Lompat ke isi

Kwee Thiam Tjing: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k rapikan
Partir (bicara | kontrib)
tj -> c; oe -> u; dj -> j
Baris 3: Baris 3:
'''Hanja Peranakan Tionghoa Semata.'''
'''Hanja Peranakan Tionghoa Semata.'''


9 Febroeari 1900 ia lontarken tangis pertamanja di Boemi Pasoeroean.
9 Februari 1900 ia lontarken tangis pertamanja di Bumi Pasuruan.
ELS (Europeesch Lagere School) di kota Malang ia liwatin masa-masa ketjilnja.
ELS (Europeesch Lagere School) di kota Malang ia liwatin masa-masa kecilnja.
Doenia djoernalistie djadi pilihan awal karirnja.
Dunia jurnalistie jadi pilihan awal karirnja.
Belanda, Djawa, Madoera, Hokian terangkoem dalem gaja bahasa Melajoe-pasar jang sanget orisinil.
Belanda, jawa, Madura, Hokian terangkum dalem gaja bahasa Melaju-pasar jang sanget orisinil.
Tjoeretan penanja tida pilih-pilih kawan, lawan, lelaki, perempoean, moeda, toea hingga Sang Kandjeng Goeberman.
curetan penanja tida pilih-pilih kawan, lawan, lelaki, perempuan, muda, tua hingga Sang Kanjeng Guberman.


Akibatnja……………………………
Akibatnja……………………………
9 Pers delik di taon 1926 ditelannja boelat-boelat di Kalisosok Soerabaia dan Tjipinang Djakarta.
9 Pers delik di taon 1926 ditelannja bulat-bulat di Kalisosok Surabaia dan cipinang jakarta.
Pewarta Soerabaia, Soeara Poeblik, Sin Tit Po, Mata-Hari Semarang hingga Indonesia Raya pernah rasaken setjara teratoer goeratan pena-nja, sementara Pembrita – Djember ia kelola langsoeng.
Pewarta Surabaia, Suara Publik, Sin Tit Po, Mata-Hari Semarang hingga Indonesia Raya pernah rasaken secara teratur guratan pena-nja, sementara Pembrita – jember ia kelola langsung.
Dipertengahan taon 1941, Uniforem Stadwacht Waak ia kenaken demi seboewah persamaan hak dan koeadjiban manoesia, hingga setengah djam sebeloem balatentara Da`i Nippon indjak kota Malang.
Dipertengahan taon 1941, Uniforem Stadwacht Waak ia kenaken demi sebuwah persamaan hak dan kuajiban manusia, hingga setengah jam sebelum balatentara Da`i Nippon injak kota Malang.


Nonton Loedroek orah ken`o `nggoejoe, ia gambarken soeasana saat Sang petroek ingkang dadoes ratoe.
Nonton Ludruk orah ken`o `ngguju, ia gambarken suasana saat Sang petruk ingkang dadus ratu.
Djamino dan Djoliteng ia namaken pada sebagean kaoem dari bangsa jang baroe memoelai soeatoe Revoloesi.
jamino dan joliteng ia namaken pada sebagean kaum dari bangsa jang baru memulai suatu Revolusi.
Medio 1947 kota Malang mendjadi laoetan api, ia repotaseken dengen tjermat, hingga ditoetoep dengen seboewah tragedi Mergosono jang moengkin kali ini soedah diloepaken banjak orang..
Medio 1947 kota Malang menjadi lautan api, ia repotaseken dengen cermat, hingga ditutup dengen sebuwah tragedi Mergosono jang mungkin kali ini sudah dilupaken banjak orang..


Masa paling aoet-aoetan di ini Negeri (1939-1947) ia toelis pada seboewah boeko setebel lebih dari 200 haleman dari kertas merang tampa penerbit, tampa pengarang hanja seboewah tjatetan peringetan oentoek anak tjoetjo semata jang ia beri djoedoel “Indonesia dalem Api dan Bara”.
Masa paling aut-autan di ini Negeri (1939-1947) ia tulis pada sebuwah buko setebel lebih dari 200 haleman dari kertas merang tampa penerbit, tampa pengarang hanja sebuwah catetan peringetan untuk anak cuco semata jang ia beri judul “Indonesia dalem Api dan Bara”.


………………..? kaoedian lenjap rimbanja si peranakan Tionghoa jang oeniq ini.
………………..? kaudian lenjap rimbanja si peranakan Tionghoa jang uniq ini.
24 taon berselang setjara mendadak moentjoel kembali ini peranakan Tionghoa.
24 taon berselang secara mendadak muncul kembali ini peranakan Tionghoa.
Liwat “Indonesia Raya” –nja Mochtar Loebis ia boeat sematjem Obitoeari dalem 34 djoedoel dengen 91 edisi penerbitan di taon 1971-73.
Liwat “Indonesia Raya” –nja Mochtar Lubis ia buat semacem Obituari dalem 34 judul dengen 91 edisi penerbitan di taon 1971-73.
Di achir boelan Mei 1974 ia hemboesken napasnja oentoek penghabisan di pagi jang tenang.
Di achir bulan Mei 1974 ia hembusken napasnja untuk penghabisan di pagi jang tenang.


Inilah setjoewil kisah seorang Peranakan Tionghoa jang menpoenjai nama pena si “TJAMBOEK BERDOERI”.
Inilah secuwil kisah seorang Peranakan Tionghoa jang menpunjai nama pena si “cAMBuK BERDuRI”.




Baris 31: Baris 31:
'''Sang LANDLOOPER'''
'''Sang LANDLOOPER'''


Malem 27 Mei 1974, Sepoelang dari tempat prakteknja dokter Hanafi, ia teroes saja bersender pada peondak ia poenja poetri jang semata wajang, dibelakang koemodi mobil Hoelden, tampa sepatah kata atawa sendaoe goeraoe jang ia biasa lakoeken, hanja saben² ia toleh wadjah ia poenja anak dengen diikoetin senjoem manis. Sesampenja di roemah langsoeng ia berbaring di ia poenja randjang, kali ini sang poetrinja dampingin ia hingga pagi mendjelang. Djam 5 pagi dengen soeara keras ia mendekoer! sanget keras diloear dari ia poenja kebiasaan mendoekoer, seaken ia mengabarken pada doenia jang sebentar lagi aken ia tinggalken, makin lama dekoerannja makin perlahan, dan teroes perlahan………… dan perlahan. Tepat djam 6 pagi ia telah berpoelang oenteok selamanja. Ia tinggalken ini doenia tampa satoe patah pesan atawa permintaan, tampa perloe banjak orang taoe ia telah berpoelang, tampa perloe ia repotken orang banjak, tampa perloe adanja ketjemasan dari banjak orang.
Malem 27 Mei 1974, Sepulang dari tempat prakteknja dokter Hanafi, ia terus saja bersender pada peondak ia punja putri jang semata wajang, dibelakang kumodi mobil Hulden, tampa sepatah kata atawa sendau gurau jang ia biasa lakuken, hanja saben² ia toleh wajah ia punja anak dengen diikutin senjum manis. Sesampenja di rumah langsung ia berbaring di ia punja ranjang, kali ini sang putrinja dampingin ia hingga pagi menjelang. jam 5 pagi dengen suara keras ia mendekur! sanget keras diluar dari ia punja kebiasaan mendukur, seaken ia mengabarken pada dunia jang sebentar lagi aken ia tinggalken, makin lama dekurannja makin perlahan, dan terus perlahan………… dan perlahan. Tepat jam 6 pagi ia telah berpulang unteok selamanja. Ia tinggalken ini dunia tampa satu patah pesan atawa permintaan, tampa perlu banjak orang tau ia telah berpulang, tampa perlu ia repotken orang banjak, tampa perlu adanja kecemasan dari banjak orang.


Och! Roepanja ini soedah kehendak Toehan, begimana tjara ia panggil hambanja jang semasa hidoepnja soedah seringkali memboeat banjak orang djengkel, kesal, sedih bahken hingga sakit ati, namoen tida sedikit poela jang merasa terhiboer malah sampe perloe melepasken gelak tawanja, dari ia poenja toelisan²nja jang banjak beredar!
Och! Rupanja ini sudah kehendak Tuhan, begimana cara ia panggil hambanja jang semasa hidupnja sudah seringkali membuat banjak orang jengkel, kesal, sedih bahken hingga sakit ati, namun tida sedikit pula jang merasa terhibur malah sampe perlu melepasken gelak tawanja, dari ia punja tulisan²nja jang banjak beredar!


Kota Pasoeroean ia bermoela, jang selandjoetnja: Toeloeng Agoeng, Bangkalan, Pamengkasan, Soemenep, Malang, Djember, Madioen, Kediri, Soerabaia, Semarang, Bandoeng, setaoe berapa nama kota di poelaoe Soematera, negeri Djiran dan berachir di Kebajoeran Baroe Djakarta Selatan.
Kota Pasuruan ia bermula, jang selanjutnja: Tulung Agung, Bangkalan, Pamengkasan, Sumenep, Malang, jember, Madiun, Kediri, Surabaia, Semarang, Bandung, setau berapa nama kota di pulau Sumatera, negeri jiran dan berachir di Kebajuran Baru jakarta Selatan.
Masih belon poeas ia bolak balik ia inapin kota² diatas, bahken hingga ia kepaksa moesti menginap di Kalisosok dan Tjipinang boeat betapa selama 10 boelan ia djalani.
Masih belon puas ia bolak balik ia inapin kota² diatas, bahken hingga ia kepaksa musti menginap di Kalisosok dan cipinang buat betapa selama 10 bulan ia jalani.


Sebagian orang aken heran dan bertanja apa istimewa-nja hal² semoea diatas?
Sebagian orang aken heran dan bertanja apa istimewa-nja hal² semua diatas?
Bener itoe boekan hal jang istimewa djika dilakoeken oleh seorang hartawan, kesohor, atawa bandit sekalipoen. jang memang soedah mendjadi kerdjaan dan keharoesan disaat sekarang ini.
Bener itu bukan hal jang istimewa jika dilakuken oleh seorang hartawan, kesohor, atawa bandit sekalipun. jang memang sudah menjadi kerjaan dan keharusan disaat sekarang ini.
Tapi ini dilakoeken di koeroen taon 1900-1974, dimasa pendjadjah Blanda berkoeasa, di zaman Malaise, dimasa pendoedoekan balatentara Dai Nipon, dimasa awal meletoesnja revoloesi ini negri, hingga dimasa redjim “Orde Baroe” masih mendjadi orok. Ini semoea dilakoeken oleh seorang peranakan Tionghoa sadja. Sekarang saja maoe bertanja pada pemabatja: panteskan itoe peranakan Tionghoa saja namaken si Landlooper toelen?
Tapi ini dilakuken di kurun taon 1900-1974, dimasa penjajah Blanda berkuasa, di zaman Malaise, dimasa pendudukan balatentara Dai Nipon, dimasa awal meletusnja revolusi ini negri, hingga dimasa rejim “Orde Baru” masih menjadi orok. Ini semua dilakuken oleh seorang peranakan Tionghoa saja. Sekarang saja mau bertanja pada pemabaca: panteskan itu peranakan Tionghoa saja namaken si Landlooper tulen?


28 Mei 1974 berachirkah perdjalanan si Landlooper!?
28 Mei 1974 berachirkah perjalanan si Landlooper!?
Sebage manoesia jang ia poenja napas, djelas soedah berachir, bagemana dengen djasatnja?
Sebage manusia jang ia punja napas, jelas sudah berachir, bagemana dengen jasatnja?
Ai, kali ini! Boemi jang boelet jang dapet gilirannja. Begimana tjara dan kedjadiannja itoe djasat kiterin boemi jang boelet? Semoea aken saja toetoerken dibawah ini:
Ai, kali ini! Bumi jang bulet jang dapet gilirannja. Begimana cara dan kejadiannja itu jasat kiterin bumi jang bulet? Semua aken saja tuturken dibawah ini:


Demi soeatoe pembangoengan! Itoe selogan jang dikoemandangi oleh satoe redjim, apapoen jang berani tjoba menghalangi itoe aken dapet moesibah. Bener kali ini giliran si Landlooper koedoe rasain itoe kabidjaksanaan dari sang Petroek, dengen kepaksa tempat mengasonja si Landlooper di Tanah Abang I. itoe djasat moesti angkat kaki dari itoe tempat. Laloe kremasi djasat djadi pilihannja, jang kamoedian itoe kerikil² djasat dari si Landlooper setelah ditoemboek sanget aloes, dilemparken ke laoet Djawa. Djoesteroe dari pelemparan terseboet maka djasat si Landlooper moelailah aroengi 7 samoedra jang ada di ini boemi jang boelet. Ironis sekali?
Demi suatu pembangungan! Itu selogan jang dikumandangi oleh satu rejim, apapun jang berani coba menghalangi itu aken dapet musibah. Bener kali ini giliran si Landlooper kudu rasain itu kabijaksanaan dari sang Petruk, dengen kepaksa tempat mengasonja si Landlooper di Tanah Abang I. itu jasat musti angkat kaki dari itu tempat. Lalu kremasi jasat jadi pilihannja, jang kamudian itu kerikil² jasat dari si Landlooper setelah ditumbuk sanget alus, dilemparken ke laut jawa. justeru dari pelemparan tersebut maka jasat si Landlooper mulailah arungi 7 samudra jang ada di ini bumi jang bulet. Ironis sekali?


Tentoe bagi pembatja jang soeka ikoetin ini web, pasti soedah bisa tebak siapa nama sedjati dari si Landlooper jang saja maksoedken!
Tentu bagi pembaca jang suka ikutin ini web, pasti sudah bisa tebak siapa nama sejati dari si Landlooper jang saja maksudken!
Tapi tida ada salahnja kaloe saja terangken, ini semoea bergoena khoesoes boeat pembatja jang baroe pertama kali taoe alias belon taoe, moengkin djoega boeat mereka jang poera² tida taoe.
Tapi tida ada salahnja kalu saja terangken, ini semua berguna khusus buat pembaca jang baru pertama kali tau alias belon tau, mungkin juga buat mereka jang pura² tida tau.
Saja harep soedahilah kesakit-hatian sekiranja pembatja atawa siapapoen jang kebetoelan poenja ‘mbah dan ‘mah - boejoet jang semasa hidoepnja pernah rasaken tjamboeknja si Landlooper. Jang sebetoelnja tampa ia mendoesin, sesoenggoehnja itoe tjamboek jang membeset di ia poenja hati hingga ia besedih dan berdoeka. Meroepaken soeatoe pengoerangan dari ia poenja dosa, karena ia soedah disakiti hatinja oleh si Landlooper. Tegesnja itoe pengoerangan dosa soedah dipikoel sendiri oleh si Landlooper kerna ia soedah bikin hati orang sakit dan bersedih.
Saja harep sudahilah kesakit-hatian sekiranja pembaca atawa siapapun jang kebetulan punja ‘mbah dan ‘mah - bujut jang semasa hidupnja pernah rasaken cambuknja si Landlooper. Jang sebetulnja tampa ia mendusin, sesungguhnja itu cambuk jang membeset di ia punja hati hingga ia besedih dan berduka. Merupaken suatu pengurangan dari ia punja dosa, karena ia sudah disakiti hatinja oleh si Landlooper. Tegesnja itu pengurangan dosa sudah dipikul sendiri oleh si Landlooper kerna ia sudah bikin hati orang sakit dan bersedih.
Tapi kita semoea taoe Toehan itoe tida bodoh boekan! Kerna si pemboeat sakit hati soedah begitoe berani pikoel semoea dosa orang jang telah ia tjatji maki, jang pada dasarnja memang betoempoek-toempoek ia poenja dosa, hingga perloe diambil sedikit dari jang bertoempoek terseboet, maka Toehan poen soedi memberi gandjaran jang baek pada orang jang soedah berani tjoetji dan gasak sampe bersih itoe dosa.
Tapi kita semua tau Tuhan itu tida bodoh bukan! Kerna si pembuat sakit hati sudah begitu berani pikul semua dosa orang jang telah ia caci maki, jang pada dasarnja memang betumpuk-tumpuk ia punja dosa, hingga perlu diambil sedikit dari jang bertumpuk tersebut, maka Tuhan pun sudi memberi ganjaran jang baek pada orang jang sudah berani cuci dan gasak sampe bersih itu dosa.
Maka dari hal diatas kita aken moefakat bahwa sesoenggoehnja tida ada jang dikalahken, semoeanja memang jakni orang jang bersedih karena di tjatji maki aken mendapet pengoerangan dari ia poenja dosa, sedengeken si Landlooper aken terima satoe punt dari ia poenja oesaha gasak sampe bersih dosa orang terseboet.
Maka dari hal diatas kita aken mufakat bahwa sesungguhnja tida ada jang dikalahken, semuanja memang jakni orang jang bersedih karena di caci maki aken mendapet pengurangan dari ia punja dosa, sedengeken si Landlooper aken terima satu punt dari ia punja usaha gasak sampe bersih dosa orang tersebut.


Oopss! Maap pembatja agak pandjang saja oeraiken hal diatas, sampe² hal oentoek perkenalken nama sedjatinja si Landlooper agak tertoenda. Baek sekarang saja aken boeka resiahnja si Landlooper terseboet :
Oopss! Maap pembaca agak panjang saja uraiken hal diatas, sampe² hal untuk perkenalken nama sejatinja si Landlooper agak tertunda. Baek sekarang saja aken buka resiahnja si Landlooper tersebut :
Ia bernama KWEE THIAM TJING alias si TJAMBOEK BERDOERI.
Ia bernama KWEE THIAM cING alias si cAMBuK BERDuRI.
Bersamaan ini resia saja mohon pamit dan sebage pembritahoean pada pembatja, selandjoetnja aken terbit setjara berkala semoea toelisannja si Landlooper di ini web.
Bersamaan ini resia saja mohon pamit dan sebage pembritahuan pada pembaca, selanjutnja aken terbit secara berkala semua tulisannja si Landlooper di ini web.








http://tjamboek28.multiply.com/
http://cambuk28.multiply.com/
http://djaminodjoliteng.blogspot.com/
http://jaminojoliteng.blogspot.com/
[http://i64.photobucket.com/albums/h171/tjamboek_berdoeri/Kenangan.jpg]
[http://i64.photobucket.com/albums/h171/cambuk_berduri/Kenangan.jpg]

Revisi per 28 Mei 2006 17.38


Hanja Peranakan Tionghoa Semata.

9 Februari 1900 ia lontarken tangis pertamanja di Bumi Pasuruan. ELS (Europeesch Lagere School) di kota Malang ia liwatin masa-masa kecilnja. Dunia jurnalistie jadi pilihan awal karirnja. Belanda, jawa, Madura, Hokian terangkum dalem gaja bahasa Melaju-pasar jang sanget orisinil. curetan penanja tida pilih-pilih kawan, lawan, lelaki, perempuan, muda, tua hingga Sang Kanjeng Guberman.

Akibatnja…………………………… 9 Pers delik di taon 1926 ditelannja bulat-bulat di Kalisosok Surabaia dan cipinang jakarta. Pewarta Surabaia, Suara Publik, Sin Tit Po, Mata-Hari Semarang hingga Indonesia Raya pernah rasaken secara teratur guratan pena-nja, sementara Pembrita – jember ia kelola langsung. Dipertengahan taon 1941, Uniforem Stadwacht Waak ia kenaken demi sebuwah persamaan hak dan kuajiban manusia, hingga setengah jam sebelum balatentara Da`i Nippon injak kota Malang.

Nonton Ludruk orah ken`o `ngguju, ia gambarken suasana saat Sang petruk ingkang dadus ratu. jamino dan joliteng ia namaken pada sebagean kaum dari bangsa jang baru memulai suatu Revolusi. Medio 1947 kota Malang menjadi lautan api, ia repotaseken dengen cermat, hingga ditutup dengen sebuwah tragedi Mergosono jang mungkin kali ini sudah dilupaken banjak orang..

Masa paling aut-autan di ini Negeri (1939-1947) ia tulis pada sebuwah buko setebel lebih dari 200 haleman dari kertas merang tampa penerbit, tampa pengarang hanja sebuwah catetan peringetan untuk anak cuco semata jang ia beri judul “Indonesia dalem Api dan Bara”.

………………..? kaudian lenjap rimbanja si peranakan Tionghoa jang uniq ini. 24 taon berselang secara mendadak muncul kembali ini peranakan Tionghoa. Liwat “Indonesia Raya” –nja Mochtar Lubis ia buat semacem Obituari dalem 34 judul dengen 91 edisi penerbitan di taon 1971-73. Di achir bulan Mei 1974 ia hembusken napasnja untuk penghabisan di pagi jang tenang.

Inilah secuwil kisah seorang Peranakan Tionghoa jang menpunjai nama pena si “cAMBuK BERDuRI”.


Sang LANDLOOPER

Malem 27 Mei 1974, Sepulang dari tempat prakteknja dokter Hanafi, ia terus saja bersender pada peondak ia punja putri jang semata wajang, dibelakang kumodi mobil Hulden, tampa sepatah kata atawa sendau gurau jang ia biasa lakuken, hanja saben² ia toleh wajah ia punja anak dengen diikutin senjum manis. Sesampenja di rumah langsung ia berbaring di ia punja ranjang, kali ini sang putrinja dampingin ia hingga pagi menjelang. jam 5 pagi dengen suara keras ia mendekur! sanget keras diluar dari ia punja kebiasaan mendukur, seaken ia mengabarken pada dunia jang sebentar lagi aken ia tinggalken, makin lama dekurannja makin perlahan, dan terus perlahan………… dan perlahan. Tepat jam 6 pagi ia telah berpulang unteok selamanja. Ia tinggalken ini dunia tampa satu patah pesan atawa permintaan, tampa perlu banjak orang tau ia telah berpulang, tampa perlu ia repotken orang banjak, tampa perlu adanja kecemasan dari banjak orang.

Och! Rupanja ini sudah kehendak Tuhan, begimana cara ia panggil hambanja jang semasa hidupnja sudah seringkali membuat banjak orang jengkel, kesal, sedih bahken hingga sakit ati, namun tida sedikit pula jang merasa terhibur malah sampe perlu melepasken gelak tawanja, dari ia punja tulisan²nja jang banjak beredar!

Kota Pasuruan ia bermula, jang selanjutnja: Tulung Agung, Bangkalan, Pamengkasan, Sumenep, Malang, jember, Madiun, Kediri, Surabaia, Semarang, Bandung, setau berapa nama kota di pulau Sumatera, negeri jiran dan berachir di Kebajuran Baru jakarta Selatan. Masih belon puas ia bolak balik ia inapin kota² diatas, bahken hingga ia kepaksa musti menginap di Kalisosok dan cipinang buat betapa selama 10 bulan ia jalani.

Sebagian orang aken heran dan bertanja apa istimewa-nja hal² semua diatas? Bener itu bukan hal jang istimewa jika dilakuken oleh seorang hartawan, kesohor, atawa bandit sekalipun. jang memang sudah menjadi kerjaan dan keharusan disaat sekarang ini. Tapi ini dilakuken di kurun taon 1900-1974, dimasa penjajah Blanda berkuasa, di zaman Malaise, dimasa pendudukan balatentara Dai Nipon, dimasa awal meletusnja revolusi ini negri, hingga dimasa rejim “Orde Baru” masih menjadi orok. Ini semua dilakuken oleh seorang peranakan Tionghoa saja. Sekarang saja mau bertanja pada pemabaca: panteskan itu peranakan Tionghoa saja namaken si Landlooper tulen?

28 Mei 1974 berachirkah perjalanan si Landlooper!? Sebage manusia jang ia punja napas, jelas sudah berachir, bagemana dengen jasatnja? Ai, kali ini! Bumi jang bulet jang dapet gilirannja. Begimana cara dan kejadiannja itu jasat kiterin bumi jang bulet? Semua aken saja tuturken dibawah ini:

Demi suatu pembangungan! Itu selogan jang dikumandangi oleh satu rejim, apapun jang berani coba menghalangi itu aken dapet musibah. Bener kali ini giliran si Landlooper kudu rasain itu kabijaksanaan dari sang Petruk, dengen kepaksa tempat mengasonja si Landlooper di Tanah Abang I. itu jasat musti angkat kaki dari itu tempat. Lalu kremasi jasat jadi pilihannja, jang kamudian itu kerikil² jasat dari si Landlooper setelah ditumbuk sanget alus, dilemparken ke laut jawa. justeru dari pelemparan tersebut maka jasat si Landlooper mulailah arungi 7 samudra jang ada di ini bumi jang bulet. Ironis sekali?

Tentu bagi pembaca jang suka ikutin ini web, pasti sudah bisa tebak siapa nama sejati dari si Landlooper jang saja maksudken! Tapi tida ada salahnja kalu saja terangken, ini semua berguna khusus buat pembaca jang baru pertama kali tau alias belon tau, mungkin juga buat mereka jang pura² tida tau. Saja harep sudahilah kesakit-hatian sekiranja pembaca atawa siapapun jang kebetulan punja ‘mbah dan ‘mah - bujut jang semasa hidupnja pernah rasaken cambuknja si Landlooper. Jang sebetulnja tampa ia mendusin, sesungguhnja itu cambuk jang membeset di ia punja hati hingga ia besedih dan berduka. Merupaken suatu pengurangan dari ia punja dosa, karena ia sudah disakiti hatinja oleh si Landlooper. Tegesnja itu pengurangan dosa sudah dipikul sendiri oleh si Landlooper kerna ia sudah bikin hati orang sakit dan bersedih. Tapi kita semua tau Tuhan itu tida bodoh bukan! Kerna si pembuat sakit hati sudah begitu berani pikul semua dosa orang jang telah ia caci maki, jang pada dasarnja memang betumpuk-tumpuk ia punja dosa, hingga perlu diambil sedikit dari jang bertumpuk tersebut, maka Tuhan pun sudi memberi ganjaran jang baek pada orang jang sudah berani cuci dan gasak sampe bersih itu dosa. Maka dari hal diatas kita aken mufakat bahwa sesungguhnja tida ada jang dikalahken, semuanja memang jakni orang jang bersedih karena di caci maki aken mendapet pengurangan dari ia punja dosa, sedengeken si Landlooper aken terima satu punt dari ia punja usaha gasak sampe bersih dosa orang tersebut.

Oopss! Maap pembaca agak panjang saja uraiken hal diatas, sampe² hal untuk perkenalken nama sejatinja si Landlooper agak tertunda. Baek sekarang saja aken buka resiahnja si Landlooper tersebut : Ia bernama KWEE THIAM cING alias si cAMBuK BERDuRI. Bersamaan ini resia saja mohon pamit dan sebage pembritahuan pada pembaca, selanjutnja aken terbit secara berkala semua tulisannja si Landlooper di ini web.



http://cambuk28.multiply.com/ http://jaminojoliteng.blogspot.com/ [1]