Lompat ke isi

Gempa bumi Yogyakarta 2006: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k +gambar
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 22: Baris 22:


[[en:2006 Java earthquake]]
[[en:2006 Java earthquake]]
[[da:Jordskælvet på Java 2006]]
[[es:Terremoto de Yogyakarta, 2006]]
[[id:Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006]]
[[fr:Tremblement de terre du 27 mai 2006]]
[[ja:ジャワ地震 (2006年)]]
[[ms:Gempabumi Pulau Jawa 2006]]
[[nl:Aardbeving Centraal Java 2006]]
[[no:Jordskjelvet ved Java 2006]]
[[pl:Trzęsienie ziemi na Jawie, 2006]]
[[pl:Trzęsienie ziemi na Jawie, 2006]]
[[sv:Jordbävningen utanför Java 2006]]

Revisi per 27 Mei 2006 21.54

Lokasi gempa

Sebuah gempa bumi tektonik kuat mengguncang Kota Yogyakarta pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter [1]. Korban tewas menurut laporan terakhir dari Satkorlak (Satuan Koordinasi dan Pelaksana Penanggulangan Bencana) pada 27 Mei 2006 pukul 18:17 WIB, berjumlah 2.874 orang [2]. Dengan rincian: Yogyakarta 101 orang, Kulon Progo 7 orang, Gunung Kidul 21 orang, Sleman 55 orang, Klaten 522 orang, Boyolali 3 orang dan korban terbanyak di Bantul 2.159 orang. Korban luka-luka diperkirakan berjumlah ribuan orang.

Lokasi gempa terjadi di Samudra Hindia pada posisi 8,007° LS dan 110,286° BT pada kedalaman 17,1 km. Posisi gempa berada sekitar 25 km selatan-barat daya Yogyakarta, 115 km selatan Semarang, 145 km selatan-tenggara Pekalongan dan 440 km timur-tenggara Jakarta. Walaupun hiposenter gempa berada di laut, tetapi tidak mengakibatkan tsunami. Gempa juga dapat dirasakan di Solo, Semarang, Purworejo, Kebumen dan Purwokerto. Getaran juga sempat dirasakan sejumlah kota di provinsi Jawa Timur seperti Ngawi, Madiun, Kediri, Trenggalek, Magetan, Pacitan, Blitar dan Surabaya.

Berkas:270506bbreak-gempa3c.jpg
70% rumah di kecamatan Jetis rata dengan tanah

Gempa susulan terjadi beberapa kali seperti pada pukul 06:10 WIB, 08:15 WIB dan 11:22 WIB. Gempa bumi tersebut mengakibatkan banyak rumah dan gedung perkantoran yang rubuh. Gempa bumi juga mengakibatkan Bandara Adi Sutjipto ditutup sehubungan dengan gangguan komunikasi, kerusakan bangunan dan keretakan pada landas pacu, sehingga untuk sementara transportasi udara dialihkan ke Bandara Achmad Yani Semarang dan Bandara Adisumarmo Solo.

Sementara itu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah memerintahkan Panglima TNI Marsekal TNI Djoko Soeyanto untuk mengerahkan pasukan di sekitar Yogyakarta dan sekitarnya untuk melakukan langkah cepat tanggap darurat. Rombongan presiden sendiri langsung terbang pada sorenya dan menginap malam itu juga di Yogyakarta.

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan beberapa negara sudah menyatakan komitmen bantuan antara lain Jepang, Inggris, Malaysia, Singapura, Prancis serta UNICEF.

Letak Indonesia yang berada di antara tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik serta berada di posisi Ring of fire menjadikan Indonesia kerap kali diterpa bencana gempa bumi dan letusan gunung berapi. Sebelumnya gempa terjadi di Sumatra pada 28 Maret 2005 menewaskan 361 orang serta gempa bumi dan tsunami di Aceh pada 26 Desember 2004 yang menewaskan 129.498 orang dan 37.606 lainnya hilang.

Pranala luar

id:Gempa Bumi Yogyakarta Mei 2006