Lompat ke isi

Antropologi visual: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kakakku keren (bicara | kontrib)
menambah kategori
Kakakku keren (bicara | kontrib)
menambah materi
Baris 4: Baris 4:


== Sejarah Ilmu Antropologi ==
== Sejarah Ilmu Antropologi ==
Secara [[etimologi]] atau asal-usul kata, antropologi berasal dari dua kata dari bahasa [[Yunani]]: anthropos, yang memiliki makna manusia dan logos yang berarti [[Ilmu|ilmu.]] Sehingga secara etimologi, antropologi adalah ilmu yang memiliki metode-[[Metode sejarah|metode]] dalam mempelajari, menjelaskan atau menerangkan gejala yang terjadi terhadap manusia.<ref>{{Cite book|url=https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/Antropologi-BS-KLS-XI.pdf|title=ANTROPOLOGI}}</ref>
Secara [[etimologi]] atau asal-usul kata, antropologi berasal dari dua kata dari bahasa [[Yunani]]: anthropos, yang memiliki makna manusia dan logos yang berarti [[Ilmu|ilmu.]] Sehingga secara etimologi, antropologi adalah ilmu yang memiliki metode-[[Metode sejarah|metode]] dalam mempelajari, menjelaskan atau menerangkan gejala yang terjadi terhadap manusia.<ref>{{Cite book|url=https://static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/Antropologi-BS-KLS-XI.pdf|title=ANTROPOLOGI}}</ref>

<references />
Antropologi visual menjadi sub-bagian dari disiplin antropologi yang penting dikarenakan beberapa hal, yaitu : <ref>{{Cite book|first=Eric|date=2005|url=https://g.co/kgs/pHtTCm|title=Media Anthropology}}</ref>

* Dapat menangkap tiga momen penting dalam proses penelitian
* Antropologi visual terutama relevansi untuk proyek pengembangan penelitian yang mencari pemahaman berbagai penggunaan sosial media kontemporer
* Para antropolog melihat bahwa mata mekanis kamera sebagai jaminan bahwa rekaman visual akan "objektif", yang tidak terpengaruh oleh bias subjektif.


== Ragam Kajian Antropologi Visual ==
== Ragam Kajian Antropologi Visual ==
Antropologi visual mencakup [[produksi]] media antropologi, seperti film [[etnografi]], [[pameran]] dan [[fotografi]] serta menganalisis media yang ada sebagai bagian dari penyelidikan antropologi. Secara konseptual, antropologi visual terletak pada titik temu studi tentang persepsi dan [[imajinasi]] manusia, media [[audiovisual]] dan [[etnografi]].<ref>{{Cite web|title=Antropologi visual|url=https://g.co/kgs/PK3Fme}}</ref> Keragaman seni budaya di Indonesia, menjadi topik yang sangat menarik untuk diterapkan pada ilmu antropologi visual. Beberapa penelitian mengenai kajian antropologi visual, khususnya etnografi visual dapat dilihat pada jurnal penelitian antropologi kajian etnografi visual pada kain tapis <ref>{{Cite journal|title=PENELITIAN ANTROPOLOGI KAJIAN ETNOGRAFI VISUAL PADA KAIN TAPIS LAMPUNG|url=https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/atrat/article/view/1719|journal=JURNAL SENI RUPA INSTITUT SENI BUDAYA BANDUNG}}</ref> atau dari kajian yang mencakup kebudayaan lokal sebagai sumber inspirasi dari berbagai daerah di Indonesia.<ref>{{Cite journal|title=KEBUDAYAAN LOKAL SEBAGAI SUMBER INSPIRASI (Tinjauan Antropologi Visual pada Pelukis di Kota Makassar)|url=https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/gelar/article/view/1511|journal=Jurnal Seni Budaya GELAR ISI Surakarta}}</ref>
Antropologi visual mencakup [[produksi]] media antropologi, seperti film [[etnografi]], [[pameran]] dan [[fotografi]] serta menganalisis media yang ada sebagai bagian dari penyelidikan antropologi. Secara konseptual, antropologi visual terletak pada titik temu studi tentang persepsi dan [[imajinasi]] manusia, media [[audiovisual]] dan [[etnografi]].<ref>{{Cite web|title=Antropologi visual|url=https://g.co/kgs/PK3Fme}}</ref> Keragaman seni budaya di Indonesia, menjadi topik yang sangat menarik untuk diterapkan pada ilmu antropologi visual. Beberapa penelitian mengenai kajian antropologi visual, khususnya etnografi visual dapat dilihat pada jurnal penelitian antropologi kajian etnografi visual pada kain tapis <ref>{{Cite journal|title=PENELITIAN ANTROPOLOGI KAJIAN ETNOGRAFI VISUAL PADA KAIN TAPIS LAMPUNG|url=https://jurnal.isbi.ac.id/index.php/atrat/article/view/1719|journal=JURNAL SENI RUPA INSTITUT SENI BUDAYA BANDUNG}}</ref> atau dari kajian yang mencakup kebudayaan lokal sebagai sumber inspirasi dari berbagai daerah di Indonesia.<ref>{{Cite journal|title=KEBUDAYAAN LOKAL SEBAGAI SUMBER INSPIRASI (Tinjauan Antropologi Visual pada Pelukis di Kota Makassar)|url=https://jurnal.isi-ska.ac.id/index.php/gelar/article/view/1511|journal=Jurnal Seni Budaya GELAR ISI Surakarta}}</ref>

Dalam antropologi visual, ada tiga fokus utama yang perlu diperhatikan : <ref>{{Cite book|url=https://g.co/kgs/pHtTCm|title=Media Anthropology}}</ref>

* Produksi dari materi visual oleh peneliti sebagai bagian dari proses penelitian
* Analisis produksi materi visual oleh peserta secara spontan
* Menggunakan perbandingan visual, dikombinasikan dengan materi lain, untuk merepresentasikan hasil dari penelitian


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 1 Desember 2023 04.02


Antropologi visual merupakan suatu sub-bagian dari disiplin antropologi yang dalam penggunaannya menitikberatkan perhatian pada sistem dan budaya visual sebagai salah satu aplikasi lapangan penelitian antropologi.  Teori dan praktik antropologi yang membaca proses penciptaan, sirkulasi dan konsumsi visual dalam konteks keragaman budaya dan sejarah merupakan bagian dari antropologi visual tersebut.

Sejarah Ilmu Antropologi

Secara etimologi atau asal-usul kata, antropologi berasal dari dua kata dari bahasa Yunani: anthropos, yang memiliki makna manusia dan logos yang berarti ilmu. Sehingga secara etimologi, antropologi adalah ilmu yang memiliki metode-metode dalam mempelajari, menjelaskan atau menerangkan gejala yang terjadi terhadap manusia.[1]

  1. ^ ANTROPOLOGI (PDF). 

Antropologi visual menjadi sub-bagian dari disiplin antropologi yang penting dikarenakan beberapa hal, yaitu : [1]

  • Dapat menangkap tiga momen penting dalam proses penelitian
  • Antropologi visual terutama relevansi untuk proyek pengembangan penelitian yang mencari pemahaman berbagai penggunaan sosial media kontemporer
  • Para antropolog melihat bahwa mata mekanis kamera sebagai jaminan bahwa rekaman visual akan "objektif", yang tidak terpengaruh oleh bias subjektif.

Ragam Kajian Antropologi Visual

Antropologi visual mencakup produksi media antropologi, seperti film etnografi, pameran dan fotografi serta menganalisis media yang ada sebagai bagian dari penyelidikan antropologi. Secara konseptual, antropologi visual terletak pada titik temu studi tentang persepsi dan imajinasi manusia, media audiovisual dan etnografi.[2] Keragaman seni budaya di Indonesia, menjadi topik yang sangat menarik untuk diterapkan pada ilmu antropologi visual. Beberapa penelitian mengenai kajian antropologi visual, khususnya etnografi visual dapat dilihat pada jurnal penelitian antropologi kajian etnografi visual pada kain tapis [3] atau dari kajian yang mencakup kebudayaan lokal sebagai sumber inspirasi dari berbagai daerah di Indonesia.[4]

Dalam antropologi visual, ada tiga fokus utama yang perlu diperhatikan : [5]

  • Produksi dari materi visual oleh peneliti sebagai bagian dari proses penelitian
  • Analisis produksi materi visual oleh peserta secara spontan
  • Menggunakan perbandingan visual, dikombinasikan dengan materi lain, untuk merepresentasikan hasil dari penelitian

Referensi

  1. ^ Media Anthropology. 2005. 
  2. ^ "Antropologi visual". 
  3. ^ "PENELITIAN ANTROPOLOGI KAJIAN ETNOGRAFI VISUAL PADA KAIN TAPIS LAMPUNG". JURNAL SENI RUPA INSTITUT SENI BUDAYA BANDUNG. 
  4. ^ "KEBUDAYAAN LOKAL SEBAGAI SUMBER INSPIRASI (Tinjauan Antropologi Visual pada Pelukis di Kota Makassar)". Jurnal Seni Budaya GELAR ISI Surakarta. 
  5. ^ Media Anthropology.