Lompat ke isi

Gereja Katolik di Bangladesh: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k ~cite
Baris 6: Baris 6:
[[Konferensi Waligereja Bangladesh]], didirikan pada tahun 1971, adalah Badan Umum Ordinaris Bangladesh. Tujuan Konferensi ini adalah untuk memfasilitasi kebijakan dan tindakan bersama dalam hal-hal yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi kepentingan Gereja Katolik di Bangladesh dan untuk melayani negara secara luas. [[Paus Yohanes Paulus II]] mengunjungi [[Dhaka]] pada November 1986.
[[Konferensi Waligereja Bangladesh]], didirikan pada tahun 1971, adalah Badan Umum Ordinaris Bangladesh. Tujuan Konferensi ini adalah untuk memfasilitasi kebijakan dan tindakan bersama dalam hal-hal yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi kepentingan Gereja Katolik di Bangladesh dan untuk melayani negara secara luas. [[Paus Yohanes Paulus II]] mengunjungi [[Dhaka]] pada November 1986.


Departemen Luar Negeri AS dan kelompok hak asasi manusia menyebut Bangladesh sebagai negara yang memprihatinkan kekerasan terhadap agama minoritas, termasuk Hindu dan Kristen. Insiden penting [[Penganiayaan umat Kristiani|kekerasan terhadap umat Kristiani]] adalah serangan bom tahun 2001 di sebuah gereja Katolik selama Misa Minggu, menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan lainnya.<ref name=bomb>{{cite news |title=Bangladesh church bomb kills nine |url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/south_asia/1367073.stm |newspaper=BBC News |date=3 June 2001 |access-date=14 April 2011 |archive-date=2018-06-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180618041850/http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/south_asia/1367073.stm |dead-url=no }}</ref> Sejak kebangkitan al-Qaida dan ISIS, kekerasan, ancaman dan berbagai bentuk penindasan terhadap non-Muslim telah meningkat di Bangladesh, dan laporan Departemen Luar Negeri tahun 2014 mencatat upaya pemerintah yang tidak memadai untuk melindungi agama minoritas. Pada Januari 2014, rumah-rumah dibakar dan delapan umat Katolik terluka, diduga karena menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan parlemen negara. Pada bulan Juli 2014, 60 orang massa menyerbu sebuah biara Katolik, di mana mereka mulai memukuli para biarawati dan seorang pendeta.<ref>{{cite web |title=Women religious attacked in Bangladesh |url=https://www.catholicnewsagency.com/news/women-religious-attacked-in-bangladesh-15819 |website=Catholic News Agency |access-date=2 November 2018 |archive-date=2019-12-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191226031448/https://www.catholicnewsagency.com/news/women-religious-attacked-in-bangladesh-15819 |dead-url=no }}</ref> Pada April 2015, massa menyerang jemaat gereja dan menikam seorang pastor selama Misa Paskah. Pada Desember 2015, tiga saudara kandung dewasa dalam keluarga Katolik diserang saat berada di dalam rumah mereka. Dua dari mereka terluka parah.<ref name="Dec 2015">{{cite web |last1=Corraya |first1=Sumon |title=Dhaka, serangan brutal terhadap saudara Katolik membuat mereka berjuang untuk hidup |url=http:// www.asianews.it/news-en/Dhaka,-brutal-attack-on-Catholic-brothers-leaves-them-fighting-for-life-36112.html |website=AsiaNews.it |publisher=PIME |akses-tanggal =2 November 2018}}</ref> Pada awal Februari 2016, sekelompok 20 orang menggerebek sebuah gereja dan biara pada malam hari. Biarawati dipukuli dan harta benda dijarah. Pada Juli 2016, hampir dua lusin orang dibunuh oleh pria bersenjata selama serangan di sebuah restoran populer di Dhaka di mana orang Kristen dan non-Muslim lainnya, kebanyakan orang asing, diketahui sering berkunjung.
Departemen Luar Negeri AS dan kelompok hak asasi manusia menyebut Bangladesh sebagai negara yang memprihatinkan kekerasan terhadap agama minoritas, termasuk Hindu dan Kristen. Insiden penting [[Penganiayaan umat Kristiani|kekerasan terhadap umat Kristiani]] adalah serangan bom tahun 2001 di sebuah gereja Katolik selama Misa Minggu, menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan lainnya.<ref name=bomb>{{cite news |title=Bangladesh church bomb kills nine |url=http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/south_asia/1367073.stm |newspaper=BBC News |date=3 June 2001 |access-date=14 April 2011 |archive-date=2018-06-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180618041850/http://news.bbc.co.uk/1/hi/world/south_asia/1367073.stm |dead-url=no }}</ref> Sejak kebangkitan al-Qaida dan ISIS, kekerasan, ancaman dan berbagai bentuk penindasan terhadap non-Muslim telah meningkat di Bangladesh, dan laporan Departemen Luar Negeri tahun 2014 mencatat upaya pemerintah yang tidak memadai untuk melindungi agama minoritas. Pada Januari 2014, rumah-rumah dibakar dan delapan umat Katolik terluka, diduga karena menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan parlemen negara. Pada bulan Juli 2014, 60 orang massa menyerbu sebuah biara Katolik, di mana mereka mulai memukuli para biarawati dan seorang pendeta.<ref>{{cite web |title=Women religious attacked in Bangladesh |url=https://www.catholicnewsagency.com/news/women-religious-attacked-in-bangladesh-15819 |website=Catholic News Agency |access-date=2 November 2018 |archive-date=2019-12-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191226031448/https://www.catholicnewsagency.com/news/women-religious-attacked-in-bangladesh-15819 |dead-url=no }}</ref> Pada April 2015, massa menyerang jemaat gereja dan menikam seorang pastor selama Misa Paskah. Pada Desember 2015, tiga saudara kandung dewasa dalam keluarga Katolik diserang saat berada di dalam rumah mereka. Dua dari mereka terluka parah.<ref name="Dec 2015">{{cite web |last1=Corraya |first1=Sumon |title=Dhaka, serangan brutal terhadap saudara Katolik membuat mereka berjuang untuk hidup |url=http://www.asianews.it/news-en/Dhaka,-brutal-attack-on-Catholic-brothers-leaves-them-fighting-for-life-36112.html |website=AsiaNews.it |publisher=PIME |akses-tanggal =2 November 2018}}</ref> Pada awal Februari 2016, sekelompok 20 orang menggerebek sebuah gereja dan biara pada malam hari. Biarawati dipukuli dan harta benda dijarah. Pada Juli 2016, hampir dua lusin orang dibunuh oleh pria bersenjata selama serangan di sebuah restoran populer di Dhaka di mana orang Kristen dan non-Muslim lainnya, kebanyakan orang asing, diketahui sering berkunjung.


Pada tahun 1598, imam pertama tiba di Bangladesh menemani orang Portugis.<ref name="NCRNov2016">{{cite news |last1=Lubov |first1=Deborah Castellano |date=22 November 2016 |title=Interview: New Bangladesh Cardinal 'Dumbfounded ' oleh Gerakan Paus |url=http://www.ncregister.com/daily-news/interview-new-bangladesh-cardinal-dumbfounded-by-popes-gesture |work=National Catholic Register |access-date=7 Februari 2017 |archive-date=2019-02-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190224103631/http://www.ncregister.com/daily-news/interview-new-bangladesh-cardinal-dumbfounded-by-popes-gesture |dead-url=no }}</ref>
Pada tahun 1598, imam pertama tiba di Bangladesh menemani orang Portugis.<ref name="NCRNov2016">{{cite news |last1=Lubov |first1=Deborah Castellano |date=22 November 2016 |title=Interview: New Bangladesh Cardinal 'Dumbfounded ' oleh Gerakan Paus |url=http://www.ncregister.com/daily-news/interview-new-bangladesh-cardinal-dumbfounded-by-popes-gesture |work=National Catholic Register |access-date=7 Februari 2017 |archive-date=2019-02-24 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190224103631/http://www.ncregister.com/daily-news/interview-new-bangladesh-cardinal-dumbfounded-by-popes-gesture |dead-url=no }}</ref>

Revisi per 14 Februari 2024 14.16

Gereja Katolik di Bangladesh adalah bagian dari Gereja Katolik di seluruh dunia, di bawah kepemimpinan spiritual dari paus di Roma. Pada 2016, ada sekitar 350.000, sekitar 0,2 persen dari populasi Bangladesh.[1] Sekitar 60% umat Katolik berasal dari "suku", anggota minoritas suku.[2] Bangladesh adalah negara yang mayoritas penduduknya Muslim.

Pada 2017, negara ini terdiri dari delapan keuskupan termasuk dua keuskupan agung. Ada satu kardinal di Bangladesh, Patrick D'Rozario, kardinal pertama di negara itu.[1][3]

Konferensi Waligereja Bangladesh, didirikan pada tahun 1971, adalah Badan Umum Ordinaris Bangladesh. Tujuan Konferensi ini adalah untuk memfasilitasi kebijakan dan tindakan bersama dalam hal-hal yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi kepentingan Gereja Katolik di Bangladesh dan untuk melayani negara secara luas. Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Dhaka pada November 1986.

Departemen Luar Negeri AS dan kelompok hak asasi manusia menyebut Bangladesh sebagai negara yang memprihatinkan kekerasan terhadap agama minoritas, termasuk Hindu dan Kristen. Insiden penting kekerasan terhadap umat Kristiani adalah serangan bom tahun 2001 di sebuah gereja Katolik selama Misa Minggu, menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan lainnya.[4] Sejak kebangkitan al-Qaida dan ISIS, kekerasan, ancaman dan berbagai bentuk penindasan terhadap non-Muslim telah meningkat di Bangladesh, dan laporan Departemen Luar Negeri tahun 2014 mencatat upaya pemerintah yang tidak memadai untuk melindungi agama minoritas. Pada Januari 2014, rumah-rumah dibakar dan delapan umat Katolik terluka, diduga karena menggunakan hak pilih mereka dalam pemilihan parlemen negara. Pada bulan Juli 2014, 60 orang massa menyerbu sebuah biara Katolik, di mana mereka mulai memukuli para biarawati dan seorang pendeta.[5] Pada April 2015, massa menyerang jemaat gereja dan menikam seorang pastor selama Misa Paskah. Pada Desember 2015, tiga saudara kandung dewasa dalam keluarga Katolik diserang saat berada di dalam rumah mereka. Dua dari mereka terluka parah.[6] Pada awal Februari 2016, sekelompok 20 orang menggerebek sebuah gereja dan biara pada malam hari. Biarawati dipukuli dan harta benda dijarah. Pada Juli 2016, hampir dua lusin orang dibunuh oleh pria bersenjata selama serangan di sebuah restoran populer di Dhaka di mana orang Kristen dan non-Muslim lainnya, kebanyakan orang asing, diketahui sering berkunjung.

Pada tahun 1598, imam pertama tiba di Bangladesh menemani orang Portugis.[2]

Paus Fransiskus mengunjungi Bangladesh pada November 2017.[1]

Administrasi

Ada total 14 uskup di Bangladesh; 20 lainnya telah meninggal. Sebagai kepala Keuskupan Agung Dhaka, Kardinal Patrick D'Rozario, CSC adalah uskup dengan peringkat tertinggi di negara ini.

Nuncio Apostolik, atau Duta Kepausan, biasanya seorang Uskup Agung Tituler, mengepalai Nunsiatur Apostolik (Kedutaan Vatikan), ke Bangladesh. Sejak pengangkatannya oleh Paus Fransiskus pada 6 Juli 2013, Uskup Agung George Kocherry telah menjadi Nuncio Apostolik untuk Bangladesh.

Keuskupan

Keuskupan di Bangladesh:

Referensi

  1. ^ a b c Carvalho, Nirmala. "Kardinal Bangladesh memanggil janji baik berkah maupun tantangan". Crux. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-20. Diakses tanggal 7 Februari 2017. 
  2. ^ a b Lubov, Deborah Castellano (22 November 2016). "Interview: New Bangladesh Cardinal 'Dumbfounded ' oleh Gerakan Paus". National Catholic Register. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-24. Diakses tanggal 7 Februari 2017. 
  3. ^ Harris, Elise (19 November 2016). -great-69576/ "Untuk kardinal baru Bangladesh, kunjungan kepausan akan meningkatkan iman" Periksa nilai |url= (bantuan). Kantor Berita Katolik. Diakses tanggal 7 Februari 2017. 
  4. ^ "Bangladesh church bomb kills nine". BBC News. 3 June 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-18. Diakses tanggal 14 April 2011. 
  5. ^ "Women religious attacked in Bangladesh". Catholic News Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-26. Diakses tanggal 2 November 2018. 
  6. ^ Corraya, Sumon. "Dhaka, serangan brutal terhadap saudara Katolik membuat mereka berjuang untuk hidup". AsiaNews.it. PIME. 
  7. ^ "Paus Francis telah mendirikan Keuskupan Barisal yang baru". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 29 Desember 2015.