Ronny Pasla: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
| nationalyears1 = 1967–1979 |
| nationalyears1 = 1967–1979 |
||
| nationalteam1 = [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Indonesia]] |
| nationalteam1 = [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Indonesia]] |
||
| nationalcaps1 = |
| nationalcaps1 = 31 |
||
| nationalgoals1 = 0 |
| nationalgoals1 = 0 |
||
| height = 183 cm |
| height = 183 cm |
Revisi terkini sejak 27 Januari 2024 09.01
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Informasi pribadi | |||
---|---|---|---|
Tanggal lahir | 15 April 1947 | ||
Tempat lahir | Medan, Sumatera Utara, Indonesia | ||
Tinggi | 183 cm (6 ft 0 in) | ||
Posisi bermain | Goalkeeper | ||
Karier junior | |||
1967 | PSMS Yunior | ||
Karier senior* | |||
Tahun | Tim | Tampil | (Gol) |
1967–1973 | PSMS Medan | 44 | (0) |
1967–69 | → Dinamo Medan (intern PSMS) | ||
1969–73 | → Bintang Utara (intern PSMS) | ||
1973–1978 | Persija Jakarta | 34 | (0) |
1979–1985 | Indonesia Muda | 59 | (0) |
Tim nasional | |||
1967–1979 | Indonesia | 31 | (0) |
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik |
Ronny Pasla (lahir 15 April 1947) adalah mantan penjaga gawang Timnas Indonesia yang berkiprah sekitar tahun 1960-an hingga awal 1980-an. Ejaan namanya sering juga ditulis sebagai Ronny Paslah. Ronny Pasla dianggap sebagai salah satu kiper terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia. Dirinya merupakan kiper utama Timnas Indonesia di era 1970-an menggantikan pendahulunya yaitu Yudo Hadianto. Bersama timnas, ia berhasil mengantarkan tim Garuda menjadi juara pada Turnamen Merdeka 1969, Pesta Sukan Cup Singapura tahun 1972 serta Aga Khan Gold Cup tahun 1967. Pasla memperkuat PSMS Medan sebelum hijrah menuju Persija Jakarta di pertengahan kariernya.
Kehidupan Pribadi
[sunting | sunting sumber]Ronny Pasla lahir di Medan, Sumatera Utara, dari pasangan Frans Felix Pasla dan Magdalena Sorongan. Kedua orang tua Ronny tersebut berasal dari Manado (Minahasa), Sulawesi Utara. Ronny menikah dengan Enny K. Pasla, dan dikaruniai 6 orang anak.[1]
Awal Karier
[sunting | sunting sumber]Pada awalnya, Ronny Pasla adalah seorang pemain tenis yang berbakat. Ia bahkan terdaftar sebagai atlet tenis untuk mewakili Sumatera Utara dalam PON ke-6 di Jakarta tahun 1965. Namun PON tersebut akhirnya dibatalkan setelah meletusnya peristiwa Gerakan 30 September. Pasla kemudian sempat menjadi juara pada Kejuaraan Nasional Tenis tingkat Yunior di Kota Malang pada tahun 1967.[1]
Karier Sepak Bola
[sunting | sunting sumber]- Dinamo, Medan
- Bintang Utara, Medan
- PSMS Medan
- Persija Jakarta
- Indonesia Muda, Jakarta
Fakta
[sunting | sunting sumber]- Bersama dua rekannya, Andjas Asmara dan Ipong Silalahi, Ronny Pasla sedang menggarap pembentukan tim sepak bola impian yang terdiri atas para pemain amatir. Proyek prestisius itu berbentuk reality show pencarian bakat sepak bola bertajuk My Team (Juni 2007)
- Di kancah sepak bola, Ronny menjadi salah satu kiper legendaris Indonesia. Namun, setelah pensiun dia lebih banyak bergelut di olahraga lain, yakni sebagai pelatih tenis lapangan. Pria kelahiran Medan itu bahkan memiliki sekolah tenis lapangan bernama Velodrome Tennis Club di Jakarta.
- Dengan tinggi badan 183 cm, Ronny ketika masih aktif bermain sangat unggul dalam antisipasi bola-bola atas. Tidak heran, posisi pemain inti di Timnas tak tergantikan sejak 1966 hingga pensiun dari Timnas.
- Pensiun dari dunia sepak bola di usia 40 tahun. Klub terakhir yang diperkuatnya adalah Indonesia Muda (IM), Jakarta pada 1985. Di Timnas, Ronny Pensiun di usia 38 tahun.
- Saat Timnas Brazil melakoni tur ke Asia pada 1972, Brazil yang saat itu diperkuat pemain sepak bola legendaris dunia asal Brasil, Pele singgah ke Indonesia. Dalam laga tersebut Indonesia kalah 1-2, tetapi tetap menjadi momen terindah bagi Ronny, karena berhasil menahan eksekusi penalti Pele.
- Enam orang anaknya, tidak ada satu pun yang berkiprah sebagai pemain sepak bola. Tapi, semuanya sempat menjadi atlet di cabang olahraga (cabor) tenis lapangan.
Prestasi
[sunting | sunting sumber]Klub
[sunting | sunting sumber]PSMS Medan
- Piala Soeratin (1): 1967 (Bersama PSMS Yunior)
- Perserikatan (2): 1967, 1971
- Aga Khan Gold Cup (1): 1967
- Soeharto Cup (1): 1972
- Marah Halim Cup (2): 1972, 1973
Persija Jakarta
- Perserikatan (1): 1975
Internasional
[sunting | sunting sumber]Indonesia
- King's Cup (1): 1968; runner-up: 1969
- Turnamen Merdeka (1): 1969; runner-up: 1971
- Pesta Sukan Cup (1): 1972[2]
- Jakarta Anniversary Tournament (1): 1972; runner-up: 1971, 1973, 1974, 1975, 1978
Individual
[sunting | sunting sumber]- Warga Utama Kota Medan, 1967
- Atlet Terbaik Nasional, 1972
- Penjaga Gawang Terbaik Nasional, 1974
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "Mengenal Ronny Pasla, Legenda Kiper Timnas yang Pernah Gagalkan Penalti Pele". GoodnewsfromIndonesia. October 10, 2021. Diakses tanggal January 25, 2024.
- ^ "Pesta Sukan Cup 1972". RSSSF. 18 April 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 April 2023. Diakses tanggal 4 February 2023.