Lompat ke isi

The Swerve: How the World Became Modern: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6
Fitur saranan suntingan: 2 pranala ditambahkan.
 
Baris 22: Baris 22:
''The Swerve'' mengulas tentang keistimewaan ''[[On the Nature of Things]]'' karya penyair [[Republik Romawi|Romawi]] [[Lucretius]], yang sempat hilang, dan bagaimana ''On the Nature of Things'' mengubah alur sejarah meski secara umum dianggap sebagai buku yang tidak jelas.<ref name=T2PPWGN/> ''[[Los Angeles Times]]'' menulis bahwa duta kepausan dan kolektor buku abad ke-15 [[Poggio Bracciolini]] menyelamatkan teks Lucretius dari tempat terhina di rak buku sebuah biara di Jerman.<ref name=Br/> [[National Public Radio]] (NPR) menyebut bahwa buku ini menjelaskan hasil penyelamatan manuskrip ''On the Nature of Things'' terakhir oleh Bracciolini.<ref name=BS/>
''The Swerve'' mengulas tentang keistimewaan ''[[On the Nature of Things]]'' karya penyair [[Republik Romawi|Romawi]] [[Lucretius]], yang sempat hilang, dan bagaimana ''On the Nature of Things'' mengubah alur sejarah meski secara umum dianggap sebagai buku yang tidak jelas.<ref name=T2PPWGN/> ''[[Los Angeles Times]]'' menulis bahwa duta kepausan dan kolektor buku abad ke-15 [[Poggio Bracciolini]] menyelamatkan teks Lucretius dari tempat terhina di rak buku sebuah biara di Jerman.<ref name=Br/> [[National Public Radio]] (NPR) menyebut bahwa buku ini menjelaskan hasil penyelamatan manuskrip ''On the Nature of Things'' terakhir oleh Bracciolini.<ref name=BS/>


''[[PBS NewsHour]]'' dan ''[[The New York Times]]'' menyebut Bracciolini sebagai "kolektor buku" yang juga disebut New York Times sebagai sosok yang obsesif.<ref name=TS/><ref name=AUTTCT/> ''The New York Times'' menyebut Greenblatt sebagai seorang "kritikus sastra, teoriwan, dan cendekiawan Shakespeare".<ref name=AUTTCT>{{cite web|url=http://www.nytimes.com/2011/09/28/books/the-swerve-how-the-world-became-modern-by-stephen-greenblatt-review.html|title=An Unearthed Treasure That Changed Things|accessdate=2012-05-31|date=2011-09-27|work=[[The New York Times]]|author=Garner, Dwight}}</ref> Saat merekomendasikan buku ini pada tahun 2011, NPR menyebutkan bahwa Greenblatt adalah pengajar humaniora.<ref name=BS/>
''[[PBS NewsHour]]'' dan ''[[The New York Times]]'' menyebut Bracciolini sebagai "kolektor buku" yang juga disebut New York Times sebagai sosok yang obsesif.<ref name=TS/><ref name=AUTTCT/> ''The New York Times'' menyebut Greenblatt sebagai seorang "kritikus sastra, teoriwan, dan cendekiawan [[William Shakespeare|Shakespeare]]".<ref name=AUTTCT>{{cite web|url=http://www.nytimes.com/2011/09/28/books/the-swerve-how-the-world-became-modern-by-stephen-greenblatt-review.html|title=An Unearthed Treasure That Changed Things|accessdate=2012-05-31|date=2011-09-27|work=[[The New York Times]]|author=Garner, Dwight}}</ref> Saat merekomendasikan buku ini pada tahun 2011, NPR menyebutkan bahwa Greenblatt adalah pengajar humaniora.<ref name=BS/>


Di situs resmi [[Hadiah Pulitzer]], Pulitzer.org menyebut ''The Swerve: How the World Became Modern'' sebagai "buku provokatif yang mengungkapkan bahwa karya filsafat yang tidak jelas, ditemukan hampir 600 tahun yang lalu, mengubah alur sejarah tanpa memikirkan ilmu pengetahuan dan sensibilitas masa kini."<ref name=T2PPWGN/> Dalam sebuah kritik, The ''[[Los Angeles Times]]'' memuji syair Lucretius dan mengatakan bahwa "The Swerve" adalah "buku yang sama ajaibnya tentang bagaimana karya klasik ini nyaris hilang dan mengapa peradaban Barat akan menjadi lebih miskin andai karya tersebut benar-benar hilang."<ref name=Br>{{cite web|url=http://articles.latimes.com/2011/nov/20/entertainment/la-ca-book-greenblatt-20111120|title=Book review: 'The Swerve: How the World Became Modern' by Stephen Greenblatt: The 15th century discovery of Lucretius' revolutionary 'On the Nature of Things' is at the thrilling center of the National Book Award-nominated 'The Swerve.'|accessdate=2012-05-31|date=2011-11-20|work=[[Los Angeles Times]]|author=Owchar, Nick}}</ref> Penjelasan ''[[PBS NewsHour]]'' tentang karya ini adalah kisah tentang bagaimana "...penemuan 'On the Nature of Things' karya Lucretius membantu mengubah arah pemikiran umat manusia."<ref name=TS>{{cite web|url=http://www.pbs.org/newshour/bb/entertainment/jan-june12/swerve_05-25.html|title='The Swerve': When an Ancient Text Reaches Out and Touches Us|accessdate=2012-05-31|date=2012-05-25|publisher=[[PBS]]}}</ref> NPR mengatakan ''The Swerve'' menjelaskan bagaimana ''On the Nature of Things'' "...mendorong kemajuan Renaisans dan menginspirasi para seniman, pemikir besar, dan ilmuwan."<ref name=BS>{{cite web|url=http://www.npr.org/books/titles/140464239/the-swerve-how-the-world-became-modern|title=Book Summary|accessdate=2012-05-31|publisher=[[National Public Radio]]}}</ref>
Di situs resmi [[Hadiah Pulitzer]], Pulitzer.org menyebut ''The Swerve: How the World Became Modern'' sebagai "buku provokatif yang mengungkapkan bahwa karya filsafat yang tidak jelas, ditemukan hampir 600 tahun yang lalu, mengubah alur sejarah tanpa memikirkan ilmu pengetahuan dan sensibilitas masa kini."<ref name=T2PPWGN/> Dalam sebuah kritik, The ''[[Los Angeles Times]]'' memuji syair Lucretius dan mengatakan bahwa "The Swerve" adalah "buku yang sama ajaibnya tentang bagaimana karya klasik ini nyaris hilang dan mengapa peradaban Barat akan menjadi lebih miskin andai karya tersebut benar-benar hilang."<ref name=Br>{{cite web|url=http://articles.latimes.com/2011/nov/20/entertainment/la-ca-book-greenblatt-20111120|title=Book review: 'The Swerve: How the World Became Modern' by Stephen Greenblatt: The 15th century discovery of Lucretius' revolutionary 'On the Nature of Things' is at the thrilling center of the National Book Award-nominated 'The Swerve.'|accessdate=2012-05-31|date=2011-11-20|work=[[Los Angeles Times]]|author=Owchar, Nick}}</ref> Penjelasan ''[[PBS NewsHour]]'' tentang karya ini adalah kisah tentang bagaimana "...penemuan 'On the Nature of Things' karya Lucretius membantu mengubah arah pemikiran umat manusia."<ref name=TS>{{cite web|url=http://www.pbs.org/newshour/bb/entertainment/jan-june12/swerve_05-25.html|title='The Swerve': When an Ancient Text Reaches Out and Touches Us|accessdate=2012-05-31|date=2012-05-25|publisher=[[PBS]]}}</ref> NPR mengatakan ''The Swerve'' menjelaskan bagaimana ''On the Nature of Things'' "...mendorong kemajuan Renaisans dan menginspirasi para [[seniman]], pemikir besar, dan ilmuwan."<ref name=BS>{{cite web|url=http://www.npr.org/books/titles/140464239/the-swerve-how-the-world-became-modern|title=Book Summary|accessdate=2012-05-31|publisher=[[National Public Radio]]}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi terkini sejak 23 Februari 2024 13.52

The Swerve: How the World Became Modern
PengarangStephen Greenblatt
NegaraAmerika Serikat
BahasaInggris
GenreNon-fiksi
PenerbitW. W. Norton & Company
Tanggal terbit
26 September 2011 (hardcover)[1]
September 3, 2012 (paperback)[2]
September 19, 2011 (kindle)[3]
Halaman356
ISBNISBN 978-0393064476

The Swerve: How the World Became Modern adalah sebuah buku non-fiksi karya Stephen Greenblatt yang memenangkan Hadiah Pulitzer untuk Non-Fiksi Umum tahun 2012 dan National Book Award for Nonfiction tahun 2011.[4][5]

The Swerve mengulas tentang keistimewaan On the Nature of Things karya penyair Romawi Lucretius, yang sempat hilang, dan bagaimana On the Nature of Things mengubah alur sejarah meski secara umum dianggap sebagai buku yang tidak jelas.[4] Los Angeles Times menulis bahwa duta kepausan dan kolektor buku abad ke-15 Poggio Bracciolini menyelamatkan teks Lucretius dari tempat terhina di rak buku sebuah biara di Jerman.[6] National Public Radio (NPR) menyebut bahwa buku ini menjelaskan hasil penyelamatan manuskrip On the Nature of Things terakhir oleh Bracciolini.[7]

PBS NewsHour dan The New York Times menyebut Bracciolini sebagai "kolektor buku" yang juga disebut New York Times sebagai sosok yang obsesif.[8][9] The New York Times menyebut Greenblatt sebagai seorang "kritikus sastra, teoriwan, dan cendekiawan Shakespeare".[9] Saat merekomendasikan buku ini pada tahun 2011, NPR menyebutkan bahwa Greenblatt adalah pengajar humaniora.[7]

Di situs resmi Hadiah Pulitzer, Pulitzer.org menyebut The Swerve: How the World Became Modern sebagai "buku provokatif yang mengungkapkan bahwa karya filsafat yang tidak jelas, ditemukan hampir 600 tahun yang lalu, mengubah alur sejarah tanpa memikirkan ilmu pengetahuan dan sensibilitas masa kini."[4] Dalam sebuah kritik, The Los Angeles Times memuji syair Lucretius dan mengatakan bahwa "The Swerve" adalah "buku yang sama ajaibnya tentang bagaimana karya klasik ini nyaris hilang dan mengapa peradaban Barat akan menjadi lebih miskin andai karya tersebut benar-benar hilang."[6] Penjelasan PBS NewsHour tentang karya ini adalah kisah tentang bagaimana "...penemuan 'On the Nature of Things' karya Lucretius membantu mengubah arah pemikiran umat manusia."[8] NPR mengatakan The Swerve menjelaskan bagaimana On the Nature of Things "...mendorong kemajuan Renaisans dan menginspirasi para seniman, pemikir besar, dan ilmuwan."[7]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]