Lompat ke isi

Kembang sepatu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 35: Baris 35:
{{Taxonbar|from=Q159534}}
{{Taxonbar|from=Q159534}}


[[Kategori:Tumbuhan hias]]
[[Kategori:Tanaman hias]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Tumbuhan obat]]
[[Kategori:Malvaceae]]
[[Kategori:Malvaceae]]
[[Kategori:Hibiscus]]
[[Kategori:Bunga]]

Revisi per 5 Januari 2024 09.19

Kembang sepatu
Hibiscus rosa-sinensis Edit nilai pada Wikidata

Edit nilai pada Wikidata
Taksonomi
SuperkerajaanEukaryota
KerajaanPlantae
DivisiTracheophytes
OrdoMalvales
FamiliMalvaceae
TribusHibisceae
GenusHibiscus
SpesiesHibiscus rosa-sinensis Edit nilai pada Wikidata
Linnaeus, 1753
Tata nama
Sinonim taksonHibiscus javanicus (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata


Kembang sepatu atau bunga raya (bahasa Latin: Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunganya besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan kacukan ini bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, jingga hingga merah tua atau merah jambu.

Peristilahan

Bunga ini dikenal dengan berbagai nama, di antaranya bunga sepatu, bunga raya, uribang, atau worawari.

Deskripsi

Kembang Sepatu di Kebun Raya Bogor

Bunga jenis ini terdiri dari 5 helai daun kelopak, yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx), sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima.

Pada umumnya tinggi tanaman sekitar 2 sampai 5 meter. Daun berbentuk bulat telur yang lebar atau bulat telur yang sempit dengan ujung daun yang meruncing. Di daerah tropis atau di rumah kaca tanaman berbunga sepanjang tahun, sedangkan di daerah subtropis berbunga mulai dari musim panas hingga musim gugur.

Bunga berbentuk trompet dengan diameter bunga sekitar 6 cm hingga 20 cm. Putik (pistillum) menjulur ke luar dari dasar bunga. Bunga bisa mekar menghadap ke atas, ke bawah, atau menghadap ke samping. Pada umumnya, tanaman bersifat steril dan tidak menghasilkan buah. Tanaman berkembang biak dengan cara stek, pencangkokan, dan penempelan.

Manfaat

Kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga diminum sebagai teh.

Tanaman kembang sepatu memiliki kandungan fenolik dan flavonoid. Selain itu, kandungan tanaman ini juga menunjukkan aktivitas antioksidan.[1]

Di Okinawa, Jepang digunakan sebagai tanaman pagar. Di bagian selatan Okinawa, tanaman ini disebut Gushōnu hana (bunga kehidupan sesudah mati) sehingga banyak ditanam di makam.

Lihat pula

Daftar pustaka

  1. ^ Rengarajan, Sumathy; Melanathuru, Vijayalakshmi; Govindasamy, Chandramohan; Chinnadurai, Veeramani; Elsadek, Mohamed Farouk (2020-04-01). "Antioxidant activity of flavonoid compounds isolated from the petals of Hibiscus rosa sinensis". Journal of King Saud University - Science. 32 (3): 2236–2242. doi:10.1016/j.jksus.2020.02.028. ISSN 1018-3647.