Lompat ke isi

Tindik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 11: Baris 11:
<gallery>
<gallery>
File:Anti helix piercing.jpg|Anti-heliks
File:Anti helix piercing.jpg|Anti-heliks
File:Navel Curve As Earring.jpg|Cuping
File:Navel Curve As Earring.jpg|Cuping (''Earlobe'')
File:Conch-piercing.jpg|Conch
File:Conch-piercing.jpg|Conch
File:Helix piercing.jpg|Heliks
File:Helix piercing.jpg|Heliks
Baris 30: Baris 30:
File:Piercing Banano.jpg|[[tindik lidah|Permukaan lidah]]
File:Piercing Banano.jpg|[[tindik lidah|Permukaan lidah]]
File:Piercing smiley.JPG|[[tindik frenulum bibir|Frenulum bibir]] (''Smiley'')
File:Piercing smiley.JPG|[[tindik frenulum bibir|Frenulum bibir]] (''Smiley'')
File:Tongue_frenulum_piercing.jpg|Frenulum lidah
File:Tongue_frenulum_piercing.jpg|[[tindik frenulum lidah|Frenulum lidah]]
</gallery>
</gallery>


Baris 43: Baris 43:
=== Wajah ===
=== Wajah ===
<gallery>
<gallery>
File:Cheek Hear piercing.jpg|Pipi
File:Cheek Hear piercing.jpg|[[Tindik pipi|Pipi]]
File:Titanium Piercing.JPG|[[Tindik alis|Alis]]
File:Titanium Piercing.JPG|[[Tindik alis|Alis]]
File:Anti eyebrow piercing.jpg|Bawah alis
File:Anti eyebrow piercing.jpg|Bawah alis
Baris 51: Baris 51:
=== Badan ===
=== Badan ===
<gallery>
<gallery>
File:Oblongata.jpg|Tengkuk
File:Oblongata.jpg|[[Tindik tengkuk|Tengkuk]]
File:Double cleavage piercings cropped.jpg|Dada
File:Double cleavage piercings cropped.jpg|Dada
File:Nipplepiercing.jpg|[[Tindik puting|Puting]]
File:Nipplepiercing.jpg|[[Tindik puting|Puting]]
File:Bauchnabelpiercing030a.jpg|[[Tindik pusar|Pusar]]
File:Bauchnabelpiercing030a.jpg|[[Tindik pusar|Pusar]]
File:Hips piercing.jpg|Pinggang
File:Hips piercing.jpg|[[tindik panggul|Panggul]]
</gallery>
</gallery>



Revisi per 10 Januari 2024 06.54

Kultur pascamodern dapat disimbolkan oleh penggunaan tindik (di bawah bibir, telinga, dan puting susu), dan tato.

Tindik adalah salah satu bentuk modifikasi tubuh berupa lubang artifisial pada suatu bagian tubuh manusia, dibuat dengan cara menembuskan jarum atau benda runcing lainnya pada kulit (dapat pula tulang rawan atau jaringan tubuh lainnya), untuk pemasangan aksesoris atau perhiasan (terutama berbahan logam, tetapi dapat pula berbahan tulang, taring, atau tanduk) yang memiliki bentuk tertentu, untuk jangka waktu sementara (semipermanen) maupun permanen. Pada masyarakat modern, kebanyakan alasan orang mengenakannya adalah untuk perhiasan (ornamental), meskipun praktik tradisional pada masyarakat tertentu sering kali memiliki makna ritual keagamaan atau sosial. Oleh kalangan punk atau gerakan pascamodern lainnya seperti grunge dan alternative, tindik tubuh dapat menjadi simbol pemberontakan atas kemapanan. Alasan lainnya adalah untuk kepuasan seksual.

Bagian tubuh yang ditindik yang paling banyak dikenal orang adalah bagian bawah daun telinga. Tindik ini secara khusus diberi anting-anting. Praktik ini umum diterapkan oleh banyak budaya dan perempuan yang mengenakannya secara umum diterima oleh masyarakat, namun untuk pria terdapat banyak reservasi, karena anting-anting sering kali diasosiasikan dengan kewanitaan.[1] Bagian tubuh lainnya yang juga agak umum menjadi tempat tindik adalah hidung, dagu, bagian bawah bibir, kening, dan sekitar pusar. Posisi yang oleh banyak orang dianggap ekstrem (karena rasa sakit saat pembuatan lubang dan penyembuhan) adalah pada lidah, pipi, puting susu, serta bagian kemaluan. Yang terakhir ini biasanya dimaksudkan untuk alasan kepuasan seksual.

Walaupun jaminan kebersihan penindikan biasanya telah terpenuhi, beberapa orang dapat mengalami masalah dengan proses penyembuhan dan alergi yang ditimbulkan oleh material perhiasan tindik.

Menurut bagian tubuh

Telinga

Mulut

Hidung

Wajah

Badan

Kelamin

Referensi

  1. ^ Umpamanya, dalam Islam disebutkan dalam hadits bahwa siapa saja lelaki yang menindikkan telinganya adalah diharamkan untuk menjadi wali.

Pranala luar