Lompat ke isi

Pusaka Penyebar Maut: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Pranala luar: clean up
Erabatuwarno (bicara | kontrib)
Sinopsis: melengkapi sinopsis
 
Baris 6: Baris 6:
|director = [[Sisworo Gautama]]
|director = [[Sisworo Gautama]]
|producer = [[Raam Soraya]]
|producer = [[Raam Soraya]]
|eproducer =
|aproducer =
|writer = [[Bob Heriyadi]]
|writer = [[Bob Heriyadi]]
|starring = [[Suzanna]]<br />[[Fendy Pradana]]<br />[[Murti Sari Dewi]]<br />[[Roy Raymond]]<br />[[Syarief Friant]]<br />[[Alex Bernard]]<br />[[Belkiez Rachman]]<br />[[Cong Maryono]]<br />[[Robert Santoso]]<br />[[Ronny Sundah]]
|starring = [[Suzanna]]<br />[[Fendy Pradana]]<br />[[Murti Sari Dewi]]<br />[[Roy Raymond]]<br />[[Syarief Friant]]<br />[[Alex Bernard]]<br />[[Belkiez Rachman]]<br />[[Cong Maryono]]<br />[[Robert Santoso]]<br />[[Ronny Sundah]]
Baris 36: Baris 34:
== Sinopsis ==
== Sinopsis ==


Nyi Polok, seorang wanita [[sakti]], memiliki keris legendaris, Keris Pusaka Empu Gandring. Ki Karpo, seorang panglima perang yang licik dan kejam, menginginkan keris tersebut untuk kekuatan dan prestisenya.
Keris pusaka Empu Gandring milik Nyi Polok (Suzanna) hendak dimiliki Ki Karpo (Cong Maryono). Hingga terbunuh, Nyi Polok yang baru melahirkan Ario Kamandaka (Fendy Pradana)itu, tetap tidak mau menyerahkan keris tersebut. Ario dibawa masuk ke hutan dan dibesarkan di dalamnya. Setelah dewasa, Ario Kamandaka turun gunung mencari para pembunuh ibunya. Di jalan ia bertemu Selasi (Murti Sari Dewi)yang kemudain menjadi pendampingnya. Ketika hendak berhadapan dengan Ki Karpo dan para begundalnya, Ario Kamandaka bertemu arwah ibunya, yang kemudian mewariskan ilmu serta keris Empu Gandring. Dengan segala bekal itu dan bantuan Selasi, Ario Kamandaka berhasil membalas kematian ibunya. "(referensi JB Kristanto, katalog film Indonesia 1926-1995, PT Grafiasri Mukti,Jakarta, 1995 hal 375-376)

Didorong oleh keserakahan dan ambisi, Ki Karpo mengirim pasukannya untuk menyerang desa Nyi Polok. Dalam kekacauan yang terjadi, Nyi Polok terbunuh, tetapi putranya yang masih bayi, Ario Kamandaka, diselamatkan dan dibesarkan di hutan oleh seorang pelayan yang setia.

Bertahun-tahun kemudian, Ario Kamandaka tumbuh menjadi seorang pejuang yang terampil. Ia mengetahui kematian ibunya dan nasib Keris Pusaka Empu Gandring. Dengan bersumpah untuk membalas dendam, Ario turun dari gunung dan berangkat untuk menghadapi Ki Karpo.

Dengan bantuan Selasih, seorang wanita cantik dan bijaksana, Ario Kamandaka menghadapi serangkaian tantangan dan pertempuran saat ia mendekati Ki Karpo. Ia harus menggunakan kekuatan, keterampilan, dan pengetahuan barunya tentang warisan ibunya untuk mengalahkan musuh-musuhnya dan merebut kembali Keris Pusaka [[Mpu Gandring|Empu Gandring]].
<ref>{{cite web|url=https://ayobadung.com/hiburan/12450/sinopsis-film-pusaka-penyebar-maut/|title=Sinopsis Film Pusaka Penyebar Maut|website=AyoBadung}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 9 November 2023 07.56

Pusaka Penyebar Maut
SutradaraSisworo Gautama
ProduserRaam Soraya
Ditulis olehBob Heriyadi
PemeranSuzanna
Fendy Pradana
Murti Sari Dewi
Roy Raymond
Syarief Friant
Alex Bernard
Belkiez Rachman
Cong Maryono
Robert Santoso
Ronny Sundah
PenyuntingMuryadi
DistributorSoraya Intercine Films
Tanggal rilis
1990
Durasi75 menit
NegaraIndonesia

Pusaka Penyebar Maut adalah film Indonesia tahun 1990 dengan disutradarai oleh Sisworo Gautama dan dibintangi oleh Suzanna dan Fendy Pradana.

Nyi Polok, seorang wanita sakti, memiliki keris legendaris, Keris Pusaka Empu Gandring. Ki Karpo, seorang panglima perang yang licik dan kejam, menginginkan keris tersebut untuk kekuatan dan prestisenya.

Didorong oleh keserakahan dan ambisi, Ki Karpo mengirim pasukannya untuk menyerang desa Nyi Polok. Dalam kekacauan yang terjadi, Nyi Polok terbunuh, tetapi putranya yang masih bayi, Ario Kamandaka, diselamatkan dan dibesarkan di hutan oleh seorang pelayan yang setia.

Bertahun-tahun kemudian, Ario Kamandaka tumbuh menjadi seorang pejuang yang terampil. Ia mengetahui kematian ibunya dan nasib Keris Pusaka Empu Gandring. Dengan bersumpah untuk membalas dendam, Ario turun dari gunung dan berangkat untuk menghadapi Ki Karpo.

Dengan bantuan Selasih, seorang wanita cantik dan bijaksana, Ario Kamandaka menghadapi serangkaian tantangan dan pertempuran saat ia mendekati Ki Karpo. Ia harus menggunakan kekuatan, keterampilan, dan pengetahuan barunya tentang warisan ibunya untuk mengalahkan musuh-musuhnya dan merebut kembali Keris Pusaka Empu Gandring. [1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]