Kwee Thiam Tjing: Perbedaan antara revisi
k rapikan |
tj -> c; oe -> u; dj -> j |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
'''Hanja Peranakan Tionghoa Semata.''' |
'''Hanja Peranakan Tionghoa Semata.''' |
||
9 |
9 Februari 1900 ia lontarken tangis pertamanja di Bumi Pasuruan. |
||
ELS (Europeesch Lagere School) di kota Malang ia liwatin masa-masa |
ELS (Europeesch Lagere School) di kota Malang ia liwatin masa-masa kecilnja. |
||
Dunia jurnalistie jadi pilihan awal karirnja. |
|||
Belanda, |
Belanda, jawa, Madura, Hokian terangkum dalem gaja bahasa Melaju-pasar jang sanget orisinil. |
||
curetan penanja tida pilih-pilih kawan, lawan, lelaki, perempuan, muda, tua hingga Sang Kanjeng Guberman. |
|||
Akibatnja…………………………… |
Akibatnja…………………………… |
||
9 Pers delik di taon 1926 ditelannja |
9 Pers delik di taon 1926 ditelannja bulat-bulat di Kalisosok Surabaia dan cipinang jakarta. |
||
Pewarta |
Pewarta Surabaia, Suara Publik, Sin Tit Po, Mata-Hari Semarang hingga Indonesia Raya pernah rasaken secara teratur guratan pena-nja, sementara Pembrita – jember ia kelola langsung. |
||
Dipertengahan taon 1941, Uniforem Stadwacht Waak ia kenaken demi |
Dipertengahan taon 1941, Uniforem Stadwacht Waak ia kenaken demi sebuwah persamaan hak dan kuajiban manusia, hingga setengah jam sebelum balatentara Da`i Nippon injak kota Malang. |
||
Nonton |
Nonton Ludruk orah ken`o `ngguju, ia gambarken suasana saat Sang petruk ingkang dadus ratu. |
||
jamino dan joliteng ia namaken pada sebagean kaum dari bangsa jang baru memulai suatu Revolusi. |
|||
Medio 1947 kota Malang |
Medio 1947 kota Malang menjadi lautan api, ia repotaseken dengen cermat, hingga ditutup dengen sebuwah tragedi Mergosono jang mungkin kali ini sudah dilupaken banjak orang.. |
||
Masa paling |
Masa paling aut-autan di ini Negeri (1939-1947) ia tulis pada sebuwah buko setebel lebih dari 200 haleman dari kertas merang tampa penerbit, tampa pengarang hanja sebuwah catetan peringetan untuk anak cuco semata jang ia beri judul “Indonesia dalem Api dan Bara”. |
||
………………..? |
………………..? kaudian lenjap rimbanja si peranakan Tionghoa jang uniq ini. |
||
24 taon berselang |
24 taon berselang secara mendadak muncul kembali ini peranakan Tionghoa. |
||
Liwat “Indonesia Raya” –nja Mochtar |
Liwat “Indonesia Raya” –nja Mochtar Lubis ia buat semacem Obituari dalem 34 judul dengen 91 edisi penerbitan di taon 1971-73. |
||
Di achir |
Di achir bulan Mei 1974 ia hembusken napasnja untuk penghabisan di pagi jang tenang. |
||
Inilah |
Inilah secuwil kisah seorang Peranakan Tionghoa jang menpunjai nama pena si “cAMBuK BERDuRI”. |
||
Baris 31: | Baris 31: | ||
'''Sang LANDLOOPER''' |
'''Sang LANDLOOPER''' |
||
Malem 27 Mei 1974, |
Malem 27 Mei 1974, Sepulang dari tempat prakteknja dokter Hanafi, ia terus saja bersender pada peondak ia punja putri jang semata wajang, dibelakang kumodi mobil Hulden, tampa sepatah kata atawa sendau gurau jang ia biasa lakuken, hanja saben² ia toleh wajah ia punja anak dengen diikutin senjum manis. Sesampenja di rumah langsung ia berbaring di ia punja ranjang, kali ini sang putrinja dampingin ia hingga pagi menjelang. jam 5 pagi dengen suara keras ia mendekur! sanget keras diluar dari ia punja kebiasaan mendukur, seaken ia mengabarken pada dunia jang sebentar lagi aken ia tinggalken, makin lama dekurannja makin perlahan, dan terus perlahan………… dan perlahan. Tepat jam 6 pagi ia telah berpulang unteok selamanja. Ia tinggalken ini dunia tampa satu patah pesan atawa permintaan, tampa perlu banjak orang tau ia telah berpulang, tampa perlu ia repotken orang banjak, tampa perlu adanja kecemasan dari banjak orang. |
||
Och! |
Och! Rupanja ini sudah kehendak Tuhan, begimana cara ia panggil hambanja jang semasa hidupnja sudah seringkali membuat banjak orang jengkel, kesal, sedih bahken hingga sakit ati, namun tida sedikit pula jang merasa terhibur malah sampe perlu melepasken gelak tawanja, dari ia punja tulisan²nja jang banjak beredar! |
||
Kota |
Kota Pasuruan ia bermula, jang selanjutnja: Tulung Agung, Bangkalan, Pamengkasan, Sumenep, Malang, jember, Madiun, Kediri, Surabaia, Semarang, Bandung, setau berapa nama kota di pulau Sumatera, negeri jiran dan berachir di Kebajuran Baru jakarta Selatan. |
||
Masih belon |
Masih belon puas ia bolak balik ia inapin kota² diatas, bahken hingga ia kepaksa musti menginap di Kalisosok dan cipinang buat betapa selama 10 bulan ia jalani. |
||
Sebagian orang aken heran dan bertanja apa istimewa-nja hal² |
Sebagian orang aken heran dan bertanja apa istimewa-nja hal² semua diatas? |
||
Bener |
Bener itu bukan hal jang istimewa jika dilakuken oleh seorang hartawan, kesohor, atawa bandit sekalipun. jang memang sudah menjadi kerjaan dan keharusan disaat sekarang ini. |
||
Tapi ini |
Tapi ini dilakuken di kurun taon 1900-1974, dimasa penjajah Blanda berkuasa, di zaman Malaise, dimasa pendudukan balatentara Dai Nipon, dimasa awal meletusnja revolusi ini negri, hingga dimasa rejim “Orde Baru” masih menjadi orok. Ini semua dilakuken oleh seorang peranakan Tionghoa saja. Sekarang saja mau bertanja pada pemabaca: panteskan itu peranakan Tionghoa saja namaken si Landlooper tulen? |
||
28 Mei 1974 berachirkah |
28 Mei 1974 berachirkah perjalanan si Landlooper!? |
||
Sebage |
Sebage manusia jang ia punja napas, jelas sudah berachir, bagemana dengen jasatnja? |
||
Ai, kali ini! |
Ai, kali ini! Bumi jang bulet jang dapet gilirannja. Begimana cara dan kejadiannja itu jasat kiterin bumi jang bulet? Semua aken saja tuturken dibawah ini: |
||
Demi |
Demi suatu pembangungan! Itu selogan jang dikumandangi oleh satu rejim, apapun jang berani coba menghalangi itu aken dapet musibah. Bener kali ini giliran si Landlooper kudu rasain itu kabijaksanaan dari sang Petruk, dengen kepaksa tempat mengasonja si Landlooper di Tanah Abang I. itu jasat musti angkat kaki dari itu tempat. Lalu kremasi jasat jadi pilihannja, jang kamudian itu kerikil² jasat dari si Landlooper setelah ditumbuk sanget alus, dilemparken ke laut jawa. justeru dari pelemparan tersebut maka jasat si Landlooper mulailah arungi 7 samudra jang ada di ini bumi jang bulet. Ironis sekali? |
||
Tentu bagi pembaca jang suka ikutin ini web, pasti sudah bisa tebak siapa nama sejati dari si Landlooper jang saja maksudken! |
|||
Tapi tida ada salahnja |
Tapi tida ada salahnja kalu saja terangken, ini semua berguna khusus buat pembaca jang baru pertama kali tau alias belon tau, mungkin juga buat mereka jang pura² tida tau. |
||
Saja harep |
Saja harep sudahilah kesakit-hatian sekiranja pembaca atawa siapapun jang kebetulan punja ‘mbah dan ‘mah - bujut jang semasa hidupnja pernah rasaken cambuknja si Landlooper. Jang sebetulnja tampa ia mendusin, sesungguhnja itu cambuk jang membeset di ia punja hati hingga ia besedih dan berduka. Merupaken suatu pengurangan dari ia punja dosa, karena ia sudah disakiti hatinja oleh si Landlooper. Tegesnja itu pengurangan dosa sudah dipikul sendiri oleh si Landlooper kerna ia sudah bikin hati orang sakit dan bersedih. |
||
Tapi kita |
Tapi kita semua tau Tuhan itu tida bodoh bukan! Kerna si pembuat sakit hati sudah begitu berani pikul semua dosa orang jang telah ia caci maki, jang pada dasarnja memang betumpuk-tumpuk ia punja dosa, hingga perlu diambil sedikit dari jang bertumpuk tersebut, maka Tuhan pun sudi memberi ganjaran jang baek pada orang jang sudah berani cuci dan gasak sampe bersih itu dosa. |
||
Maka dari hal diatas kita aken |
Maka dari hal diatas kita aken mufakat bahwa sesungguhnja tida ada jang dikalahken, semuanja memang jakni orang jang bersedih karena di caci maki aken mendapet pengurangan dari ia punja dosa, sedengeken si Landlooper aken terima satu punt dari ia punja usaha gasak sampe bersih dosa orang tersebut. |
||
Oopss! Maap |
Oopss! Maap pembaca agak panjang saja uraiken hal diatas, sampe² hal untuk perkenalken nama sejatinja si Landlooper agak tertunda. Baek sekarang saja aken buka resiahnja si Landlooper tersebut : |
||
Ia bernama KWEE THIAM |
Ia bernama KWEE THIAM cING alias si cAMBuK BERDuRI. |
||
Bersamaan ini resia saja mohon pamit dan sebage |
Bersamaan ini resia saja mohon pamit dan sebage pembritahuan pada pembaca, selanjutnja aken terbit secara berkala semua tulisannja si Landlooper di ini web. |
||
http:// |
http://cambuk28.multiply.com/ |
||
http:// |
http://jaminojoliteng.blogspot.com/ |
||
[http://i64.photobucket.com/albums/h171/ |
[http://i64.photobucket.com/albums/h171/cambuk_berduri/Kenangan.jpg] |
Revisi per 28 Mei 2006 17.38
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Hanja Peranakan Tionghoa Semata.
9 Februari 1900 ia lontarken tangis pertamanja di Bumi Pasuruan. ELS (Europeesch Lagere School) di kota Malang ia liwatin masa-masa kecilnja. Dunia jurnalistie jadi pilihan awal karirnja. Belanda, jawa, Madura, Hokian terangkum dalem gaja bahasa Melaju-pasar jang sanget orisinil. curetan penanja tida pilih-pilih kawan, lawan, lelaki, perempuan, muda, tua hingga Sang Kanjeng Guberman.
Akibatnja…………………………… 9 Pers delik di taon 1926 ditelannja bulat-bulat di Kalisosok Surabaia dan cipinang jakarta. Pewarta Surabaia, Suara Publik, Sin Tit Po, Mata-Hari Semarang hingga Indonesia Raya pernah rasaken secara teratur guratan pena-nja, sementara Pembrita – jember ia kelola langsung. Dipertengahan taon 1941, Uniforem Stadwacht Waak ia kenaken demi sebuwah persamaan hak dan kuajiban manusia, hingga setengah jam sebelum balatentara Da`i Nippon injak kota Malang.
Nonton Ludruk orah ken`o `ngguju, ia gambarken suasana saat Sang petruk ingkang dadus ratu. jamino dan joliteng ia namaken pada sebagean kaum dari bangsa jang baru memulai suatu Revolusi. Medio 1947 kota Malang menjadi lautan api, ia repotaseken dengen cermat, hingga ditutup dengen sebuwah tragedi Mergosono jang mungkin kali ini sudah dilupaken banjak orang..
Masa paling aut-autan di ini Negeri (1939-1947) ia tulis pada sebuwah buko setebel lebih dari 200 haleman dari kertas merang tampa penerbit, tampa pengarang hanja sebuwah catetan peringetan untuk anak cuco semata jang ia beri judul “Indonesia dalem Api dan Bara”.
………………..? kaudian lenjap rimbanja si peranakan Tionghoa jang uniq ini. 24 taon berselang secara mendadak muncul kembali ini peranakan Tionghoa. Liwat “Indonesia Raya” –nja Mochtar Lubis ia buat semacem Obituari dalem 34 judul dengen 91 edisi penerbitan di taon 1971-73. Di achir bulan Mei 1974 ia hembusken napasnja untuk penghabisan di pagi jang tenang.
Inilah secuwil kisah seorang Peranakan Tionghoa jang menpunjai nama pena si “cAMBuK BERDuRI”.
Sang LANDLOOPER
Malem 27 Mei 1974, Sepulang dari tempat prakteknja dokter Hanafi, ia terus saja bersender pada peondak ia punja putri jang semata wajang, dibelakang kumodi mobil Hulden, tampa sepatah kata atawa sendau gurau jang ia biasa lakuken, hanja saben² ia toleh wajah ia punja anak dengen diikutin senjum manis. Sesampenja di rumah langsung ia berbaring di ia punja ranjang, kali ini sang putrinja dampingin ia hingga pagi menjelang. jam 5 pagi dengen suara keras ia mendekur! sanget keras diluar dari ia punja kebiasaan mendukur, seaken ia mengabarken pada dunia jang sebentar lagi aken ia tinggalken, makin lama dekurannja makin perlahan, dan terus perlahan………… dan perlahan. Tepat jam 6 pagi ia telah berpulang unteok selamanja. Ia tinggalken ini dunia tampa satu patah pesan atawa permintaan, tampa perlu banjak orang tau ia telah berpulang, tampa perlu ia repotken orang banjak, tampa perlu adanja kecemasan dari banjak orang.
Och! Rupanja ini sudah kehendak Tuhan, begimana cara ia panggil hambanja jang semasa hidupnja sudah seringkali membuat banjak orang jengkel, kesal, sedih bahken hingga sakit ati, namun tida sedikit pula jang merasa terhibur malah sampe perlu melepasken gelak tawanja, dari ia punja tulisan²nja jang banjak beredar!
Kota Pasuruan ia bermula, jang selanjutnja: Tulung Agung, Bangkalan, Pamengkasan, Sumenep, Malang, jember, Madiun, Kediri, Surabaia, Semarang, Bandung, setau berapa nama kota di pulau Sumatera, negeri jiran dan berachir di Kebajuran Baru jakarta Selatan. Masih belon puas ia bolak balik ia inapin kota² diatas, bahken hingga ia kepaksa musti menginap di Kalisosok dan cipinang buat betapa selama 10 bulan ia jalani.
Sebagian orang aken heran dan bertanja apa istimewa-nja hal² semua diatas? Bener itu bukan hal jang istimewa jika dilakuken oleh seorang hartawan, kesohor, atawa bandit sekalipun. jang memang sudah menjadi kerjaan dan keharusan disaat sekarang ini. Tapi ini dilakuken di kurun taon 1900-1974, dimasa penjajah Blanda berkuasa, di zaman Malaise, dimasa pendudukan balatentara Dai Nipon, dimasa awal meletusnja revolusi ini negri, hingga dimasa rejim “Orde Baru” masih menjadi orok. Ini semua dilakuken oleh seorang peranakan Tionghoa saja. Sekarang saja mau bertanja pada pemabaca: panteskan itu peranakan Tionghoa saja namaken si Landlooper tulen?
28 Mei 1974 berachirkah perjalanan si Landlooper!? Sebage manusia jang ia punja napas, jelas sudah berachir, bagemana dengen jasatnja? Ai, kali ini! Bumi jang bulet jang dapet gilirannja. Begimana cara dan kejadiannja itu jasat kiterin bumi jang bulet? Semua aken saja tuturken dibawah ini:
Demi suatu pembangungan! Itu selogan jang dikumandangi oleh satu rejim, apapun jang berani coba menghalangi itu aken dapet musibah. Bener kali ini giliran si Landlooper kudu rasain itu kabijaksanaan dari sang Petruk, dengen kepaksa tempat mengasonja si Landlooper di Tanah Abang I. itu jasat musti angkat kaki dari itu tempat. Lalu kremasi jasat jadi pilihannja, jang kamudian itu kerikil² jasat dari si Landlooper setelah ditumbuk sanget alus, dilemparken ke laut jawa. justeru dari pelemparan tersebut maka jasat si Landlooper mulailah arungi 7 samudra jang ada di ini bumi jang bulet. Ironis sekali?
Tentu bagi pembaca jang suka ikutin ini web, pasti sudah bisa tebak siapa nama sejati dari si Landlooper jang saja maksudken! Tapi tida ada salahnja kalu saja terangken, ini semua berguna khusus buat pembaca jang baru pertama kali tau alias belon tau, mungkin juga buat mereka jang pura² tida tau. Saja harep sudahilah kesakit-hatian sekiranja pembaca atawa siapapun jang kebetulan punja ‘mbah dan ‘mah - bujut jang semasa hidupnja pernah rasaken cambuknja si Landlooper. Jang sebetulnja tampa ia mendusin, sesungguhnja itu cambuk jang membeset di ia punja hati hingga ia besedih dan berduka. Merupaken suatu pengurangan dari ia punja dosa, karena ia sudah disakiti hatinja oleh si Landlooper. Tegesnja itu pengurangan dosa sudah dipikul sendiri oleh si Landlooper kerna ia sudah bikin hati orang sakit dan bersedih. Tapi kita semua tau Tuhan itu tida bodoh bukan! Kerna si pembuat sakit hati sudah begitu berani pikul semua dosa orang jang telah ia caci maki, jang pada dasarnja memang betumpuk-tumpuk ia punja dosa, hingga perlu diambil sedikit dari jang bertumpuk tersebut, maka Tuhan pun sudi memberi ganjaran jang baek pada orang jang sudah berani cuci dan gasak sampe bersih itu dosa. Maka dari hal diatas kita aken mufakat bahwa sesungguhnja tida ada jang dikalahken, semuanja memang jakni orang jang bersedih karena di caci maki aken mendapet pengurangan dari ia punja dosa, sedengeken si Landlooper aken terima satu punt dari ia punja usaha gasak sampe bersih dosa orang tersebut.
Oopss! Maap pembaca agak panjang saja uraiken hal diatas, sampe² hal untuk perkenalken nama sejatinja si Landlooper agak tertunda. Baek sekarang saja aken buka resiahnja si Landlooper tersebut : Ia bernama KWEE THIAM cING alias si cAMBuK BERDuRI. Bersamaan ini resia saja mohon pamit dan sebage pembritahuan pada pembaca, selanjutnja aken terbit secara berkala semua tulisannja si Landlooper di ini web.
http://cambuk28.multiply.com/
http://jaminojoliteng.blogspot.com/
[1]