Lompat ke isi

Rumput mutiara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 2: Baris 2:
| image = Starr 030523-0123 Hedyotis corymbosa.jpg
| image = Starr 030523-0123 Hedyotis corymbosa.jpg
| image_width = 240px
| image_width = 240px
| image_caption = ''Rumput mutiara''
| image_caption = ''Oldenlandia corymbosa''
| domain = [[Eukaryota]]
| regnum = [[Plantae]]
| regnum = [[Plantae]]
| unranked_divisio = [[Angiospermae]]
| unranked_divisio = [[Angiospermae]]

Revisi per 7 Januari 2024 07.52

Rumput mutiara
Oldenlandia corymbosa
Klasifikasi ilmiah
Domain:
Kerajaan:
(tanpa takson):
(tanpa takson):
(tanpa takson):
Ordo:
Famili:
Subfamili:
Tribus:
Genus:
Oldenlandia

Spesies tipe
Oldenlandia corymbosa
Species

Lihat teks

Rumput mutiara adalah tanaman rumput liar yang termasuk ke dalam famili Rubiaceae dan dikenal dengan nama daerah rumput siku-siku, daun mutiara, lidah ular, atau katepan.[1] Rumput ini tumbuh subur di tanah yang lembap, di kebun kosong yang basah, halaman rumah, pinggir jalan, dan selokan.[2] Rumput mutiara terkenal sebagai tanaman obat yang dimanfaatkan di Cina, India dan wilayah Asia Tenggara untuk mengobati berbagai jenis penyakit.[3]

Morfologi

Rumput mutiara berpenampakan tegak atau condong,sering bercabang mulal dari pangkal batangnya dengan tinggi 0,05 - 0,6 m.[4] Batang rumput ini bersegi empat, gundul atau dengan sisik sangat pendek, bercabang, dengan tebal 1 mm dan berwarna hijau kecoklatan sampai hijau keabu-abuan.[4] Daunnya relatif kecil dengan panjang daun 2 – 5 cm, ujung runcing, tulang daun satu di tengah.[5] Ujung dan pangkal daunnya runcing, berwarna hijau pucat, dengan sisik sisik kecil sepanjang tepi daunnya dengan tangkai daun sangat pendek dan memiliki rambut pendek pada ujungnya.[4] Akar tanaman herba ini merupakan akar tunggang dengan garis tengah rata-rata 1 mm dengan akar cabang berbentuk benang.[4]

Kandungan dan manfaat

Rumput mutiara mengandung dua senyawa aktif, yaitu asam ursolat dan asam uleanolat yang terbukti dapat mencegah perkembangan pembelahan sel kanker ke tahap yang lebih ganas.[6] Seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan dengan cara dikeringkan terlebih dahulu.[7] Selain kanker, rumput mutiara juga dapat dipakai untuk menyembuhkan Tonsilitis, pharyngitis, bronkitis, pneumonia, gondongan,radang usus buntu,hepatitis, dan cholecystitis.[8] Lebih lanjut raumput ini dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit luar seperti bisul, uci-uci, dan luka terinfeksi.[8]

Daftar Spesies

Referensi

  1. ^ Situs Pusat Tanaman Obat dan Tradisional: Rumput Mutiara Diarsipkan 2010-06-11 di Wayback Machine. diakses 18 mei 2010
  2. ^ Situs Portal CBN Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine. diakses 18 Mei 2010
  3. ^ Sadasivana, Sini (30 Juni 2006). "Hepatoprotective studies on Hedyotis corymbosa (L.) Lam". Journal of Ethnopharmacology. 106 (2): 245–249. doi:10.1016/j.jep.2006.01.002. 
  4. ^ a b c d Situs Iptek: Lidah Ular Diarsipkan 2010-05-25 di Wayback Machine. diakses 18 Mei 2010
  5. ^ Situs Mabrouk herbal: Rumput Mutiara Diarsipkan 2010-04-04 di Wayback Machine. diakses 18 Mei 2010
  6. ^ Situs Universitas Gaja Mada: Teliti Rumput Mutiara dan Limbah Tongkol Jagung, Mahasiswa UGM Juara PPRI Diarsipkan 2010-12-01 di Wayback Machine. diakses 20 Mei 2010
  7. ^ Situs Ibu Jempol: Tanaman Obat Indonesia diakses 20 Mei 2010
  8. ^ a b Situs UM Community: Rumput Mutiara[pranala nonaktif permanen] diakses 20 Mei 2010