Lompat ke isi

Pengambilan keputusan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Shareefaz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
k Mengembalikan suntingan oleh Shareefaz (bicara) ke revisi terakhir oleh Arya-Bot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 4: Baris 4:


==Tingkat-tingkat==
==Tingkat-tingkat==
Setiap keputusan mempunyai kadar tingkatan yang berbeda-beda.<ref name="Salusu">Salusu.2008.Pengambilan Keputusan Stratejik.Jakarta:Grasindo .53-60</ref> Keputusan biasanya memiliki empat tingkatan yaitu keputusan otomatis,keputusan yang bedasarkan [[informasi]] yang diharapakan,keputusan yang bedasarkan pertimbangan,serta keputusan bedasarkan ketidakpastian ganda.<ref name="Salusu"/> Keputusan otomatis merupakan bentuk keputusan yang dibuat dengan sangat sederhana.<ref name="Salusu" /> Contohnya seorang pengemudi [[mobil]] memperoleh [[informasi]] di perempatan [[jalan]] berupa lampu merah, secara langsung seorang pengemudi tersebut membuat keputusan otomatis untuk berhenti.<ref name="Salusu" /> Keputusan besarkan [[informasi]] yang diharapkan merupakan tingkatan keputusan yang telah mempunyai [[informasi]] yang sedikit [[kompleks]], artinya informasi yang ada telah memberi aba-aba untuk mengambil keputusan.<ref name="Salusu" /> Akan tetapi keputusan belum dibuat karena [[informasi]] perlu dipelajari terlebih dahulu.<ref name="Salusu" /> Keputusan bedasarkan berbagai pertimbangan merupakan tingkat keputusan yang lebih banyak membutuhkan [[informasi]] dan [[informasi]] tersebut dikumpulkan serta dianalisis untuk dipertimbangkan agar menghasilkan keputusan.<ref name="Salusu" /> Contohnya seseorang yang akan membeli [[arloji]] akan membandingkan antara beberapa merek.<ref name="Salusu" /> Ia membandingkan harganya,kualitasnya serta modelnya dan untuk mengambil keputusan mungkin ia akan memerlukan waktu beberapa [[jam]] bahkan beberapa [[hari]] sebelum menjatuhkan keputusan.<ref name="Salusu" /> Keputusan bedasarkan ketidakpastian ganda, merupakan tingkat keputusan yang paling [[kompleks]].<ref name="Salusu" /> Jumlah [[informasi]] yang diperlukan semakin banyak selain itu, dalam [[informasi]] yang sudah ada terdapat ketidakpastian.<ref name="Salusu" /> Keputusan semacam ini lebih banyak mengandung [[risiko]] dan terdapat keraguan dalam pengambilan keputusannya.<ref name="Salusu" />
Keputusan yang diambil melalui cara pengambilan keputusan yang baik tentunya akan menghasilkan keputusan yang bermutu. Semakin mahir seseorang dalam menentukan keputusan yang bermutu, semakin meningkat kualitas dari suatu keputusan. Mutu keputusan yang semakin meningkat akan semakin meyakinkan orang lain tentang keputusan yang diambil dan bisa meningkatkan profesionalisme dari seorang pemimpin, manajer atau administrator. Profesionalisme dari pengambil keputusan juga akan semakin meningkat seiring dengan mutu keputusan yang semakin baik, karena fungsi utama dari seorang manajer atau administrator adalah membuat keputusan dan menjaga agar keputusan tersebut dapat dijalankan.<ref>{{Cite book|last=Hermawan|first=Wawan|date=2011|url=http://repository.ut.ac.id/3881/|title=Teori Pembuatan Keputusan|location=Jakarta|publisher=Universitas Terbuka|isbn=978-979-011-538-5|volume=1|pages=1–22|language=en}}</ref>

Setiap keputusan mempunyai kadar tingkatan yang berbeda-beda.<ref name="Salusu">Salusu.2008.Pengambilan Keputusan Stratejik.Jakarta:Grasindo .53-60</ref> Keputusan biasanya memiliki empat tingkatan yaitu keputusan otomatis,keputusan yang bedasarkan [[informasi]] yang diharapakan,keputusan yang bedasarkan pertimbangan,serta keputusan bedasarkan ketidakpastian ganda.<ref name="Salusu" /> Keputusan otomatis merupakan bentuk keputusan yang dibuat dengan sangat sederhana.<ref name="Salusu" /> Contohnya seorang pengemudi [[mobil]] memperoleh [[informasi]] di perempatan [[jalan]] berupa lampu merah, secara langsung seorang pengemudi tersebut membuat keputusan otomatis untuk berhenti.<ref name="Salusu" /> Keputusan besarkan [[informasi]] yang diharapkan merupakan tingkatan keputusan yang telah mempunyai [[informasi]] yang sedikit [[kompleks]], artinya informasi yang ada telah memberi aba-aba untuk mengambil keputusan.<ref name="Salusu" /> Akan tetapi keputusan belum dibuat karena [[informasi]] perlu dipelajari terlebih dahulu.<ref name="Salusu" /> Keputusan bedasarkan berbagai pertimbangan merupakan tingkat keputusan yang lebih banyak membutuhkan [[informasi]] dan [[informasi]] tersebut dikumpulkan serta dianalisis untuk dipertimbangkan agar menghasilkan keputusan.<ref name="Salusu" /> Contohnya seseorang yang akan membeli [[arloji]] akan membandingkan antara beberapa merek.<ref name="Salusu" /> Ia membandingkan harganya,kualitasnya serta modelnya dan untuk mengambil keputusan mungkin ia akan memerlukan waktu beberapa [[jam]] bahkan beberapa [[hari]] sebelum menjatuhkan keputusan.<ref name="Salusu" /> Keputusan bedasarkan ketidakpastian ganda, merupakan tingkat keputusan yang paling [[kompleks]].<ref name="Salusu" /> Jumlah [[informasi]] yang diperlukan semakin banyak selain itu, dalam [[informasi]] yang sudah ada terdapat ketidakpastian.<ref name="Salusu" /> Keputusan semacam ini lebih banyak mengandung [[risiko]] dan terdapat keraguan dalam pengambilan keputusannya.<ref name="Salusu" />


==Jenis-jenis==
==Jenis-jenis==

Revisi per 12 Desember 2023 08.26

Contoh diagram alur yang menunjukkan proses keputusan untuk menambahkan artikel baru ke Wikipedia.
Pilihan merupakan salah satu bentuk perbandingan untuk menghasilkan keputusan yang final

Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia.[1] Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final.[1] Keputusan dibuat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau tindakan serta capaian.[2] Dalam proses pengambilan keputusan bisa jadi berupa rasional atau irasional.[3] Proses pengambilan keputusan adalah proses penalaran berdasarkan asumsi nilai, preferensi, dan keyakinan pembuat keputusan.[4][5] Dalam proses memutuskan tentang sesuatu yang penting dapat dilakukan baik itu individu, sekelompok orang atau dalam suatu organisasi.[6]

Tingkat-tingkat

Setiap keputusan mempunyai kadar tingkatan yang berbeda-beda.[7] Keputusan biasanya memiliki empat tingkatan yaitu keputusan otomatis,keputusan yang bedasarkan informasi yang diharapakan,keputusan yang bedasarkan pertimbangan,serta keputusan bedasarkan ketidakpastian ganda.[7] Keputusan otomatis merupakan bentuk keputusan yang dibuat dengan sangat sederhana.[7] Contohnya seorang pengemudi mobil memperoleh informasi di perempatan jalan berupa lampu merah, secara langsung seorang pengemudi tersebut membuat keputusan otomatis untuk berhenti.[7] Keputusan besarkan informasi yang diharapkan merupakan tingkatan keputusan yang telah mempunyai informasi yang sedikit kompleks, artinya informasi yang ada telah memberi aba-aba untuk mengambil keputusan.[7] Akan tetapi keputusan belum dibuat karena informasi perlu dipelajari terlebih dahulu.[7] Keputusan bedasarkan berbagai pertimbangan merupakan tingkat keputusan yang lebih banyak membutuhkan informasi dan informasi tersebut dikumpulkan serta dianalisis untuk dipertimbangkan agar menghasilkan keputusan.[7] Contohnya seseorang yang akan membeli arloji akan membandingkan antara beberapa merek.[7] Ia membandingkan harganya,kualitasnya serta modelnya dan untuk mengambil keputusan mungkin ia akan memerlukan waktu beberapa jam bahkan beberapa hari sebelum menjatuhkan keputusan.[7] Keputusan bedasarkan ketidakpastian ganda, merupakan tingkat keputusan yang paling kompleks.[7] Jumlah informasi yang diperlukan semakin banyak selain itu, dalam informasi yang sudah ada terdapat ketidakpastian.[7] Keputusan semacam ini lebih banyak mengandung risiko dan terdapat keraguan dalam pengambilan keputusannya.[7]

Jenis-jenis

Keputusan biasanya terbagi menjadi dua jenis yaitu keputusan pribadi dan keputusan bersama.[8][9] Keputusan pribadi merupakan keputusan yang diambil untuk kepentingan diri sendiri dan dilakukan secara perorangan.[8][9] Keputusan bersama merupakan keputusan yang diambil bedasarkan kesepakatan bersama dan untuk kepentingan bersama.[8] Keputusan bersama tidak boleh menguntungkan satu pihak dengan merugikan pihak lain.[8]

Keputusan pribadi

Keputusan pribadi adalah keputusan yang dibuat sendiri dan mungkin tentang sesuatu yang menjadi perhatian juga. Misalnya, Harta pribadi yang merupakan hal-hal yang menjadi milik pribadi.

Kategori

Keputusan jika dilihat dari cara memperoleh informasi dapat dikategorikan menjadi empat yaitu keputusan refresentasi, empiris, Informasi, ekpolorasi.[7] Keputusan Refresentasi merupakan keputusan yang dihadapi dengan informasi yang cukup banyak, dan mengetahui dengan tepat bagaimana memanipulasi informasi tersebut.[7] Keputusan Empiris merupakan keputusan yang kurang memiliki informasi namun mengetahui bagaimana memperoleh informasi dan pada saat informasi itu diperoleh dinamakan keputusan empiris.[7][10] Keputusan Informasi merupakan keputusan yang kaya akan informasi, tetapi diliputi dengan kontroversi tentang bagaimana memperoleh informasi itu, dan selanjutnya akan menghasilkan keputusan informasi.[7] Keputusan Ekpolorasi merupakan keputusan yang kurang akan informasi dan tidak ada kata sepakat yang dianut untuk memulai mencari informasi serta tidak tahu dari mana usaha pengambilan keputusan akan dimulai.[7]

Langkah-langkah

Suatu proses pengambilan keputusan membutuhkan langkah-langkah dalam membantu dan membuat keputusan yang lebih terdidik agar dapat mencegah pengambilan keputusan salah. Langkah-langkah tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yakni identifikasi keputusan, pengumpulan informasi yang relevan, identifikasi alternatif, timbang buktinya, pilih di antara alternatif, mengambil tindakan, tinjau keputusan.[11]

Mengidentifikasi keputusan

Perlu menyadari pengidentifikasian keputusan sebelum membuat keputusan. Mendefinisikan dengan jelas baik itu sifat, situasi maupun data dari keputusan yang harus dibuat dan sekaligus menjadi langkah pertama yang sangat penting.[12]

Mengumpulkan informasi yang relevan

Mengumpulkan informasi yang relevan adalah kunci ketika mendekati proses pengambilan keputusan, akan tetapi penting untuk mengidentifikasi berapa banyak informasi latar belakang yang benar-benar diperlukan sehingga mencegah dari sekedar mengikuti intuisi belaka.[13] Langkah ini dalam mengumpulkan informasi dapat berupa pengumpulan internal dan eksternal dimana informasi bersifat internal meliputi pencarian proses penilaian tersendiri. Sedangkan informasi bersifat eksternal meliputi pengumpulan sumber data baik online, di buku, dari orang lain, atau dari sumber lain.

Mengidentifikasi alternatif

Saat mengumpulkan informasi, ada baiknya mengidentifikasi beberapa kemungkinan jalur tindakan atau alternatif lainnnya sehingga fase kritis dari proses pengambilan keputusan konsumen, telah relatif dan diteliti.[14] Dapat dilakukan dengan menggunakan imajinasi dan informasi tambahan untuk membangun alternatif baru. Pada langkah ini, buatkan daftar semua alternatif yang memungkinkan dan dibutuhkan.

Menimbang buktinya

Gambarkan informasi dan emosi dengan membayangkan seperti apa jadinya ataupun hasilnya apabila melakukan setiap alternatif sampai akhir. Evaluasi apakah kebutuhan yang diidentifikasi pada langkah mengidentifikasi keputusan sehingga dapat dipenuhi atau diselesaikan melalui penggunaan setiap alternatif. Apabila melalui proses internal dirasa sulit, dapat dimulai dengan menyukai alternatif tertentu seperti alternatif yang tampaknya memiliki potensi lebih tinggi untuk mencapai tujuan akhir. Terakhir, tempatkan alternatif dalam urutan prioritas, berdasarkan sistem penilaian sendiri.[15]

Pilih di antara alternatif

Setelah menimbang semua bukti dalam memilih alternatif yang tampaknya terbaik yang telah atau harus disiapkan sehingga dapat memilih kombinasi alternatif. Pilihan pada langkah ini, kemungkinan besar sama atau mirip dengan alternatif yang tempatkan atau diuraikan pada bagian akhir langkah menimbang buktinya.[16]

Mengambil tindakan

Sekarang siap untuk mengambil beberapa tindakan positif dengan mulai menerapkan alternatif yang pilih di langkah sebelumnya. Pengambilan tindakan dengan percaya diri dalam pengambilan keputusan dan kemampuan perencanaan yang dilakukan.[17]

Tinjau keputusan & konsekuensinya

Pada langkah terakhir ini, pertimbangkan hasil keputusan yang dilakukan dan evaluasi apakah keputusan tersebut telah menyelesaikan kebutuhan dengan identifikasi kembali dari pada langkah awal. Jika keputusan tersebut tidak memenuhi kebutuhan yang teridentifikasi, ulangi langkah-langkah tertentu dari proses untuk membuat keputusan baru. Misalnya, isu kemiskinan yang mempengaruhi pengambilan keputusan ekonomi. Maka, kemungkinan harus mengumpulkan informasi yang lebih detail atau agak berbeda atau menjelajahi alternatif tambahan.[18]

Bacaan lanjutan

  • Facione, P. and Facione, N., Thinking and Reasoning in Human Decision Making, The California Academic Press / Insight Assessment, 2007
  • Plous, S. The Psychology of Judgement and Decision Making New York: McGraw-Hill, 1993
  • Ullman, D. G., Making Robust Decisions Trafford, 2006
  • Levin, Mark Sh., Composite Systems Decisions, New York: Springer, 2006.

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b James Reason (1990). Human Error. Ashgate. ISBN 1-84014-104-2. 
  2. ^ "Planning Firm Actions to Implement Strategies". opentextbc.ca. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-15. Diakses tanggal 2021-12-15. 
  3. ^ Julmi, Christian (2019). "When rational decision-making becomes irrational: a critical assessment and re-conceptualization of intuition effectiveness" (PDF). Business Research. Heidelberg: Springer. 12 (1): 292. doi:10.1007/s40685-019-0096-4. ISSN 2198-2627. 
  4. ^ Riabacke, Mona (2012). A Prescriptive Approach to Eliciting Decision Information (PDF). Stockholm University. hlm. i. ISBN 978-91-7447-517-3. 
  5. ^ Suri, Gaurav; Gross, James J.; McClelland, James L. (2020). "Value-Based Decision Making: An Interactive Activation Perspective" (PDF). Psychological Review. 127 (2): 153. doi:10.1037/rev0000164. ISSN 0033-295X. 
  6. ^ "Decision-making". oxfordlearnersdictionaries.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-15. 
  7. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q Salusu.2008.Pengambilan Keputusan Stratejik.Jakarta:Grasindo .53-60
  8. ^ a b c d Suwanto, Ferry T.Indratno.2009.Ayo Belajar Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:KANISIUS.150
  9. ^ a b Suryanto Rutmono dkk.2010.Sukses Semua Ulangan.Jakarta:PT Wahyumedia.300
  10. ^ Muhammad Alfan Alfian Mahyudin.2009.Menjadi Pemimpin Politik.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama .138
  11. ^ "Decision-making process". umassd.edu. Diakses tanggal 2021-12-15. 
  12. ^ Annisa, Tsalis (2021). "9 Cara mengambil keputusan yang tepat agar tidak salah langkah". ekrut.com/. Diakses tanggal 2021-12-15. 
  13. ^ "7 Steps of the Decision Making Process". online.csp.edu. Concordia University. Diakses tanggal 2021-12-15. 
  14. ^ Punj, Girish (1992). "Influence of Problem Recognition on Search and Other Decision Process Variables: a Framework For Analysis". acrwebsite.org (dalam bahasa Inggris). Association for Consumer Research. Diakses tanggal 2021-12-15. 
  15. ^ Stichler, Jaynelle F. (2010). "Weighing the Evidence". Health Environments Research & Design (dalam bahasa Inggris). 3 (4): 4–5. doi:10.1177/193758671000300401. ISSN 1937-5867. 
  16. ^ Chase, Craig (2007). "Choosing Among Alternatives". extension.iastate.edu (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-12-15. 
  17. ^ Kauffman FastTrac. "Making Decisions - Taking Action". entrepreneurship.org. Diakses tanggal 2021-12-15. 
  18. ^ Adamkovič, Matúš; Martončik, Marcel (2017). "A Review of Consequences of Poverty on Economic Decision-Making: A Hypothesized Model of a Cognitive Mechanism" (PDF). Review Frontiers in Psychology (dalam bahasa Inggris). 8 (1784): 1. doi:10.3389/fpsyg.2017.01784.