Lompat ke isi

Dream Team A.C. Milan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20: Baris 20:


== Kedatangan Berlusconi ==
== Kedatangan Berlusconi ==
Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh ''enterpreneur'' Italia, [[Silvio Berlusconi]]. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada [[1986]]. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, [[Arrigo Sacchi]], serta tiga orang pemain [[Belanda]], [[Marco van Basten]], [[Frank Rikjaard]], dan [[Ruud Gullit]], untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti [[Roberto Donadoni]], [[Carlo Ancelotti]], dan [[Giovanni Galli]].[[Berkas:Vanbasten.jpg|thumb|left|[[Marco van Basten]], bagian dari '''"Trio Belanda"'''.]]
[[Berkas:Vanbasten.jpg|thumb|left|[[Marco van Basten]], bagian dari '''"Trio Belanda"'''.]]
Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh ''enterpreneur'' Italia, [[Silvio Berlusconi]]. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada [[1986]]. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, [[Arrigo Sacchi]], serta tiga orang pemain [[Belanda]], [[Marco van Basten]], [[Frank Rijkaard]], dan [[Ruud Gullit]], untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti [[Roberto Donadoni]], [[Carlo Ancelotti]], dan [[Giovanni Galli]].


== Menyongsong kejayaan kembali (Era Sacchi) ==
== Menyongsong kejayaan kembali (Era Sacchi) ==

Revisi per 3 September 2009 10.27

Starting XI AC Milan pada final Liga Champions 1989. Sebagian pemainnya anggota tim impian.

Dream Team AC Milan (bahasa Indonesia:Tim Impian AC Milan) adalah era dimana klub sepakbola Italia, AC Milan merajai persepakbolaan Eropa dan dunia. Era ini berlangsung dari 1986-1996. Era ini dimulai sejak kedatangan Silvio Berlusconi sebagai presiden baru AC Milan, menggantikan Rosario Lo Verde.

Kedatangan Berlusconi

Marco van Basten, bagian dari "Trio Belanda".

Setelah serentetan masalah menerpa Milan, dan membuat klub kehilangan suksesnya, AC Milan dibeli oleh enterpreneur Italia, Silvio Berlusconi. Berlusconi adalah sinar harapan Milan kala itu. Dia datang pada 1986. Berlusconi memboyong pelatih baru untuk Milan, Arrigo Sacchi, serta tiga orang pemain Belanda, Marco van Basten, Frank Rijkaard, dan Ruud Gullit, untuk mengembalikan tim pada kejayaan. Ia juga membeli pemain lainnya, seperti Roberto Donadoni, Carlo Ancelotti, dan Giovanni Galli.

Menyongsong kejayaan kembali (Era Sacchi)

Sacchi memenangkan Seri A musim 1987-1988. Di 1988-1989, Milan memenangkan gelar Liga Champions ketiganya, mempecundangi Steaua Bucuresti 4-0 di final, dan gelar Piala Interkontinental kedua mengalahkan National de Medellin (1-0, gol tercipta di babak perpanjangan waktu). Tim mulai mengulangi kejayaan mereka di musim-musim berikutnya, mengalahkan S.L. Benfica, dan Olimpia Asunción di 1990. Skuad kemenangan Eropa mereka adalah: Giovanni Galli
Mauro Tassotti
Alessandro Costacurta
Franco Baresi
Paolo Maldini
Angelo Colombo
Frank Rikjaard
Carlo Ancelotti
Roberto Donadoni
Ruud Gullit
Marco van Basten

Masa keemasan (Era Capello)

Saat Sacchi meninggalkan Milan untuk melatih Italia, Fabio Capello dijadikan pelatih Milan selanjutnya, dan Milan meraih masa keemasannya sebagai Gli Invicibli (The Invicibles) dan Dream Team. Dengan 58 pertandingan tanpa satu pun kekalahan Invicibli membuat tim impian di semua sektor seperti Baresi, Costacurta, dan Maldini memimpin pertahanan terbaik, Marcel Desaily, Donadoni, dan Ancelotti di gelandang, dan Dejan Savićević, Zvonimir Boban, dan Daniele Massaro bermain di sektor depan.

Skuad Milan pada final Liga CChampions 1994