Kidung Cinta: Perbedaan antara revisi
k →Pranala luar: clean up |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
|aproducer = |
|aproducer = |
||
|writer = Mira W. |
|writer = Mira W. |
||
|starring = [[Paramitha Rusady]]<br />[[Rano Karno]]<br />[[ |
|starring = [[Paramitha Rusady]]<br />[[Rano Karno]]<br />[[Rima Melati]]<br />[[Ami Prijono]]<br />[[Agyl Syahriar]]<br />[[Anton Indracaya]]<br />[[Pong Hardjatmo]]<br />[[Abidzar]]<br />[[Septian Dwi Cahyo]]<br />[[Suzana Johan]]<br />[[Sylvana Herman]]<br />[[Yenny Farida]]<br />[[Wenty Anngraini]] |
||
|music = Billy J. Budiardjo |
|music = Billy J. Budiardjo |
||
|cinematography = Tantra Surjadi |
|cinematography = Tantra Surjadi |
Revisi terkini sejak 3 Desember 2023 17.48
Kidung Cinta | |
---|---|
Sutradara | Satmowi Atmowiloto |
Produser | Ferry Angriawan |
Ditulis oleh | Mira W. |
Pemeran | Paramitha Rusady Rano Karno Rima Melati Ami Prijono Agyl Syahriar Anton Indracaya Pong Hardjatmo Abidzar Septian Dwi Cahyo Suzana Johan Sylvana Herman Yenny Farida Wenty Anngraini |
Penata musik | Billy J. Budiardjo |
Sinematografer | Tantra Surjadi |
Penyunting | SK Syamsuri |
Distributor | Virgo Putra Films |
Tanggal rilis | 1985 |
Durasi | 90 menit |
Negara | Indonesia |
Kidung Cinta adalah sebuah film Indonesia yang dirilis tahun 1985. Film ini adalah arahan sutradara Satmowi Atmowiloto dan dibintangi oleh Paramitha Rusady dan Rano Karno.
Film ini diadaptasi dari novel dengan judul sama karangan dari Mira W.
Sinopsis
[sunting | sunting sumber]Keluarga Dadang yang mempunyai tiga anak lelaki, menerima Bugi -adik misan yang kedua orang tuanya sudah meninggal- untuk menetap di rumahnya. Penampilan dan pembawaan Bugi yang kelaki-lakian, menjadi bahan ejekan banyak orang baik, di sekolah maupun dalam pergaulan. Bahkan di rumah pun, Narsih, istri Dadang, suka mengejek dan sinis terhadap Bugi. Seorang guru matematika dan olahraga, Zein, memiliki sikap lain terhadap Bugi. Zein berusaha mengubah tingkah laku Bugi. Tetapi guru-guru lain, kawan-kawan Bugi, dan Bugi sendiri salah tafsir. Akibatnya, Zein merasa tak enak dan mencoba menjauh dari Bugi. Bugi kehilangan pijakan, tempat mengadu, dan berlindung. Sementara Iwan, salah satu anak Dadang yang rendah diri akibat dari kecil menjadi tumpahan kesalahan ibunya, merasa tertarik terhadap Bugi. Surat untuk Bugi nyasar ke Rio, saudaranya yang kemudian melaporkan ke ibunya dan kepala sekolah, mengakibatkan Iwan dan Bugi dihukum dan dicemooh kawan-kawan di sekolah. Iwan yang labil jiwanya, tidak dapat menerima perlakuan itu, hingga nekad bunuh diri. Untung Zein dapat menyelamatkan jiwa Iwan. Narsih sadar akan kekeliruannya.[1]
Pemeran
[sunting | sunting sumber]Nama | Peran |
---|---|
Rano Karno | Zein |
Paramitha Rusady | Bugi |
Ami Prijono | Dadang |
Rima Melati | Narsih |
Agyl Syahriar | Bram |
Septian Dwi Cahyo | Iwan |
Abizar | Rio |
Pong Hardjatmo | Anwar |
Sylvana Herman | Lyra |
Anton Indracaya | Dokter |
Eddie Riwanto |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Kidung Cinta[pranala nonaktif permanen], diakses pada 21 Maret 2010
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]