Lompat ke isi

Jamu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sentra = pusat
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Storzf (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox food
{{distinguish|Jamur}}
| name = Jamu
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Jonge vrouw die terugkomt van de markt met koopwaar op de rug TMnr 10005196.jpg|jmpl|Penjual jamu gendong dari [[Kabupaten Sukoharjo]], eks-[[Keresidenan Surakarta]].|260x260px]]
| name_lang = jv
| name_italics = yes
| image = Jamu dan bahan-bahannya.jpg
| image_size = 250px
| caption =
| alternate_name = {{plainlist|
* {{lang|jvd|djamoe}} {{in lang|jvd}}
* {{lang|osi|jyamu}} {{in lang|osi}}
* {{lang|mad|jâmo}} {{in lang|mad}}
* {{lang|kkv|jemo}} {{in lang|kkv}}
* {{lang|id|ramu}} {{in lang|id}}
* {{lang|su|ᮏᮙᮥ|jamu}} {{in lang|su}}
* {{lang|ban|ᬚᬫᬸ|jamu}} {{in lang|ban}}
* {{lang|bug|ᨍᨆᨘ|jamu'}} {{in lang|bug}} }}
| type = Obat tradisional
| country = [[Jawa]] (asal mula), [[Indonesia]]
| region = Jawa bagian [[Jawa Tengah|Tengah]]–[[Yogyakarta|Selatan]]<ref name="VG"/>
| creator = [[Etnis Jawa]] (inventor)<ref name="VG"/>
| year =
| served = Suhu ruangan, panas, dan dingin
| main_ingredient =
| minor_ingredient =
| variations =
| serving_size = 100 ml
| other =
| no_recipes = false
}}


'''Jamu''' ({{lang-jv|ꦗꦩꦸ}}; {{lang-su|ᮏᮙᮥ}}; {{lang-ban|ᬚᬫᬸ}}; {{lang-mad|jâmo}}) adalah suatu ragam pengobatan tradisional di pulau [[Jawa]] (dan juga termasuk [[Bali]] dan [[Madura]]), yang aslinya dan secara budaya berakar dari herbologi Jawa.<ref name="VG">{{cite web |title=How Generations of Indonesian Women Are Preserving an Ancient Juicing Tradition |language=en |url=https://www.vogue.com/article/how-generations-of-indonesian-women-are-preserving-an-ancient-juicing-tradition |publisher=[[Vogue]] |year=2023}}</ref> Secara tradisional, Jamu digunakan sebagai pengobatan dalam bentuk ekstrak atau sari ramuan yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit umum dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit.<ref name="VG"/> Berbagai macam rempah direbus dan dicampur untuk khasiat pengobatan, terutama dari bahan herbal yang terbuat dari sumber daya alam (baik nabati maupun hewani); seperti akar, kulit kayu, bunga, biji, daun dan buah,<ref name="JPJoko">{{cite news|title=Jokowi lauds jamu|newspaper=The Jakarta Post|location=Jakarta|date= 25 May 2015 |url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/05/25/jokowi-lauds-jamu.html |access-date=4 November 2015}}</ref> [[madu]], ''royal jelly'', susu dan telur ayam kampung.<ref name="VG"/>
'''Jamu''' adalah obat tradisional yang dibuat dari akar-akaran, daun-daunan, dan sebagainya. <ref>Arti Jamu[https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/jamu%20(1)]</ref> Namun, ada juga yang menambahkan bahan dari bagian tubuh binatang seperti [[empedu]] [[kambing]], empedu [[ular]], atau tangkur [[buaya]], bahkan kuning telur ayam kampung juga sering digunakan untuk campuran pada jamu gendong.


{{Infobox intangible heritage
{{Infobox intangible heritage
| Image =
| Image = [[File:Traditional herbal medicine of Jamu.jpg|thumb|300px]]
| Caption = Jamu
| Caption = Jamu, budaya kesehatan asli Indonesia
| ICH = Jamu
| ICH = Jamu
| State Party = Indonesia
| State Party = Indonesia
| Type =
| Type =
| Domains = Budaya Sehat
| Domains =
| ID = 01972
| ID = 01972
| Region = APA
| Region = APA
| Year = 2023
| Year = 2023
| Session =
| Session =
| List = Daftar representatif
| List = Representatif
| Link = https://ich.unesco.org/en/RL/jamu-wellness-culture-01972
| Link = https://ich.unesco.org/en/RL/jamu-wellness-culture-01972
| Below = [[File:Unesco Cultural Heritage logo.svg|100px]]
| Below = [[File:Unesco Cultural Heritage logo.svg|150px]]
| Note =
| Note =
}}
}}


Sejak tahun [[2018]], budaya kesehatan Jamu yang dipraktikkan di seluruh Indonesia secara resmi diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sebagai bagian integral dari Warisan Budaya Tak Benda Nasional Indonesia.<ref name="JJT">{{cite web |url= https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8749 |title=Jamu Jawa Tengah |language=id |trans-title= Jamu of Central Java |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8946 |title=Jamu Cabe Puyang |language=id |trans-title= Javan pepper Jamu |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8947 |title=Jamu Uyup-uyup / Gepyokan |language=id |trans-title= The Uyup-uyup Jamu / Gepyokan |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8948 |title=Jamu Beras Kencur |language=id |trans-title= Javan aromatic ginger Jamu |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8949 |title=Jamu Kunyit Asam |language=id, jv |trans-title= Javanese sugar-sweetened Turmeric Jamu |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=8950 |title=Jamu Pahitan |language=id |trans-title= Bittery Jamu |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref><ref>{{cite web |url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=11262 |title=Jamu Cekok |language=id |trans-title= Jamu for the babies |author=<!--Not stated--> |date=2018 |publisher=Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia}}</ref>
Pusat penjualan jamu tradisional yang cukup dikenal di [[Indonesia]] salah satunya di [[kabupaten Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]].<ref>{{Cite web |url=http://sukoharjokab.bps.go.id/index.php/18-menu-slide/15-patung-jamu-gendong-sebagai-identitas-kabupaten-sukoharjo |title=Salinan arsip |access-date=2014-01-19 |archive-date=2014-02-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140203081228/http://sukoharjokab.bps.go.id/index.php/18-menu-slide/15-patung-jamu-gendong-sebagai-identitas-kabupaten-sukoharjo |dead-url=yes }}</ref> Karena banyaknya pedagang jamu tradisional di kabupaten Sukoharjo maka didirikanlah patung jamu gendong yang ada di Bulakrejo, kini menjadi patung identitas Sukoharjo. Patung jamu gendong menggambarkan seorang petani dan seorang penjual jamu gendong. Daerah Sukoharjo, khususnya kecamatan [[Nguter, Sukoharjo|Nguter]], memang terkenal sebagai daerah asal penjual jamu gendong<ref>Jamu, Minuman Tradisional Penuh Sejarah[https://jalurrempah.kemdikbud.go.id/foto/jamu-minuman-tradisional-penuh-sejarah]</ref> di berbagai kota besar di Indonesia seperti [[Jakarta]], [[Bandung]], dan [[Semarang]].<ref>Asal muasal kampung jamu di Sukoharjo & eksistensi mbok jamu[https://mdk.to/dE8u]</ref> Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan. Selain itu, ada juga jamu yang diproduksi oleh pabrik-pabrik jamu besar seperti [[Jamu Air Mancur]], [[Nyonya Meneer]] , Jamu Sabdo Palon, [[Djamu Djago]], dan merek-merek lain yang dijual di berbagai toko obat dalam kemasan ''sachet''. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air panas terlebih dahulu sebelum diminum. Pada perkembangan selanjutnya, jamu juga dijual dalam bentuk tablet, kaplet, dan kapsul.<ref>Daftar Merk Jamu[https://kemenperin.go.id/direktori-perusahaan?what=Jamu+&prov=0]</ref>

Pada tahun [[2023]], Jamu juga resmi diakui oleh ''United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization'' ([[UNESCO]]) sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda Global asli Indonesia.<ref>{{Cite web |title=Jamu wellness culture|url=https://ich.unesco.org/en/lists |access-date=2023-12-06 |website=ich.unesco.org |language=en}}</ref>


==Sejarah==
==Sejarah==

Revisi per 7 Desember 2023 18.04

Jamu
Nama lain
  • djamoe (dalam bahasa tidak diketahui)
  • jyamu (dalam bahasa Osing)
  • jâmo (dalam bahasa Madura)
  • jemo (dalam bahasa Kangean)
  • ramu (dalam bahasa Indonesia)
  • ᮏᮙᮥ (dalam bahasa Sunda)
  • ᬚᬫᬸ (dalam bahasa Bali)
  • ᨍᨆᨘ (dalam bahasa Bugis)
JenisObat tradisional
Tempat asalJawa (asal mula), Indonesia
DaerahJawa bagian TengahSelatan[1]
Dibuat olehEtnis Jawa (inventor)[1]
Suhu penyajianSuhu ruangan, panas, dan dingin
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Jamu (bahasa Jawa: ꦗꦩꦸ; bahasa Sunda: ᮏᮙᮥ; bahasa Bali: ᬚᬫᬸ; Madura: jâmo) adalah suatu ragam pengobatan tradisional di pulau Jawa (dan juga termasuk Bali dan Madura), yang aslinya dan secara budaya berakar dari herbologi Jawa.[1] Secara tradisional, Jamu digunakan sebagai pengobatan dalam bentuk ekstrak atau sari ramuan yang dimanfaatkan untuk mengobati penyakit umum dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah penyakit.[1] Berbagai macam rempah direbus dan dicampur untuk khasiat pengobatan, terutama dari bahan herbal yang terbuat dari sumber daya alam (baik nabati maupun hewani); seperti akar, kulit kayu, bunga, biji, daun dan buah,[2] madu, royal jelly, susu dan telur ayam kampung.[1]

Jamu
Jamu, budaya kesehatan asli Indonesia
NegaraIndonesia
Referensi01972
KawasanAsia dan Pasifik
Sejarah Inskripsi
Inskripsi2023
DaftarRepresentatif

Sejak tahun 2018, budaya kesehatan Jamu yang dipraktikkan di seluruh Indonesia secara resmi diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia sebagai bagian integral dari Warisan Budaya Tak Benda Nasional Indonesia.[3][4][5][6][7][8][9]

Pada tahun 2023, Jamu juga resmi diakui oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda Global asli Indonesia.[10]

Sejarah

Jamu (dari bahasa Jawa: ꦗꦩꦸ, translit. jamu [11], dari Jawa Kuno: jampi[12]) yang memiliki arti penyembuhan menggunakan ramuan obat-obatan atau doa-doa.[13]

Istilah jampi banyak ditemukan pada naskah kuno, seperti pada naskah Gatotkacasraya yang ditulis oleh Mpu Panuluh dari Kerajaan Kediri pada masa Raja Jayabaya.[14] Masyarakat Indonesia sudah mengkonsumsi jamu sejak zaman kerajaan Hindu-Budha tahun 722 M. Pada situs Arkeologi Liyangan yang berlokasi di lereng Gunung Sindoro, Jawa Tengah di temukan artefak berupa Cobek dan Ulekan. Bukti lain seperti proses pembuatan jamu juga banyak ditemukan di Candi Prambanan, Candi Brambang, Candi Borobudur, Candi Penataran, Candi Sukuh, Candi Tegowangi dan Prasasti Madhawapura peninggalan kerajaan Majapahit yang menyebutkan profesi khusus peracik jamu yang disebut 'Acaraki'.[15][16]

Penjualan jamu gendong

Penjual jamu gendong sedang menyajikan jamu.

Jamu tradisional adalah jamu yang terbuat dari bahan-bahan alami. Seperti dari tumbuh-tumbuhan yang diracik menjadi serbuk jamu dan minuman jamu.Tujuannya sebagai khasiat kesehatan dan kehangatan tubuh.

Sebenarnya, daerah asal jamu tradisional tidak diketahui. Akan tetapi, banyak peracik dan penjual jamu tradisional yang berasal dari desa Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Bahkan di desa Bulakrejo, Kabupaten Sukoharjo, didirikan "Patung Jamu dan Petani" sebagai ikon Kabupaten Sukoharjo.

Penjualan jenis dan jumlah jamu gendong sangat bervariasi untuk setiap penjaja. Hal tersebut bergantung pada kebiasaan yang mereka pelajari dari pengalaman tentang jamu apa yang diminati dan pesanan yang diminta oleh pelanggan. Oleh karena ini, setiap hari jumlah dan jenis jamu yang dijajakan tidak selalu sama. Setelah dilakukan pendataan[butuh rujukan], diperoleh informasi bahwa jenis jamu yang biasa dijual ada delapan, yaitu beras kencur, cabe puyang, kudu laos, kunci suruh, uyup-uyup/gepyokan, kunir asam, pahitan, dan sinom. Terkadang penjual jamu gendong juga menyediakan jamu bubuk atau pil dan kapsul hasil produksi industri jamu.

Untuk memberikan rasa manis, pembuat jamu menggunakan gula jawa, gula pasir, atau gula batu (bentuk kristal besar menyerupai bongkahan batu). Penggunaan gula asli ini merupakan keharusan bagi penjual jamu dengan alasan kesehatan. Jamu yang menggunakan pemanis buatan berarti menyalahi aturan dan menyimpang dari tujuan pembuatan jamu, yaitu untuk menyehatkan dan menjaga kesehatan badan.

Jamu bubuk kemasan atau bubuk yang digumpalkan diminum dengan cara diseduh air panas oleh penjual jamu gendong. Apabila pembeli meminta bahan jamu tambahan, penyeduhannya tidak dilakukan sembarangan. Jamu batuk tepat bila dicampur dengan jamu beras kencur. Jamu pegal linu lebih tepat dicampur dengan kudu laos, madu, atau kuning telur. Sedangkan jamu sinom atau kunir asam dicampur dengan jeruk nipis sebagai penyegar rasa.

Penjual jamu gendong biasanya bertanya terlebih dahulu kepada calon pembeli tentang obat-obatan atau makanan tertentu sebelum meracik jamu. Hal ini untuk mencegah timbulnya reaksi yang mungkin timbul antara jamu dengan zat dalam obat atau makanan, seperti minuman bersoda atau obat doping. Jika hal ini dilanggar bisa mengakibatkan keracunan bahkan kematian bagi peminum jamu. Sebaiknya jika minum sudah obat tidak minum jamu, demikian juga sebaliknya.

Jenis jamu, khasiat, bahan baku, dan cara pengolahan

penjual jamu tradisional menggunakan sepeda

Jamu (herbal medicine) sebagai salah satu bentuk pengobatan tradisional, memegang peranan penting dalam pengobatan penduduk di negara berkembang. Diperkirakan sekitar 70-80% populasi di negara berkembang memiliki ketergantungan pada obat tradisional (Wijesekera, 1991; Mahady, 2001).[17]

Secara umum jamu dianggap tidak beracun dan tidak menimbulkan efek samping. Khasiat jamu telah teruji oleh waktu, zaman dan sejarah, serta bukti empiris langsung pada manusia selama ratusan tahun (Winarmo, 1997).

Jamu gendong adalah jamu hasil produksi rumahan (home industry). Yang cara pemasarannya adalah memasukan hasil olahan jamu yang telah dibuat ke dalam botol-botol yang kemudian disusun di dalam bakul. Untuk selanjutnya bakul tersebut akan digendong oleh si penjual. Hingga disebutlah namanya menjadi jamu gendong. Jamu ini dijual dengan cara berkeliling setiap hari. Jamu gendong pada umumnya digunakan untuk maksud menjaga kesehatan. Orang membeli jamu gendong sering kali karena kebiasaan mengonsumsi sebagai minuman kesehatan yang dikonsumsi sehari-hari.

Jamu beras kencur

Jamu Beras Kencur

Jamu Beras Kencur adalah salah satu jenis jamu tradisional yang populer di Indonesia. Beras kencur adalah istilah yang merujuk pada campuran bahan-bahan alami, terutama beras dan kencur (sejenis umbi-umbian), yang digunakan sebagai bahan dasar dalam jamu ini. Jamu beras kencur berkhasiat dapat menghilangkan pegal-pegal pada tubuh dan sebagai tonikom atau penyegar saat habis bekerja. Dengan membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh akan terhindar dari pegal-pegal dan linu yang biasa timbul bila bekerja terlalu payah. Selain itu, beras kencur bisa meringankan batuk dan merupakan seduhan yang tepat untuk jamu batuk.

Bahan baku

Dalam pembuatan jamu beras kencur, terdapat beberapa variasi bahan yang digunakan, namun terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu dipakai, yaitu beras dan kencur. Kedua bahan ini sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini selalu ada meskipun komposisinya tidak selalu sama di antara penjual jamu. Bahan-bahan lain yang biasa dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji kapulogo, buah asam, kayu keningar, kunir. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih.

Cara pengolahan

Pada umumnya tidak jauh berbeda, mula-mula beras disangan (disangrai), selanjutnya ditumbuk sampai halus. Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian dicampur, dituangkan air mendidih untuk mengambil sarinya diperas dan disaring dengan saringan atau diperas melalui kain pembungkus bahan. Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol atau termos.

Jamu Cabe Puyang

Jamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'pegal linu'. Artinya, untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu di tubuh, terutama pegal-pegal di pinggang. Namun, ada pula yang mengatakan untuk menghilangkan dan menghindarkan kesemutan, menghilangkan keluhan badan panas dingin atau demam. Seorang penjual mengatakan minuman ini baik diminum oleh ibu yang sedang hamil tua dan bayi yang lahir jika minum jamu cabe puyang secara teratur tiap hari bayi akan bersih dan bau tidak amis. Jamu cabe puyang banyak mengandung zat besi dan berkhasiat untuk menambah butiran darah merah bagi yang kurang darah atau anemia.

Bahan baku

Bahan dasar jamu cabe puyang adalah cabe jawa dan rimpang lempuyang. Tambahan bahan baku lain dalam jamu cabe puyang sangat bervariasi, baik jenis maupun jumlahnya. Bahan lain yang ditambahkan antara lain adas, pulosari, rimpang kunir, biji kedawung, keningar dan asam kawak. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan kadang kala mereka juga mencampurkan gula buatan serta dibubuhkan sedikit garam.

Cara pengolahan

Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih dan dibiarkan sehingga dingin, jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu besi atau batu. Seluruh bahan ini kemudian diperas melalui saringan ke dalam air matang yang sudah tersedia. Selanjutnya, ramuan yang diperoleh diaduk rata kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol.

Jamu Kudu Laos

Menurut sebagian besar penjual jamu, khasiat jamu kudu laos adalah untuk menurunkan tekanan darah. Banyak juga wanita yang mengatakan untuk melancarkan peredaran darah, menghangatkan badan, membuat perut terasa nyaman dan menambah nafsu makan. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk melancarkan haid yang tidak teratur[18], dan menyegarkan badan.

Bahan baku

Bahan utama kudu laos, adalah Buah mengkudu, rimpang laos, Merica, asam kawak, cabe jamu, bawang putih, kedawung, garam secukupnya, gula jawa bisa juga ditambah gula pasir.

Cara pengolahan

Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu yaitu pertama-tama air direbus sampai mendidih sejumlah sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu kemudian diperas dan disaring dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera. Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.

Jamu Kunyit (Kunir Asem)

Jamu Kunir asem dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'adem-ademan atau seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai jamu untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin. Ada pula yang mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan dari panas dalam atau sariawan, serta membuat perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu mengatakan bahwa jamu jenis ini tidak baik dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda sehubungan dengan sifatnya yang memperlancar haid. Ada pula penjual jamu yang menganjurkan minum jamu kunir asam untuk melancarkan haid.

Bahan baku

Penggunaan bahan baku jamu kunir asam pada umumnya tidak jauh berbeda di antara pembuat. Perbedaan terlihat pada komposisi bahan penyusunnya. Jamu dibuat dengan bahan utama buah asam ditambah kunir/kunyit, namun beberapa pembuatnya ada yang mencampur dengan sinom (daun asam muda), temulawak, biji kedawung, dan air perasan buah jeruk nipis. Sebagai pemanis digunakan gula merah dicampur gula putih dan sering kali mereka juga mencampurkan gula buatan, serta dibubuhkan sedikit garam.

Cara pengolahan

Pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu direbus sampai mendidih dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), dimasukkan ke dalam air mendidih dan direbus sampai mendidih beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang diperoleh dibiarkan sampai agak dingin, kemudian disaring dengan saringan. Rebusan yang sudah disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.[19]

Jamu Sinom

Manfaat, bahan penyusun, serta cara pembuatan jamu sinom tidak banyak berbeda dengan jamu kunir asam. Perbedaan hanya terletak pada tambahan bahan sinom. Bahkan, beberapa penjual tidak menambahkan sinom, tetapi dengan cara mengencerkan jamu kunir asam dengan mengurangi jumlah bahan baku yang selanjutnya ditambahkan gula secukupnya.

Jamu Pahitan

Jamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu ini, namun utamanya adalah untuk gatal-gatal dan kencing manis. Penjual yang lain mengatakan manfaatnya untuk 'cuci darah', kurang nafsu makan, menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung/sebah, jerawat, pegal, mengatasi pegal di saat haid dan pusing.

Bahan baku

Bahan baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Racikan pahitan sangat bervariasi, ada yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula yang menambahkan bahan-bahan lain yang rasanya juga pahit seperti brotowali, widoro laut, doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang mencampurkan bahan lain seperti adas dan atau empon-empon (bahan rimpang yang dipergunakan dalam bumbu masakan). Ramuan jamu pahitan sebaiknya dicampur dengan berbagai rempah-rempah dan empon-empon, jika ramuan tidak dicampur dengan berbagai rempah-rempah dan empon-empon ada indikasi kurang baik untuk kesehatan.

Cara pengolahan Pembuatan jamu pahitan adalah dengan merebus semua bahan ke dalam air sampai air rebusan menjadi tersisa sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar semua zat berkhasiat yang terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air rebusan. Sebagai hasil akhirnya, diperoleh rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu pahitan, tidak diberikan gula atau bahan pemanis lain. Sebagai penawar rasa pahit, konsumen minum jamu gendong lain yang mempunyai rasa manis dan segar seperti sinom atau kunir asam.

Jamu Kunci Suruh

Jamu kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita, terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain yaitu untuk merapatkan bagian intim wanita (vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan rahim dan perut, serta dikatakan dapat menguatkan gigi.

Bahan baku

Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya, yaitu rimpang kunci dan daun sirih. Biasanya selalu ditambahkan buah asam yang masak. Beberapa penjual jamu menambahkan bahan-bahan lain yang biasa digunakan dalam ramuan jamu keputihan atau jamu sari rapat seperti buah delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakan. Dalam penelitian ini, ditemukan bahan lain yang ditambahkan, yaitu jambe, manis jangan, kayu legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis digunakan gula pasir, gula merah, dan dibubuhkan sedikit garam.

Cara pengolahan

Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu air direbus sampai mendidih sesuai dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit), diperas, disaring, dan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah didinginkan. Selanjutnya, ditambahkan gula sesuai kebutuhan, sampai diperoleh rasa manis sesuai selera dengan cara dicicipi. Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.

Jamu Uyup-uyup/Gepyokan

Jamu uyup-uyup atau gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan produksi air susu ibu pada ibu yang sedang menyusui. Hanya seorang penjual jamu yang mengatakan bahwa ada khasiat lain, yaitu untuk menghilangkan bau badan yang kurang sedap, baik pada ibu maupun anak dan 'mendinginkan' perut.

Bahan baku dan cara pengolahan Bahan baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi antar pembuat jamu, namun pada umumnya selalu menggunakan bahan empon-empon yang terdiri dari kencur, jahe, bangle, laos, kunir, daun katu, temulawak, puyang, dan temugiring. Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual jamu, yaitu semua bahan dicuci bersih tanpa dikupas, selanjutnya empon-empon dirajang (diiris tipis), ditambah bahan-bahan lain, ditumbuk kasar, lalu diperas serta disaring. Perasan dimasukkan ke dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis sesuai selera. Ramuan selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk diperjual belikan.

Riset dan Pengembangan Jamu di Indonesia

Kementerian Kesehatan melalui Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradional (Babe Litbang TOOT); yang merupakan satu pusat riset dan pengembangan di bawah Badan Litbangkes, menyediakan saintifikasi jamu dan riset produk olahan jamu.

Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Tropical Biopharmaca Research Center (Trop-BRC)) di Institut Pertanian Bogor juga aktif dalam riset mengenai jamu.[20]

Referensi

  1. ^ a b c d e "How Generations of Indonesian Women Are Preserving an Ancient Juicing Tradition" (dalam bahasa Inggris). Vogue. 2023. 
  2. ^ "Jokowi lauds jamu". The Jakarta Post. Jakarta. 25 May 2015. Diakses tanggal 4 November 2015. 
  3. ^ "Jamu Jawa Tengah" [Jamu of Central Java]. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  4. ^ "Jamu Cabe Puyang" [Javan pepper Jamu]. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  5. ^ "Jamu Uyup-uyup / Gepyokan" [The Uyup-uyup Jamu / Gepyokan]. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  6. ^ "Jamu Beras Kencur" [Javan aromatic ginger Jamu]. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  7. ^ "Jamu Kunyit Asam" [Javanese sugar-sweetened Turmeric Jamu] (dalam bahasa Bahasa Indonesia and Jawa). Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  8. ^ "Jamu Pahitan" [Bittery Jamu]. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  9. ^ "Jamu Cekok" [Jamu for the babies]. Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic Indonesia. 2018. 
  10. ^ "Jamu wellness culture". ich.unesco.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-12-06. 
  11. ^ (1) jamu : N. jampi, K. médecine, remède. jêjamu, prendre médecine. anjamoni, N. anjampèni, K. donner une médecine à quelqu'un, traiter quelqu'un, guérir quelqu'un. anjampèkakên, N. faire prendre une médecine, employer quelque chose comme remède. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) jamu : KN. jampi, KD. (volg. Wk. soms jampi, K. v. tămba, als K. gebruikt), vgl. AS., loloh, KI. inwendig geneesmiddel (nat of droog) JZ. II (vrg. tămba, uyup-uyup, cêkok, wêjah). jamu untal-untaltan, [Red. untal-untalan.] pillen. jamu gilutan, kauwgeneesmiddel Wk. jêjamu, enz. medicineeren, medicijnen gebruiken. — anjamoni, enz. iemand of een beest een geneesmiddel geven of toedienen. — anjamokake, voor een ander (iem. of een beest) jamu, ingeven; iem. onder behandeling met jamu, stellen Wk., JBr. 392; iets tot inwendig geneesmiddel aanwenden. — pajamon, pajampèn, (pa) lolohan, een medicijnkopje, gew. van den dop van krambil puyuh, gemaakt Wk. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) jamu (jamu) : n. jampi k. loloh ki tamba sing panganggone sarana dipangan ut. diombe; mutah [x]-ne pepe pr: wong lanang sing ilang kadayane; jêjamu: migunakake jamu; njamoni: namakake jamu. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) jamu : ng, jampi kr 1 (loloh or usada ki) medicine, health potion. [x] sing jodho the right medicine for the malady. 2 to dose oneself. Sabên esuk aku [x] êndhog. I eat an egg every morning for my health. [x]-n-[x]-nan act of treating with medication. Lêlara ing sajrone kuping angèl bangêt jamon-jamonane. Ailments of the ear are very hard to treat. jê-[x] to take health potions repeatedly. mêr-[x] to treat medically; to have medical treatment. Olèhe mêr-[x] wis ngêntèkake dhuwit. He's spent a lot of money trying to get cured. n/di-[x]-kake to treat [a malady] with medicine. larane dijamokake ing dhoktêr. He was treated by a doctor. n/di-[x]-ni to give medicine to. [x] kuwat potion to increase one's sexual potency. [x] singsêt slenderizing medicine. [x] têmu-lawak tonic or physical-fitness preparation from a certain tuberous root. Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968.
  12. ^ (1) jampi : v. jamu. Sumber: Dictionnaire Javanais-Français, L'Abbé P. Favre, 1870, #917. (2) jampi : eig. zva. japi, kråmåvorm van japa, zie tămba, en jamu. — jêjampi, anjampèni, en anjampèkakên, zie bij tămba. Sumber: Javaansch-Nederlandsch Handwoordenboek, Gericke en Roorda, 1901, #918. (3) jampi (jampi) : k 1 jamu; 2 tamba. Sumber: Bausastra Jawa, Poerwadarminta, 1939, #75. (4) jampi : medicine (kr for JAMU, TAMBA). Sumber: Javanese-English Dictionary, Horne, 1974, #1968. (5) jampi : obat. Sumber: Kawi - Indonesia, Wojowasito, 1977, #1019.
  13. ^ Jejak Jamu Dalam Goresan Sejarah[1]
  14. ^ Jamu Gendong, Warisan Leluhur yang Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Silam[2]
  15. ^ Jamu, Minuman Tradisional Penuh Sejarah[3]
  16. ^ Sejarah jamu di Indonesia[4]
  17. ^ http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/54115/jurnsl%20gizi.pdf?sequence=1
  18. ^ "6 Jamu Pelancar Haid Paling Ampuh yang Harus Anda Coba". Thiqla (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-01. 
  19. ^ "Cara Membuat Jamu Kunyit Asam". HerbalismeID. 2022-12-27. Diakses tanggal 2023-01-01. 
  20. ^ "Jurnal Jamu Indonesia". jamu.journal.ipb.ac.id. Diakses tanggal 2023-01-01. 

Pranala luar