Lompat ke isi

Eikosanoid: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
Marwah Ramadani (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru Disarankan: tambahkan pranala
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Eicosanoid_synthesis.svg|ka|jmpl|400x400px| Jalur dalam biosintesis '''eikosanoid''' dari asam arakidonat: ada jalur paralel dari [[Asam eikosapentanoat|EPA]] & DGLA . ]]
[[Berkas:Eicosanoid_synthesis.svg|ka|jmpl|400x400px| Jalur dalam biosintesis '''eikosanoid''' dari asam arakidonat: ada jalur paralel dari [[Asam eikosapentanoat|EPA]] & DGLA . ]]
'''Eikosanoid''' adalah molekul pensinyalan yang dibuat oleh [[Redoks|oksidasi]] enzimatik dan non-enzimatik asam arakidonat atau asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) lainnya, yang mirip dengan asam arakidonat, dengan panjang 20 unit karbon. Eikosanoid adalah sub-kategori oksilipin, yaitu asam lemak teroksidasi dari unit karbon yang beragam panjangnya, dan dibedakan dari oksilipin lain dengan kepentingannya yang luar biasa sebagai molekul [[pensinyalan sel]]. Fungsi eikosanoid dalam sistem fisiologis yang beragam dan proses patologis seperti: mendorong atau menghambat [[Radang|peradangan]], [[alergi]], [[demam]], dan [[Sistem imun|respons imun]] lainnya; mengatur [[Gugur kandungan|aborsi]] kehamilan dan persalinan normal; berkontribusi terhadap persepsi [[Rasa sakit|nyeri]]; mengatur [[Reproduksi sel|pertumbuhan sel]]; mengendalikan [[tekanan darah]]; dan memodulasi aliran regional darah ke jaringan. Dalam menjalankan peran ini, eikosanoid paling sering bertindak sebagai agen pensinyalan autokrin untuk memengaruhi sel asal mereka atau sebagai agen pensinyalan parakrin untuk memengaruhi sel di dekat sel asal mereka. Eikosanoid juga dapat bertindak sebagai agen [[Sistem endokrin|endokrin]] untuk mengontrol fungsi sel yang jauh.
'''Eikosanoid''' adalah molekul pensinyalan yang dibuat oleh [[Redoks|oksidasi]] enzimatik dan non-enzimatik [[asam arakidonat]] atau [[asam lemak]] tak jenuh ganda (PUFA) lainnya, yang mirip dengan asam arakidonat, dengan panjang 20 unit karbon. Eikosanoid adalah sub-kategori oksilipin, yaitu asam lemak teroksidasi dari unit karbon yang beragam panjangnya, dan dibedakan dari oksilipin lain dengan kepentingannya yang luar biasa sebagai molekul [[pensinyalan sel]]. Fungsi eikosanoid dalam sistem fisiologis yang beragam dan proses patologis seperti: mendorong atau menghambat [[Radang|peradangan]], [[alergi]], [[demam]], dan [[Sistem imun|respons imun]] lainnya; mengatur [[Gugur kandungan|aborsi]] kehamilan dan persalinan normal; berkontribusi terhadap persepsi [[Rasa sakit|nyeri]]; mengatur [[Reproduksi sel|pertumbuhan sel]]; mengendalikan [[tekanan darah]]; dan memodulasi aliran regional darah ke jaringan. Dalam menjalankan peran ini, eikosanoid paling sering bertindak sebagai agen pensinyalan autokrin untuk memengaruhi sel asal mereka atau sebagai agen pensinyalan parakrin untuk memengaruhi sel di dekat sel asal mereka. Eikosanoid juga dapat bertindak sebagai agen [[Sistem endokrin|endokrin]] untuk mengontrol fungsi sel yang jauh.


== Tata nama ==
== Tata nama ==
Baris 14: Baris 14:


=== Leukotrien ===
=== Leukotrien ===
Tiga leukotrien sisteinil, LTC4, LTD4, dan LTE4, adalah bronkokonstriktor yang kuat, meningkatkan permeabilitas vaskular dalam venula post-kapiler, dan stimulator sekresi lendir yang dilepaskan dari jaringan paru-paru pada subjek yang menderita asma yang terpapar alergen spesifik. Mereka memainkan peran patofisiologis dalam beragam jenis reaksi [[Alergi|hipersensitivitas langsung]].<ref name="Samuelsson83">{{Cite journal|last=Samuelsson B|date=May 1983|title=Leukotrienes: mediators of immediate hypersensitivity reactions and inflammation|url=http://www.sciencemag.org/cgi/content/abstract/sci;220/4597/568|journal=Science|volume=220|issue=4597|pages=568–575|doi=10.1126/science.6301011|pmid=6301011}}</ref> Obat yang menghambat aktivasi reseptor CYSLTR1 yaitu, montelukast, zafirlukast, dan pranlukast, digunakan secara klinis sebagai perawatan pemeliharaan untuk [[asma]] dan [[Rhinitis|rinitis yang]] diinduksi alergen; asma dan rinitis yang diinduksi [[Obat antiinflamasi nonsteroid|obat nonsteroid]] (lihat Asma yang diinduksi oleh Aspirin); asma yang diinduksi oleh oleahraga dan udara dingin (lihat Latihan bronkokon yang diinduksi oleh olahraga ); dan [[Apnea tidur|apnea tidur pada]] masa kanak-kanak karena hipertrofi adenotonsillar (lihat Miopati non-inflamasi yang didapat # Diet dan Trauma Induced Myopathy).<ref name="pmid21936577">{{Cite journal|year=2011|title=Lipoxygenase and leukotriene pathways: biochemistry, biology, and roles in disease|url=|journal=Chemical Reviews|volume=111|issue=10|pages=5866–98|doi=10.1021/cr200246d|pmid=21936577}}</ref><ref name="pmid24313690">{{Cite journal|year=2014|title=5-lipoxygenase: a promising drug target against inflammatory diseases-biochemical and pharmacological regulation|journal=Current Drug Targets|volume=15|issue=4|pages=410–22|doi=10.2174/1389450114666131209110745|pmid=24313690}}</ref><ref name="pmid26980339">{{Cite journal|date=March 2016|title=Antileukotrienes in adenotonsillar hypertrophy: a review of the literature|journal=European Archives of Oto-Rhino-Laryngology|volume=273|issue=12|pages=4111–4117|doi=10.1007/s00405-016-3983-8|pmid=26980339}}</ref><ref name="pmid26678823">{{Cite journal|date=April 2016|title=Genetic variants associated with drugs-induced immediate hypersensitivity reactions: a PRISMA-compliant systematic review|url=https://archive-ouverte.unige.ch/unige:83795/ATTACHMENT01|journal=Allergy|volume=71|issue=4|pages=443–62|doi=10.1111/all.12821|pmid=26678823}}</ref> Ketika dikombinasikan dengan terapi obat [[antihistamin]], mereka juga tampak berguna untuk mengobati penyakit [[urtikaria]] seperti gatal-gatal.<ref name="pmid25515967">{{Cite journal|year=2015|title=Systematic review of treatments for chronic spontaneous urticaria with inadequate response to licensed first-line treatments|url=|journal=International Journal of Dermatology|volume=54|issue=9|pages=1088–104|doi=10.1111/ijd.12727|pmid=25515967}}</ref>
Tiga leukotrien sisteinil, LTC4, LTD4, dan LTE4, adalah bronkokonstriktor yang kuat, meningkatkan permeabilitas vaskular dalam venula post-kapiler, dan stimulator sekresi lendir yang dilepaskan dari jaringan paru-paru pada subjek yang menderita asma yang terpapar [[alergen]] spesifik. Mereka memainkan peran patofisiologis dalam beragam jenis reaksi [[Alergi|hipersensitivitas langsung]].<ref name="Samuelsson83">{{Cite journal|last=Samuelsson B|date=May 1983|title=Leukotrienes: mediators of immediate hypersensitivity reactions and inflammation|url=http://www.sciencemag.org/cgi/content/abstract/sci;220/4597/568|journal=Science|volume=220|issue=4597|pages=568–575|doi=10.1126/science.6301011|pmid=6301011}}</ref> Obat yang menghambat aktivasi reseptor CYSLTR1 yaitu, montelukast, zafirlukast, dan pranlukast, digunakan secara klinis sebagai perawatan pemeliharaan untuk [[asma]] dan [[Rhinitis|rinitis yang]] diinduksi alergen; asma dan rinitis yang diinduksi [[Obat antiinflamasi nonsteroid|obat nonsteroid]] (lihat Asma yang diinduksi oleh Aspirin); asma yang diinduksi oleh oleahraga dan udara dingin (lihat Latihan bronkokon yang diinduksi oleh olahraga ); dan [[Apnea tidur|apnea tidur pada]] masa kanak-kanak karena hipertrofi adenotonsillar (lihat Miopati non-inflamasi yang didapat # Diet dan Trauma Induced Myopathy).<ref name="pmid21936577">{{Cite journal|year=2011|title=Lipoxygenase and leukotriene pathways: biochemistry, biology, and roles in disease|url=|journal=Chemical Reviews|volume=111|issue=10|pages=5866–98|doi=10.1021/cr200246d|pmid=21936577}}</ref><ref name="pmid24313690">{{Cite journal|year=2014|title=5-lipoxygenase: a promising drug target against inflammatory diseases-biochemical and pharmacological regulation|journal=Current Drug Targets|volume=15|issue=4|pages=410–22|doi=10.2174/1389450114666131209110745|pmid=24313690}}</ref><ref name="pmid26980339">{{Cite journal|date=March 2016|title=Antileukotrienes in adenotonsillar hypertrophy: a review of the literature|journal=European Archives of Oto-Rhino-Laryngology|volume=273|issue=12|pages=4111–4117|doi=10.1007/s00405-016-3983-8|pmid=26980339}}</ref><ref name="pmid26678823">{{Cite journal|date=April 2016|title=Genetic variants associated with drugs-induced immediate hypersensitivity reactions: a PRISMA-compliant systematic review|url=https://archive-ouverte.unige.ch/unige:83795/ATTACHMENT01|journal=Allergy|volume=71|issue=4|pages=443–62|doi=10.1111/all.12821|pmid=26678823}}</ref> Ketika dikombinasikan dengan terapi obat [[antihistamin]], mereka juga tampak berguna untuk mengobati penyakit [[urtikaria]] seperti gatal-gatal.<ref name="pmid25515967">{{Cite journal|year=2015|title=Systematic review of treatments for chronic spontaneous urticaria with inadequate response to licensed first-line treatments|url=|journal=International Journal of Dermatology|volume=54|issue=9|pages=1088–104|doi=10.1111/ijd.12727|pmid=25515967}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 11 Desember 2023 02.00

Jalur dalam biosintesis eikosanoid dari asam arakidonat: ada jalur paralel dari EPA & DGLA .

Eikosanoid adalah molekul pensinyalan yang dibuat oleh oksidasi enzimatik dan non-enzimatik asam arakidonat atau asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) lainnya, yang mirip dengan asam arakidonat, dengan panjang 20 unit karbon. Eikosanoid adalah sub-kategori oksilipin, yaitu asam lemak teroksidasi dari unit karbon yang beragam panjangnya, dan dibedakan dari oksilipin lain dengan kepentingannya yang luar biasa sebagai molekul pensinyalan sel. Fungsi eikosanoid dalam sistem fisiologis yang beragam dan proses patologis seperti: mendorong atau menghambat peradangan, alergi, demam, dan respons imun lainnya; mengatur aborsi kehamilan dan persalinan normal; berkontribusi terhadap persepsi nyeri; mengatur pertumbuhan sel; mengendalikan tekanan darah; dan memodulasi aliran regional darah ke jaringan. Dalam menjalankan peran ini, eikosanoid paling sering bertindak sebagai agen pensinyalan autokrin untuk memengaruhi sel asal mereka atau sebagai agen pensinyalan parakrin untuk memengaruhi sel di dekat sel asal mereka. Eikosanoid juga dapat bertindak sebagai agen endokrin untuk mengontrol fungsi sel yang jauh.

Tata nama

"Eicosanoid" ( eicosa-, bahasa Yunani untuk "dua puluh"; lihat icosahedron ) adalah istilah kolektif [1] untuk asam lemak tak jenuh ganda rantai lurus (PUFA) dari 20 unit karbon panjangnya yang telah dimetabolisme atau dikonversi menjadi mengandung oksigen produk. Prekursor PUFA untuk eicosanoids termasuk:

  • Asam arakidonat (AA), yaitu 5 Z, 8 Z, 11 Z, 14 Z-eikosatetraenoat adalah asam lemak ω-6, dengan empat ikatan rangkap dalam konfigurasi cis (lihat isomerisme Cis-trans) yang masing-masing terletak di antara karbon 5-6, 8-9, 11-12, dan 14-15.
  • Asam adrenat (AdA), asam 7,10,13,16-dokosatetraenoat, adalah asam lemak ω-6 dengan empat ikatan ganda cis, masing-masing terletak di antara karbon 7-8, 10-11, 13-14, dan 17-18.
  • Asam Eikosapentaenoat (EPA), yaitu 5 Z, 8 Z, 11 Z, 14 Z, 17 Z-eikosapentaenoat, adalah asam lemak ω-3 dengan lima ikatan rangkap dua cis, masing-masing terletak di antara karbon 5-6, 8-9, 11-12, 14-15, dan 17-18.
  • Asam dihomo-gamma-linolenat (DGLA), 8 Z, 11 Z, 14 Z -eicosatrienoic acid adalah asam lemak ω-6 dengan tiga ikatan rangkap dua cis, masing-masing terletak di antara karbon 8-9, 11-12, dan 14-15.
  • Asam mead, yaitu 5 Z, 8 Z, 11 Z -eicosatrienoic acid, adalah asam lemak ω-9 yang mengandung tiga ikatan rangkap dua cis, masing-masing terletak di antara karbon 5-6, 8-9, dan 11-12.

Fungsi, farmakologi, dan signifikansi klinis

Leukotrien

Tiga leukotrien sisteinil, LTC4, LTD4, dan LTE4, adalah bronkokonstriktor yang kuat, meningkatkan permeabilitas vaskular dalam venula post-kapiler, dan stimulator sekresi lendir yang dilepaskan dari jaringan paru-paru pada subjek yang menderita asma yang terpapar alergen spesifik. Mereka memainkan peran patofisiologis dalam beragam jenis reaksi hipersensitivitas langsung.[2] Obat yang menghambat aktivasi reseptor CYSLTR1 yaitu, montelukast, zafirlukast, dan pranlukast, digunakan secara klinis sebagai perawatan pemeliharaan untuk asma dan rinitis yang diinduksi alergen; asma dan rinitis yang diinduksi obat nonsteroid (lihat Asma yang diinduksi oleh Aspirin); asma yang diinduksi oleh oleahraga dan udara dingin (lihat Latihan bronkokon yang diinduksi oleh olahraga ); dan apnea tidur pada masa kanak-kanak karena hipertrofi adenotonsillar (lihat Miopati non-inflamasi yang didapat # Diet dan Trauma Induced Myopathy).[3][4][5][6] Ketika dikombinasikan dengan terapi obat antihistamin, mereka juga tampak berguna untuk mengobati penyakit urtikaria seperti gatal-gatal.[7]

Referensi

  1. ^ Beare-Rogers (2001). "IUPAC Lexicon of Lipid Nutrition" (PDF). Diakses tanggal June 1, 2006. 
  2. ^ Samuelsson B (May 1983). "Leukotrienes: mediators of immediate hypersensitivity reactions and inflammation". Science. 220 (4597): 568–575. doi:10.1126/science.6301011. PMID 6301011. 
  3. ^ "Lipoxygenase and leukotriene pathways: biochemistry, biology, and roles in disease". Chemical Reviews. 111 (10): 5866–98. 2011. doi:10.1021/cr200246d. PMID 21936577. 
  4. ^ "5-lipoxygenase: a promising drug target against inflammatory diseases-biochemical and pharmacological regulation". Current Drug Targets. 15 (4): 410–22. 2014. doi:10.2174/1389450114666131209110745. PMID 24313690. 
  5. ^ "Antileukotrienes in adenotonsillar hypertrophy: a review of the literature". European Archives of Oto-Rhino-Laryngology. 273 (12): 4111–4117. March 2016. doi:10.1007/s00405-016-3983-8. PMID 26980339. 
  6. ^ "Genetic variants associated with drugs-induced immediate hypersensitivity reactions: a PRISMA-compliant systematic review". Allergy. 71 (4): 443–62. April 2016. doi:10.1111/all.12821. PMID 26678823. 
  7. ^ "Systematic review of treatments for chronic spontaneous urticaria with inadequate response to licensed first-line treatments". International Journal of Dermatology. 54 (9): 1088–104. 2015. doi:10.1111/ijd.12727. PMID 25515967.