[Daftar Menteri Agama Indonesia|Menteri Agama Republik Indonesia]] ke 21 dalam [[Kabinet Gotong Royong]] (2001–2004) di bawah [[Megawati Soekarnoputri|Presiden Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri]] dan murid utama dari [[Muhammad Yasin Al-Fadani|Syaikh Yasin Al-Fadani Al-Hasani]] dimana dirinyalah yang mendampingi [[Ulama|Ulama' Besar]] [[Hijaz]] abad ke 20 tersebut di masa tua hingga wafatnya, menandakan Said Agil adalah saudara seperguruan dari [[K.H. Mahrus Ali|Mahrus Ali]], [[K.H. Abdul Basyir Hamzah|Abdul Basyir Hamzah]], [[Maimun Zubair]], [[K.H. Syafiq Nabhan|Syafiq Nabhan]], [[Cholil Bisri|M. Cholil Bisri]], [[Abdullah Faqih]], [[K.H. Syafi’i Hadzami|Syafi’i Hadzami]], serta [[Muhammad Zaini Abdul Ghani|Tuan Guru Sekumpul/Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari]] yang juga merupakan murid langsung dari Syaikh Yasin Al-Fadani baik ketika mengajar di [[Madrasah Al-Shaulatiyah|Madrasah al-Shaulatiyah]], [[Darul Ulum Nadwatul Ulama|Dar al-Ulum]] dan [[Masjidilharam|Majlis Masjidilharam]].


Kini Said Agil secara fungsional menjabat sebagai Guru Besar di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta|UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]] sebuah [[universitas]] kenamaan Dunia dalam [[Kajian Islam|Bidang Pengkajian Islam]] [[Antardisiplin|Interdisipliner]] buah pikiran [[Harun Nasution]] dan murid-muridnya [[Azyumardi Azra]], [[Suwito]], [[Fuad Jabali]] dan [[Yusaf Rahman|Yusuf Rahman]] yang berada di [[Jakarta Raya]] [[Indonesia]]. Pengaruh dari Harun Nasution dan rekan-rekan seprofesinya di UIN Jakarta inilah yang membuat Said Agil layaknya [[Muhammad Quraish Shihab|Quraish Shihab]] tergolong [[mufassir]] yang menerima [[Ilmu|tinjauan sains]] dimasukkan dalam data pendukung penafsiran dari [[Al-Qur'an]] dan [[Hadis]] sebagai penanda corak tafsir yang dirinya kembangkan adalah [[Modernisasi|tafsir modern]].
Kini Said Agil secara fungsional menjabat sebagai Guru Besar di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta|UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]] sebuah [[universitas]] kenamaan Dunia dalam [[Kajian Islam|Bidang Pengkajian Islam]] [[Antardisiplin|Interdisipliner]] buah pikiran [[Harun Nasution]] dan murid-muridnya [[Azyumardi Azra]], [[Suwito]], [[Fuad Jabali]] dan [[Yusaf Rahman|Yusuf Rahman]] yang berada di [[Jakarta Raya]] [[Indonesia]]. Pengaruh dari Harun Nasution dan rekan-rekan seprofesinya di UIN Jakarta inilah yang membuat Said Agil layaknya [[Muhammad Quraish Shihab|Quraish Shihab]] tergolong [[mufassir]] yang menerima [[Ilmu|tinjauan sains]] dimasukkan dalam data pendukung penafsiran dari [[Al-Qur'an]] dan [[Hadis]] sebagai penanda corak tafsir yang dirinya kembangkan adalah [[Modernisasi|tafsir modern]].

Revisi per 8 Oktober 2023 07.59

Said Agil Husin Al Munawar
Menteri Agama Indonesia ke-21
Masa jabatan
10 Agustus 2001 – 20 Oktober 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Informasi pribadi
Lahir26 Januari 1954 (umur 70)
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Alma materUniversitas Islam Madinah
Universitas Umm Al-Qura
Pekerjaanpengajar
ProfesiPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. H. Said Agil Husin Al Munawar, M.A. (lahir 26 Januari 1954) adalah putra Melayu-Arab yang dikenal sebagai Guru Besar (bidang Tafsir Hadis, Ushul Fikih/ Filsafat Hukum Islam dan Sosiologi), Tokoh Pegawai Negeri Sipil, Ulama Berpengaruh, Menteri Agama Republik Indonesia ke 21 dalam Kabinet Gotong Royong (2001–2004) di bawah Presiden Prof. Dr. (H.C) Megawati Soekarnoputri dan murid utama dari Syaikh Yasin Al-Fadani Al-Hasani dimana dirinyalah yang mendampingi Ulama' Besar Hijaz abad ke 20 tersebut di masa tua hingga wafatnya, menandakan Said Agil adalah saudara seperguruan dari Mahrus Ali, Abdul Basyir Hamzah, Maimun Zubair, Syafiq Nabhan, M. Cholil Bisri, Abdullah Faqih, Syafi’i Hadzami, serta Tuan Guru Sekumpul/Muhammad Zaini bin Abdul Ghani Al-Banjari yang juga merupakan murid langsung dari Syaikh Yasin Al-Fadani baik ketika mengajar di Madrasah al-Shaulatiyah, Dar al-Ulum dan Majlis Masjidilharam.

Kini Said Agil secara fungsional menjabat sebagai Guru Besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebuah universitas kenamaan Dunia dalam Bidang Pengkajian Islam Interdisipliner buah pikiran Harun Nasution dan murid-muridnya Azyumardi Azra, Suwito, Fuad Jabali dan Yusuf Rahman yang berada di Jakarta Raya Indonesia. Pengaruh dari Harun Nasution dan rekan-rekan seprofesinya di UIN Jakarta inilah yang membuat Said Agil layaknya Quraish Shihab tergolong mufassir yang menerima tinjauan sains dimasukkan dalam data pendukung penafsiran dari Al-Qur'an dan Hadis sebagai penanda corak tafsir yang dirinya kembangkan adalah tafsir modern.

Karya Tulis

  • Transmission of Al-Qur'an Learning in Saudi Arabia and Indonesia.[1]
  • Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serta Rekayasa Teknik Genetika dalam Perspektif Islam.[2]
  • Pendidikan Ibadah dalam Perseptif Al-Quran.[3]
  • The Hadith Interpretations of Radical-Terrorist Groups.[4]
  • Tarjih Penafsiran Huruf Muwattha'ah Al-Qur'an Perspektif Intertekstualitas.[5]
  • Konsep Kebebasan Beragama dalam Al-Qur’an (Studi Komparasi Penafsiran Imam Al-Qurthubi dan Wahbah al-Zuhaili).[6]
  • Pendidikan Ibadah Shalat Anak Usia Dini Menurut Al-Qur’an di Era Modern.[7]
  • Adopsi al-‘Urf dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Bidang Perbankan Syariah.[8]
  • Nilai-nilai Pendidikan dalam Shalat: Studi Teks dalam Tafsir Al-Misbah.[9]
  • Ta'zir dalam Penegakan Qanun No.14 Tahun 2003 tentang Khalwat. [10]
  • Muwaththa’ Malik Bin Anas dan Karakteristiknya Sebagai Kitab Hadits Abad Kedua Hijrah.[11]
  • Sakralisasi vis-a-vis Desakralisasi Hukum Keluarga Islam di Indonesia.[12]
  • Pelaksanaan Arbitrase di Dunia Islam, Dalam Arbitrase Islam di Indonesia.[13]
  • Membangun Metodologi Ushul Fiqh: Telaah Konsep Al-Nadb dan Al-Karahah dalam Istimbath Hukum Islam.[14]
  • Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer.[15]
  • Fikih Siyasah dalam Konteks Perubahan Menuju Masyarakat Madani. Jurnal Ilmu Sosial Keagamaan.[16]
  • Pelaksanaan Arbitrase di Dunia Islam, Dalam Arbitrase Islam di Indonesia, BAMUI & BMI.[17]
  • Pemikiran al-Zamakhsyari dalam Hukum islam (Telaah terhadap Penafsiran Ayat-ayat Ahkam dalam Tafsir al-Kasysyaf).[18]
  • Actualization of Qur'anic Values in the Islamic Education System.[19]
  • Fikih Hubungan Antar Agama.[20]
  • Membangun Metodologi Ushul Fiqh.[21]
  • Fikih Hubungan Antar Agama (Cet. III).[22]
  • Islam Humanis: Islam dan Persoalan Kepemimpinan, Pluralitas, Lingkungan Hidup, Supremasi Hukum, dan Masyarakat Marginal.[23]
  • Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Rekayasa Teknik Genetika dalam Perspektif Hukum Islam. [24]
  • Hukum Islam & Pluralitas Sosial. Edited by Musyafa’Ullah Hasan M. Noer.[25]
  • Kepemimpinan Perempuan dalam Islam.[26]
  • Pola Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf dalam Rangka Membangun Kesejahteraan Mayarakat. [27]
  • Kajian Hukum Islam dan Hukum Positif” dalam Hukum Islam dan Pluralitas Sosial.[28]
  • Al-Quran Membangun Tradisi Kesolehan.[29]
  • Islam dalam Konteks Ke-Indonesia-an: Beberapa Soal yang Segera Dirumuskan, dalam Masykuri Abdillah. Formalisasi Syariat Islam di Indonesia: Sebuah Pergulatan Yang Tak Pernah Tuntas.[30]
  • Metodologi (Manhaj) Tarjih Muhammadiyah: Kritik dan Rekonstruksi. [31]
  • Pendidikan Berbasis Masyarakat Memudar. [32]
  • Islam dalam Perspektif Sosio Kultural[33]
  • Al-Quran Membangun Tradisi Kesalihan Hakiki.[34]
  • Konsep Kepemimpinan Menurut Islam.[35]
  • Al-Asybah wa al-Nazair Perbandingan Kaidah Fikih Karya Jalal al-Din al-Suyuti dan Ibn Nujaim al-Hanafi.[36]
  • Corak Pemahaman Fiqh Islam al-Razi (Studi Penafsiran Ayat-ayat Hukum dalam Tafsir al-Kabir.[37]
  • Konsep illat dalam Qiyas menurut al-Ghazali.[38]
  • Hidup Penuh Berkah melalui Ibadah yang Paling Mudah (Aisarul Ibadah). [39]
  • Aktualisasi Nilai-nilai Qur’an dalam Sistem Pendidikan Islam.[40]
  • Fiqih Kehidupan antar Agama: Menata Masyarakat Berbasis Multikultural dalam Masa Depan Bangsa dan Radikalisme Agama.[41]
  • Aktualisasi Nilai-nilai Qur’an dalam Sistem Pendidikan Islam.[42]
  • Metode dan Strategi Al-Qur'an dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar.[43]

Kontroversi

Penggalian di komplek Prasasti Batutulis

Pada awal Agustus 2002, ia menyuruh orang melakukan penggalian di komplek prasasti Batutulis. Ia meyakini, konon berdasarkan petunjuk dalam mimpi, bahwa di bawah prasasti tersebut tersimpan emas harta karun peninggalan zaman Prabu Siliwangi yang dapat digunakan untuk membayar seluruh hutang negara sebesar hampir Rp 1.500 triliun. Protes dari kalangan arkeologi tidak ditanggapi. Setelah dilakukan penggalian selama dua minggu dibawah pengawasan Agil, penggalian dihentikan dan hanya menghasilkan jejak galian tanah sepanjang 5m, lebar 1m, dan kedalaman 2m tanpa emas.

Setelah berita penggalian itu menyebar, demonstrasi dan kecaman datang dari masyarakat luas dan menghendaki Agil untuk mengundurkan diri dan posisi menteri. Namun, Agil tetap bertahan pada posisinya hingga berakhir masa tugasnya.

Kasus korupsi

Pada 7 Februari 2006, ia divonis hukuman 5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena dinyatakan terbukti melakukan korupsi dana Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dan Dana Abadi Umat (DAU) pada tahun 2002-2004. Penyelewengan BPIH Munawar mencapai Rp. 35,7 miliar, sedangkan DAU yang diselewengkan berjumlah Rp 240,22 miliar.[44]

Pranala luar

Jabatan pemerintahan
Didahului oleh:
Drs. KH Muhammad Tolchah Hasan
Menteri Agama Indonesia
2001–2004
Diteruskan oleh:
Muhammad Mahtuh Basyuni
  1. ^ Widyastri, S., Nata, A., Al Munawar, S. A. H., & Suparto, S. (2022). Transmission of Al-Qur'an Learning in Saudi Arabia and Indonesia. International Journal of Islamic Thought and Humanities, 1(2), 117-131.
  2. ^ Al Munawar, S. A. H. (1996). Perkembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Serta Rekayasa Teknik Genetika Dalam Perspektif Islam. Tarjih: Jurnal Tarjih dan Pengembangan Pemikiran Islam, 1(1), 54-62.
  3. ^ Syahril, S., Al Munawar, S. A. H., & Alwizar, A. (2022). Pendidikan Ibadah dalam Perseptif Al-Quran. Jurnal An-Nur, 11(1), 51-60.
  4. ^ Syahril, S., Al Munawar, S. A. H., & Alwizar, A. (2022). Pendidikan Ibadah dalam Perseptif Al-Quran. Jurnal An-Nur, 11(1), 51-60.
  5. ^ Al Munawar, S. A. H., Hariyadi, M., & Nuha, M. U. (2022). TARJIH PENAFSIRAN HURUF MUQATTHA’AH Al-QUR’AN PERSPEKTIF INTERTEKSTUALITAS. Al Amin: Jurnal Kajian Ilmu dan Budaya Islam, 5(02), 178-195.
  6. ^ Al Munawar, S. A. H., & Widayati, R. (2022). Konsep Kebebasan Beragama dalam Al-Qur’an (Studi Komparasi Penafsiran Imam Al-Qurthubi dan Wahbah al-Zuhaili).
  7. ^ Armadis, A., Al Munawar, S. A. H., & Alwizar, A. (2022). Pendidikan Ibadah Shalat Anak Usia Dini Menurut Al-Qur’an di Era Modern. At-Tajdid: Journal of Islamic Studies, 2(3), 99-108.
  8. ^ Al-Munawar, S. A. H., & Suma, M. A. Adopsi al-‘urf dalam fatwa dewan syariah nasional majelis ulama indonesia bidang perbankan syariah.
  9. ^ Erizon, E., Al Munawar, S. A. H., & Alwizar, A. Nilai-nilai Pendidikan dalam Shalat: Studi Teks dalam Tafsir Al-Misbah. At-Tajdid: Journal of Islamic Studies, 2(2), 75-85.
  10. ^ al-Munawar, S. A. H. TA’ZIR DALAM PENEGAKAN QANUN NO. 14 Tahun 2003 TENTANG KHALWAT (Master's thesis, Cinta Buku Media).
  11. ^ Al-Munawar, S. A. H., & Ya'qub, A. M. (2002). Muwaththa’Malik Bin Anas dan Karakteristiknya Sebagai Kitab Hadits Abad Kedua Hijrah.
  12. ^ Al-Munawar, S. A. H., & Kamil, S. Sakralisasi vis-a-vis Desakralisasi Hukum Keluarga Islam di Indonesia.
  13. ^ Al Munawar, S. A. H. (1994). Pelaksanaan Arbitrase di Dunia Islam, Dalam Arbitrase Islam di Indonesia. Jakarta: BAMUI & BMI.
  14. ^ Al Munawar, S. A. H. (2004). Membangun Metodologi Ushul Fiqh: Telaah Konsep Al-Nadb dan Al-Karahah Dalam Istimbath Hukum Islam.
  15. ^ Al-Munawar, S. A. H. (2010). Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer.
  16. ^ Al-Munawar, S. A. H. (2010). Problematika Hukum Keluarga Islam Kontemporer.
  17. ^ Al Munawar, S. A. H. (1994). Pelaksanaan Arbitrase di Dunia Islam, Dalam Arbitrase Islam di Indonesia, BAMUI & BMI.
  18. ^ Al-Munawar, S. A. H. Pemikiran al-Zamakhsyari dalam hukum islam (Telaah terhadap penafsiran ayat-ayat ahkam dalam tafsir al-Kasysyaf).
  19. ^ Al-Munawar, S. A. H. (2005). Actualization of Qur'anic Values in the Islamic Education System.
  20. ^ Al Munawar, S. A. H. (2005). Fikih Hubungan Antar Agama, Ciputat: PT.
  21. ^ Al-Munawar, S. A. H. (2014). Membangun Metodologi Ushul Fiqh. Jakarta: PT.
  22. ^ Al-Munawar, S. A. H. (2005). Fikih Hubungan Antar Agama (Cet. III).
  23. ^ Al Munawar, S. A. H. (2001). Islam humanis: Islam dan persoalan kepemimpinan, pluralitas, lingkungan hidup, supremasi hukum, dan masyarakat marginal. Moyo Segoro Agung.
  24. ^ al-Munawar, S. A. H. (1996). Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Serta Rekayasa Teknik Genetika Dalam PerspektifHukum Islam. Tarjikh, edisi ke I.
  25. ^ Munawar, S. A. H. A. (2004). Hukum Islam & Pluralitas Sosial. Edited by Musyafa’Ullah Hasan M. Noer. 1st ed. Jakarta: Penamadani.
  26. ^ Al Munawar, S. A. H., & Hasyim, S. (1999). Kepemimpinan perempuan dalam Islam. JPPR.
  27. ^ Al-Munawar, S. A. H. (2006). Pola Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf dalam Rangka Membangun Kesejahteraan Mayarakat. Sambutan Menteri Agama RI), dalam Mustafa E. Nasution dan Uswatun Hasanah (eds). Wakaf Tunai Inovasi Finansial Islam.
  28. ^ Al-Munawar, S. A. H. Islah: Kajian Hukum Islam dan Hukum Positif” dalam. Hukum Islam dan Pluralitas Sosial.
  29. ^ Al-Munawar, S. A. H. (2005). Alquran Membangun Tradisi Kesolehan.
  30. ^ Al-Munawar, S. A. H. Islam dalam Konteks Ke-Indonesia-an: Beberapa Soal Yang Segera Dirumuskan, dalam Masykuri Abdillah. Formalisasi Syariat Islam di Indonesia: Sebuah Pergulatan Yang Tak Pernah Tuntas.
  31. ^ Al-Munawar, S. A. H. (2000). Metodologi (Manhaj) Tarjih Muhammadiyah: Kritik dan Rekonstruksi. Munas Tarjih XXIV, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
  32. ^ Al Munawar, S. A. H. Pendidikan Berbasis Masyarakat Memudar. Media Indonesia.
  33. ^ Al-Munawar, S. A. H. (2005). Islam dalam Perspektif Sosio Kultural, cet.
  34. ^ Husin Al-Munawar, S. A. Alquran membangun Tradisi Kesalihan Hakiki.
  35. ^ al-Munawar, S. A. H. (2001). KONSEP KEPEMIMPINAN MENURUT AL-QUR'AN. Islam humanis: Islam dan persoalan kepemimpinan, pluralitas, lingkungan hidup, supremasi hukum, dan masyarakat marginal, 1.
  36. ^ Al-Munawar, S. A. H. Al-Asybah wa al-nazair perbandingan kaidah fikih karya Jalal al-din al-Suyuti dan Ibn Nujaim al-Hanafi.
  37. ^ Al-Munawar, S. A. H. Corak pemahaman fiqh Islam al-Razi (studi penafsiran ayat-ayat hukum dalam tafsir al-Kabir.
  38. ^ Al-Munawar, S. A. H. Konsep illat dalam qiyas menurut al-Ghazali.
  39. ^ Said Aqil Husin Al Munawar. (2001). Hidup penuh berkah melalui ibadah yang paling mudah (aisarul ibadah). Diterbitkan atas kerjasama Penerbit IIMaN dengan Penerbit Hikmah.
  40. ^ Al-Munawar, H., & Agil, S. (2005). Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’an dalam Sistem Pendidikan Islam, edt.
  41. ^ Agil, S. M. H. A. M., & al-Munawar, M. H. (2006). Fiqih Kehidupan antar Agama Menata Masyarakat Berbasis Multikultural, dalam Masa Depan Bangsa dan Radikalisme Agama.
  42. ^ Al-Munawar, H., & Agil, S. (2005). Aktualisasi Nilai-Nilai Qur’an dalam Sistem Pendidikan Islam, edt.
  43. ^ Al-Munawar, S. A. H., & Fitriana, M. A. (2020). Metode Dan Strategi Al-Qur'an Dalam Amar Ma'ruf Nahi Munkar (Studi Analisis Tafsir As-Sa'di).
  44. ^ (Indonesia) "Divonis Lima Tahun, Said Agil Banding" Diarsipkan 2006-03-09 di Wayback Machine., KOMPAS, 8 Februari 2006