Lompat ke isi

Candra: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 12: Baris 12:
Dalam [[agama Hindu]], '''Candra''' {{Sanskerta|चन्द्र|Candra}} adalah [[Dewa (Hindu)|dewa]] [[bulan]], sekaligus seorang ''[[Graha]]''. Candra juga disamakan dengan [[Soma]], dewa bulan dalam kitab ''[[Weda]]''. Kata ''Soma'' merujuk kepada minuman manis dari [[tanaman]], sehingga Candra menjadi penguasa tanaman dan tumbuhan.
Dalam [[agama Hindu]], '''Candra''' {{Sanskerta|चन्द्र|Candra}} adalah [[Dewa (Hindu)|dewa]] [[bulan]], sekaligus seorang ''[[Graha]]''. Candra juga disamakan dengan [[Soma]], dewa bulan dalam kitab ''[[Weda]]''. Kata ''Soma'' merujuk kepada minuman manis dari [[tanaman]], sehingga Candra menjadi penguasa tanaman dan tumbuhan.


Candra digambarkan sebagai dewa yang berparas muda dan tampan, berlengan dua dan memegang [[gada]] dan [[teratai]]. Konon setiap malam ia mengendarai keretanya untuk melintasi langit. Keretanya ditarik oleh sepuluh kuda putih, atau kadang kala ditarik [[kuda]]. Meski antilop adalah hewan yang biasa dilukiskan bersamanya dalam simbol-simbol, [[kelinci]] juga dikeramatkan olehnya dan seluruh kelinci berada dalam perlindungannya. Candra dikaitkan dengan [[embun]], dan ia juga salah satu dewa kesuburan. Candra sebagai Soma, mengetuai ''Somawara'' atau hari [[Senin]].
Candra digambarkan sebagai dewa yang berparas tampan, berlengan dua dan memegang [[gada]] dan [[teratai]]. Konon setiap malam ia mengendarai keretanya untuk melintasi langit. Keretanya ditarik oleh sepuluh kuda putih, atau kadang kala ditarik [[kuda]]. Meski antilop adalah hewan yang biasa dilukiskan bersamanya dalam simbol-simbol, [[kelinci]] juga dikeramatkan olehnya dan seluruh kelinci berada dalam perlindungannya. Candra dikaitkan dengan [[embun]], dan ia juga salah satu dewa kesuburan. Candra sebagai Soma, mengetuai ''Somawara'' atau hari [[Senin]].


Candra merupakan ayah [[Budha]]. Ia merupakan suami bagi Rohini, Anurada dan Bharani, yang merupakan 27 [[Naksatra]] ([[rasi bintang]]), para putri [[Daksa (mitologi)|Daksa]]
Candra merupakan ayah [[Budha]]. Ia merupakan suami bagi Rohini, Anurada dan Bharani, yang merupakan 27 [[Naksatra]] ([[rasi bintang]]), para putri [[Daksa (mitologi)|Daksa]]

Revisi terkini sejak 9 Februari 2024 17.11

Candra
Dewa Hindu
Dewa Bulan
Ejaan Dewanagariचन्द्र
GolonganGraha
PlanetBulan
WahanaKereta yang ditarik sepuluh kuda; kadangkala
Pasangan27 Naksatra
MantraOm Som Somaya Namah

Dalam agama Hindu, Candra (Dewanagari: चन्द्र; ,IASTCandra, चन्द्र) adalah dewa bulan, sekaligus seorang Graha. Candra juga disamakan dengan Soma, dewa bulan dalam kitab Weda. Kata Soma merujuk kepada minuman manis dari tanaman, sehingga Candra menjadi penguasa tanaman dan tumbuhan.

Candra digambarkan sebagai dewa yang berparas tampan, berlengan dua dan memegang gada dan teratai. Konon setiap malam ia mengendarai keretanya untuk melintasi langit. Keretanya ditarik oleh sepuluh kuda putih, atau kadang kala ditarik kuda. Meski antilop adalah hewan yang biasa dilukiskan bersamanya dalam simbol-simbol, kelinci juga dikeramatkan olehnya dan seluruh kelinci berada dalam perlindungannya. Candra dikaitkan dengan embun, dan ia juga salah satu dewa kesuburan. Candra sebagai Soma, mengetuai Somawara atau hari Senin.

Candra merupakan ayah Budha. Ia merupakan suami bagi Rohini, Anurada dan Bharani, yang merupakan 27 Naksatra (rasi bintang), para putri Daksa

Dalam mitologi Hindu, terdapat banyak legenda mengenai Candra.

Pada salah satu legenda, Candra bertemu Tara, istri dari Wrehaspati (dewa planet Yupiter). Dari perkawinan mereka, Tara kemudian hamil dan melahirkan Budha (dewa planet Merkurius). Wrehaspati menjadi kecewa dan mengadakan perang. Para dewa pun terlibat, kemudian Tara kembali ke Wrehaspati. Putra Budha adalah Pururawa yang mendirikan Dinasti Candra.[1]

Candra menikahi 27 putri dari Daksa. Candra lebih mencintai Rohini di antara semua istri-istrinya. Istri-istri lainnya merasa cemburu dan mengadu kepada Daksa yang kemudian memberikan kutukan kepada Candra. Kutukan pun kemudian terlepaskan hanya ketika Candra mengabdikan dirinya kepada dewa Siwa, yang melepaskan sebagian kutukannya.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Roshen Dalal (2010). Hinduism: An Alphabetical Guide. Penguin Books India. hlm. 393–394. ISBN 978-0-14-341421-6.