Lompat ke isi

Cixi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14: Baris 14:


Berasal dari keluarga [[Manchu]] sederhana dan terpilih oleh Kaisar Xianfeng sebagai selir, ia adalah figur yang kuat dan karismatik yang menjadi penguasa ''[[de facto]]'' [[Dinasti Qing]] dengan bertindak sebagai wali atas dua kaisar yaitu putranya, [[Kaisar Tongzhi]] dan anak tirinya, [[Kaisar Guangxu]]. Ia berkuasa di Tiongkok selama 47 tahun dari tahun 1861 sampai kematiannya pada tahun 1908. Ia merupakan tokoh yang konservatif selama era kekuasaannya dan menolak mereformasi sistem politik. Banyak sejarawan menganggap rezimnya sebagai [[despotisme|despotis]]. Dalam sejarah Tiongkok ia juga dianggap sebagai [[tiran]], yang mengakibatkan Tiongkok terpuruk dan berakibat jatuhnya Dinasti Qing. Bahkan banyak orang Tionghoa menganggapnya penjahat yang menyebabkan jatuhnya Tiongkok ke tangan asing.
Berasal dari keluarga [[Manchu]] sederhana dan terpilih oleh Kaisar Xianfeng sebagai selir, ia adalah figur yang kuat dan karismatik yang menjadi penguasa ''[[de facto]]'' [[Dinasti Qing]] dengan bertindak sebagai wali atas dua kaisar yaitu putranya, [[Kaisar Tongzhi]] dan anak tirinya, [[Kaisar Guangxu]]. Ia berkuasa di Tiongkok selama 47 tahun dari tahun 1861 sampai kematiannya pada tahun 1908. Ia merupakan tokoh yang konservatif selama era kekuasaannya dan menolak mereformasi sistem politik. Banyak sejarawan menganggap rezimnya sebagai [[despotisme|despotis]]. Dalam sejarah Tiongkok ia juga dianggap sebagai [[tiran]], yang mengakibatkan Tiongkok terpuruk dan berakibat jatuhnya Dinasti Qing. Bahkan banyak orang Tionghoa menganggapnya penjahat yang menyebabkan jatuhnya Tiongkok ke tangan asing.

== Kehidupan awal ==
[[Berkas:The Qing Dynasty Ci-Xi Dowager Empress of China at the time being the Imperial Concubine Yi.PNG|thumb|left|Potret Cixi sebagai selir]]

Kehidupan awal Cixi secara pasti masih tidak jelas, namun banyak biografi mengklaim bahwa ia merupakan putri dari pejabat [[Manchu]] bernama Huizheng ({{lang-zh|惠徵}}) dari klan [[Yehenara]] Manchu, dan istrinya, yang masuk kedalam klan Fucha ({{lang-zh|富察}}) Manchu. Huizheng merupakan gubernur dari provinsi [[Anhui]].

Cixi lahir pada tanggal 29 November 1835 dengan nama "Lan Kueu" (Anggrek Kecil), atau "Yu Lan". Terdapat banyak cerita mengenai latar belakang Cixi, yang bukan merupakan catatan sejarah. Dalam kisah yang paling populer, berkisah bahwa Cixi berasal dari salah satu dari 4 tempat ini: wilayah [[Yangtze]]; [[Changzhi]], [[Shanxi]] (versi ini menyatakan Cixi adalah suku [[Han]] yang diadopsi oleh keluarga Manchu); Suiyuan (kini [[Hohhot]]), [[Mongolia Dalam]]; dan [[Beijing]].

Secara umum diterima bahwa ia menghabiskan kehidupan awalnya di provinsi [[Anhui]] sebelum pindah ke [[Beijing]]. Menurut biografi, ayahnya dipecat dari [[pegawai negeri|layanan sipil]] tahun 1853, dua tahun setelah Cixi memasuki [[Kota Terlarang]], karena tidak melawan [[Pemberontakan Taiping]] di [[Anhui]] dan meninggalkan tugasnya.<ref> Chung, S.F, ''The Much Maligned Empress Dowager'', hal. 3. </ref> Beberapa biografi mengklaim bahwa ayahnya dipancung akibat kejahatannya.

Pada September 1851, Cixi berpartisipasi dalam seleksi selir [[Kaisar Xianfeng]] bersama 60 perempuan Manchu lainnya. Cixi merupakan salah satu dari beberapa perempuan lainnya yang terpilih sebagai selir.

Pada tahun 1855, Putri Yehenara (nama Cixi ketika memasuki Kota Terlarang) hamil, dan pada 27 April 1856 melahirkan [[Kaisar Tongzhi|Tongzhi]], satu-satunya anak laki-laki Kaisar Xianfeng.<ref> Laidler, Keith (2003), "The Last Empress" (hal. 58), John Wiley & Sons Inc., ISBN 0-470-84881-2. </ref>


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 31 Agustus 2009 11.07

Ibusuri Cixi
Berkas:Cixi's Official Portrait.jpg
Potret gambar Cixi.
Suami/istriKaisar Xianfeng
Orang tua
  • Huizheng (bapak)

Ibusuri Cixi (Hanzi: 慈禧太后; Pinyin: Cíxǐ Tàihòu; Wade–Giles: Tz'u-Hsi T'ai-hou) (29 November 183515 November 1908), umumnya dikenal di Tiongkok sebagai Ibusuri Barat (Hanzi: 西太后), adalah istri Kaisar Xianfeng dari klan Yehenara Manchu. Ibusuri Barat membedakannya dari Ibusuri Timur (Ci'an) yang memerintah bersamanya dari balik tirai sesaat setelah wafatnya Kaisar Xianfeng.

Berasal dari keluarga Manchu sederhana dan terpilih oleh Kaisar Xianfeng sebagai selir, ia adalah figur yang kuat dan karismatik yang menjadi penguasa de facto Dinasti Qing dengan bertindak sebagai wali atas dua kaisar yaitu putranya, Kaisar Tongzhi dan anak tirinya, Kaisar Guangxu. Ia berkuasa di Tiongkok selama 47 tahun dari tahun 1861 sampai kematiannya pada tahun 1908. Ia merupakan tokoh yang konservatif selama era kekuasaannya dan menolak mereformasi sistem politik. Banyak sejarawan menganggap rezimnya sebagai despotis. Dalam sejarah Tiongkok ia juga dianggap sebagai tiran, yang mengakibatkan Tiongkok terpuruk dan berakibat jatuhnya Dinasti Qing. Bahkan banyak orang Tionghoa menganggapnya penjahat yang menyebabkan jatuhnya Tiongkok ke tangan asing.

Kehidupan awal

Potret Cixi sebagai selir

Kehidupan awal Cixi secara pasti masih tidak jelas, namun banyak biografi mengklaim bahwa ia merupakan putri dari pejabat Manchu bernama Huizheng (Hanzi: 惠徵) dari klan Yehenara Manchu, dan istrinya, yang masuk kedalam klan Fucha (Hanzi: 富察) Manchu. Huizheng merupakan gubernur dari provinsi Anhui.

Cixi lahir pada tanggal 29 November 1835 dengan nama "Lan Kueu" (Anggrek Kecil), atau "Yu Lan". Terdapat banyak cerita mengenai latar belakang Cixi, yang bukan merupakan catatan sejarah. Dalam kisah yang paling populer, berkisah bahwa Cixi berasal dari salah satu dari 4 tempat ini: wilayah Yangtze; Changzhi, Shanxi (versi ini menyatakan Cixi adalah suku Han yang diadopsi oleh keluarga Manchu); Suiyuan (kini Hohhot), Mongolia Dalam; dan Beijing.

Secara umum diterima bahwa ia menghabiskan kehidupan awalnya di provinsi Anhui sebelum pindah ke Beijing. Menurut biografi, ayahnya dipecat dari layanan sipil tahun 1853, dua tahun setelah Cixi memasuki Kota Terlarang, karena tidak melawan Pemberontakan Taiping di Anhui dan meninggalkan tugasnya.[1] Beberapa biografi mengklaim bahwa ayahnya dipancung akibat kejahatannya.

Pada September 1851, Cixi berpartisipasi dalam seleksi selir Kaisar Xianfeng bersama 60 perempuan Manchu lainnya. Cixi merupakan salah satu dari beberapa perempuan lainnya yang terpilih sebagai selir.

Pada tahun 1855, Putri Yehenara (nama Cixi ketika memasuki Kota Terlarang) hamil, dan pada 27 April 1856 melahirkan Tongzhi, satu-satunya anak laki-laki Kaisar Xianfeng.[2]

Pranala luar

Media tentang Empress Dowager Cixi di Wikimedia Commons

  1. ^ Chung, S.F, The Much Maligned Empress Dowager, hal. 3.
  2. ^ Laidler, Keith (2003), "The Last Empress" (hal. 58), John Wiley & Sons Inc., ISBN 0-470-84881-2.