Lompat ke isi

Daftar penguasa Kesultanan Kasepuhan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Blackman Jr. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 4: Baris 4:
Pada masa [[kesultanan Cirebon]].
Pada masa [[kesultanan Cirebon]].


* Sunan Gunung Jati (Syarief Hidayatullah) (bertahta dari 1479 - 1568)
* [[Sunan Gunung Jati]] (Syarief Hidayatullah; bertakhta 1479-1568)
* P. Adipati Pasarean (P. Muhammad Arifin) (hidup dari 1495 - 1552)
* P. Adipati Pasarean (P. Muhammad Arifin) (hidup dari 1495-1552)
* P. Dipati Carbon (P. Sedang Kamuning) (hidup 1521 - 1565)
* P. Dipati Carbon (P. Sedang Kamuning) (hidup 1521-1565)
* [[Fatahillah]] (Faletehan; memerintah 1568-1570)
* Panembahan Ratu Pakungwati I (P. Emas Zainul Arifin) (bertahta dari 1568 - 1649)
* [[Panembahan Ratu I]] (Pangeran Emas Zainul Arifin) (bertakhta dari 1570 - 1649)
* P. Dipati Carbon II (P. Sedang Gayam) (-)
* P. Dipati Carbon II (P. Sedang Gayam) (-)
* Panembahan Ratu Pakungwati II (Panembahan Girilaya) (bertahta dari 1649 - 1666) menurut naskah Mertasinga, Sultan Abdul Karim telah meninggal di Mataram pada tahun 1585 saka jawa atau sekitar tahun 1662 m,<ref name=Wildan>Wildan, Dadan 2003. Sunan Gunung Jati Antara Fiksi dan Fakta: Pembumian Islam dengan Pendekatan Struktural dan Kultural. Bandung: Humaniora Utama Press</ref> 12 tahun setelah kepergiannya ke Mataram.
* [[Panembahan Ratu II]] (Panembahan Girilaya; bertakhta 1649-1666) menurut naskah Mertasinga, Sultan Abdul Karim meninggal dalam penahanan di Mataram pada tahun 1585 Saka Jawa atau sekitar tahun 1662 M,<ref name=Wildan>Wildan, Dadan 2003. Sunan Gunung Jati Antara Fiksi dan Fakta: Pembumian Islam dengan Pendekatan Struktural dan Kultural. Bandung: Humaniora Utama Press</ref> 12 tahun setelah kepergiannya ke Mataram.


Setelah pembagian [[kesultanan Cirebon]], [[Kasepuhan]] dipimpin oleh anak pertama Pangeran Girilaya yang bernama ''Pangeran Syamsudin Martawidjaja'' yang kemudian dinobatkan sebagai Sultan Sepuh I.<ref name=ps>Sulendraningrat, Pangeran Sulaeman. 1985. Sejarah Cirebon. Jakarta: Balai Pustaka</ref><ref>[http://1.bp.blogspot.com/-pMAX-3oFTKY/UT_cRBLOpHI/AAAAAAAAAMM/anBSf9w4y58/s1600/cirebon.JPG Silsilah Kesultanan Kasepuhan Cirebon]</ref>
Setelah pembagian [[kesultanan Cirebon]], [[Keraton Kasepuhan|Kasepuhan]] dipimpin oleh anak pertama Panembahan Girilaya yang bernama ''Pangeran Syamsudin Martawijaya'' yang kemudian dinobatkan sebagai Sultan Sepuh I.<ref name=ps>Sulendraningrat, Pangeran Sulaeman. 1985. Sejarah Cirebon. Jakarta: Balai Pustaka</ref><ref>[http://1.bp.blogspot.com/-pMAX-3oFTKY/UT_cRBLOpHI/AAAAAAAAAMM/anBSf9w4y58/s1600/cirebon.JPG Silsilah Kesultanan Kasepuhan Cirebon]</ref>


* Sultan Sepuh Syamsudin Martawidjaja (bertahta dari 1679 - 1697)
* Sultan Sepuh Syamsudin Martawijaya (bertakhta 1679-1697)
* Sultan Sepuh Tajularipin Djamaludin (bertahta dari 1697 - 1723)
* Sultan Sepuh Tayularipin Jamaludin (bertakhta 1697-1723)
* Sultan Sepuh Djaenudin (bertahta dari 1723 - 1753)
* Sultan Sepuh Jaenudin (bertakhta dari 1723-1753)
* Sultan Sepuh Amir Sena Muhammad Jaenuddin (bertahta dari 1753 - 1773)
* Sultan Sepuh Amir Sena Muhammad Jaenuddin (bertakhta 1753-1773)
* Sultan Sepuh Sjafiudin Matangaji (bertahta dari 1773 - 1786)
* Sultan Sepuh Syafiudin Matangaji (bertakhta 1773-1786)
* Sultan Sepuh Hasanuddin (bertahta dari 1786 - 1791) ''bertahta menggantikan saudaranya Sultan Sepuh Sjafiudin Matangaji''
* Sultan Sepuh Hasanuddin (bertakhta 1786-1791) ''menggantikan saudaranya Sultan Sepuh Syafiudin Matangaji''
* [[Sultan Sepuh Joharuddin|Sultan Sepuh Djoharudin]] (bertahta dari 1791 - 1815)
* [[Joharuddin dari Kasepuhan|Sultan Sepuh Joharuddin]] (bertakhta 1791-1815)
* Sultan Sepuh Udaka (bertahta dari 1815 - 1845<ref>Truhart, Peter. 2003. Asia & Pacific Oceania. Berlin: Walter de Gruyter.</ref>) ''menggantikan saudaranya Sultan Sepuh VII Sultan Djoharuddin''
* Sultan Sepuh Udaka (bertakhta 1815-1845<ref>Truhart, Peter. 2003. Asia & Pacific Oceania. Berlin: Walter de Gruyter.</ref>) ''menggantikan saudaranya Sultan Sepuh VII Sultan Joharuddin''
* Sultan Sepuh Sulaeman (bertahta dari 1845 - 1853)
* Sultan Sepuh Sulaeman (bertakhta 1845-1853)
* Perwalian oleh [[Pangeran Adiwijaya]] bergelar ''(Pangeran Syamsudin IV)'' (menjadi wali bagi Pangeran Raja Satria dari 1853 - 1871)
* Perwalian oleh [[Pangeran Adiwijaya]] (bergelar ''Pangeran Syamsudin IV''; menjadi wali bagi Pangeran Raja Satria dari 1853 - 1871)
* [[Sultan Sepuh Satria]] (memerintah dari 1872 - 1875) ''mewarisi tahta ayahnya Sultan Sepuh IX Sultan Radja Sulaeman sebagai putera tertua ''Sultan Sepuh IX'' yang sah, setelah meninggalnya walinya yaitu Pangeran Adiwijaya'' sesuai dengan ''penegasan Residen Belanda untuk Cirebon tahun 1867''
* [[Satria dari Kasepuhan|Sultan Sepuh Satria]] (memerintah 1872-1875) ''mewarisi takhta ayahnya Sultan Sepuh IX Sultan Raja Sulaeman sebagai putera tertua Sultan Sepuh IX yang sah, setelah meninggalnya walinya yaitu Pangeran Adiwijaya'' sesuai dengan ''penegasan Residen Belanda untuk Cirebon tahun 1867''
* [[Sultan Sepuh Jayawikarta]] (memerintah dari 1875 - 1880) ''menggantikan saudaranya Pangeran Raja Satria''
* [[Jayawikarta dari Kasepuhan|Sultan Sepuh Jayawikarta]] (memerintah 1875-1880) ''menggantikan saudaranya Pangeran Raja Satria''
* [[Sultan Sepuh Atmaja|Sultan Sepuh Atmadja Rajaningrat]] (bertahta dari 1880 - 1885) ''diangkat sebagai Sultan untuk menggantikan saudaranya yaitu Pangeran Raja Jayawikarta''
* [[Atmaja dari Kasepuhan|Sultan Sepuh Atmadja Rajaningrat]] (bertakhta 1880-1885) ''diangkat sebagai sultan untuk menggantikan saudaranya yaitu Pangeran Raja Jayawikarta''
* Perwalian oleh ''[[Raden Ayu Adimah]] (Permaisuri Raja) menjadi wali bagi Pangeran Raja Adipati Jamaludin Aluda Tajularifin dari 1885 - 1899''
* Perwalian oleh ''[[Raden Ayu Adimah]]'' (permaisuri raja) ''menjadi wali bagi Pangeran Raja Adipati Jamaludin Aluda Tajularifin dari 1885-1899''
* [[Sultan Sepuh Aluda | Sultan Sepuh Aluda Rajanatadiningrat]] (bertahta dari 1899 - 1942)
* [[Aluda dari Kasepuhan|Sultan Sepuh Aluda Rajanatadiningrat]] (bertakhta 1899-1942)
* Sultan Sepuh Alexander Radjaningrat (bertahta dari 1942 - 1969)
* Sultan Sepuh Alexander Radjaningrat (bertakhta 1942-1969)
* Sultan Sepuh Pangeran Raja Adipati Dr. H. Maulana Pakuningrat, S.H. (bertahta dari 1969 - 2010)<ref>[http://news.okezone.com/read/2010/04/30/340/328204/sultan-sepuh-pakuningrat-cirebon-wafat 2010 - Okezone - Sultan Sepuh Pakuningrat Cirebon Wafat]</ref>
* Sultan Sepuh Pangeran Raja Adipati Dr. H. Maulana Pakuningrat, S.H. (bertakhta 1969-2010)<ref>[http://news.okezone.com/read/2010/04/30/340/328204/sultan-sepuh-pakuningrat-cirebon-wafat 2010 - Okezone - Sultan Sepuh Pakuningrat Cirebon Wafat]</ref>
* [[Arief Natadiningrat|Sultan Sepuh Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat]], S.E. (2010–2020).<ref>{{Cite web |url=http://antarajawabarat.com/lihat/cetak/23851 |title=2010 - Antara Jawa Barat - Pangeran Arief Dinobatkan Jadi Sultan Sepuh X1V |access-date=2020-08-18 |archive-date=2014-12-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141205000801/http://antarajawabarat.com/lihat/cetak/23851 |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web|date=2020-08-06|title=PRA Luqman Sebut Keraton Kasepuhan Cirebon dalam Kendalinya|url=https://republika.co.id/share/qeneh7377|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-08-16}}</ref>
* [[Arief Natadiningrat|Sultan Sepuh Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat]], S.E. (bertakhta 2010–2020).<ref>{{Cite web |url=http://antarajawabarat.com/lihat/cetak/23851 |title=2010 - Antara Jawa Barat - Pangeran Arief Dinobatkan Jadi Sultan Sepuh X1V |access-date=2020-08-18 |archive-date=2014-12-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141205000801/http://antarajawabarat.com/lihat/cetak/23851 |dead-url=yes }}</ref><ref>{{Cite web|date=2020-08-06|title=PRA Luqman Sebut Keraton Kasepuhan Cirebon dalam Kendalinya|url=https://republika.co.id/share/qeneh7377|website=Republika Online|language=id|access-date=2020-08-16}}</ref>
* Perwalian oleh Raharjo Jali (6 Agustus 2020 - )<ref name=ali>Ali, Husain. 2020. Rahardjo Bacakan Ikrar sebagai Plt Sultan Keraton Kasepuhan. Cirebon : Radar Cirebon</ref>
* Perwalian oleh Raharjo Jali (6 Agustus 2020 - )<ref name=ali>Ali, Husain. 2020. Rahardjo Bacakan Ikrar sebagai Plt Sultan Keraton Kasepuhan. Cirebon : Radar Cirebon</ref>


== Referensi ==
== Rujukan ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}



Revisi terkini sejak 26 November 2023 04.59

Berikut ini daftar penguasa Kesultanan Kasepuhan di Cirebon.

Daftar penguasa

[sunting | sunting sumber]

Pada masa kesultanan Cirebon.

  • Sunan Gunung Jati (Syarief Hidayatullah; bertakhta 1479-1568)
  • P. Adipati Pasarean (P. Muhammad Arifin) (hidup dari 1495-1552)
  • P. Dipati Carbon (P. Sedang Kamuning) (hidup 1521-1565)
  • Fatahillah (Faletehan; memerintah 1568-1570)
  • Panembahan Ratu I (Pangeran Emas Zainul Arifin) (bertakhta dari 1570 - 1649)
  • P. Dipati Carbon II (P. Sedang Gayam) (-)
  • Panembahan Ratu II (Panembahan Girilaya; bertakhta 1649-1666) menurut naskah Mertasinga, Sultan Abdul Karim meninggal dalam penahanan di Mataram pada tahun 1585 Saka Jawa atau sekitar tahun 1662 M,[1] 12 tahun setelah kepergiannya ke Mataram.

Setelah pembagian kesultanan Cirebon, Kasepuhan dipimpin oleh anak pertama Panembahan Girilaya yang bernama Pangeran Syamsudin Martawijaya yang kemudian dinobatkan sebagai Sultan Sepuh I.[2][3]

  • Sultan Sepuh Syamsudin Martawijaya (bertakhta 1679-1697)
  • Sultan Sepuh Tayularipin Jamaludin (bertakhta 1697-1723)
  • Sultan Sepuh Jaenudin (bertakhta dari 1723-1753)
  • Sultan Sepuh Amir Sena Muhammad Jaenuddin (bertakhta 1753-1773)
  • Sultan Sepuh Syafiudin Matangaji (bertakhta 1773-1786)
  • Sultan Sepuh Hasanuddin (bertakhta 1786-1791) menggantikan saudaranya Sultan Sepuh Syafiudin Matangaji
  • Sultan Sepuh Joharuddin (bertakhta 1791-1815)
  • Sultan Sepuh Udaka (bertakhta 1815-1845[4]) menggantikan saudaranya Sultan Sepuh VII Sultan Joharuddin
  • Sultan Sepuh Sulaeman (bertakhta 1845-1853)
  • Perwalian oleh Pangeran Adiwijaya (bergelar Pangeran Syamsudin IV; menjadi wali bagi Pangeran Raja Satria dari 1853 - 1871)
  • Sultan Sepuh Satria (memerintah 1872-1875) mewarisi takhta ayahnya Sultan Sepuh IX Sultan Raja Sulaeman sebagai putera tertua Sultan Sepuh IX yang sah, setelah meninggalnya walinya yaitu Pangeran Adiwijaya sesuai dengan penegasan Residen Belanda untuk Cirebon tahun 1867
  • Sultan Sepuh Jayawikarta (memerintah 1875-1880) menggantikan saudaranya Pangeran Raja Satria
  • Sultan Sepuh Atmadja Rajaningrat (bertakhta 1880-1885) diangkat sebagai sultan untuk menggantikan saudaranya yaitu Pangeran Raja Jayawikarta
  • Perwalian oleh Raden Ayu Adimah (permaisuri raja) menjadi wali bagi Pangeran Raja Adipati Jamaludin Aluda Tajularifin dari 1885-1899
  • Sultan Sepuh Aluda Rajanatadiningrat (bertakhta 1899-1942)
  • Sultan Sepuh Alexander Radjaningrat (bertakhta 1942-1969)
  • Sultan Sepuh Pangeran Raja Adipati Dr. H. Maulana Pakuningrat, S.H. (bertakhta 1969-2010)[5]
  • Sultan Sepuh Pangeran Raja Adipati Arief Natadiningrat, S.E. (bertakhta 2010–2020).[6][7]
  • Perwalian oleh Raharjo Jali (6 Agustus 2020 - )[8]
  1. ^ Wildan, Dadan 2003. Sunan Gunung Jati Antara Fiksi dan Fakta: Pembumian Islam dengan Pendekatan Struktural dan Kultural. Bandung: Humaniora Utama Press
  2. ^ Sulendraningrat, Pangeran Sulaeman. 1985. Sejarah Cirebon. Jakarta: Balai Pustaka
  3. ^ Silsilah Kesultanan Kasepuhan Cirebon
  4. ^ Truhart, Peter. 2003. Asia & Pacific Oceania. Berlin: Walter de Gruyter.
  5. ^ 2010 - Okezone - Sultan Sepuh Pakuningrat Cirebon Wafat
  6. ^ "2010 - Antara Jawa Barat - Pangeran Arief Dinobatkan Jadi Sultan Sepuh X1V". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-05. Diakses tanggal 2020-08-18. 
  7. ^ "PRA Luqman Sebut Keraton Kasepuhan Cirebon dalam Kendalinya". Republika Online. 2020-08-06. Diakses tanggal 2020-08-16. 
  8. ^ Ali, Husain. 2020. Rahardjo Bacakan Ikrar sebagai Plt Sultan Keraton Kasepuhan. Cirebon : Radar Cirebon