Lompat ke isi

Orang Norman: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Illchy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Illchy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 1: Baris 1:
{{Bukan|Norman Divo}}
[[Berkas:Normannen.png|250px|jmpl|Ekspansi Norman pada tahun 1130]]
[[Berkas:Normannen.png|250px|jmpl|Ekspansi Norman pada tahun 1130]]



Revisi terkini sejak 9 Maret 2024 06.16

Ekspansi Norman pada tahun 1130

Orang Norman (dalam bahasa Prancis: Normands; bahasa Latin Nortmanni; bahasa Jerman: Normannen) adalah kelompok etnik[1] yang merupakan keturunan penakluk Viking di wilayah Franka.[2] Identitas mereka muncul pada awal pertengahan abad ke-10, dan pelan-pelan berkembang. Norman merupakan asal dari nama wilayah Normandy di Prancis bagian utara.

Mereka memainkan peran politik, militer, dan budaya yang penting di Eropa abad pertengahan dan Timur Dekat. Mereka terkenal karena semangat peperangannya dan kesalehannya dalam menganut agama Kristen. Mereka menggunakan bahasa Roman di wilayah yang mereka duduki, dan dialeknya kini disebut bahasa Norman. Kadipaten Normandy, yang dibentuk berdasarkan traktat dengan Prancis, merupakan salah satu fief Prancis. Norman terkenal karena budayanya, seperti arsitektur Romanesque mereka yang unik, dan tradisi musiknya, dan juga pencapaian dan inovasi militernya. Petualang Norman mendirikan kerajaan di Sicily dan Italia selatan, dan ekspedisi Norman atas nama William sang Penakluk berhasil menaklukan Inggris. Pengaruh Norman menyebar ke negara-negara Tentara Salib di Timur Dekat ketika Bohemond I mendirikan Kepangeranan Antiokhia, dan juga ke Skotlandia, Wales, dan Irlandia.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ The Normans are considered a people of mixed origins, not to be equalled to Vikings; see for instance H.M. Thomas, The English and the Normans: Ethnic Hostility, Assimilation, and Identity (2003), 38 ("Felice Lifshitz has shown ... what an important role the cult of Romanus played in the Viking reconfiguration of themselves as Christian Normans and in the merging of conquerors and conquered as one people."), and D. Crouch, The Normans: The History of a Dynasty (2002), 20 (remarking that by the 960s, the Normans were considered "no longer the 'Northmen of the Seine', but a people of a variety of descents gathered into one political unit within specific borders".)
  2. ^ "Norman". Encyclopædia Britannica. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]