Ciranjiwi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
M. Adiputra (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Baris 1: Baris 1:
Dalam [[mitologi Hindu]], '''Ciranjiwi''' {{Sanskerta|चिरंजीवि|Ciraṅjīvi}} adalah sebutan untuk delapan makhluk abadi (kadangkala [[Jembawan]] diikutsertakan sebagai yang kesembilan). Istilah tersebut berasal dari kata "''ciraṁ''" (selamanya) dan "''jivi''" (hidup).<ref>{{Cite web|date=2019-08-23|title=Astha Chiranjeevi - The Eight Immortals of Hindu Dharma|url=https://vedicfeed.com/astha-chiranjeevi-the-eight-immortals/|access-date=2021-12-27|website=vedicfeed.com|language=en-US}}</ref> Makhluk-makhluk yang termasuk ciranjiwi disebut "abadi" dalam pengertian "berumur panjang", yaitu sampai akhir [[Kaliyuga]], bukan selama-lamanya.<ref>{{Cite web|date=2016-07-20|title=Chiranjeevis: 8 Immortals of Hindu History|url=https://www.newsgram.com/chiranjeevis-8-immortals-journey-through-hindu-Histtory|access-date=2021-12-27|website=NewsGram - Lens to India from Abroad|language=en}}</ref>
Dalam [[mitologi Hindu]], '''Ciranjiwi''' {{Sanskerta|चिरंजीवि|Ciraṅjīvi}} adalah delapan makhluk abadi. Mereka adalah:

# '''[[Aswatama]]''', manusia yang dikutuk oleh [[Kresna]] agar mengalami penderitaan abadi sampai akhir zaman [[Kaliyuga]] sehingga tidak memiliki rasa cinta terhadap siapapun karena membunuh kelima putra [[Pandawa]] yang sedang tidur dan berusaha membunuh cucu [[Arjuna]] ([[Parikesit]]) yang masih berada dalam kandungan.
== Daftar ==
# '''[[Hanoman]]''', [[Wanara]] yang mengabdi kepada [[Rama]].
# '''[[Aswatama]]''', manusia yang dikutuk oleh [[Kresna]] agar mengalami penderitaan abadi sampai akhir zaman [[Kaliyuga]] karena membunuh kelima putra [[Pandawa]] yang sedang tidur, serta berusaha membunuh cucu [[Arjuna]] ([[Parikesit]]) yang masih berada dalam kandungan. Saat dikutuk, ia juga dipaksa untuk mencabut permata yang melekat di dahinya. Luka yang timbul akibat pencabutan tersebut meninggalkan borok yang tidak akan sembuh sampai akhir Kaliyuga.<ref name="kurukshetra">{{Cite book|last=Dalal|first=Roshen|url=https://books.google.co.in/books?id=DH0vmD8ghdMC&q=Kripa#v=snippet&q=Kripa&f=false|title=Hinduism: An Alphabetical Guide|year=2010|publisher=Penguin UK|isbn=978-81-8475-277-9|language=en}}</ref> Menurut ramalan dalam ''[[Purana]]'', setelah Kaliyuga berakhir, dan [[Manwantara]] kedelapan dimulai, Aswatama akan menjadi anggota [[Saptaresi]] yang baru.<ref name="saptaresi">[http://www.sacred-texts.com/hin/vp/vp076.htm Vishnu Purana -Drauni or Asvathama as Next saptarishi] Retrieved 2015-02-15</ref>
# '''[[Krepa|Kripacarya]]''' (Krepa), guru para pangeran dalam ''[[Mahabharata]]''.

# '''[[Mahabali]]''' (raksasa Bali), Raja [[rakshasa]] yang menaklukkan surga, bumi, dan dunia bawah (''patala''), tetapi dipaksa oleh [[Wamana]] untuk menyerahkannya kembali.
# '''[[Hanoman]]''', [[Wanara]] yang mengabdi kepada [[Rama]]. Setelah Rama berhasil mangalahkan [[Rahwana]], Rama memberikan hadiah kepada Hanoman dan pihak lain yang telah membantunya. Namun Hanoman menolak dna menyatakan bahwa ia tidak perlu hadiah sebagai kenang-kenangan dari Rama, sebab Rama selalu berada dalam hatinya. Terkesan akan pengabdian dari Hanoman, maka Rama memberinya anugrah umur yang sangat panjang. Ia diberkati untuk hidup sampai masa satu ''[[kalpa (satuan waktu)|kalpa]]'' berakhir.<ref name=":0">{{Cite book|title=Valmiki's Ramayana|last=Pai|first=Anant|publisher=Amar Chitra Katha|year=1978|location=India|pages=1–96}}</ref><ref name=":1">{{Cite book|title=Hanuman|last=Pai|first=Anant|publisher=Amar Chitra Katha|year=1971|location=India|pages=1–32}}</ref>

# '''[[Krepa|Kripacarya]]''' (Krepa), guru para pangeran dalam ''[[Mahabharata]]''. Ia dan Aswatama dikutuk agar hidup abadi dan menderita sepanjang sisa hidupnya karena dosa yang mereka lakukan pada malam hari terakhir [[perang Kurukshetra]].<ref name="kurukshetra"/> Setelah Kaliyuga berakhir, dan [[Manwantara]] yang baru dimulai, Krepa akan menjadi salah satu anggota [[Saptaresi]] yang baru.<ref name="saptaresi"/>

# '''[[Mahabali]]''' (raksasa Bali), raja [[rakshasa]] yang menaklukkan surga, bumi, dan dunia bawah (''[[patala]]''), tetapi dipaksa oleh [[Wamana]] untuk menyerahkannya kembali. Setelah kepalanya diinjak oleh Wamana, dikisahkan bahwa Mahabali diusir untuk tinggal di ''[[patala]]'' (alam bawah tanah), beberapa versi mengisahkan ia diangkut oleh [[Garuda]] untuk tinggal di kediaman [[Wisnu]].<ref name="Williams2008p73">{{cite book|author=George M. Williams|title=Handbook of Hindu Mythology|url=https://books.google.com/books?id=N7LOZfwCDpEC|year=2008|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-533261-2|pages=73–74}}</ref> Wisnu pun menganugerahkan umur yang sangat panjang kepadanya, dan memberinya kesempatan untuk kembali ke bumi setiap setahun sekali. Festival [[Balipratipada]] dan [[Onam]] di [[India]] dirayakan untuk menyambut kedatangannya.<ref name=kanev5>{{cite book|author=PV Kane|title=History of Dharmasastra, Volume 5 Part 1| url=https://archive.org/details/KhistoryOfDharmasastraancientAndMediaevalReligiousAndCivilLaw | publisher= Bhandarkar Oriental Research Institute| year= 1958 |pages= [https://archive.org/details/KhistoryOfDharmasastraancientAndMediaevalReligiousAndCivilLaw/page/n214 201]–206}}</ref>

# '''[[Markandeya]]''', salah satu [[Resi]] muda yang kematiannya dicegah oleh Batara [[Siwa]].
# '''[[Markandeya]]''', salah satu [[Resi]] muda yang kematiannya dicegah oleh Batara [[Siwa]].

# '''[[Parasurama]]''' (Rama Parasu; Rama Bargawa), salah satu [[Awatara]] [[Wisnu]]. Seorang [[Brahmana]] yang memiliki kemampuan bertarung yang mumpuni, hanya bisa dikalahkan oleh [[Bisma]].
# '''[[Parasurama]]''' (Rama Parasu; Rama Bargawa), salah satu [[Awatara]] [[Wisnu]]. Seorang [[Brahmana]] yang memiliki kemampuan bertarung yang mumpuni, hanya bisa dikalahkan oleh [[Bisma]].

# '''[[Wibisana]]''', adik [[Rawana]] yang diangkat menjadi Raja [[Alengka]] oleh Rama.
# '''[[Wibisana]]''', adik [[Rahwana]] yang diangkat menjadi Raja [[Alengka]] oleh [[Rama]]. Ketika Rama hendak mangkat, Rama kembali ke wujud aslinya yaitu [[Wisnu]], dan ia menitahkan agar Wibisana tetap berada di bumi, untuk mengayomi manusia dan menuntun mereka ke jalan [[darma]] sampai akhir [[Kaliyuga]].<ref>{{Cite book |last=Ramesh |first=M. S. |url=https://books.google.com/books?id=dAdJAQAAIAAJ&q=Vibhishana+chiranjeevi |title=108 Vaishnavite Divya Desams |date=1997 |publisher=T.T. Devasthanams |pages=262 |language=en}}</ref>
# '''[[Byasa|Wyasa]]''' (Bagawan Byasa; Abyasa), orang suci yang mengisahkan ''[[Mahabharata]]'', sekaligus orang suci yang diceritakan dalam kisah tersebut.

# '''[[Byasa|Wyasa]]''' (Bagawan Byasa; Abyasa), orang suci yang mengisahkan ''[[Mahabharata]]'', sekaligus orang suci yang diceritakan dalam kisah tersebut.<ref name="parashar">{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=rrh4tY3v2A4C&pg=PA447|title=History of Ancient India (A New Version)|author=J. P. Mittal|publisher=Atlantic Publishers & Dist|year=2006|isbn=8126906162|accessdate=2020-10-13}}</ref>


Terdapat beberapa tokoh lain yang dikenal sebagai Ciranjiwi. Namun dalam [[Agama Hindu]], "abadi" tidak berarti kekal. Bahkan segala sesuatu yang abadi dihancurkan pada saat akhir dunia. Yang kekal hanyalah [[Brahma]], [[Wisnu]] dan [[Siwa]] yang merupakan [[Trimurti]] yaitu penjelmaan dari [[Brahman]] (Yang mutlak memiliki sifat berada dimana-mana), [[Sheshanaga]] (Ular abadi), dan [[Weda|Catur Weda]]. Pada akhir alam semesta yaitu masa berakhirnya satu [[Kalpa]] dan dimulainya Kalpa yang lain, rakshasa Hayagriva mencoba untuk menjadi kekal dengan "menelan" Weda sebagaimana ia mencoba keluar dari mulut [[Brahma]], tetapi Weda dikembalikan oleh [[Wisnu]] – [[Matsya]] [[Awatara]].
Terdapat beberapa tokoh lain yang dikenal sebagai Ciranjiwi. Namun dalam [[Agama Hindu]], "abadi" tidak berarti kekal. Bahkan segala sesuatu yang abadi dihancurkan pada saat akhir dunia. Yang kekal hanyalah [[Brahma]], [[Wisnu]] dan [[Siwa]] yang merupakan [[Trimurti]] yaitu penjelmaan dari [[Brahman]] (Yang mutlak memiliki sifat berada dimana-mana), [[Sheshanaga]] (Ular abadi), dan [[Weda|Catur Weda]]. Pada akhir alam semesta yaitu masa berakhirnya satu [[Kalpa]] dan dimulainya Kalpa yang lain, rakshasa Hayagriva mencoba untuk menjadi kekal dengan "menelan" Weda sebagaimana ia mencoba keluar dari mulut [[Brahma]], tetapi Weda dikembalikan oleh [[Wisnu]] – [[Matsya]] [[Awatara]].


== Referensi ==
Perlu dikaji secara ilmiah penjelasan di atas, sehingga mendekati makna yang lebih tepat (tidak salah tafsir) karena beberapa istilah diartikan kurang tepat, contohnya seperti "sheshanaga", dll.
{{reflist}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 11 Desember 2023 04.43

Dalam mitologi Hindu, Ciranjiwi (Dewanagari: चिरंजीवि; ,IASTCiraṅjīvi, चिरंजीवि) adalah sebutan untuk delapan makhluk abadi (kadangkala Jembawan diikutsertakan sebagai yang kesembilan). Istilah tersebut berasal dari kata "ciraṁ" (selamanya) dan "jivi" (hidup).[1] Makhluk-makhluk yang termasuk ciranjiwi disebut "abadi" dalam pengertian "berumur panjang", yaitu sampai akhir Kaliyuga, bukan selama-lamanya.[2]

Daftar

  1. Aswatama, manusia yang dikutuk oleh Kresna agar mengalami penderitaan abadi sampai akhir zaman Kaliyuga karena membunuh kelima putra Pandawa yang sedang tidur, serta berusaha membunuh cucu Arjuna (Parikesit) yang masih berada dalam kandungan. Saat dikutuk, ia juga dipaksa untuk mencabut permata yang melekat di dahinya. Luka yang timbul akibat pencabutan tersebut meninggalkan borok yang tidak akan sembuh sampai akhir Kaliyuga.[3] Menurut ramalan dalam Purana, setelah Kaliyuga berakhir, dan Manwantara kedelapan dimulai, Aswatama akan menjadi anggota Saptaresi yang baru.[4]
  1. Hanoman, Wanara yang mengabdi kepada Rama. Setelah Rama berhasil mangalahkan Rahwana, Rama memberikan hadiah kepada Hanoman dan pihak lain yang telah membantunya. Namun Hanoman menolak dna menyatakan bahwa ia tidak perlu hadiah sebagai kenang-kenangan dari Rama, sebab Rama selalu berada dalam hatinya. Terkesan akan pengabdian dari Hanoman, maka Rama memberinya anugrah umur yang sangat panjang. Ia diberkati untuk hidup sampai masa satu kalpa berakhir.[5][6]
  1. Kripacarya (Krepa), guru para pangeran dalam Mahabharata. Ia dan Aswatama dikutuk agar hidup abadi dan menderita sepanjang sisa hidupnya karena dosa yang mereka lakukan pada malam hari terakhir perang Kurukshetra.[3] Setelah Kaliyuga berakhir, dan Manwantara yang baru dimulai, Krepa akan menjadi salah satu anggota Saptaresi yang baru.[4]
  1. Mahabali (raksasa Bali), raja rakshasa yang menaklukkan surga, bumi, dan dunia bawah (patala), tetapi dipaksa oleh Wamana untuk menyerahkannya kembali. Setelah kepalanya diinjak oleh Wamana, dikisahkan bahwa Mahabali diusir untuk tinggal di patala (alam bawah tanah), beberapa versi mengisahkan ia diangkut oleh Garuda untuk tinggal di kediaman Wisnu.[7] Wisnu pun menganugerahkan umur yang sangat panjang kepadanya, dan memberinya kesempatan untuk kembali ke bumi setiap setahun sekali. Festival Balipratipada dan Onam di India dirayakan untuk menyambut kedatangannya.[8]
  1. Markandeya, salah satu Resi muda yang kematiannya dicegah oleh Batara Siwa.
  1. Parasurama (Rama Parasu; Rama Bargawa), salah satu Awatara Wisnu. Seorang Brahmana yang memiliki kemampuan bertarung yang mumpuni, hanya bisa dikalahkan oleh Bisma.
  1. Wibisana, adik Rahwana yang diangkat menjadi Raja Alengka oleh Rama. Ketika Rama hendak mangkat, Rama kembali ke wujud aslinya yaitu Wisnu, dan ia menitahkan agar Wibisana tetap berada di bumi, untuk mengayomi manusia dan menuntun mereka ke jalan darma sampai akhir Kaliyuga.[9]
  1. Wyasa (Bagawan Byasa; Abyasa), orang suci yang mengisahkan Mahabharata, sekaligus orang suci yang diceritakan dalam kisah tersebut.[10]

Terdapat beberapa tokoh lain yang dikenal sebagai Ciranjiwi. Namun dalam Agama Hindu, "abadi" tidak berarti kekal. Bahkan segala sesuatu yang abadi dihancurkan pada saat akhir dunia. Yang kekal hanyalah Brahma, Wisnu dan Siwa yang merupakan Trimurti yaitu penjelmaan dari Brahman (Yang mutlak memiliki sifat berada dimana-mana), Sheshanaga (Ular abadi), dan Catur Weda. Pada akhir alam semesta yaitu masa berakhirnya satu Kalpa dan dimulainya Kalpa yang lain, rakshasa Hayagriva mencoba untuk menjadi kekal dengan "menelan" Weda sebagaimana ia mencoba keluar dari mulut Brahma, tetapi Weda dikembalikan oleh WisnuMatsya Awatara.

Referensi

  1. ^ "Astha Chiranjeevi - The Eight Immortals of Hindu Dharma". vedicfeed.com (dalam bahasa Inggris). 2019-08-23. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  2. ^ "Chiranjeevis: 8 Immortals of Hindu History". NewsGram - Lens to India from Abroad (dalam bahasa Inggris). 2016-07-20. Diakses tanggal 2021-12-27. 
  3. ^ a b Dalal, Roshen (2010). Hinduism: An Alphabetical Guide (dalam bahasa Inggris). Penguin UK. ISBN 978-81-8475-277-9. 
  4. ^ a b Vishnu Purana -Drauni or Asvathama as Next saptarishi Retrieved 2015-02-15
  5. ^ Pai, Anant (1978). Valmiki's Ramayana. India: Amar Chitra Katha. hlm. 1–96. 
  6. ^ Pai, Anant (1971). Hanuman. India: Amar Chitra Katha. hlm. 1–32. 
  7. ^ George M. Williams (2008). Handbook of Hindu Mythology. Oxford University Press. hlm. 73–74. ISBN 978-0-19-533261-2. 
  8. ^ PV Kane (1958). History of Dharmasastra, Volume 5 Part 1. Bhandarkar Oriental Research Institute. hlm. 201–206. 
  9. ^ Ramesh, M. S. (1997). 108 Vaishnavite Divya Desams (dalam bahasa Inggris). T.T. Devasthanams. hlm. 262. 
  10. ^ J. P. Mittal (2006). History of Ancient India (A New Version). Atlantic Publishers & Dist. ISBN 8126906162. Diakses tanggal 2020-10-13. 

Pranala luar